Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Psychological Capital Terhadap Work Engagement pada Dosen di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Suharianto, .; Effendy, Nurlaila
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.558 KB) | DOI: 10.33508/exp.v3i2.905

Abstract

Berdasarkan hasil keputusan Kopertis, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mendapatkan peringkat ketiga dalam penilaian kampus unggulan. Penilaian berdasarkan 4 kriteria penilaian (1) tata kelola kelembagaan dan kerjasama, (2) pendidik dan tenaga kependidikan, (3) penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (4) pembelajaran dan kemahasiswaan. Untuk meningkatkan penilaian di tahun berikutnya, UKWMS harus mengevaluasi hasil tersebut dan meningkatkan di bagian tata kelola dan kerjasama serta tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Kinerja tenaga pendidik supaya bisa menghasilkan hasil yang optimal maka diperlukan work engagement pada tenaga pendidik atau dosen untuk meningkatkan kinerja. Work engagement adalah hubungan yang positif yang memiliki keterlibatan emosional, komitmen antara karyawan dengan pekerjaan untuk mencapai kesejahteraan. Work engagement dipengaruhi beberapa faktor, salah satu faktornya yaitu psychological capital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh psychological capital terhadap work engagement pada dosen di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Metode yang digunakan accidental sampling dan purposive sampling dengan kriteria dosen tetap Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan membagi kuesioner sebanyak 71 dosen di UKWMS. Teknik analisa data adalah regresi sederhana, analisa data menggunakan bantuan program Statistical Package for Sosial Sciences (SPSS) for windows versi 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh psychological capital pada work engagement pada dosen di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang digambarkan dengan persamaan Y = 6,079 + 0,645X, sumbangan efektifnya sebesar 69,7% dan nilai sig nya sebesar 0,00 ( < 0,05).
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENGUKURAN KOMPETENSI NON-TEKNIS BERBASIS WAWANCARA BBI Making of Instrument Non-Technical Competency Assesment Based on Behavior Interview (Behavior Based Interview) in PT. “X” Yudhi Prasetya; Nurlaila Effendy; L. Verina Halim
CALYPTRA Vol. 2 No. 2 (2014): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.788 KB)

Abstract

The phenomenon of competition among industry companies is not something new. PT. “X” is one of the food industry are trying to apply human resource management for the company to remain competitive with other similar industries. PT. “X” hope to have competent workers in the field that the worker will be able to contribute in improving operational performance of the company's. In creating a competent worker takes the right steps to develop existing their competencies. Measurement with behavior-based interview (BBI) is one way that can be recommended to the company in order to identify the competencies of workers. Method of data collection in this research using interviews, observations, and discussions with management. The results is an overview of the process to making of guidelines for interview BBI especially non-technical competencies. In general, the things that need to be prepared is to understand the competency dictionary, how to reduce the question of the competence of the company's competency dictionary, and the need for skills such as probing interviews, parafrashing, and others.
PENYUSUNAN ALAT UKUR KINERJA BAGIAN PERSONALIAS RUMAH SAKIT ‘X’ DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD (HR SCORECARD) Yohane Kurniawan; Nurlaila Effendy
CALYPTRA Vol. 3 No. 1 (2014): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.108 KB)

Abstract

Sumber daya manusia sebagai salah satu intangible asset juga berperan sebagai salah satu aset strategis perusahaan karena mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Gates dan Langevin (2002) menyatakan ketika perusahaan semakin ahli membangun Human Capital Measures (HCM), maka semakin tinggi pula kinerja perusahaan. Indikator kunci bukanlah hasil dari kinerja, namun lebih sebagai aspek yang menggerakkan hasil untuk mencapai visi perusahaan (Parmenter, 2007). Hal ini ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Haffer dan Kristensen (2010) yang menyatakan bahwa indikator kunci peran manajemen orang (people management) akan memberikan dampak pada pertumbuhan iklim bisnis. Indikator kunci ini akan diterjemahkan sebagai indikator kinerja bagian personalia di RS ‘X’. Penelitian bertujuan menyusun indikator kinerja bagian personalia sesuai arahan strategis RS ‘X’ sehingga mampu mencapai visi organisasi. Indikator kinerja merupakan ukuran dari masing-masing strategic objective dari perspektif strategis, operasional, pelanggan dan finansial. Hal ini disebabkan selama ini bagian personalia dianggap sebagai cost center daripada bagian yang bertanggungjawab terhadap SDM sebagai intangible asset. Metode penelitian ini adalah action research dengan dua siklus penelitian. Siklus kedua merupakan hasil evaluasi dari siklus pertama dengan tahapan yang sama. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan diskusi. Subjek penelitian ini adalah bagian personalia dengan narasumber staf personalia, direksi, kepala bagian non personalia. Hasil yang diperoleh berupa rancangan alat ukur yang disusun dengan metode HR Scorecard.
MENUMBUH-KEMBANGKAN WAWASAN MASYARAKAT TENTANG DINAMIKA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MELALUI MEDIA FILM Y.G. Harto Pramono; Inge Wattimena; Nurlaila Effendy; Michael Seno Rahardanto; Finsensius Yuli Purnama
Magister Scientiae No 42 (2017)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.098 KB) | DOI: 10.33508/mgs.v2i42.1721

