Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The FACTORS AFFECTING KB ACCEPTORS IN THE SELECTION OF IUD CONTRACEPTION EQUIPMENT IN THE WORK AREA KEMILING PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSEPTOR KB DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMILING BANDAR LAMPUNG EMY WAHYUNI EMY WAHYUNI; Eva Yunita Sari; Anggi Kusuma; Surmiasih
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v4i1.588

Abstract

Program yang dicanangkan pemerintah untuk menekan tingginya laju pertumbuhan penduduk yaitu dengan program Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi nonhormonal seperti IUD yang digunakan oleh pemakai lebih efektif menekan tingkat kegagalan dibandingkan alat kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, susuk. Pengguna akseptor IUD di Puskesmas Kemiling tahun 2022 yaitu KB IUD 7.78%, KB MOP : 24 11.05%, KB WOW 26.26%, KB Implant 44.70%, KB Suntik 86.34%, KB pil 13.26% dan KB kondom 0.03%. Tujuan penelitian ini adalah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi Akseptor KB dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung tahun 2022. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta KB aktif dengan sampel sebanyak 151 sampel, Objek dalam penelitian ini adalah pemilihan alat kontrasepsi, pengetahuan, dukungan keluarga, peran petugas, dan status ekonomi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2022 di wilayah kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner, analisis data secara univariat dan bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian ada hubungan pengetahuan (p-value=0,041), dukungan suami (p-value = 0,010), status ekonomi (p-value = 0,020) dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Tahun 2022, dan Tidak ada hubungan peran petugas kesehatan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Tahun 2022 (p-value= 1.000) Saran: Membuka kelas bagi WUS, seperti : kegiatan penyuluhan kontrasepsi, konseling penggunaan kontrasepsi dan pelayanan kontrasepsi langsung, yang dilakukan rutin setiap bulan.
Correlated factors to mother's accuracy in providing complementary feeding Anggi Kusuma; Rini Palupi; Tri Yani Wantari
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.289 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1722

Abstract

Food or drink containing nutrients that is provided to babies or children aged 6 to 24 months to meet nutritional needs other than breast milk is known as complementary food for breastfeeding. The destructive impact that can be caused by dietary problems on 1000 first day of birth is the high prevalence of malnutrition in toddlers in Indonesia. The genesis of undernourished toddlers is 17.7%, stunting is 30.8%, and 10.2% are underweight. The research objective was to determine the correlated factors related to the accuracy of mothers in providing complementary feeding at the working area of the Public Health Center of Kalibalangan of North Lampung Regency 2021. Analytical investigation utilizing a cross-sectional approach was employed. The population in this study included 400 women with infants aged 4 to 12 months at the working area of Kalibalangan the Public Health Center  of North Lampung Regency 2021. The sample in this research amounted to 80 infants. The sampling technique used was random cluster sampling. Univariate and Bivariate analysis with Chi-Square test. The results showed that most of the 61.2% (49 people) mothers had good knowledge about complementary feeding. While 65% (52 people) did not work, 66.2% (53 people) had advanced education (Senior high school, Diploma, High School), and 57.5% (46 people) of mothers are correct in giving complementary feeding. There is a correlation between the mother's knowledge and the mother's accuracy in providing a complementary feeding p-value of 0.000. There is a correlation between the mother's work and the mother's accuracy in giving complementary feeding p-value is 0.008. There is a correlation between the mother's education and the mother's accuracy in providing complementary feeding, with a p-value of 0.016. It is advised that communication, information, and education programs be improved, particularly for pregnant women and mothers with infants aged zero to six months. Abstrak: Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman kaya gizi yang diberikan kepada bayi atau anak usia 6 sampai 24 bulan untuk melengkapi ASI. Tingginya frekuensi gizi buruk pada balita di Indonesia merupakan salah satu akibat buruk dari kesulitan gizi pada masa 1000 HPK.  Kejadian balita gizi kurang sebanyak 17,7%, stunting 30,8% dan 10,2% balita dalam kondisi kurus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan ibu dalam memberikan MP-ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibalangan Kabupaten Lampung Utara tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cros sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi 4-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibalangan tahun 2021 dengan jumlah 400 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 bayi. Teknik sampling yang digunakan cluster random sampling. Analisa Univariat dan Bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapat sebagian besar 61,2% (49 orang) pengetahuan ibu baik tentang MP-ASI, 65% (52 orang) ibu tidak bekerja, 66,2% (53 orang) ibu memiliki pendidikan lanjut (SMA, Diploma, PT), 57,5% (46 orang) ibu tepat dalam pemberian MP-ASI. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan ketepatan ibu dalam memberikan MP-ASI dengan p.value sebesar 0,000. Terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan ketepatan ibu dalam memberikan MP-ASI p.value yaitu 0,008. Terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan ketepatan ibu dalam memberikan MP-ASI dengan p.value sebesar 0,016. Disarankan untuk meningkatkan program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) khususnya tentang makanan pendamping ASI pada ibu-ibu hamil maupun ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan