Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENURUNAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DENGAN KOMBINASI LIMBAH BATUBARA DAN LIMBAH TEMPURUNG KEMIRI DI SUMUR GALI WARGA PADANG SERAI KOTA BENGKULU adeko, riang; ermayendri, defi
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.248 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.563

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, mandi, cuci, kakus dan sebagainya. Kegunaan air yang sangat penting bagi manusia adalah untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum, termasuk untuk masak, air harus mempunyai persyaratan khusus agar tidak menimbulkan penyakit pada manusia. Survey awal yang dilakukan pada tanggal 08 Februari 2017 di sumur gali warga RT.08 Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu setelah dilakukan pengukuran diperoleh Besi (Fe) 2,28 mg/L; Mangan (Mn) 0,98 mg/L. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar Fe dan Mn sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan variasi ketebalan batubara 20 cm, 30 cm, dan 50 cm serta untuk mengetahui variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe dan Mn. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni (True Experimental) dengan desain Post Test with control group ,yaitu penelitian dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan dan kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya, serta perbedaan ini dianggap sebagai akibat perlakuan. Hasil penelitian yang dilakukan mulai dari survey awal yang dibandingkan dengan baku mutu air bersih untuk sumur gali warga dikawasan RT. 08 Kelurahan Padang Serai belum memenuhi persyaratan atau melebihi ambang batas baku mutu yang dianjurkan. Setelah dilakukan Eksperimen terjadi penurunan kadar Fe dengan menggunakan kombinasi batu bara dan tempurung kemiri sebesar 84,21 % dan juga penurunan kadar Mn menggunakan kombinasi batu bara dan tempurung kemiri terjadi penurunan sebesar 69,38 %. Hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tebal adsorben maka semakin efektif penurunannya.
PENGARUH COMMUNITY LED TOTAL SANITATION (PEMICUAN) UNTUK MENINGKATKAN AKSES JAMBAN (PILAR PERTAMA) SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN ermayendri, defi; adeko, riang
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.917 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.573

Abstract

Pendekatan baru dalam pembangunan kesehatan dengan konsep pemberdayaan menuntut keterlibatan masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan dan menentukan keputusan-keputusan mereka sendiri terhadap kegiatan pembangunan di kesehatan khususnya di bidang kesehatan lingkungan. Kegiatan PAMSIMAS dilaksanakan dengan metode partisipatoris. pengelolaan kegiatan diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat melalui Tim Kerja Masyarakat (TKM) didampingi fasilitator. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program PAMSIMAS dengan uji “pengaruh” uji t dua sampel berpasangan (paired sampel t–test) untuk mengetahui pengaruh “pemicuan” terhadap peningkatan akses jamban. Proses fasilitasi CLTS (pemicuan) di masyarakat pada prinsipnya adalah pemicuan terhadap rasa jijik, rasa malu, rasa takut sakit, rasa berdosa dan rasa tanggung jawab yang berkaitan perubahan kebiasaan atau prilaku BAB di sembarang tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh yang signifikan pemicuan terhadap peningkatan akses jamban di desa sasaran PAMSIMAS di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2016.
PENURUNAN KEKERUHAN DAN TSS PADA UNIT SEDIMENTASI DENGAN APLIKASI GRANITE PLATESETLLER DAN TANPA SETTLER INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH Ermayendri, Defi; Adeko, Riang
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.496 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.756