Abstract

This paper describes the process and the result of educational film media development research aimed to develop the understandings of the society at Kecamatan Tambaksari, Surabaya about the dynamics of Diabetes Mellitus disease. To produce an optimum and pedagogically interesting film media, this media was designed and developed based on the film educational media concepts and its effective principles. Besides, the media was developed based on the needs assessment and the evaluation by experts and a series of tryouts by target users, and revised in stages based on the input and the result of the evaluation. After it had been validated to fit with the expected standard, the quasi experiment was conducted to find out the influence of the media on the learners’ knowledge of Diabetes Mellitus disease. The research design used was the matching only pretest-post test control group design with 40 participants for each group. The data was calculated with the t-Test. There search finding shows that the film media as an educational media has a significant influence on the increase of the society’s knowledge of Diabetes Mellitus disease.
Integrasi Personal Balanced Scorecard, Psikologi Integral, dan Positive Organization Behaviour/ Scholarship sebagai Pendekatan Komprehensif di Perusahaan/Organisasi Nurlaila Effendy
Buletin Psikologi Vol 24, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.687 KB) | DOI: 10.22146/buletinpsikologi.18822

Abstract

The performance of an organization exists when each individual and team in the organization have productivities. The performance of an organization is commonly measured based on its tangible assets, i.e .: physical assets and financial capital. The performance of tangible assets depends on intagible assets (such as : image of company, brand, data base, and human resources). Intagible asseets are key factors to development of an organization. In this respect, an integrated system is a determinant to the performance of an organization. An integrated approach among Personal Balance Scorecard, Positive Organizational Scholarship, Positive Organizational Behavior and Integral Psychology will definitely strengthen the performance of an organization, and each organization has opportunities to develop as a positive organization. Each individual in an organization has vitality and experiences flows, while each organization may go flourishing.
Peran Meaning dan Personal Growth Initiative (PGI) pada Pandemi Covid-19 (Tatanan Dunia Baru) Nurlaila Effendy; Lucia Trisni Widianingtanti
Buletin Psikologi Vol 28, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.54 KB) | DOI: 10.22146/buletinpsikologi.60210

Abstract

Pandemi Covid-19 menstimulus tatanan dunia baru dan percepatan revolusi Industri 4.0. Pandemi ini berdampak pada berbagai sektor. Kondisi ini membuat seseorang dapat mengalami gangguan atau beradaptasi dan melihat peluang pada tatanan dunia baru. Kemampuan berpikir reflektif, bahwa dirinya penting, memahami hidup, mampu menentukan tujuan yang lebih luas untuk hidup dalam meaning menjadi penting untuk menyikapi situasi krisis ini. Komponen tujuan (purpose), koherensi (coherence), dan signifikansi (significance) dalam meaning membantu individu untuk beradaptasi pada situasi krisis dan berkembang dengan perubahan. Proses perubahan yang sengaja secara aktif dikembangkan oleh individu dikenal sebagai Personal Growth Initiative (PGI). PGI diperlukan untuk mendukung meaninglebih baik. Orang yang secara teratur memanfaatkan keahlian PGI untuk terlibat dalam proses perubahan pribadi yang positif dapat merasakan makna yang lebih besar dalam hidup dan mengalami lebih banyak kepuasan dalam hidup. Program-program aplikatif untuk meningkatkan meaning akan membantu individu berkembang pada perubahan tatanan dunia baru.
Webinar Meningkatkan Kualitas Hidup Bagi Remaja Akhir di Wedoro, Sidoarjo Dessi Christanti; Nurlaila Effendy; Eli Prasetyo; Detricia Tedjawidjaja
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i1.813

