Khambali
Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah dan Keguruan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implikasi Pendidikan Dalam QS. Al-Ahqaf Ayat 15 terhadap Konsep Pendidikan Orang Dewasa Sindi Mulyani Herdi; Dedih Surana; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.5751

Abstract

Abstract. One of the problems revealed by the Qur'an relates to the concept of adult education. This study aims to (1) describe the opinion of the mufassir about QS. Al-Ahqaf verse 15 (2) Describes the essence contained in QS. Al-Ahqaf verse 15 based on the opinion of the mufassir (3) Describes the opinion of experts on adult education (4) Describes the implications of education in QS. Al-Ahqaf verse 15 against the concept of adult education. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques used library research, data were analyzed using the tahlili method to analyze Al-Ahqaf verse 15 which relates to the concept of adult education. From this study, several conclusions were obtained, namely: the essence contained in QS. Al-Ahqaf verse 15 (1) A child must be devoted to both parents, more specifically (do good) to the mother (2) A mother has greater rights compared to father's rights because of the heavy duties that are borne (3) Humans have a peak the maturity age of adulthood is forty years (4) Humans should pray and give thanks to Allah for all His blessings, when they have reached forty years of age. The educational implications of QS. Al-Ahqaf verse 15 namely, educational understanding of filial piety to parents, devoted to mothers taking precedence over fathers, understanding of adult education, principles of adult education, differences between adult education and children's education, goals of adult education, methods, materials and adult education learning media, taking advantage of age, giving thanks to Allah SWT, repenting to Allah SWT, praying to Allah SWT, asking for inspiration from good deeds to Allah SWT, educating and praying for children. Abstrak. Salah satu, permasalahan yang diungkapkan Al-Qur’an itu berkenaan dengan konsep pendidikan orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan pendapat para mufassir tentang QS. Al-Ahqaf ayat 15 (2) Mendeskripsikan esensi yang terkandung dalam QS. Al-Ahqaf ayat 15 berdasarkan pendapat para mufassir (3) Mendeskripsikan pendapat para ahli tentang pendidikan orang dewasa (4) Mendeskripsikan implikasi pendidikan dalam QS. Al-Ahqaf ayat 15 terhadap konsep pendidikan orang dewasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, data dianalisis dengan menggunakan metode tahlili untuk menganalisis surat Al-Ahqaf ayat 15 yang berhubungan dengan konsep pendidikan orang dewasa. Dari penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu: esensi yang terkandung dalam QS. Al-Ahqaf ayat 15 (1) Seorang anak wajib berbakti kepada kedua orang tuanya, secara lebih khusus (berbuat baik) kepada ibu (2) Seorang ibu memiliki hak lebih besar dibandingkan dengan hak ayah karena beratnya tugas yang dipikul (3) Manusia memiliki puncak kematangan usia dewasa yaitu empat puluh tahun (4) Manusia hendaknya berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya, bila usianya telah mencapai empat puluh tahun. Implikasi pendidikan dari QS. Al-Ahqaf ayat 15yaitu, pemahaman pendidikan mengenai berbakti kepada orang tua, berbakti kepada ibu didahulukan daripada kepada ayah, pemahaman pendidikan orang dewasa, prinsip pendidikan orang dewasa, perbedaan pendidikan orang dewasa dengan pendidikan anak-anak, tujuan pendidikan orang dewasa, metode, materi dan media pembelajaran pendidikan orang dewasa, memanfaatkan umur, bersyukur kepada Allah SWT, bertobat kepada Allah SWT, berdoa kepada Allah SWT, meminta ilham amal saleh kepada Allah SWT, mendidik dan mendoakan anak.
Analisis Pengelolaan Mata Pelajaran Tahfhizh di SMA PGII 1 Kota Bandung Annisa Sasilia; Nan Rahminawati; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.5900