Abstract

Pengolahan air sederhana, sebenarnya sudah cukup lama pernah disosialisasikan. Namun, sampai saat ini akses air minum (bersih) di Indonesia masih saja rendah.Unit pengolahan air yang sangat penting adalah bak sedimentasi, karena unit ini berpengaruh besar terhadap unit proses sebelum dan setelahnya. Pengolahan air di perdesaaan, biasanya hanya menggunakan unit filtrasi sederhana berupa pasir dan ijuk. Jika kekeruhan air baku tinggi, penggunaan media pasir dan ijuk tidak efisien digunakan karena membutuhkan waktu lebih untuk pencucian ulang atau backwash media filternya.Penelitianinibertujuanmendesain model unit sedimentasi menggunakan settler modifikasi granite tile dan untuk mengetahui pegaruh “granite tile settler” dalam menurunkan total suspended solid dan kekeruhan pada unit sedimentasi pengolahan air bersih.HasilpenelitianmenunjukkanbahwaModel unit sedimentasi menggunakan settler modifikasi granite tiledapat dibangun dengan murah dan mudah diaplikasikan.Penambahan granite tile sebagai settler memberikan pengaruh terhadap penurunan kekeruhan dan TSS masing-masing dengan efisiensi 54,62% dan 61,82% sedangkan tanpa settler memberikan penurunan masing-masing dengan efisiensi 43,61% dan 43,83%.
KOMBINASI LIMBAH BATU BARA DAN LIMBAH CANGKANG KOPI SEBAGAI ADSORBEN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI Adeko, Riang; Ermayendri, Defi
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.055 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.759

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Air digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, cuci, kakus, dan sebagainya. Survey awal yang dilakukan pada tanggal 08 Februari 2018 di sumur gali warga RT. 04 RW. 03 Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu setelah dilakukan pengukuran diperoleh Besi (Fe) 1,39 mg/L. Dari hasil pengukuran pada survey awal diketahui bahwa air sumur gali warga RT.04 RW.03 Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu masih melebihi ambang batas yang dipersyaratkan oleh Permenkes RI No.32 Tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar Fe sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan variasi ketebalan kombinasi batubara dan cangkang kopi 20 cm, 30 cm, dan 50 cm serta untuk mengetahui variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe. Jenis penelitian ini menggunakan metode semi eksperimen (Quasi Experimental) dengan desain post test with control group, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya dan perbedaan ini dianggap sebagai akibat perlakuan. Hasil penelitian diperoleh variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Fe adalah dengan ketebalan 50 cm yang dapat menurunkan kadar besi (Fe) hingga 51,79 %.
 PENGARUH DEKLARASI DESA OPEN DEFECATION FREE (ODF)  TERHADAP KASUS PENYAKIT DIARE DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN ERMAYENDRI, DEFI; WIDADA, AGUS
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v8i2.1175

