Wahyuddin G, Wahyuddin
Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sultan Abil Khair Sirajuddin sebagai Pelopor Perkembangan Budaya Islam di Bima NTB Abad ke-17: Sebuah Kajian Historis dan Kultural Sumirah, Sumirah; Syukur, Hj. Syamzan; G, Wahyuddin
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 3 (2025): July, Social Studies, Educational Research and Humanities Research.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i3.48645

Abstract

Penelitian ini berfokus mencari dan menganalisis Sultan Abil Khair Sirajuddin sebagai Pelopor Perkembangan Islam di Bima. Pada Pemerintahan Sultan Abil Khair Sirajuddin, telah ditemukan beberapa kebijakan dalam mengembangkan budaya Islam di Bima, dan karena kebijakannya sehingga mampu menjadikan Kesultanan Bima sebagai salah satu pusat perkembangan Islam di Nusantara. metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode menghimpun data dari sumber primer berupa kitab Bo` dan sumber sekunder berupa buku terjemahan kitan Bo`, buku-buku lain, jurnal, dan tesis. Kemudian, setelah itu dilanjutkan dengan menganalisis data yang ada sesuai dengan metode analisis data dalam bidang sejarah. Dari jenis penelitian pustaka (library research) yang telah dibaca, maka ditemukan hasil bahwa kebijakan Sultan Abil Khair Sirajuddin yaitu penyempurnaan sturuktur pemerintahan, penguatan peran ulama dan dakwah Islam, pendidikan Islam, dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam lain melawan Belanda. Adapun wujud kebudayaan Islam yang dipelopori oleh Sultan Abil Khair Sirajuddin yaitu, transformasi penulisan Kitab Bo`, pelaksanaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, upacara hanta ua pua, dan busana rimpu sebagai identitas Islami perempuan Bima.
MUHAMMAD IQBAL SERTA IDE PEMBENTUKAN NEGARA PAKISTAN Reni, Reni; Santalia, Indo; G, Wahyuddin
AL-URWATUL WUTSQA: Kajian Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pakistan is one of the countries used by Muslims in the world as a reference, where the State of Pakistan which since its inception has been called an Islamic State, where Pakistan is basically part of India which is known to be the majority of the Hindu population. Therefore, this study aims to better understand the description of the ideas of Sir Muhammad Iqbal who is known that the idea thinking to form the State of Pakistan and separate from India is from him. This study uses a qualitative approach with a study of previous literatures such as History Books, Scientific Works related to the subject being studied, and the history of the History of the Modern Islamic World. Muhammad Iqbal Born with the full name Muhammad Iqbal bin Muhamamd Nur bin Muhammad Rafiq, born in 1873 in Sialkot, Punjab India, who was born from a simple family but is obedient and disciplined in living his life as a Sufi, and this was instilled in him from childhood by his parents. He died in 1938. So his idea of realizing an Islamic state was expressed in 1930 at which time he was elected president of the Muslim League and received strong support from Muhammad Ali Jinnah.Keywords:Muhammad Iqbal, Muslim Ummah, Pakistan State, Conflict