Sulaiman. Sulaiman, Sulaiman.
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN GURU DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS DI GUGUS BUNGONG SEULANGAKECAMATAN SYIAH KUALAKOTA BANDA ACEH mursalin, Mursalin.; Sulaiman, Sulaiman.; Nurmasyitah, Nurmasyitah.
Elementary Education Research Vol 2, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v2i2.2538

Abstract

Dalam konteks persoalan manajemen kelas, yang dapat dilakukan oleh guru adalah pelaksanaan manajemen kelas. Penelitian ini berupaya mengungkapkan Peran Guru Dalam Pelaksanaan Manajemen KelasDi Gugus Bungong Seulanga Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peran guru dalam pelaksanaan manajemen kelas di Gugus Bungong Seulanga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh terlaksana dengan baik, dan (2) cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan manajemen kelas di (Gugus) SD Negeri Bungong Seulanga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi danwawancara. Teknik observasi (pengamatan) dan didukung dengan teknik wawancara, teknik wawancara adalah dengan mewawancarai 8 (delapan) guru kelas. Selanjutnya seluruh datadiolah dengan tahapan anlisis data kualitatif yaitu mereduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Dari Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa guru kelas di SD Gugus Bungong Seulanga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh memiliki kemampuan yang baik dalam pelaksanaan manajemen kelas. Guru sangat berperan dalam merencanakan, mengorganisakan, meminpin, dan mengendalikan kelas, Guru membina dan membimbing peserta didik sesuai dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya, membantu peserta didik belajar dan bekerja sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, dan mengatasi hambatan-hambatan yang menghalangi terwujudnya interaksi dalam kegiatan belajar mengajar. Kendala-kendala dalam manajemen kelas yang terjadi biasanya berkaitan dengan siswa. Kendalanya pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang membuat keributan dikelas, tidak mau mendengar penjelasan dari gurunya dan ada siswa tidak mau belajar. Kendala tersebut juga sering terjadi karena kurang kesiapan guru dalam manajemen kelas dan kurangnya memusatkan perhatian kapada siswa.Guru harusselalu memberi motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik. Jika ada siswa yang berbuat tidak baik guru menegur, sehingga perilaku siswa yang tidak baik tersebut tidak berkelanjutan suasana kelas tidak menjadi kacau dan tidak kondusif.Kata Kunci: Manajemen Kelas, Peran Guru
KENDALA GURU DALAMMENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 2 KOTA BANDA ACEHKENDALA GURU DALAMMENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 2 KOTA BANDA ACEH Riani, Indah Fajar; Sulaiman, Sulaiman.; Mislinawati, Mislinawati.
Elementary Education Research Vol 2, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v2i2.2536

Abstract

Dalam konteks persoalan model pembelajaran pada pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013, yang dilakukan guru adalah Menerapkan model pembelajaran pada pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013. Penelitian ini berupaya mengungkapkan bagaimana kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran pada pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di SD Negeri 2 Banda Aceh.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Dalam melakukan observasi ( pengamatan), peneliti bertindak sebagai pengamat penuh tanpa terlibat dalat menerapkan model pembelajaran pada pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013. Selain itu didukung dengan teknik wawancara, teknik wawancara adalah dengan mewawancarai 10 orang guru di SD Negeri 2 Banda Aceh. Selanjutnya seluruh data diolah dengan tahapan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.Berdasarkan hasil analisis data, kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran tematik diantaranya adalah dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP ) guru kurang memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran. Sehingga guru kurang mampu dalam menstimulus siswa untuk menemukan sendiri masalah yang ada pada materi pembelajaran, pengelolaan dan pengawasan kelas guru kurang mampu mengarahkan siswa yang kurang pintar untuk terlibat aktif dengan bekerjasama dalam kelompok, terkendala dalam menyediakan alat dan bahan jika diperlukan dalam melakukan proyek, dan guru kurang menyiasati waktu yang tersedia.Simpulan penelitian ini adalah pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak dapat berjalan dengan maksimal dan ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga, proses penerapan model pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal.Kata Kunci: Kurikulum 2013, Kendala Guru, Model Pembelajaran
HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA DENGAN PERILAKU VERBAL BULLYING DI SD NEGERI 40 BANDA ACEH wahyuni, amalia; sulaiman, sulaiman.; Mahmud, Mahmud HR.
Elementary Education Research Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v1i2.2406

Abstract

Kurangnya kecerdasan interpersonal adalah salah satu akar penyebab tingkah laku yang tidak diterima secara sosial. Rendahnya kecerdasan interpersonal dapat menyebabkan terjadinya perilaku verbal bullying. Penelitian ini mengangkat masalah adakah hubungan antara kecerdasan interpersonal siswa dengan perilaku verbal bullying di SD Negeri 40 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal siswa dengan perilaku verbal bullying di SD Negeri 40 Banda Aceh. Hipotesis penelitian yakni terdapat hubungan antara kecerdasan interpersonal siswa dengan perilaku verbal bullying di SD Negeri 40 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 40 Banda Aceh dengan populasi sebanyak 135 siswa dan sampel sebanyak 101 siswa. Populasi diambil dari 5 kelas, yaitu kelas IVA, IVB, VA, VB, dan kelas VI. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dari masing-masing variabel dengan menggunakan skala likert. Uji reliabilitas dan uji prasyarat analisis menggunakan SPSS 16.0. Pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS 16,0.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh gambaran kecerdasan interpersonal siswa pada kriteria sedang dengan frekuensi relatif 80,2% dan perilaku verbal bulying berada pada kriteria rendah dengan perolehan 67,33%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan interpersonal siswa dengan perilaku verbal bulying di SD Negeri 40 Banda Aceh. Terbukti dari hasil analisis korelasi antara kecerdasan interpersonal siswa dengan perilaku verbal bullying diperoleh nilai korelasi -0,390. Ini berarti bahwa terdapat hubungan negatif antara kecerdasan interpersonal siswa dengan perilaku verbal bullying. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kecerdasan interpersonal siswa, maka semakin rendah perilaku verbal bullying.Kata kunci: Kecerdasan Interpersonal, verbal bullying
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KREATIVITAS GURU DI SDN UNGGUL LAMPEUNEURUT ACEH BESAR swino manik, swinomanik.; sulaiman, sulaiman.; mislinawati, mislinawati.
Elementary Education Research Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v1i2.1803

