Sri Wulandari
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Santri Melalui Kegiatan Pembuatan Batik Ecoprint Hapa Zome Media Totebag Sri Wulandari; Bayu Gilang Ramadhan
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 5, No 2 (2023): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v5i2.8224

Abstract

Selain batik tulis, Indonesia memiliki keragaman jenis batik kontemporer yang sangat menarik dan estetik. Salah satunya dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan dalam pembuatan batik ecoprint hapa zome. Hal ini masih tergolong sebagai pengetahuan baru, dimana kebanyakan siswa hanya mengenal jenis batik tulis maupun cap. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan pembelajaran Seni Budaya di sekolah berbasis pesantren yakni membuat batik ecoprint hapa zome pada media totebag. Data diperoleh dari hasil pengamatan langsung serta wawancara kepada santri di SMA Unggulan Hafsawaty BPPT Genggong Probolinggo. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah santri terampil membuat batik ecoprint hapa zome di media totebag yang dapat dilihat melalui keragaman jenis dan susunan daun yang mereka hasilkan.
Representasi Bunga Genggong Dan Pesisir Kabupaten Probolinggo Sebagai Inovasi Penciptaan Motif Batik Sri Wulandari; Bayu Gilang Ramadhan
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2023): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v6i1.8885

Abstract

Batik merupakan produk budaya dan identitas asli bangsa Indonesia. Pembuatannya tak lepas dari nenek moyang yang mewariskan secara turun temurun. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri untuk merepresentasikan motif batik yang dimiliki, salah satunya di Kabupaten Probolinggo. Penelitian berawal dari temuan di lapangan masih minimnya pengrajin batik lokal di Kabupaten Probolinggo untuk mengembangkan motif. Sebagai akademisi yang berada dalam lingkup seni, peneliti merasa penting untuk berkontribusi memecahkan permasalahan tersebut. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menciptakan motif batik dengan menggali potensi-potensi di sekitar Kabupaten Probolinggo yakni dengan cara merepresentasikan bunga genggong dipadukan dengan keindahan pesisir. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif dengan metode penciptaan menggunakan teori Gustami. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni pemaparan penciptaan motif yang merepresentasikan bunga genggong dan pesisir Kabupaten Probolinggo yang terdiri dari 3 tahapan yakni: 1) tahap eksplorasi, 2) tahap perancangan, dan 3) tahap perwujudan. Diharapkan melalui penelitian ini dapat dijadikan rujukan inspirasi dan memotivasi pegiat seni batik untuk terus mengembangkan dan merevitaslisasi motif-motif berciri khas daerah Kabupaten Probolinggo lainnya..
Hibriditas Bentuk penyajian Musik Dangdut Sagita Di Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk (Kajian Estetika Musik) Bayu Gilang Ramadhan; Sri Wulandari
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2023): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v6i1.8900

Abstract

Musik dangdut sangat identik dengan keberagaman budaya musik yang ada di Indonesia terutama pada adat jawa. Dangdut sebagai genre musik yang saat ini digandrungi oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai melebarkan sayapnya di penjuru daerah di Indonesia, dimana sangat familiar di lingkungan jawa karena keterbiasaan warga jawa mendengarkan iringan alat musik kendang dengan irama melayu. Namun dangdut sangat merepresentasikan keIndonesiaan sebagai bentuk kebudayaan yang ada, terbukti dari bahasa yang digunakan, instrumen, penyajian yang semuanya mencerminkan keseharian masyarakat di Indonesia. Seiring perkembangan zaman dangdut mengalami inovasi-inovasi dari dangdut klasik atau dangdut asli menjadi dangdut remix, dangdut koplo dan dangdut jaipong. Dangdut koplo salah satunya adalah grup Sagita yang berada di Nganjuk yang dimana telah menjadi fenomena di setiap lingkungan yang ada di jawa timur. Dangdut Sagita adalah bentuk dari musik hybrid karena musik ini menyatukan kedua genre musik yaitu musik dangdut modern dengan kesenian jaranan. Dalam artikel ini akan membahas tentang bagaimana musik hybrid yaitu dangdut Sagita jika ditinjau dari sisi hybriditas dan capaian nilai estetikanya.