Abstract

Abstract. The minimum number of hours of pie affects the lack of time to achieve completeness. Additional time is needed to maximize assessment results, especially in cognitive assessment. In the PAI cognitive assessment, students are required to be able to memorize the Qur'anic arguments that support the discussion material during learning. Because of that, additional activities are needed to support the completeness of pies, one of which is the tahfhizh activity. Tahfhizh itself is a program to help students maximize memorizing the verses of the Koran. Due to the problem of lack of learning time in PAI, researchers want to observe how the management of school learning that holds Tahfhizh subject activities, one of which is SMA PGII 1 Bandung. Also supported by the results of observations of student assessments observing that the assessment achieved from Tahfhizh activities at school is categorized as good. Fundamental points in learning management that influence researchers in their research include planning, implementing, and evaluating learning to memorize verses of the Qur'an in the Tahfhizh subject. In this study, researchers used a qualitative descriptive approach using several data collection techniques, namely observational interviews and documentation studies or triangulation. The aim of the research is to show that school process efforts can achieve good assessments from students and also educators. Abstrak. Minimnya jumlah jam pai mempengaruhi kurangnya waktu terhadap capaian ketuntasan. Diperlukannya waktu tambahan untuk memaksimalkan capaian penilaian khususnya pada penilaian kognitif. Pada penilaian kognitif PAI diharuskan peserta didik untuk dapat menghafal dalil-dalil Alquran yang mendukung pada materi pembahasan saat pembelajaran. Sebab itu perlunya kegiatan tambahan untuk mendukung ketuntasan PAI salah satunya adalah kegiatan tahfhizh. Tahfhizh sendiri adalah sebagai program untuk membantu memaksimalkan peserta didik menghafalkan ayat-ayat Alquran. Sebab problem kurangnya waktu pembelajaran pada PAI peneliti ingin mengamati bagaimana pengelolaan pembelajaran sekolah yang mengadakan kegiatan mata pelajaran Tahfhizh salah satunya SMA PGII 1 Bandung. Didukung juga dengan hasil pengamatan penilaian peserta didik mengamati bahwa penilaian yang dicapai dari kegiatan Tahfhizh di sekolah dikategorikan baik. Poin-poin yang mendasar pada pengelolaan pembelajaran yang mempengaruhi peneliti terhadap penelitiannya diantaranya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran menghafal ayat-ayat Al- Qur’an pada mata pelajaran Tahfhizh. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara observasi dan studi dokumentasi atau triangulasi. Tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan usaha proses sekolah dapat tercapainya penilaian yang baik dari peserta didik dan juga pendidik.
Pembinaan Karakter Santri Baru Melalui Program MCB (Mimkho Character Building) di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Dago Bandung Davit As'ari; Dedih Surana; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6111

Abstract

Abstract. Moral issues have always been a hot topic of discussion in society. In fact the morals of a child, teenager and even adult are not getting better because they are caused by a lack of character development and education in society. So that it has an impact on the world of education and even Islamic boarding schools. During the MCB program at the Miftahul Khoir Dago Islamic Boarding School, Bandung, there were still students who skipped class when learning started, came late during lessons to the mosque to carry out the five daily prayers, were lazy to carry out congregational prayers, lazy to read the Koran and not show politeness or reverence to teachers or people who are older than them. This study aims to determine the planning, implementation, supporting and inhibiting factors of the MCB (Mimkho Character Building) program in fostering the character of new students at the Miftahul Khoir Islamic Boarding School. The method used in this research is descriptive qualitative method. The type of data used is qualitative data. In terms of collecting data, researchers used observation techniques, interviews, and documentation studies. While the data analysis techniques used are through, reduction, data presentation, triangulation and drawing conclusions (verification). The results of this study generally indicate that the MCB program which was carried out when new students entered the Miftahul Khoir Dago Islamic Boarding School in Bandung, had brought significant results to the students. However, there are still students at the Miftahul Khoir Islamic Boarding School who still do not have a sense of awareness in following the rules of the MCB program, only some of them already have the awareness to obey the rules. Abstrak. Permasalahan akhlak selalu menjadi perbincangan yang hangat di lingkungan masyarakat. Nyatanya akhlak yang dimiliki seorang anak, remaja bahkan dewasa tidak semakin membaik karena diakibatkan oleh kurangnya pembinaan dan pendidikan karakter di masyarakat. Sehingga berdampak pada dunia pendidikan bahkan pondok pesantren, pada saat program MCB di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Dago Bandung, masih ada santri yang membolos ketika pembelajaran dimulai, datang terlambat pada saat pembelajaran ke masjid untuk melaksanakan solat lima waktu, malas untuk melaksanakan solat berjamaah, malas untuk membaca Al-Qur’an dan kurang menunjukan sikap sopan atau ta’dzim kepada guru maupun orang yang lebih tua darinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat program MCB (Mimkho Caracter Building) dalam pembinaan karakter santri baru di Pondok Pesantren Miftahul Khoir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriftif, jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif. Dalam hal mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu melalui, reduksi, penyajian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa Program MCB yang di laksanakan pada saat santri baru memasuki Pondok Pesantren Miftahul Khoir Dago Bandung, telah membawa hasil yang signifikan pada santri. Akan tetapi masih ada santri Pondok Pesantren Miftahul Khoir masih belum memiliki rasa kesadaran dalam mengikuti tata tertib program MCB hanya sebagian yang sudah memiliki kesadaran untuk mentaati tata tertib.