Abstract

Dalam konteks hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativitas guru.penelitian ini berupaya untuk melihat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativitas guru di SDN Unggul Lampeuneurut Aceh Besar. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolahdengan kreativitas guru.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatankuantitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari seluruh guru dan kepala sekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan kepala sekolah di SDN Unggul Lampeuneurut Aceh Besar berjumlah 30 orang.Pengumpulan data dilakukan pada penelitian ini yaitu melalui observasi dan angket.Berdasarkan hasil koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolahdengan kreativitas guru ) sebesar 0,142. Berpedoman pada tabel signifikan yangbertaraf 5% (a = 0,05), maka angka koefisien berada pada rentang nilai antara 0,000sampai 0,200. Dengan demikian koefisien korelasi tersebut memberi petunjukbahwa kedua variabel kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativitas guru di SD Nunggul lampeuneurut aceh besar memiliki hubungan yang sangat rendah (Tidak berkorelasi).Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kreativitas Guru
KENDALA GURU DALAM MERUMUSKAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN IPS SESUAI DENGAN RANAH AFEKTIF DI GUGUS I SD NEGERI UTEUN PULO SEUNAGAN TIMUR NAGAN RAYA KENDALA GURU DALAM MERUMUSKAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN IPS SESUAI DENGAN RANAH AFEKTIF DI GUGUS I SD NEGERI UTEUN PULO SEUNAGAN TIMUR NAGAN RAYA Hudiyatman, Hudiyatman.; Sulaiman, Sulaiman.; Masyitah, Nur
Elementary Education Research Vol 1, No 1 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v1i1.473

Abstract

Dalam konteks ini, Kendala Guru Dalam Merumuskan Instrumen Penilaian Pada Pembelajaran IPS Sesuai Dengan Ranah Afektif di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apa kendala yang dihadapi guru dalam merumuskan instrumen penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan ranah afektif di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala guru dalam merumuskan instrumen penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan ranah afektif di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang mengajar pembelajaran IPS di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya yang berjumlah 18 guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif non statistik, dimana komponen reduksi data, dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data setelah data terkumpul maka tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan) berinteraksi. Hasil penelitian yang didapat pada penelitian ini adalah kendala-kendala yang dialami oleh guru dalam merumuskan penilaian afektif menentukan spesifikasi penilaian, menulis penilaian ranah afektif, menentukan skala penilaian ranah afektif, menentukan sistem penskoran, mentelaahpenilaian ranah afektif.Dalam konteks ini, Kendala Guru Dalam Merumuskan Instrumen Penilaian Pada Pembelajaran IPS Sesuai Dengan Ranah Afektif di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apa kendala yang dihadapi guru dalam merumuskan instrumen penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan ranah afektif di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala guru dalam merumuskan instrumen penilaian pembelajaran IPS sesuai dengan ranah afektif di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang mengajar pembelajaran IPS di Gugus I SD Negeri Uteun Pulo Seunagan Timur Nagan Raya yang berjumlah 18 guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif non statistik, dimana komponen reduksi data, dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data setelah data terkumpul maka tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan) berinteraksi. Hasil penelitian yang didapat pada penelitian ini adalah kendala-kendala yang dialami oleh guru dalam merumuskan penilaian afektif menentukan spesifikasi penilaian, menulis penilaian ranah afektif, menentukan skala penilaian ranah afektif, menentukan sistem penskoran, mentelaahpenilaian ranah afektif.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH Asmaini, Asmaini.; Sulaiman, Sulaiman.; Miana, Has
Elementary Education Research Vol 1, No 1 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v1i1.360

Abstract

Adapun latar belakang masalah dari penelitian ini adalah masih banyak guru yang kurang profesional dibidangnya, seperti adanya guru yang terlambat masuk mengajar, tidak mempunyai perangkat pembelajaran yang lengkap, kurangnya koordinasi antar kepala sekolah dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profesionalisme guru melalui implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD Negeri 10 Banda Aceh.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah guru SD Negeri 10 Banda Aceh berjumlah 10 orang dipilih dengan menggunakan teknik purpossive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara.Data hasil penelitian diolah dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulanHasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepala sekolah melakukan diskusi untuk pengambilan kebijakan yang akan diterapkan oleh sekolah, kepala sekolah melakukan evaluasi dengan memeriksa perangkat pembelajaran, kehadiran guru, prestasi belajar siswa dan keaktifan pada UKG yang dilakukan di gugus. Kelulusan siswa setiap tahunnya mencapai 100% lulus. Ini membuktikan prestasi sekolah yang diperoleh melalui keberhasilan siswa, guru-guru memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya pada peroses belajar mengajar, guru menggunakan berbagai media pembelajaran. Siswa memiliki peningkatan pada hasil belajar dan dengan demikian terlihat peningkatan profesionalisme guru melalui implementasi manajemen berbasis sekolah.Kata Kunci: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Profesionalisme Guru