Abstract

Remaja di Kelurahan Wedoro, Sidoarjo sebagaimana remaja lainnya menghadapi berbagai masalah dalam kehidupannya. Bila mereka tidak bisa mengatasi masalah maka mereka dapat menjadi stres dan menurunkan kualitas hidupnya.  Guna membantu para remaja tersebut agar memiliki bekal bagaimana menghadapi masalah dan meningkatkan kualitas hidupnya maka dirancang sebuah  program webinar sebagai sarana sharing pengetahuan bagaimana meningkatkan kualitas hidup. Melalui webinar ini individu diajak untuk melihat sisi positif dalam dirinya. Dengan demikian, individu akan melihat bahwa dirinya kuat dan mampu menghadapi segala tantangan atau masalah atau kejadian negatif yang datang padanya. Individu tidak lagi rentan terhadap depresi. Indvidu akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Program ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2022. Kegiatan ini dilaksanan secara daring yaitu via zoom Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam berlangsung dengan baik. Hasil pre test dan post test menunjukkan peningkatan skor rata-rata peserta mengenai kualitas hidup.
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN KOSMETIK TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA WANITA PEKERJA FRONTLINER DI KOTA SURABAYA Agnes Nathania Wilbert; Nurlaila Effendy
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v11i1.4482

Abstract

Wanita pekerja frontliner penting untuk memiliki kepercayaan diri terutama untuk berinteraksi dengan customer.  Namun seringkali, sebagian besar dari frontliner tidak percaya diri karena penampilan fisik terutama pada wajahnya. Hal ini membuat individu memperbaiki penampilan fisiknya agar terlihat lebih cantik dan menawan dengan menggunakan bantuan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh intensitas penggunaan kosmetik terhadap kepercayaan diri pada wanita pekerja frontliner di kota Surabaya. Teknik sampling yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan snowball sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala intensitas penggunaan kosmetik berdasarkan empat aspek, yakni perhatian atau daya konsentrasi, durasi, frekuensi, dan penghayatan atau pemahaman. Pada skala kepercayaan diri berdasarkan lima aspek, yakni keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggungjawab, dan rasional. Responden yang didapatkan dalam penelitian ini sebanyak 164 dan kemudian dilakukan analisis menggunakan teknik statistika uji analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS for windows 16.0. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, yang artinya ada pengaruh yang signifikan dan memiliki nilai positif antara intensitas penggunaan kosmetik dengan kepercayaan diri pada wanita pekerja frontliner di Kota Surabaya. Hal ini berarti dengan menggunakan kosmetik mampu meningkatkan kepercayaan diri oleh para frontliner. Penggunaan kosmetik menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari responden dalam pekerjaannya. Pengaruh yang signifikan berarti nilai positif, berarti semakin tinggi intensitas penggunaan kosmetik, maka semakin tinggi pula kepercayaan diri yang dimilikinya. Selain itu, terdapat sumbangan efektif pengaruh intensitas penggunaan kosmetik terhadap kepercayaan diri sebesar 11,5%.
Brief meaning toolkit: increasing meaning for the Millennial Generation in the workplace in the era of the New World Order Effendy, Nurlaila; Dewi, Desak Nyoman Arista Retno
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i1.1873

Abstract

In the post-pandemic era, current geoeconomic and geopolitical changes will have global, regional, and local impacts. Companies must adapt to rapid changes. This condition causes a person to experience disturbances or even be able to adapt and see opportunities in the new world order in the company. The ability to think reflectively that oneself is crucial, understand life, and determine broader goals for life with meaning is important in responding to situations. The millennial generation dominates the workforce in Indonesia, so millennial employees need to have meaning to support the organization's strategic plan in overcoming difficult situations. This service aims to provide interventions to increase meaning in millennial generation employees. The solution method is to provide an understanding of the meaning and a brief meaning toolkit online for millennial employees based on the Meaning toolkit from Mcquaid & Peggy and developed according to Indonesian Culture. Measurements were carried out by pre-test and post-test with The Work and Meaning Inventory (WAMI) instruments. The intervention results showed increased meaning among participants, although not high, with three sub-toolkits in short sessions and through online media. There is the lowest question, which is related to individual goals and organizational goals. The role of the organization is needed in building meaning in the organization. Based on the initial results of this short intervention, the meaning module can be developed into a more complete sub-toolkit and implemented face-to-face for a longer duration.