Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Self – Care Training for Wound Diabetic Foot Using Guava Leaves Decoction Yanna Wari Harahap; Nurlaila Nurlaila; Khairunnisa Butar-Butar; Adi Antoni; Anto Anto
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.972 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1794

Abstract

The complications of diabetes mellitus (DM) is diabetic ulcers. The principles of Preparation of the wound (3 M principles) are cleansing, removing necrotic tissue in the wound, choosing the right topical therapy. The aim of this community service to implementation research result about effectiveness of boiling guava leaves as wound washing for diabetic clients. The community service method was wound care diabetic training through guava leaves boil. The program have done as long as a week which the participant were diabetic client in Sidangkal public health center. Before doing community service, the client experienced on caring wound diabetic was used Na-CL, closed wound with cotton, washed every day, and used insulin as preventive diabetic complication. The result of training, the participant said the information about guava leaves boil was new information for them. And all participant also given positive response for this training. And the lead of public health center also said this program improve the knowledge of clients about caring wound diabetic foot.
Self – Care Training For Wound Diabetic Foot Using Guava Leaves Decoction Yanna Wari Harahap; Nurlaila Nurlaila; Khairunnisa Butar-Butar; Adi Antoni; Anto Anto
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.132 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.2135

Abstract

The complications of diabetes mellitus (DM) is diabetic ulcers. The principles of Preparation of the wound (3 M principles) are cleansing, removing necrotic tissue in the wound, choosing the right topical therapy. The aim of this community service to implementation research result about effectiveness of boiling guava leaves as wound washing for diabetic clients. The community service method was wound care diabetic training through guava leaves boil. The program have done as long as a week which the participant were diabetic client in Sidangkal public health center. Before doing community service, the client experienced on caring wound diabetic was used Na-CL, closed wound with cotton, washed every day, and used insulin as preventive diabetic complication. The result of training, the participant said the information about guava leaves boil was new information for them. And all participant also given positive response for this training. And the lead of public health center also said this program improve the knowledge of clients about caring wound diabetic foot.
PENERAPAN KREATIFITAS MELALUI PRAKARYA DARI BAHAN BEKAS SEBAGAI TERAPI MENGURANGI KECEMASAN PADA PENDERITA DIABETES MILLETUS DI DESA SIDANGKAL PADANGSIDIMPUAN SUMATERA UTARA Khairunnisa Butar-Butar; Nurlaila Nurlaila; Yanna Harahap
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1844-1848

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kinerja pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin atau penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menhasilkan insulin secara efektif. Salah satu efek yang dialami oleh pasien adalah tingkat kecemasan akan penyakit yang menimbulkan pikiran yang berlebih atau stress. Untuk mengurangi tingkat stres dapat dialihkan dengan kegiatan kreatifitas yaitu membuat prakarya dari bahan bekas seperti baju yang tidak terpakai. Kreatifitas  adalah kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru. Bahkan produk tersebut memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan keluarga. Metode pelasanaan kegiatan dilaksanakan dengan komunikasi dua arah (instruktur dan peserta) dengan melakukan demonstrasi, praktek dan evaluasi. Dengan menggunakan bahan ajar yaitu adalah handout (referensi desain produk) dan media presentasi (PPT) yaitu  In focus dan Sound System. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan adalah baju kaos bekas atau kain perca, gunting, jarum tangan serta benang jahit. PKM ini menyimpulkan bahwa pada dasarnya penderita DM baik yang mengalami luka atau tidak masih bisa berfikir  kreatif dan melakukan kegiatan yang tidak terlalu berat. Bahkan dapat menenangkan hati dan pikiran. Dapat dilihat antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini, terutama bagi kaum ibu yang terbiasa dengan kegiatan jahit menjahit. Selain itu juga dijelaskan pada kegiatan bahwa produk tersebut dapat dijual kembali, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
THE INFLUENCE OF WORD OF MOUNT AND SOCIAL MEDIA ON THE PURCHASE DECISION OF TRADISONAL CAKE (BIKA BAKAR) Nurlaila Nurlaila; Khairunnisa Butar-Butar; Siti Isma Sari Lubis
Jurnal Ekonomi Vol. 11 No. 03 (2022): Jurnal Ekonomi, 2022 Periode Desember
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ng decisions based on a significant value less than 0.05 with t count (3.557) > t table (1.993). This proves that the more promotions through word of mount spread to consumers, the greater the purchase decision. While social media variables on purchasing decisions that there is a partial influence between social media on purchasing decisions are seen based on a significant value less than 0.05 with t count (4,303) > t table (1,993). This proves that the marketing strategy through social media that is carried out will increasingly influence purchasing decisions. Based on these results, the results of the study stated that there was a simultaneous influence between word of mount and social media variables on product purchasing decisions, seen from a significant value of less than 0.05 with an F count (63,522) > F table (3.12). This proves that the better or more frequent promotions through word of mouth and social media are carried out, the greater or increased the product purchasing decision, in this case Bika Bakar Maga.
PELATIHAN KRIYA TEKSTIL PEMBUATAN ECOPRINT MENJADI PRODUK FESYEN DI SMKN 2 SIBOLGA Elfi Husnita Hasibuan; Khairunnisa Butar-Butar; Nurlaila Nurlaila; Olivia Feby Mon Harahap; Fitri Rahma Handayani; Fadillah Fadillah; Maysaroh Maysaroh
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1838