Abstract

Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit. STBM diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas: membudayakan perilaku buang air besar sehat yang dapat memutus alur kontaminasi kotoran manusia sebagai sumber penyakit secara berkelanjutan; dan menyediakan dan memelihara sarana buang air besar yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan. Pemanfaatan jamban dapat menurunkan risiko 32% penyakit yang diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Deklarasi Desa Open Defecation Free (ODF) terhadap Penyakit Diare di Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan paradigma pragmatism dengan mixed method atau combined method. Dalam mendeskripsikan isu penelitian yang akan dilakukan ini, metode kuantitatif digunakan secara dominan dan ditunjang dengan metode kualitatif secara kurang dominan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan deklarasi desa ODF terhadap kejadian penyakit diare di Bengkulu Selatan (penurunan 35%).
EFEKTIFITAS  PUPUK ORGANIK CAIR (POC) CAMPURAN SAMPAH ORGANIK DOMESTIK DAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN  DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG (IPOMOEA AQUATICA FORSK) SISTEM HIDROPONIK RUMAH TANGGA ERMAYENDRI, DEFI; YUSMIDIARTI, YUSMIDIARTI
Journal of Nursing and Public Health Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya mengurangi sampah dapat dilakukan di sumber timbulan.Sebagian sampah non organik dapat dilakukan upaya 3R.Sebagian sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk organik, baik pupuk kompos (pupuk organik padat) dan atau pupuk organik cair.Survey pendahuluan dilakukan pada tanggal 10 Februari 2020 untuk menentukan kriteria sampah domestik dan urine sapi yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini. Survey bertujuan untuk mendapatkan sumber timbulan sampah domestik (pasar) dan peternakan sapi yang memungkinkan didapat urinenya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kangkung memanfaatkan pupuk cair kimia dan pupuk cair organik serta untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan tanaman kangkung yang memanfaatkan pupuk organik cair dan pupuk cair kimia.Jenis penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap faktorial dengan dua perlakuan yaitu mengetahui pengaruh perlakuan kedua faktor (pupuk cair) terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.Hasil penelitian diperoleh perlakuan pupuk cair kimia menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman kangkung 7, 21 hari dan saat panen yaitu berturut - turut: 1,04 kali; 5,8 kali dan 9,9 kali, dan penambahan jumlah daun berturut - turut: 0,7 kali; 1,9 kali dan 3,8 kali. Perlakuan pupuk cair organik menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman kangkung 7, 21 hari dan tinggi tanaman saat panen yaitu berturut - turut: 0,4 kali; 3,9 kali dan 6,6 kali, dan penambahan jumlah daun berturut - turut: 0,7 kali; 1,7 kali dan 3,3 kali.. Perlakuan oleh pupuk cair kimia memberikan penambahan lebih tinggi dan penambahan jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan oleh pupuk organik cair.
PARTISIPASI PETANI UPAYA PENGEMBANGAN BUDIDAYA PADI MENGGUNAKAN METODE SRI DI DESA SUKA MAKMUR KECAMATAN BTS ULU KABUPATEN MUSI RAWAS Indarwanto Indarwanto; Reflis Reflis; Satria Putra Utama; Mustopa Ramdhon; Defi Ermayendri
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 1 No 2 (2021): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) April 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam pengembangan metode SRI. Penelitian dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu Kabupaten Musi Rawas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penarikan contoh dilakukan dengan metode acak berstratifikasi, dengan cara mengelompokan populasi ke dalam dua kelas berdasarkan luas lahan yang diusahakan dalam kegiatan pengembangan budidaya padi dengan metode SRI. Hasil penelitian ini menunjukkan petani menerima program pengembangan budidaya padi dengan metode SRI dengan baik, terlihat dari jumlah petani dengan nilai partisipasi tinggi pada tahap perencanaan program, yaitu sebesar 56,67 %. Petani melaksanakan program budidaya padi dengan metode SRI dengan cukup baik, dilihat dari jumlah petani dengan nilai partisipasi sedang pada tahap perencanaan program, yaitu sebesar 83,33%. Pada tahap pengawasan dan keberlanjutan program, petani dinilai berpartisipasi sedang, dilihat dari 73,34% jumlah petani yang dikelompokkan dalam partisipasi sedang. Sementara tingkat partisipasi petani dalam program pengembangan budidaya padi dengan metode SRI adalah sedang dengan skor rata-rata 88,6 pada tahap perencanaan; 81,2 pada tahap pelaksanaan; dan 85,1 pada tahap pengawasan dan keberlanjutan program.
KARAKTERISTIK KUALITAS AIR SUMUR GALI DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU MELALUI ANALISIS DATA DAYA HANTAR LISTRIK, TOTAL DISSOLVED SOLID (TDS), pH, dan SUHU Riang Adeko; Defi Ermayendri; Andriana Andriana Marwanto
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i2.152

