Verarica Silalahi, Verarica
Universitas Sumatera Utara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI PENDIDIKAN GIZI DALAM MENINGKATKAN ASUPAN GIZI PADA REMAJA PUTRI YANG ANEMIA DI KOTA MEDAN Silalahi, Verarica; Aritonang, Evawany; Ashar, Taufik
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JANUARY 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4113

Abstract

AbstrakRemaja putri merupakan kelompok anemia berisiko tinggi dibandingkan putra dengan prevalensi di Indonesia 26,5%. Penelitian quasy experiment dengan desain pre-post intervention bertujuan menganalisis pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan gizi dan konsumsi zat gizi remaja putri. Sampel berjumlah 51 orang yang dilakukan di SMP Negeri 21 Medan tahun 2015. Pendidikan gizi diberikan dua kali dengan metode ceramah, tanya jawab dengan booklet. Asupan gizi diketahui dengan metode food recall 24 jam (dua kali). Hasil menunjukkan bahwa skor pengetahuan gizi meningkat dari 62,39±12,05 poin menjadi 72,31±17,01 poin. Asupan gizi (protein, vitamin C, vitamin A, asam folat, besi, zink, tembaga) mengalami penurunan sesudah intervensi. Ada perbedaan bermakna (p<0,05) skor pengetahuan gizi sebelum dan sesudah intervensi. Tidak ada perbedaan (p>0,05) asupan gizi sebelum dan sesudah intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan gizi hanya meningkatkan pengetahuan gizi remaja putri, tetapi tidak meningkatkan asupan gizi.Kata Kunci : pendidikan gizi, asupan gizi, remaja putri, anemia AbstractAdolescent girls are high risk to anemia rather than boys with prevalence in Indonesia 26,5%. This quasy experiment research with pretest-posttest group design study aimed to analyze effect of nutrition education on knowledge and nutrition consumption in adolescent girls. Samples with 51 subjects was conducted in Junior High School 21 Medan in 2015. The nutrition education was given twice using lecture & question answer with booklet. Nutrition consumption was gathered twice with food recall 24 hours method. The results showed that knowledge nutrition score increased from 62.39±12.05 points to 72.31±17.01 points. Nutrients intake (protein, vitamin C, Vitamin A, folic acid, iron, zink, copper) decreased in the post intervention. There was a significant difference (p<0.05) nutrition knowledge pre and post intervention, and no difference (p>0.05) nutrition consumption pre and post intervention. This imply that nutrition education only improved the adolescent girls’ knowledge nutrition, but did not improved the nutrient intake.Keyword : Nutrition Education; Nutrient Intake; Adolescent Girls; Anemia.
POTENSI PENDIDIKAN GIZI DALAM MENINGKATKAN ASUPAN GIZI PADA REMAJA PUTRI YANG ANEMIA DI KOTA MEDAN Silalahi, Verarica; Aritonang, Evawany; Ashar, Taufik
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4113

Abstract

AbstrakRemaja putri merupakan kelompok anemia berisiko tinggi dibandingkan putra dengan prevalensi di Indonesia 26,5%. Penelitian quasy experiment dengan desain pre-post intervention bertujuan menganalisis pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan gizi dan konsumsi zat gizi remaja putri. Sampel berjumlah 51 orang yang dilakukan di SMP Negeri 21 Medan tahun 2015. Pendidikan gizi diberikan dua kali dengan metode ceramah, tanya jawab dengan booklet. Asupan gizi diketahui dengan metode food recall 24 jam (dua kali). Hasil menunjukkan bahwa skor pengetahuan gizi meningkat dari 62,39±12,05 poin menjadi 72,31±17,01 poin. Asupan gizi (protein, vitamin C, vitamin A, asam folat, besi, zink, tembaga) mengalami penurunan sesudah intervensi. Ada perbedaan bermakna (p<0,05) skor pengetahuan gizi sebelum dan sesudah intervensi. Tidak ada perbedaan (p>0,05) asupan gizi sebelum dan sesudah intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan gizi hanya meningkatkan pengetahuan gizi remaja putri, tetapi tidak meningkatkan asupan gizi.Kata Kunci : pendidikan gizi, asupan gizi, remaja putri, anemia AbstractAdolescent girls are high risk to anemia rather than boys with prevalence in Indonesia 26,5%. This quasy experiment research with pretest-posttest group design study aimed to analyze effect of nutrition education on knowledge and nutrition consumption in adolescent girls. Samples with 51 subjects was conducted in Junior High School 21 Medan in 2015. The nutrition education was given twice using lecture & question answer with booklet. Nutrition consumption was gathered twice with food recall 24 hours method. The results showed that knowledge nutrition score increased from 62.39±12.05 points to 72.31±17.01 points. Nutrients intake (protein, vitamin C, Vitamin A, folic acid, iron, zink, copper) decreased in the post intervention. There was a significant difference (p<0.05) nutrition knowledge pre and post intervention, and no difference (p>0.05) nutrition consumption pre and post intervention. This imply that nutrition education only improved the adolescent girls’ knowledge nutrition, but did not improved the nutrient intake.Keyword : Nutrition Education; Nutrient Intake; Adolescent Girls; Anemia.
Risk Factors of Covid-19 Confirmed Died Patients in Dr. Kariadi Hospital: A Retrospective Study Sulistyowati, Elyana Sri; Muninggar, Septi Sewi; Silalahi, Verarica
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v9i1.22609