Abstract

Industri kreatif adalah industri tersendiri dengan penampilan pada keunggulan kreativitas dalam menghasilkan desain – desain kreatif yang melekat pada produk barang atau jasa yang dihasilkan. Industri kriya tekstil dalam hal ini dapat dipandang sebagai komponen inti dari suatu industri kreatif dimana implementasinya bisa dikembangkan untuk mendukung nilai tambah produk sehingga dapat dijadikan industri unggulan. Penggalian potensi untuk menemukan peluang bisnis dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa SMK Negeri 2 Sibolga Jurusan Tata Busana dalam kreativitas dan inovasi yang sesuai dengan tren saat ini. Eco fashion menjadi trend dalam perkembangan industri fesyen saat ini dimana eco fashion merupakan produk fesyen yang ramah lingkungan salah satu nya dibidang kriya tekstil yaitu ecoprint. Ecoprint adalah proses mencetak segala sesuatu yang memiliki nilai alam atau berasal dari alam dan media yang digunakan juga memiliki unsur alam, tujuannya adalah untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai seni dan ekonomi tinggi serta ramah lingkungan untuk meminimalisir adanya limbah yang berbahaya terhadap ekosistem lingkungan dan kehidupan. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan metode komunikasi dua arah dengan melakukan demonstrasi, praktek dan evaluasi. Bahan ajar yang digunakan adalah hand out dan materi presentasi. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan kain katun polos, daun jati, bunga, batang, buah yang memiliki ZWA (zat warna alam) yang tinggi, plastik kaca, tali plastik, tawas, cuka, kukusan, ember. Peserta kegiatan ini adalah siswa SMKN Sibolga Jurusan Tata Busana. Hasil dari kegiatan ini yaitu tingginya antusisme dari peserta dalam pembuatan ecoprint dengan bermacam kreasi seperti hijab, masker, baju, topi, clutch, totebag, kotak tisu, topi (bucket hat). Dari gagasan konsep yg di berikan instruktur kepada para peserta kemudian menghasilkan produk fesyen dengan berbagai kreasi sehingga mendapat respon yang positif dari peserta, sekolah dan masyarakat. Dari kegiatan ini terlihat ketertarikan dari para peserta untuk mengembangkan produk fesyen sebagai materi produk kreatif kewirausahaan di sekolah maupun menjadi peluang bisnis peserta.
PENYULUHAN TENTANG URGENSI BAHASA INGGRIS DI JENJANG SD KEPADA WALI SISWA SD N.100110 SIUHOM Fitri Rahma Handayani; Siti Isma Sari; Hidayanti Rohimah Nurdin; Nurlaila Nurlaila; Kahirunnisa Butar-Butar; Ade Putri; Fadhilla Riski Aisyah; Siti Maysaroh
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1839

