Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efektifitas Pemberian Vitamin E Terhadap Penurunan Dismenore pada Siswi Di SMA Negeri I Gading Rejo Surmiasih, S; Ningrum, Puspita
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.514 KB) | DOI: 10.30604/well.3112019

Abstract

Angka kejadian dismenore primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan dismenore sekunder yaitu 45,11%. Dismenore terjadi pada remaja dengan prevalensi berkisar antara 43% hingga 93%, Dismenore dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Vitamin E dapat mengurangi nyeri haid, melalui hambatan terhadap biosintesis prostaglandin. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efektifitas pemberian vitamin E terhadap penurunan Dismenore pada Siswi Di SMA Negeri I Gading Rejo. Penelitian ini merupakan kuantitatif menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan populasi penelitian siswi Sekolah Menengah Atas Negeri I Gading Rejo  yang mengalami Dismenore sejumlah 104 siswi, Sampel yang digunakan sebanyak 34 siswi.  Analisa data menggunakan  uji t-Independen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nyeri dismenore sebelum diberi vitamin E adalah 3,7 dengan standar deviasi 0,59, rata-rata nyeri dismenore pada kelompok control sebelum adalah 3,76 dengan standar deviasi 0,75.  Disimpulkan bahwaVitamin E efektif terhadap penurunan dismenore pada siswi Sekolah Menengah Atas Negeri I Gading Rejo (p value 0,001).
Effect Of Lavender Oil Aromaterapy On Menstrual Pain In Students AT SMPN18 PESAWARAN In 2020 Sabrima, Eby Juliana; Riona Sanjaya; Surmiasih; Yona Desni Sagita
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 6 No. 3 (2020): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bji.v6i3.239

Abstract

The problem of primary dysmenorrhoea is largely overcome by resting and takingmedication. Many ways to eliminate or reduce dysmenorrhea both pharmacologicallyand non-pharmacologically. Management of menstrual pain can also be managed non-pharmacologically, such as giving aromatherapy, aromatherapy administrationtechniques can use a variety of aromatherapy such as lavender. The purpose of thisstudy was to determine the effect of Lavender Oil Aromatherapy on Menstrual Pain inStudents at SMP N 18 Pesawaran in 2020. This type of quantitative research design isquasy experimental design research with one grub pretest and posttest approach. Thepopulation in this study were all students. Samples taken in this study were 31students who experienced disminore when the study took place. Analysis of the dataused using the Wilcoxon test. The results of data analysis and processing found thatthere was an effect of Lavender Oil Aromatherapy on Menstrual Pain in Junior HighSchool 18 Pesawaran in 2020 with a p-value of 0,000 <0.05. Respondents can increasetheir knowledge about handling disminorea by searching for information via theinternet or reading books, so that respondents are not dependent on pharmacologicaltreatment alone.
PENGALAMAN ORANG TUA TERHADAP TOILET TRAINING PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SLB NEGERI PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2019 Novikha Nur Khumala Dewi; Feri Kameliawati; Surmiasih Surmiasih; Riska Hediya Putri
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.729 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i1.1765

Abstract

Pemberian toilet training dari orang tua kepada anak merupakan hal yang cukup menantang terutama bila anak memiliki kebutuhan khusus. Bagi anak down syndrome, toilet training memerlukan waktu lebih lama dikarenakan mereka memiliki keterbatasan fisik dan kognitif. Kemampuan toilet training anak down syndrome berbeda antara anak satu dengan anak yang lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman orang tua terhadap toilet training pada anak down syndrome di Sekolah Luar Biasa Negeri Pringsewu 2019.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk menggali partisipasi orang tua tentang pengalaman orang tua terhadap toilet training pada anak down syndrome. Pengambilan sampel berdasarkan pada tingkat pemenuhan terhadap informasi yang ingin dicapai, yaitu dengan menggunakan teknik snowball, dalam penelitian yaitu berjumlah 3 partisipan,   Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dilengkapi dengan catatan lapangan kemudian dibuat transkip wawancara dan dilakukan analisis data yang dimulai dari mendengarkan rekaman hasil wawancara sampai membuat kesimpulan atas data kualitatif yang diperoleh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan toilet training oleh orang tua pada anak down syndrome menggunakan teknik lisan dan teknik modelling. Sikap konsisten dalam mengajarkan toilet training dan pola asuh demokratis juga berperan dalam keberhasilan toilet training anak down syndrome. Saran bagi orang tua dan guru Sekolah Luar Biasa, dengan anak  down  syndrome  hendaknya dengan kesabaran, ketekunan serta  kelapangan hati  yang penuh, untuk mengajarkan dan memberikan latihan yang terus menerus kepada subjek dalam toilet training, sehingga subjek mampu untuk lebih mandiri dalam toilet traning nya.
Inisiasi Menyusu Dini dan Pencapaian Involusi Uterus pada Ibu Postpartum Riska Hediya Putri; Surmiasih Surmiasih; Feri Kameliawati; Hanna Afifah
Faletehan Health Journal Vol 7 No 03 (2020): Faletehan Health Journal, November 2020
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v7i03.136