Abstract

Covid-19 is a communicable disease causing global pandemic. Some factors inflict worse infection. This study aims to investigate risk factors of Covid-19 confirmed died patients at Dr. Kariadi Hospital Semarang. It is a retrospective study with a total sample of all Covid-19 confirmed patients involving died and healed patients from March to June 2020. Data was gathered from screening forms and analysed with Chi Square (confidence interval of 95%). This study found sixteen risk factors of Covid-19 confirmed died patients involving age (p= 0.000; OR= 8.803; 95% CI 3.982-19.462), entrepreneur (p= 0.041; OR= 14.894; 95% CI 1.12-198.65), farmer/trader (p= 0.029; OR= 25.625; 95% CI 1.40-469.25), contact history (p= 0.000; OR= 12.923; 95% CI 6.163-27.097), fever (p= 0.000; OR= 4.877; 95% CI 2.647-8.984), dyspnea (p=0.000; OR= 17.018; 95% CI 8.523-33.977), cough (p= 0.009; OR= 2.178; 95% CI 1.205-3.935), lethargic (p=0.010; OR= 2.282; 95% CI 1.205-4.323), cold (p= 0.002; OR= 0.180; 95% CI 0.054-0.600), diabetes (p=0.000; OR= 9.767; 95% CI 3.932-24.263), COPD (p= 0.001; OR= 6.360; 95% CI 2.164-18.690), hypertension (p= 0.043; OR= 2.436; 95% CI 1.008-5.887), cancer (p=0.001; OR= 9.647; 95% CI 2.413-38.579), heart disease (p= 0.000; OR= 12.226; 95% CI 2.4-62.294), neurological disorders (p=0.008; OR= 6.057; 95% CI 1.650-22.232), and immune disorders (p=0.031; OR= 1.625; 95% CI 1.186-113.899). Adequate handling is needed to prevent death. in patients with confirmed Covid-19 who have risk factors.
Peranan Pendidikan Gizi Pada Guru Dalam Meningkatkan Asupan Sayur Dan Buah Anak Sekolah Silalahi, Verarica; Putri, Ronasari Mahaji; Ariani, Nia Lukita
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3 (2018): EDITION NOVEMBER 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.237 KB) | DOI: 10.33366/jc.v6i3.1039

Abstract

Konsumsi sayur dan buah di Indonesia masih rendah. Rendahnya konsumsi sayur dan buah berawal dari kegagalan pembiasaan sejak usia dini, termasuk di usia sekolah. Sekolah, melalui peran guru sebagai tokoh sentral pandidikan, dianggap mampu meningkatkan pengetahuan anak dan berdampak pada peningkatan asupan sayur dan buah pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan sayur dan buah pada anak melalui pendidikan gizi pada guru. Rancangan penelitian ini adalah quasy exsperiment dengan pre and post test. Populasi penelitian adalah semua guru dan siswa yang ada di SD Negeri Merjosari 2, SD Negeri Merjosari 3 dan SD Negeri Merjosari 5. Sampel penelitian ini berjumlah 6 guru dan 102 siswa. Intervensi yang diberikan berupa pendidikan gizi. Data asupan sayur dan buah diambil menggunakan food recall 24 jam, sementara pengetahuan guru diambil menggunakan kuesioner. Data asupan sayur dan buah diolah menggunakan Nutrisurvey yang selanjutnya bersama dengan data pengetahuan guru dianalisis menggunakan uji beda.Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ada perbedaan yang bermakna skor pengetahuan guru sebelum dengan sesudah intervensi (p0,05), ada perbedaan yang bermakna asupan buah siswa, baik secara porsi maupun frekuensi makan (p