Abstract

Penyuluhan mengenai urgensi bahasa inggris merupakan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi pentingnya membelajarkan bahasa Inggris di jenjang Sekolah Dasar (SD) kepada wali Siswa SD N.100110 Siuhom, Kecamatan Angkola Barat. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui metode ceramah dan diskusi untuk memudahkan mereka memahami materi mengenai perlunya mengenalkan dan membelajarkan bahasa Inggris sejak dini kepada siswa di jenjang SD. Urgensi pembelajaran bahasa Inggris sudah sangat jelas ditengah semakin berkembangnya teknologi, ilmu pengetahuan, dan perkembangan manusia bahwa anak-anak di jenjang SD ini akan masuk kedalam industri pendidikan yang serba digital dan maju di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan untuk memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada wali siswa. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertambahnya pemahaman para wali siswa untuk mendampingi anaknya mengenal dan membelajarkan bahasa Inggris dengan cara-cara yang mudah mereka pahami. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan sikap terbuka terhadap bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang saat ini tidak bisa diabaikan kebutuhannya dalam perkembangan teknologi dan peradaban manusia.
MANAJEMEN MANUFAKTUR LKP RUMAH JAHIT ILHAM KHARISMA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Retno Desti Dwi Meilasari; Khairunnisa Sibutar-Butar; Nurlaila Nurlaila; Mona Yunita Lubis; Siti Maysaroh
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1840

Abstract

Manufaktur adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, yang jika diartikan secara luas adalah proses merubah bahan baku menjadi suatu produk. Proses merubah bahan baku menjadi suatu produk ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Semua benda- benda yang kita jumpai dibuat melalui berbagai proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Di samping produk-produk akhir tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas dimana produk yang dibuat dipergunakan untuk membuat produk. Produk tersebut adalah mesin-mesin yang dipakai untuk membuat berbagai macam produk. Misalnya mesin press untuk membuat plat lembaran menjadi bodi mobil, mesin-mesin untuk membuat komponen, atau mesin jahit untuk memproduksi pakaian.
PENYULUHAN TENTANG PELAKSANAAN QUALITY CONTROL (QC) PADA HASIL PRODUKSI PAKAIAN JADI DI KONVEKSI ANGKOLA JAYA TAPANULI SELATAN Khairunnisa Butar-Butar; Elfi Husnita Hasibuan; Retno Desti Dwi Meilasari; Nurlaila Nurlaila; Anita Murni; Nuri Wahyuni
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1841

Abstract

Pakaian yang dihasilkan oleh garmen, biasanya melalui proses yang terencana. Selain itu standar mutu yang dihasilkan, sudah memiliki kualitas tersendiri yang sangat diperhatikan. Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana. Melalui kegiatan ini, dilakukan usaha dalam membuka cakrawala masyarakat untuk dapat menemukan peluang-peluang di sekitar. Serta menjadi salah satu usaha dalam peningkatan kualitas hasil jahitan pada produsen pakaian (konveksi). Perumusan masalah dalam pelaksanaan program pedampingan keterampilan ini, sebagai berikut: a) Bagaimana proses Quality Control pada hasil jahitan pakaian, b) Apasaja yang perlu diperhatikan dalam melakukan QC hasil produksi pakaian. Metode pelaksanaan program pelatihan ini dilakukan secara langsung (dua arah), dengan melibatkan instruktur dan peserta. Mulai dari penyampaian materi, praktek hingga evaluasi. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan berdasarkan analisis situasi dan identifikasi keadaan di lapangan. Dimulai dengan kunjungan ke konveksi Angkola Jaya guna memperoleh gambaran situasi dari seluruh kegiatan produksi. Proses quality control pada konveksi Angkol Jaya sudah berjalan dengan baik. Dengan melakukan prosedur kerja dan pengecekan pada setiap proses. Yang pada dasarnya, hal yang mempengaruhi kualitas dari sebuah produk adalah manusia, demi menjaga kestabilan mutu dari hasil produk.
Strategi Pembelajaran Membuat Dummy Gaun Menggunakan Teknik Draping Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Vokasional Desain Fashion Khairunnisa Butar Butar; Elfi Husnita Hasibuan; Olivia Feby Mon Harahap; Nurlaila Nurlaila; Armina Sari Harahap; Elfira Aulia Hasibuan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 2 No. 2 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v2i2.11877

