Pada 2020, sebuah kajian tentang Potensi Minyak Jelantah Untuk Biodesel dan Penurunan Kemiskinan di Indonesia oleh TNP2K dan Traction Energi Asia menjabarkan konsumsi minyak goreng sawit di Indonesia pada 2019 tercatat sebesar 16,2 juta kilo liter, maka diperoleh sekitar 6,46-9,72 juta kilo liter limbah jelantah. Limbah ini tumbuh dengan pesat setiap tahunnya yang kemudian mempengaruhi kesehatan tubuh dan lingkungan disekitarnya. Limbah ini juga menjadi momok menakutkan bagi keberlanjutan hidup dan lingkungan. Untuk menekan lonjakan angka limbah yang dihasilkan, maka diperlukan suatu upaya pengolahan guna merubah limbah menjadi sesuatu yang lebih bermaslahat serta tidak mengancam keberlansungan lingkungan. Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman, termasuk diantaranya buah pisang yang dapat dengan mudah ditemui diberbagai daerah.Hampir semua orang dari segala kalangan usia menyukai buah pisang, akan tetapi konsumsi buah pisang yang tinggi tentunya menimbulkan limbah yang membludak. Kulit pisangmemuat berbagai kandungan yang baik bagi tubuh diantaranya antioksidan untuk menangkal radikal bebas serta antioksidan flavonoid guna merangsang perubahan suasana hati menjadi lebih baik. Kandungan antiinflamasi (anti peradangan) dan antimikroba yang efektif mampumelawan bakteri, jamur, dan alergi juga terkandung dalam kulit pisang. Limbah kulit pisangakan dijadikan sebagai media penyaringan minyak jelantah.