Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Internet of Things (IoT) Smart Light Menggunakan Google Assistant dan Blynk Rizki Prasetyo Tulodo; Nur Tulus Ujianto
Academic Journal of Computer Science Research Vol 5, No 1 (2023): Academic Journal of Computer Science Research (AJCSR)
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Bina Sarana Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38101/ajcsr.v5i1.613

Abstract

Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang semakin populer dan menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Dalam penelitian ini, kami menciptakan sebuah sistem Smart Light yang dapat dikendalikan menggunakan perintah suara dari Google Assistant dan aplikasi Blynk. Sistem ini menggunakan perangkat ESP8266 sebagai kontroler untuk mengatur lampu. Pengguna dapat mengendalikan lampu dengan memberikan perintah suara kepada Google Assistant atau melalui aplikasi Blynk yang terhubung dengan perangkat IoT. Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan fitur otomatisasi yang dapat diatur melalui aplikasi Blynk, seperti pengaturan waktu encender dan apagado dari lampu. Fitur ini sangat membantu untuk menghemat energi dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, sistem ini juga dapat mengirimkan notifikasi pada pengguna jika lampu dalam keadaan menyala atau mati. Dengan sistem ini, kami berharap dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam mengendalikan lampu di rumah. Proyek ini juga dapat diadaptasi untuk digunakan dalam lingkungan kantor atau industri. Hasil penelitian ini adalah Sistem akan berfungsi jika ada inputan dalam bentuk suara melalui google assistance, cepat atau lambatnya reaksi lampu terhadap perintah suara ditentukan oleh kecepatan internet yang sedang digunakan. Semakin bagus internet yang digunakan maka reaksi lampu semakin cepat, namun sebaliknya jika internet lambat maka reaksi lampu terhadap perintah suara juga lama
Perbandingan Algoritma Naive Dan Bayes Logistic Regression Untuk Penerimaan Siswa Baru (Studi Kasus Calon Siswa SMA Negri 1 Brebes) Ria Indah Fitria; Rizki Prasetyo Tulodo; Nur Tulus Ujianto; Ali Sofian
JURNAL ENGINEERING Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jureng.v15i1.6

Abstract

Di SMA (Sekolah Menengah Atas) , siswa biasanya belajar dalam selama tiga tahun, meliputi kelas 10, 11, dan 12. Siswa biasanya berusia antara 15 hingga 18 tahun selama masa ini. SMA merupakan tahap penting dalam pendidikan di Indonesia karena siswa diharapkan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih. SMA juga mempersiapkan siswa untuk ujian nasional yang biasanya diambil pada akhir tahun kelas 12. Hasil ujian nasional ini penting untuk menentukan kelayakan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi, baik di universitas maupun institusi pendidikan vokasional. Pendaftaran di SMA memiliki beberapa kriteria, Misalnya 1)Apakah tempat tinggal calon siswa dengan sekolah jaraknya lebih dekat (zonasi) , 2) nilai rata- rata dalam 3-5 semester pada raport , dan 3) Calon siswa memiliki prestasi baik itu non akademik atau akademik. Calon siswa yang memenuhi 3 kriteria diatas maka akan diterima di SMA. Dalam penelitian penulis membandingkan kedua algoritma dan metode adalah Algoritma Naive Bayes dan logistic regresi.
Pengembangan Sistem Pendeteksi Hujan Berbasis Internet of Things (IoT) dengan Simulasi Wokwi Rizki Prasetyo Tulodo
JURNAL ENGINEERING Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jureng.v14i2.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pendeteksi hujan inovatif berbasis Internet of Things (IoT) dengan memanfaatkan simulasi Wokwi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan akurasi dan responsibilitas dalam mendeteksi curah hujan secara real-time. Integrasi teknologi IoT memungkinkan sensor hujan untuk terhubung ke platform cloud, memfasilitasi pemantauan jarak jauh dan analisis data secara efisien. Simulasi Wokwi digunakan sebagai alat uji untuk memvalidasi kinerja sistem pendeteksi hujan sebelum implementasi fisiknya. Proses pengembangan melibatkan pemodelan sensor hujan, pengaturan parameter simulasi, dan evaluasi performa. Dengan memanfaatkan fitur simulasi yang realistis, penelitian ini memungkinkan analisis mendalam terhadap respons sensor terhadap berbagai intensitas hujan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem yang diusulkan mampu mendeteksi curah hujan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu, integrasi IoT memberikan kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara kontinu, memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang pola cuaca lokal. Penggunaan simulasi Wokwi tidak hanya mempercepat pengembangan sistem, tetapi juga memastikan kehandalan dan konsistensi sebelum implementasi lapangan. Penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan sistem pendeteksi hujan yang cerdas, berbasis IoT, dan dapat diintegrasikan dengan mudah dalam konteks aplikasi cuaca modern.