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan strategi pembelajaran pembuatan dummy gaun dengan teknik draping pada peserta didik, meliputi : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Evaluasi hasil belajar, dan 4) Hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran membuat teknik draping. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian mahasiswa program studi Pendidikan Vokasional Desain Fashion Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan. Metode pengumpulan data meliputi : Observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Perencanaan pembelajaran masih kurang efektif dan RPS yang belum dikembangkan. 2) Pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik, yang ditunjukkan metode menjelaskan, penugasan, demonstrasi, dan praktik; media pembelajaran menggunakan dummy yang dilengkapi dengan jobsheet dan handout untuk membantu pemahaman siswa dalam membuat dummy gaun teknik draping (3) Evaluasi hasil belajar membuat dummy gaun drapping cukup baik, meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor dengan nilai akhir 100% mahasiswa diatas Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) dan hasil sesuai dengan desain (moodboard). (4) Kendala atau hambatan yang dihadapi pada pembelajaran yaitu; waktu yang diperlukan melebihi jam perkuliahan, pekerjaan dosen pengampu yang cukup padat, kurangnya tingkat kesabaran mahasiswa dalam mengerjakan produk, serta fasilitas praktik masih kurang sehingga harus menggunakan manequeen secara bergantian. Disarankan agar instansi melengkapi fasilitas belajar yang dibutuhkan mahasiswa semakin meningkat sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran. Hendaknya instansi juga mengadakan kursus atau pelatihan bagi dosen pengampu untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Bagi dosen pengampu juga dapat menggali dan mengembangkan kembali RPS dan strategi pembelajaran dengan melihat perkembangan teknologi dan zaman serta karakteristik mahasiswa yang berbeda-beda.
Inovasi Dan Kreativitas Siswa SMK Kampus Mengikuti Praktik Kerja Industri Retno Desti Dwi Meilasari; Olivia Feby Mon Harahap; Khairunnisa Butar -Butar; Nurlaila Nurlaila; Maysaroh Maysaroh; Fadilah Fadilah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 2 No. 2 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v2i2.11882

Abstract

Industri kreatif termasuk didalamnya adalah jasa kreatif, merupakan pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang memberikan dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berazaskan 4 dasar pengukuran ekonomi kreatif, yaitu berbasis nilai produk domestik bruto, berbasis ketenagakerjaan, berbasis kepada aktivitas perusahaan, dan dampak terhadap sektor-sektor lain. Program magang atau latihan kerja atau di SMK disebut PKL Industri/ Praktek Kerja Lapangan Industri / Praktek Industri di Perguruan Tinggi yang terprogram dengan baik, akan mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan jiwa wirausaha. Proses pembelajaran bersinergi antara pengembangan hardskill dan softskill didunia industri inilah merupakan embrio pembentukan jiwa entrepreneurship bagi seseorang dimasa mendatang. Berdasarkan penelitian terhadap 200 lebih siswa SMK Jurusan Tatabusana, diperoleh gambaran bahwa faktor yang paling berpengaruh terbesar dalam kesiapan siswa sebagai wirausaha adalah kegiatan magang/ PKL Industri. Magang kerja sebagai aktifitas mendekatkan dunia sekolah dengan industri jasa, agar kedua institusi ini dapat link and match. Magang dapat dilaksanakan secara terprogram sesuai tuntutan kurikulum, namun dapat pula dikembangkan dalam program-program yang sifatnya hidden curriculum. Mendidik jiwa wirausaha bukan hal yang mudah bagi lembaga pendidikan, karena manusia merupakan individu yang unik, namun demikian harus selalu diupayakan agar siswa SMK yang dipersiapkan sebagai tenaga kerja kelas menengah ini lebih siap bersaing didunia kerja.