Abstract

Latar Belakang : Pemenuhan kebutuhan air baku domestik masyarakat di Indonesia semakin lama semakin meningkat dengan dibarengi laju pertumbuhan penduduk yang begitu besar. Eksploitasi secara besar-besaran air tanah dangkal dalam hal ini sumur gali berdampak pada menurunnya kualitas air baku tersebut yang ditandai dengan adanya penurunan muka air tanah dan intrusi air laut. Penelitian ini menitikberatkan pada sebaran karakteristik kualitas air sumur gali di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota BengkuluMetode : Penelitian ini membagi 2 metode yaitu metode systematic random sampling (penentuan sampel secara acak sistematik) dan metode cluster sampling atau area sampling. Metode ini digunakan untuk menentukan sampel yang akan diukur daya hantar listrik air tanahnya,TDS, Ph,dan suhu dengan lokasi sampel ditentukan secara acak berdasarkan area kelas kedalaman muka air tanah daerah penelitian.Hasil : Suhu air sumur gali Kecamatan Muara Bangkahulu termasuk kategori aman dengan suhu 27° C – 29 °C, Total Disolved Solid (TDS) air sumur gali Kecamatan Muara Bangkahulu termasuk kategori aman dengan rata-rata TDS 26,58 ppm, Daya Hantar Listrik (DHL) air sumur gali Kecamatan Muara Bangkahulu termasuk kategori aman dengan rata-rata DHL 27,71 μmhos/cm, Derajat Keasaman (pH) air sumur gali Kecamatan Muara Bangkahulu termasuk kategori aman dengan rata-rata pH 6,63.Simpulan : Kualitas air bersih sumur gali warga Kecamatan Muara Bangkahulu termasuk dalam kategori aman sesuai hasil pengamatan dilapangan ditandai dengan nilai rata-rata hasil yang masih dibawah standar baku mutu kesehatan dan layak digunakan.
PENINGKATAN KETERAMPILAN WIRAUSAHA MANDIRI DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Moh. Gazali; Riang Adeko; Yusmidiarti Yusmidiarti; Defi Ermayendri
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 12: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poltekkes Kemenkes Bengkulu ada 6 (enam) jurusan salah satunya jurusan kesehatan lingkungan prodi sanitasi. Didirikan sejak tahun 2009 dan sampai saat ini telah meluluskan 615 alumni. Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan diperlukan adanya pengembangan wirausaha bagi alumni. Wirausaha yang dilakukan saat ini berupa pembuatan kompos orangik. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu pemberian materi pembuatan pupuk organik, cara penggunaan mesin pencacah sayuran, dan pendampingan pembuatan pupuk organik. Kegiatan Pengabmas ini memberikan dampak positif bagi alumni sanitasi untuk mengembangkan wirausaha sanitasi. Alumni sudah mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri dikembangkan menjadi wirausaha mandiri.
PEMANFAATAN ASAM HUMAT UNTUK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN RAMAH LINGKUNGAN Yudhi Harini Bertham; Yuwana Yuwana; Atra Romeida; Indarwanto Indarwanto; Defi Ermayendri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.11988

Abstract

Abstrak: Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam jangka panjang akan mncemari lingkungan, sehingga kelestarian sumber daya lahan dan keberlanjutan produksi tidak akan terjaga. Asam humat merupakan salah satu bahan bersifat ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilana masyarakat khususnya kelompok Wanita Tani di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu dalam mengaplikasikan asam humat untuk budidaya sayuran yang ramah lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi 3 tahap yaitu: (1) sosialisasi; (2) praktik budidaya tanaman sayur; dan (3) evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terlihat bahwa sebelum kegiatan sosialisasi dilakukan terdapat 10 orang (44%) yang hanya mengetahui definisi dan peranan asam humat, namun tidak ada peserta yang mengetahui bagaimana cara menggunakan asam humat. Selanjutnya setelah dilakukannya pemaparan materi sosialisasi, terdapat peningkatan jumlah peserta yang mengetahui defenisi dan peranan asam humat yaitu menjadi 25 orang (100%). Sedangkan peserta yang menyatakan faham cara penggunaan asam humat setelah dilakukan sosialisasi adalah sebanyak 20 orang (80%). Hasil evaluasi akhir kegiatan juga menunjukkan bahwa seluruh peserta tertarik untuk mengadopsi asam humat dalam budidaya sayuran. Abstract: The continuous use of chemical fertilizers in the long term will pollute the environment, so that the sustainability of land resources and the sustainability of production will not be maintained. Humic acid is an environmentally friendly material and can increase soil fertility. This PKM activity aims to increase the knowledge and skills of the community, especially the Women Farmer group in Beringin Raya Village, Muara Bangkahulu District, Bengkulu City in applying humic acid for environmentally friendly vegetable cultivation. The method of implementing this activity is divided into 3 stages, namely: (1) socialization; (2) vegetable cultivation practice; and (3) evaluation. Based on the results of the evaluation conducted, it was seen that before the outreach activities were carried out there were 10 people (44%) who only knew the definition and role of humic acid, but none of the participants knew how to use humic acid. Furthermore, after the presentation of socialization material, there was an increase in the number of participants who knew the definition and role of humic acid, namely to 25 people (100%). While the participants who stated that they understood how to use humic acid after the socialization was carried out were 20 people (80%). The results of the final evaluation of the activity also showed that all participants were interested in adopting humic acid in vegetable cultivation.