Abstract

Postpartum hemorrhage gets the highest rank in the maternal mortality rate. One of the causes is uterine atony. Early initiation of breastfeeding can induce posterior lobe of pituitary gland to secret oxytocin. Oxytocin accelerates the involution process and minimizes blood loss. The research aims to identify the effects of early initiation of breastfeeding on uterine involution process in post-partum mothers. It is a quantitative research with quasi-experimental research design. The samples are postpartum mothers, 16 cases and 16 controls. The sampling technique used consecutive sampling. The data analysis used independent t-test. The results of the research found that the post-partum mothers who did early initiation of breastfeeding after two hours had the average of fundal height 3.13 cm below bellybutton and after twelve hours had the average of 2.13 cm below bellybutton. The group that did not do early initiation of breastfeeding after two hours and twelve hours got the same result of average 1.63 cm below bellybutton. The results of the bivariate analysis in both groups after two hours got p-value 0.000 and after twelve hours obtained p-value 0.030. It can be concluded that there is an effect of early initiation of breastfeeding on uterine involution process in post-partum mothers. Thus, the researchers suggested to make early initiation of breastfeeding as a standard operational procedure in childbirth service.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA DALAM MENCEGAH CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD TUNAS BANGSA Feri Kameliawati; Riska Hediya Putri; Surmiasih Surmiasih
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 4, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v4i1.91

Abstract

Semua orang tua menyebutkan bahwa anak mereka pernah mengalami cedera. Data WHO cedera mengakibatkan 5,8 juta kematian di seluruh dunia. Cedera di Indonesia di dominasi oleh luka lecet/memar sebesar 70,9%, cedera di provinsi Lampung yang terjadi pada anak meliputi 76,3% lecet/memar dan untuk Kabupaten Pesawaran sebesar 19%. Cedera tidak terjadi apabila orang tua memiliki pengetahuan tentang tumbuh-kembang anak usia prasekolah dan sikap yang tanggap jika anak mengalami cedera dan tindakan pencegahan berupa pengawasan dapat dilakukan oleh orang tua, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya yang mungkin akan terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi orang tua dalam mencegah cedera pada anak usia toddler di PAUD Tunas Bangsa tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini mengunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di PAUD Tunas Bangsa Negeri Sakti. Adapun waktu pelaksanaannya pada tanggal 5 - 26 Maret 2018. Jumlah populasi adalah orang tua yang memiliki anak usia toddler. Adapun jumlahnya yaitu 41 orang. Sampel sejumlah 41 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil analisis menunjukan faktor yang paling berpengaruh terhadap pencegahan cedera adalah faktor pengetahuan dengan Pvalue <0,001 (<0.05) dengan odds Ratio sebesar 0.011 (0.001- 0.130). Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang mencegah cedera pada anak. Dan menjadikan sikap orang tua lebih tanggap melakukan pertolongan pada anak yang cedera kemudian lebih berhati-hati dalam mendampingi tumbuh kembang anak karena rasa penasaran anak yang tinggi dapat mengakibatkan adanya cedera pada anak.
EDUKASI GIZI SEIMBANG DAN PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU MELATI DESA WONOSARI, GADINGREJO, PRINGSEWU. Feri Kameliawati; Riska Hediya Putri; Wiwi Febriani; Surmiasih
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi balita yang baik memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama pada tahap golden period di lima tahun pertama. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 di Indonesia menujukkan prevalensi stunting balita sebesar 27,5 %, balita kurus 8,0%, balita sangat kurus 3,1%, balita risiko kurus 22,8%, dan balita dengan gizi kurang sebanyak 17,8%. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu status gizi balita sehingga dapat menurunkan kejadian balita gizi buruk atau kurang. Kegiatan pengabdian ini dilakukan bersamaan kegiatan Posyandu balita di Desa Wonosari dengan cara menimbang balita, memberikan penyuluhan pada orang tua/pengasuh balita, dan pemberian makan tambahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 32 balita. Hasil didapatakan jumlah balita dengan status gizi baik sebanyak 22 anak (68,8%), gizi kurang 5 anak (15,6%), gizi lebih 4 anak (12,5%) dan gizi buruk 1 anak (3,1%). Melalui edukasi mengenai gizi seimbang telah terjadi peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang pada balita. Meningkatnya pengetahuan mengenai gizi seimbang dan pengolahan makanan boleh jadi akan diikuti dengan perubahan perilaku. Penyuluhan gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan memberi seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan agar mampu menentukan pilihan perilaku yang tepat untuk meningkatkan status gizi balitanya
The FACTORS AFFECTING KB ACCEPTORS IN THE SELECTION OF IUD CONTRACEPTION EQUIPMENT IN THE WORK AREA KEMILING PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSEPTOR KB DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMILING BANDAR LAMPUNG EMY WAHYUNI EMY WAHYUNI; Eva Yunita Sari; Anggi Kusuma; Surmiasih
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v4i1.588

