Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Webinar Meningkatkan Kualitas Hidup Bagi Remaja Akhir di Wedoro, Sidoarjo Dessi Christanti; Nurlaila Effendy; Eli Prasetyo; Detricia Tedjawidjaja
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i1.813

Abstract

Remaja di Kelurahan Wedoro, Sidoarjo sebagaimana remaja lainnya menghadapi berbagai masalah dalam kehidupannya. Bila mereka tidak bisa mengatasi masalah maka mereka dapat menjadi stres dan menurunkan kualitas hidupnya.  Guna membantu para remaja tersebut agar memiliki bekal bagaimana menghadapi masalah dan meningkatkan kualitas hidupnya maka dirancang sebuah  program webinar sebagai sarana sharing pengetahuan bagaimana meningkatkan kualitas hidup. Melalui webinar ini individu diajak untuk melihat sisi positif dalam dirinya. Dengan demikian, individu akan melihat bahwa dirinya kuat dan mampu menghadapi segala tantangan atau masalah atau kejadian negatif yang datang padanya. Individu tidak lagi rentan terhadap depresi. Indvidu akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Program ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2022. Kegiatan ini dilaksanan secara daring yaitu via zoom Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam berlangsung dengan baik. Hasil pre test dan post test menunjukkan peningkatan skor rata-rata peserta mengenai kualitas hidup.
Kualitas hidup mahasiswa: tinjauan dari peran dukungan sosial keluarga, teman, dan significant others Dessi christanti; Eli Prasetyo; Detricia Tedjawidjaja
Jurnal Psikologi Tabularasa Vol 19, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpt.v19i1.10721

Abstract

ABSTRACTVarious problems and challenges as a student can make individual feels stressed so that ultimately individuals perceive their quality life as low. Quality of life is an individual’s evaluation of the quality of some of his or her functions in the context of the culture and values in which individual lives. One of the factors that affect quality of live is the social support which can come from family, peers, and significant others. Social support is a help from other people for individuals. Social support is needed by individual to be able to deal with the problem well so as not to reduce the level of quality of life. This study aimed to determine the role of social support from family, peers, and significant others on the quality of life of students. The research subject were 148 students (male = 38, female = 109) who were studying in Surabaya. This study used Youth Quality of Life Instrument Short version (YQL-SF) dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MPPS). The result showed that the three sources of social support together played a role in improving quality of life of students (F = 29,540; p = 0,001). The magnitude of the contribution of the social support is 38,1%. Of the three sources of social support, only family social support significantly affects quality of life. This finding is because most of the research subjects still live with their family. The implication of this research is that it is important for families to support consistently their children to have a good quality of life.ABSTRACTBeragam tantangan dan masalah sebagai mahasiswa dapat membuat individu merasa stres sehingga individu memersepsi kualitas hidupnya rendah. Kualitas hidup adalah evaluasi individu terhadap kualitas beberapa fungsi dirinya dalam konteks budaya dan nilai-nilai di tempat individu tinggal. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah dukungan sosial yang dapat bersumber dari keluarga, teman dan significant others. Dukungan sosial adalah bantuan dari orang lain bagi individu. Dukungan sosial diperlukan indvidu agar mampu menghadapi masalah sehingga tidak menurunkan kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dukungan sosial dari keluarga, teman, dan significant others terhadap kualitas hidup mahasiswa. Subyek penelitian adalah 148 orang mahasiswa (laki-laki = 39, perempuan = 109) yang sedang kuliah di Surabaya. Penelitian ini menggunakan alat ukur Youth Quality of Life Instrument – Short version (YQL-SF) dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MPPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama ketiga sumber dukungan sosial berperan meningkatkan kualitas hidup mahasiswa (F = 29,540 ; p = 0,001). Besarnya sumbangan peran dukungan sosial terhadap kualitas hidup sebesar 38.1%. Dari ketiga sumber dukungan sosial, hanya dukungan sosial dari keluarga yang secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup mahasiswa (p = 0,001). Temuan ini diduga karena sebagian besar subjek penelitian masih tinggal bersama dengan keluarganya. Implikasi penelitian ini adalah penting bagi keluarga untuk secara konsisten mendukung anaknya agar memiliki kualitas hidup yang baik.
Pelatihan Regulasi Emosi Dalam Menurunkan Agresivitas Anak Marginal Usia 6-11 Tahun Di Pinggiran Rel Kereta Api Kecamatan X Surabaya Tabitha Neema Christy Sembiring; Dessi Christanti
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 12 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i12.2363

Abstract

Agresivitas adalah perilaku yang muncul karena emosi negatif yang keluar. Salah satu penyebab agresivitas adalah ketidakmampuan individu mengelola emosi marah. Fenomena ini dialami oleh anak-anak marginal usia 6-11 tahun di pinggiran rel kereta api X Surabaya. Pelatihan regulasi emosi menjadi alternatif dalam menurunkan agresivitas anak marginal tersebut.  Melalui pelatihan regulasi emosi anak akan belajar keterampilan mengenal emosi, mengekspresikan emosi, mengelola emosi, mengubah emosi, dan menenangkan diri saat menghadapi emosi. Subjek penelitian ini terdiri dari 10 anak yang tinggal di pinggiran rel kereta api kecamatan X di Surabaya yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki yang memiliki tingkat agresivitas cukup tinggi. Penelitian ini menggunakan desain Time-series design atau desain  rangkaian waktu dengan mengukur pre-test kemudian melaksanakan treatment dan diakhiri dengan mengukur post-test. Pelaksanaan pelatihan regulasi emosi ini dilakukan sebanyak 4 kali dalam kurun waktu 2 minggu. Setiap sesi pelatihan berlangsung selama 1,5 jam, dengan jarak antar pertemuan yang dijadwalkan secara merata, yaitu 3-4 hari..  Uji normalitas yang menunjukkan data pre-test dan post-test terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji paired-test yang membuktikan bahwa dari data pre-test dan post-test terjadi penurunan skor yang signifikan.  Skor rerata Pre-test 497 > post-test 385,90.  Ini artinya, skor rerata post-test lebih kecil dari pre-test. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada kecenderungan penurunan tingkat agresivitas setelah mendapat pelatihan regulasi emosi. Untuk mendukung hasil uji paired-test kemudian dilakukan uji paired sample test coorelation yang menunjukkan hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,950 (p < 0.01.