Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mesin Pemotong Keripik Tempe Dengan Metode Geser Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Hasil Produksi Sukroni; Tito Endramawan; Felix Dionisius; Mohammad Azwar Amat
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 : Oktober (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempe chips are a type of processed food made from soy tempeh which is fried thinly and mixed with spices and other ingredients. The Tempe Chips UMKM "Ocien" which is located on the Bandung-Palimanan Highway, Gempol Village, Gempol District, Cirebon Regency, West Java, is a producer of tempe chips with modern packaging. The problem faced is the result of cutting tempeh chips which have many defects, thereby reducing quality. Based on these problems, it isnecessary to design and manufacture a tempe chip cutting machine using the shearmethod and equipped with a cutting thickness control driven by an electric motor with a power of 0.25 HP. Tempe chip cutting machine has a length specification of80 cm, width 67 cm, height 83 cm. The process of making this machine includes image identification, preparation of tools and materials, fabrication (marking, cutting, welding, grinding). Tempe chip cutting machine has the capacity to cut 2 tempeh sticks with a length of 22 cm and a diameter of 5 cm. It can cut 440 slices with a thickness of 1 mm in 4 minutes, 294 slices in 1.5 mm thickness in 3 minutes,216 slices in 2 mm thickness. 2 minutes.
Implementasi Alat Filtrasi Air Untuk Pondok Pesantren Manbaul Ulum Indramayu Leo Van Gunawan; Mohammad Azwar Amat; Emin Haris; Abdul Rohmat; Ceba Muhamad Ar-Rasyid
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i1.1887

Abstract

Indramayu terletak di utara jawa. Selain pengasil ikan dan mangga, Indramayu merupakan lumbung padi nasional. Hal tersebut dapat berdampak pada kualitas air nya. Lokasi yang terdampak air keruh adalah Pondok Pesantren Manbaul Ulum Indramayu. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mengurangi limbah sekam padi di Indramayu maka timbulah ide untuk membuat karbon aktif dari sekam padi untuk filtrasi air. Sekam padi dipanaskan 100oC dalam oven selama 1 jam. Proses dehidrasi ini dilakukan agar pembuatan karbon lebih mudah. Selanjutnya sekam padi dilakukan pembakaran 300oC sampai terbentuk arang. Kemudian karbon tersebut dipanaskan di dalam furnace dengan suhu 750oC selama 3 jam untuk proses aktivasi karbon. Setelah itu karbon dari sekam padi dimasukan ke dalam alat filtrasi air bersama dengan pasir silika dan zeolite untuk meningkatkan daya serap filtrasi air. Hasil dari pengujian air secara fisika, kimia dan bakteriologi di dapatkan penurunan kadar pencemar sesudah dipasang alat filtrasi air.
Pengaruh Variasi Suhu Tempering Terhadap Hasil Pengelasan Elektroda SMAW E6013 Pada Baja SS400 Leo Van Gunawan; Muhammad Luthfi; Muhamad Ghozali; Sukroni Sukroni; Mohammad Azwar Amat
Jurnal Teknik Mesin Vol 17 No 1 (2024): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jtm.17.1.1384

Abstract

E6013 merupakan elektroda pengelasan Shield Metal Arc Welding (SMAW) yang sering digunakan dalam industri konstruksi bangunan maupun galangan kapal. Selain harganya yang murah, elektroda ini juga dapat digunakan pada segala macam posisi pengelasan serta dapat digunakan pada mesin Las AC / DC. SS400 merupakan jenis baja karbon rendah yang paling banyak digunakan dalam pembuatan konstruksi bangunan maupun kapal. Baja SS400 dituntut memiliki sifat mekanik logam yang mampu menahan tegangan pada konstruksi bangunan maupun kapal, sehingga diperlukan proses tempering pada material pengelasan untuk menghilangkan tegangan sisa dan meningkatkan keuletan material. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi suhu tempering terhadap pengelasan baja SS400. Posisi pengelasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1G dengan kampuh single V-Groove. Metode penelitian yang digunakan adalah experimen. Spesimen dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok experimen. Kelompok kontrol berisi spesimen hasil pengelasan yang tidak diberikan perlakuan tempering. Kelompok experimen berisi spesimen hasil pengelasan yang diberikan variasi suhu tempering. Hasil pengujian tarik material menunjukan peningkatan tertinggi akibat pengaruh suhu tempering sebesar 541,195 MPa pada suhu 200°C. Penurunan tertinggi kekerasan material pada suhu 350°C sebesar 165,69 HV. Tumbuhnya butiran ferrit pada struktur mikro material juga mengindikasikan semakin uletnya material hasil pengelasan setelah dilakukan proses tempering. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif cara untuk meningkatkan keuletan material hasil pengelasan khususnya pada baja SS400.