Abstract

Program yang dicanangkan pemerintah untuk menekan tingginya laju pertumbuhan penduduk yaitu dengan program Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi nonhormonal seperti IUD yang digunakan oleh pemakai lebih efektif menekan tingkat kegagalan dibandingkan alat kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, susuk. Pengguna akseptor IUD di Puskesmas Kemiling tahun 2022 yaitu KB IUD 7.78%, KB MOP : 24 11.05%, KB WOW 26.26%, KB Implant 44.70%, KB Suntik 86.34%, KB pil 13.26% dan KB kondom 0.03%. Tujuan penelitian ini adalah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi Akseptor KB dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung tahun 2022. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta KB aktif dengan sampel sebanyak 151 sampel, Objek dalam penelitian ini adalah pemilihan alat kontrasepsi, pengetahuan, dukungan keluarga, peran petugas, dan status ekonomi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2022 di wilayah kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner, analisis data secara univariat dan bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian ada hubungan pengetahuan (p-value=0,041), dukungan suami (p-value = 0,010), status ekonomi (p-value = 0,020) dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Tahun 2022, dan Tidak ada hubungan peran petugas kesehatan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Tahun 2022 (p-value= 1.000) Saran: Membuka kelas bagi WUS, seperti : kegiatan penyuluhan kontrasepsi, konseling penggunaan kontrasepsi dan pelayanan kontrasepsi langsung, yang dilakukan rutin setiap bulan.
Penerapan Standar Asuhan Keperawtan (Sak) 10 Diagnosa Keperawatan Dalam Pelaksanaan Manajemen Keperawatan Di Ruang Alamanda Rsu HI. M. Yusuf Kotabumi Nashiratunnisa, Ratu Siti; Wulandari, Rizki Yeni; Surmiasih, Surmiasih; Zuriati, Zuriati
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 2 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i2.375

