Abstrak Kemiskinan merupakan persoalan klasik di hampir semua wilayah di Indonesia, dan berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani persoalan tersebut. Tulisan ini berfokus pada kebijakan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga di wilayah Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Program ini adalah program yang menggunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan secara terkoordinasi, dengan upaya yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga guna mencapai tingkat hidup yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan kebijakan pemberdayaan kelompok perempuan miskin, serta untuk mengetahui dan menganalisa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaanya. Penelitian ini mempergunakan metode etnografi dalam pengumpulan dan analisis data. Dengan menggunakan model agile governance, terutama pendekatan dynamic governance, penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan yang direncanakan dapat diubah, direvisi, dan ditambahkan di dalam prosesnya. Berbeda dengan model kebijakan tipe air terjun, di mana kebijakan bersifat rigid dan kaku, berjalan satu tahapan berlanjut ke tahap berikutnya, model agile membuka peluang bagi pengambil kebijakan untuk melakukan refleksi dan revisi kebijakan di tengah prosesnya. Hal ini misalnya terlihat dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan yang diberikan kepada kelompok perempuan miskin, di mana mereka diberikan pelatihan-pelatihan sebagaimana yang sudah ditetapkan, akan tetapi kebijakan tersebut bersifat dinamis dan dapat berubah dengan melihat kebutuhan dan potensi yang dimiliki kelompok perempuan miskin. Kata Kunci: Pemberdayaan, Agile Governance Model, Kelompok Perempuan Miskin