Lurik dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM). Lurik mengalami perubahan ukuran pada saat pencucian, oleh karena itu kain lurik perlu di relaxing terlebih  dahulu.  Proses  relaxing  dilakukan  sebelum kain  dipotong  dan  dijahit. Alternatif lain selain melalui proses relaxing adalah dengan membuat pola toleransi yang sesuai dengan besarnya penyusutan kain lurik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketepatan ukuran blus relaxing dingin dan panas baik yang dicuci dingin dan panas, juga ketepatan ukuran blus yang menggunakan pola toleransi yang dicuci dingin dan cuci panas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, data diperoleh dari pengambilan ukuran blus dengan menggunakan alat ukur berupa metelin atau pita ukur. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, dan uji T berpasangan (Paired sample T-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan ukuran lebih besar pada blus yang kainnya di relaxing terlebih dahulu, sementara blus toleransi memiliki ketepatan ukuran yang lebih kecil. Pencucian dengan air panas memberikan hasil mengkeret yang lebih tinggi. Teknik relaxing cuci dingin  tidak  menambah  mengkeret  kain  sedangkan  cuci  panas  menambah mengkeret kain. Teknik relaxing memiliki ketepatan ukuran yang lebih baik, namun toleransi ukuran dapat pula digunakan dengan mempertimbangkan ukuran toleransi yang lebih tepat. Perbedaan ini terjadi karena proses penyantaian kain yang tidak sempurna, hal ini disebabkan oleh jahitan yang terdapat pada blus.