Abstract

Pendahuluan: Standar asuhan keperawatan berfungsi sebagai pedoman maupun tolak ukur dalam pelaksanaan praktek keperawatan. Dampak Jika SAK 10 diagnosa keperawatan tidak ada maka dapat terjadinya kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan. Hasil studi pendahuluan diperoleh data bahwa diruangan sudah terdapat SAK 10 diagnosa hanya saja belum adanya media edukasi terkait SAK 10 diagnosa, serta berdasarkan wawancara kepada perawat pengetahuan perawat tentang SAK 10 diagnosa masih kurang, dan mereka mengatakan belum tau apa itu SAK 10 diagnosa dan belum pernah dijelaskan media untuk SAK 10 diagnosa. Tujuan: untuk melakukan Penerapan SAK 10 diagnosa keperawatan dalam pelaksanaan manajemen keperawatan Di Ruang Alamanda  RSU Hi. M. Yusuf Kotabumi. Metode: Metode pengumpulan data dengan Tanya jawab Bersama Perawat dan Kepala Ruangan., Study Literature dengan melihat fenomena dan kaitan dengan Pelaksanaan SAK 10 diagnosa keperawatan  pada Pasien dalam Melaksanakan Manajemen Asuhan keperawatan. Dan Observasi/pengamatan dalam melakukan tindakan manajemen keperawatan. Hasil:  Hasil Pengkajian pada Fungsi Patient Care delivery Belum optimalnya media edukasi 10 diagnosa keperawatan (SAK) di ruangan, dan dilakukan implementasi yaitu Membuat media edukasi  berupa leaflet 10 Diagnosa keperawatan yang sering muncul di ruangan dan Melakukan sosialisasi , Hasil kegiatan Diagnosa keperawatan yang sering muncul sudah terbuat dan tersedia media edukasi berupa leaflet 10 diagnosa yang sering muncul di ruangan perawat. Simpulan: Diharapkan Mempertimbangkan 10 diagnosa utama yang telah di buat Untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan diperlukan adanya standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang diwujudkan dalam bentuk proses keperawatan baik dari pengkajian sampai evaluasi.
Pengaruh Edukasi Manajemen Menopause dengan Tingkat Kecemasan pada Ibu Menopause di Desa Gedong Tataan Oktasari, Heni; Surmiasih; Palupi, Rini; Hediya Putri, Riska
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 3 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i3.324

Abstract

Pendahuluan: Menurut WHO memperkirakan bahwa tahun 2023 ada sekitar 1,2 milyar orang yang akan mengalami menopause. Sebagian wanita beranggapan, kecemasan menjadi penyebab utama masalah psikologis saat mengalami menopause. Kecemasan muncul akibat rasa khawatir yang sering timbul dimana sebelum datangnya menopause, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita tentang manajemen menopause dan perlu dilakukan edukasi sebagai cara menambah pengetahuan tersebut. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi manajemen tentang menopause terhadap tingkat kecemasan pada ibu menopause di Desa Gedong Tataan. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, desain analitik dengan menggunakan pendekatan pre eksperimental. Populasi adalah semua wanita usia 45-55 tahun sebanyak 98 ibu, dan sampel sebanyak 50 ibu dengan teknik sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa SOP edukasi dan kuesioner HARS dengan analisis data menggunakan uji Marginal Homogeneity. Hasil: Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh edukasi manajemen menopause dengan tingkat kecemasan pada Ibu menopause dengan p-value 0,001 (<0,05). Simpulan: Diharapkan wanita menopause dapat menyiapkan diri menghadapi masa menopause dengan mencari informasi melalui media maupun mengikuti sosialisasi sehingga lebih menerima segala keluhan pada masa menopause.
Hubungan Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi dengan Keluhan Menopause pada Wanita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur Ratnasari, Dina; Surmiasih; Putri, Riska Hediya; Wulandari, Rizky Yeni
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 3 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i3.330

Abstract

Pendahuluan: ​Wanita dikatakan telah menopause jika sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan sejak menstruasi terakhir.keluhan menopause menunjukkan hasil perubahan fisik dengan kontrasepsi hormonal 64 (94,1%) dan keluhan fisik dengan kb non hormonal 6 (66,7%).Keluhan menopause biasanya ditandai dengan keluhan-keluhan fisik dan psikologis. Keluhan yang dirasakan pada masa menopause sangat beragam dan bersifat individual salah satunya disebabkan riwayat penggunaan kontrasepsi. Menurut studi pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur  terdapat (80%) wanita memiliki riwayat KB Hormonal dimana keluhan fisik yang dialami adalahperubahan BB. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan keluhan menopause pada wanita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, desain penelitian observasi analitik dengan menggunakan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua wanita menopause dengan jumlah sampel 76 orang dan Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara total sampling Adapun penelitiannya di lakukan pada tanggal 23 Oktober s/d 20 November 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur. Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner dan Analisis data menggunkan Uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian sebagian besar responden menggunakan alat kontrasepsi hormonal berjumlah 48 (63,2%), dansebagian besar responden dengan keluhan menopause berat berjumlah 29 (38,9%), hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan penggunaan alat kontrasepsi dengan keluhan menopause pada wanita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur dengan nilai p-value 0,001. Simpulan: Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi wanitayang menggunakan alat kontrasepsi hormonal terhadap keluhan menopause pada wanita, sehingga wanita dapat menangani mengetahui penyebab dan faktor keluhan yang dialami saat menopause.