Kamilus Mamoh
Jurusan Kebidanan, Poltekes Kemenkes Kupang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMERIKSAAN KEHAMILAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENCEGAH STUNTING DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN Matje Meriaty Huru; Hasri Yulianti; Diyan Maria Kristin; Agustina Abuk Seran; Kamilus Mamoh; Jane Leo Mangi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12761

Abstract

Abstrak: Pencegahan stunting dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Pada saat ibu hamil datang untuk memeriksakan kehamilannya, dapat diberikan berbagai informasi dan edukasi yang berkaitan dengan kehamilan dan persiapan persalinan sedini mungkin sehingga dapat mengurangi angka kejadian stunting. Masih ada ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur bahkan tidak pernah melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur dan pencegahan stunting dalam 1000 hari pertama kehidupan. Metode kegiatan dengan penyuluhan tentang pencegahan stunting dan pemeriksaan kehamilan. Mitra kegiatan adalah ibu hamil sebanyak 10 orang bertempat di Kapela MBR Kupang. Evaluasi pengetahuan dengan kuesioner pre-test dan post-test sebanyak 20 pertanyaan. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 35,0±3,33 dan rata-rata skor post-test adalah 95,0±4.08 Hasil uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan (p=0,000; α < 0,05). Abstract: Stunting prevention is carried out from the first 1000 days of life by conducting regular pregnancy check-ups.When pregnant women come to have their health checked, they can be givenvarious information and education related to pregnancy and preparation for childbirth as early as possible so as to reduce the incidence of stunting. There are still pregnant women who do not do regular pregnancy checkups and never even do check-ups during pregnancy. The purpose of the service is to increase the knowledge of pregnant women about the importance of regular pregnancy check-ups and stunting prevention in the first 1000 days of life. Activity method with counseling on stunting prevention and pregnancy checkup. The activity partners are 10 pregnant women located in Kapela MBR Kupang. Evaluation of knowledge with a questionnaire pre-test and post-test of 20 questions. The results of the activity showed that there was a difference in the average pre-test score was 35.0±3.33 and the average post-test score was 95.0±4.08. The results of statistical tests showed that there was a significant increase in the knowledge of pregnant women after counseling (p = 0.000; α < 0.05).  
PEMBERDAYAAN KELOMPOK KADER POSYANDU DAN IBU BALITA DALAM GERAKAN OTA2S SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN BALITA STUNTING Kamilus Mamoh; Ignasensia Dua Mirong; Matje Meriaty Huru
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19815

Abstract

Abstrak: Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Penyebab utamanya asupan gizi, terdapat faktor multidimensi yang menyebabkan stunting diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk antenatal care, kurangnya akses kemakanan bergizi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi. Gerakan OTA2S merupakan program yang telah terbukti efektif dalam mencegah stunting pada balita. Untuk berhasil dalam gerakan ini, peran kelompok kader Posyandu dan ibu balita sangat krusial. Tujuan kegiatan ini Meningkatkan pemahaman dan keterampilan kelompok kader posyandu serta ibu balita dalam Gerakan OTA2S Sebagai Upaya Pencegahan Balita Stunting Di Kelurahan Liliba. Metode yang digunakan melalui penyuluhan dan pemberian makanaan tambahan bagi balita stunting. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kader Posyandu sebanyak 24 orang dan orangtua balita stunting di Kelurahan Liliba sebanyak 38 orang. Evaluasi pengetahuan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test sebanyak 20 soal. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 45,0±6,43 dan rata-rata skor post-test adalah 96,0±4,23. Adanya kenaikan berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan pada balita setelah mendapatkan pemberian makanan tambahan selama 90 hari.Abstract: Stunting can occur as a result of malnutrition, especially in the first 1000 days of life. The main causes of nutritional intake, there are multidimensional factors that cause stunting including poor parenting practices, limited health services including antenatal care, lack of access to nutritious food, lack of access to clean water and sanitation. The OTA2S movement is a program that has proven effective in preventing stunting in toddlers. To succeed in this movement, the role of the Posyandu cadre group and mothers of toddlers is crucial. The purpose of this activity is to increase the understanding and skills of posyandu cadres and mothers of toddlers in the OTA2S Movement as an effort to prevent stunting toddlers in Liliba Village. The method used is through counseling and supplementary feeding for stunted toddlers. Partners in this activity are 24 Posyandu cadres and 38 parents of stunting toddlers in Liliba Village. Evaluation of knowledge using pre-test and post-test questionnaires of 20 questions. The assessment results showed that the difference in the average pre-test score was 45.0±6.43 and the average post-test score was 96.0±4.23. There is an increase in weight, height and arm circumference in toddlers after getting additional feeding for 90 days.