Yudhi Harini Bertham
Program Doktor PSDA, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN ASAM HUMAT UNTUK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN RAMAH LINGKUNGAN Yudhi Harini Bertham; Yuwana Yuwana; Atra Romeida; Indarwanto Indarwanto; Defi Ermayendri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.11988

Abstract

Abstrak: Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam jangka panjang akan mncemari lingkungan, sehingga kelestarian sumber daya lahan dan keberlanjutan produksi tidak akan terjaga. Asam humat merupakan salah satu bahan bersifat ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilana masyarakat khususnya kelompok Wanita Tani di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu dalam mengaplikasikan asam humat untuk budidaya sayuran yang ramah lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi 3 tahap yaitu: (1) sosialisasi; (2) praktik budidaya tanaman sayur; dan (3) evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terlihat bahwa sebelum kegiatan sosialisasi dilakukan terdapat 10 orang (44%) yang hanya mengetahui definisi dan peranan asam humat, namun tidak ada peserta yang mengetahui bagaimana cara menggunakan asam humat. Selanjutnya setelah dilakukannya pemaparan materi sosialisasi, terdapat peningkatan jumlah peserta yang mengetahui defenisi dan peranan asam humat yaitu menjadi 25 orang (100%). Sedangkan peserta yang menyatakan faham cara penggunaan asam humat setelah dilakukan sosialisasi adalah sebanyak 20 orang (80%). Hasil evaluasi akhir kegiatan juga menunjukkan bahwa seluruh peserta tertarik untuk mengadopsi asam humat dalam budidaya sayuran. Abstract: The continuous use of chemical fertilizers in the long term will pollute the environment, so that the sustainability of land resources and the sustainability of production will not be maintained. Humic acid is an environmentally friendly material and can increase soil fertility. This PKM activity aims to increase the knowledge and skills of the community, especially the Women Farmer group in Beringin Raya Village, Muara Bangkahulu District, Bengkulu City in applying humic acid for environmentally friendly vegetable cultivation. The method of implementing this activity is divided into 3 stages, namely: (1) socialization; (2) vegetable cultivation practice; and (3) evaluation. Based on the results of the evaluation conducted, it was seen that before the outreach activities were carried out there were 10 people (44%) who only knew the definition and role of humic acid, but none of the participants knew how to use humic acid. Furthermore, after the presentation of socialization material, there was an increase in the number of participants who knew the definition and role of humic acid, namely to 25 people (100%). While the participants who stated that they understood how to use humic acid after the socialization was carried out were 20 people (80%). The results of the final evaluation of the activity also showed that all participants were interested in adopting humic acid in vegetable cultivation. 
SOSIALISASI APLIKASI BIOENZYM PADA TANAMAN KEDELAI DI KAWASAN PESISIR Yudhi Harini Bertham; Yuwana Yuwana; Agus Susatya; Zainal Arifin; Zulfia Memi Mayasari; Nurqutni Nurqutni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27934

Abstract

Abstrak: Pupuk kimia dalam jangka panjang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, merusak ekosistem tanah, serta mengancam keberlanjutan produksi pertanian. Sebagai alternatif ramah lingkungan, bioenzyme hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan keterampilan petani melalui pendekatan hard skill dengan memberikan pelatihan teknis mengenai bioenzyme, yang mencakup sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang pengertian, manfaat, cara penggunaan, dan penerapan bioenzyme dalam berbagai tahapan pertanian. Kelompok mitra dalam kegiatan ini adalah 25 orang anggota kelompok Wanita Tani di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dilaksanakan dengan metode sosialisasi yaitu pemaparan materi, diskusi, serta pemberian 10 pertanyaan pre-test dan post-test sebagai alat evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebelum kegiatan sosialisasi, hanya 20% peserta yang mengetahui pengertian bioenzyme, 10% yang mengetahui manfaatnya, dan 0% yang memahami cara aplikasinya. Namun, hasil post-test menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan 100% peserta memahami pengertian dan manfaat bioenzyme, serta 88% peserta memahami cara aplikasi bioenzyme.Abstract: Chemical fertilizers, in the long term, can cause environmental pollution, damage soil ecosystems, and threaten the sustainability of agricultural production. As an eco-friendly alternative, bioenzymes emerge as a solution to enhance soil fertility and support sustainable agriculture. The objective of this community service activity is to improve farmers' skills through a hard skill approach by providing technical training on bioenzymes, including sessions to enhance farmers' knowledge about the definition, benefits, usage, and application of bioenzymes in various agricultural stages. The target group for this activity consists of 25 members of the Women Farmers Group in Muara Bangkahulu District, Bengkulu City. The community service activities were conducted using a socialization method, involving presentations, discussions, and the use of 10 pre-test and post-test questions as evaluation tools. The evaluation results revealed that before the socialization, only 20% of participants understood the definition of bioenzymes, 10% were aware of their benefits, and 0% knew how to apply them. However, post-test results showed significant improvements, with 100% of participants understanding the definition and benefits of bioenzymes, and 88% demonstrating knowledge of bioenzyme application methods.