Profesionalisme dalam pendidikan Islam merupakan salah satu pilar utama dalam mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas, relevan, dan berdaya saing. Profesionalisme dalam pendidikan tidak hanya menyangkut kemampuan teknis seorang guru dalam menyampaikan materi, tetapi juga mencakup integritas, komitmen, dan kemampuan untuk menghadapi perubahan zaman. Dalam pendidikan Islam, profesionalisme juga berarti mampu menggabungkan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai Islam, sehingga menghasilkan peserta didik yang berimbang dalam aspek duniawi dan ukhrawi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat profesionalisme pendidik dan pengelola di yayasan tersebut serta faktor-faktor yang memengaruhi upaya pengembangan profesionalisme mereka. Penelitian ini menggunakan metode literaratur review yang berfokus pada pengumpulan, analisis, dan sintesis berbagai literatur atau sumber yang relevan dengan topik yang diteliti Dan juga dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2024 di Yayasan Prima Insani Garut. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam dengan pendidik, pengelola, dan siswa, serta studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis tematik untuk menemukan pola dan tema utama yang relevan dengan profesionalisme dalam pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme pendidik di Yayasan Prima Insani Garut telah mencakup aspek penguasaan materi, kemampuan pedagogik, dan penerapan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran. Namun, terdapat beberapa kendala seperti kurangnya pelatihan berkelanjutan, keterbatasan fasilitas, dan tantangan dalam menerapkan nilai Islam secara konsisten di seluruh aktivitas pendidikan. Penelitian juga menemukan bahwa dukungan manajemen yayasan, kolaborasi antarpendidik, dan pemanfaatan teknologi menjadi faktor penting dalam pengembangan profesionalisme. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pengelolaan pendidikan berbasis Islam yang lebih strategis dengan menyediakan program pelatihan berkelanjutan, meningkatkan dukungan fasilitas, dan mempromosikan budaya kerja yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola pendidikan Islam lainnya dalam mengembangkan profesionalisme pendidik dan menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.