Annisa Primadiamanti
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI AKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK DAUN TAPAK DARA (CATHARANTHUS ROSEUS L.G.DON) DAN EKSTRAK CABAI JAWA (PIPER RETROFRACTUM VAHL) SEBAGAI ANTIOKSIDAN SECARA IN VIVO Annisa Primadiamanti; Gusti Ayu Rai Saputri; Nanda Nurhasanah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i1.8717

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan elektron yang dikandungnya kepada radikal bebas. Namun, senyawa antioksidan tidak mampu menghambat oksidan yang terbentuk akibat stress oksidatif. Adapun tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah daun tapak dara (Catharanthus roseus L.G.Don) dan cabai jawa (Piper retrofractum Vahl). Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode Maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pada uji fitokimia menunjukkan bahwa didalam ekstrak daun tapak dara dan cabai jawa positif mengandung Alkaloid, flavonoid dan saponin yang berkhasiat sebagai antioksidan. Hasil pengujian menunjukkan pemberian perlakuan ekstrak daun tapak dara (Catharanthus roseus L.G.Don) dan ekstrak cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) mampu mengurangi kenaikan kadar MDA darah post-test yang dapat dilihat dari rerata kadar MDA yang mengalami penurunan dibandingkan dengan kontrol. Penurunan kadar MDA yang paling tinggi terjadi pada kelompok uji 2 yaitu 1:3 dengan dosis (25mg:75mg). Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro wilk untuk semua kelompok P>0,05 sehingga dinyatakan berdistribusi normal. Uji homogenitas menunjukkan distribusi data kadar MDA antara pre dan post pada masing-masing kelompok adalah homogen (P>0,05). Uji parametrik (ANOVA) didapatkan nilai (P<0,05) artinya ada pengaruh kombinasi ekstrak daun tapak dara (Catharanthus roseus L.G.Don) dan cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) terhadap penurunan kadar MDA plasma darah mencit. Penurunan kadar MDA darah yang paling tinggi terjadi pada kelompok uji 2 dengan dosis ekstrak 25mg:75mg.
UJI AKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (Peperomia pellucida L.) DAN HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Gusti Ayu Rai Saputri; Annisa Primadiamanti; Rama Cahya Pranayudha
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i1.8544

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat proses oksidasi. Antioksidan dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Adapun tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan adalah tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida L.) dan meniran (Phyllanthus niruri L.). Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode Maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pada uji fitokimia menunjukkan bahwa didalam ekstrak Herba Meniran dan Herba Suruhan positif mengandung Alkaloid, flavonoid dan saponin yang berkhasiat sebagai antioksidan. Malondialdehid (MDA) adalah senyawa dialdehida yang merupakan produk akhir peroksidasi lipid dalam tubuh, konsentrasi MDA yang tinggi menunjukkan adanya proses oksidasi dalam membran sel. Pemberian perlakuan dan pengukuran kadar MDA plasma darah mencit dilakukan menurut Dewi (2013) menggunakan metode (TBARS) Thiobarbituric Acid Reactive Substancedengan beberapa modifikasi. Pengujian dilakukan pada 25 ekor mencit berumur 2-3 bulan dengan masing-masing kelompok sebanyak 5 ekor, dibagi dalam lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif dengan aquades, kelompok control positif dengan vitamin C, kelompok ekstrak 100 mg/kgBB dengan perbandingan 2:2, kelompok ekstrak 100 mg/kg BB dengan perbandingan 3:1, kelompok ekstrak 100 mg/kg BB dengan perbandingan 1:3. Hasil pengujian menunjukkan pemberian perlakuan ekstrak herba suruhan (Peperomia pellucida L.) dan herba meniran (Phyllanthus ninuri L.) mampu mengurangi kenaikan kadar MDA darah post-test yang dapat dilihat dari rerata kadar MDA yang mengalami penurunan dibandingkan dengan kontrol. Penurunan kadar MDA yang paling tinggi terjadi pada kelompok perlakuan perbandingan 2:2 dengan dosis ekstrak 50 mg:50mg.
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE-2 DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Putri Ayu Sari; Annisa Primadiamanti; Martianus Perangin Angin
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 1 (2023): Volume 7 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i1.9109

Abstract

Menurut badan kesehatan dunia atau World Heart Organization (WHO) memprediksi peningkatan jumlah orang terdiagnosa diabetes melitus tipe 2 di Indonesia meningkat berkisar 12.9 juta pada tahun 2000-2030. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antidiabetes oral pada pasien rawat inap DM tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah sakit Pertamina Bintang Amin periode tahun 2020-2021. Metode penelitian ini adalah non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif. Hasil penelitian pada 52 sampel diperoleh 40 (77%) adalah perempuan dan pasien usia 50-59 yaitu (48%). Terapi antidiabetes yang digunakan yaitu 3 golongan sulfonilurea jenis obat glimepiride 13 (18.84%) dan gliquidon 21 (30.43%), golongan biguanin jenis obat metformin 29 (40.03%), thiazolinedone jenis obat pioglitazone 6 (8.7%). Jenis obat antihipertensi yang digunakan untuk pasien DM tipe 2 yaitu golongan obat kanal kalsium jenis obat amlodipine sebanyak 42 (70%), kemudian golongan ACE Inhibitor jenis obat captopril sebanyak 9 (15%), lisinopril sebanyak 3 (6,67%), ramipril sebanyak 2 (5%) dan golongan Angiotensin Reseptor Blockers (ARB) jenis obat candesartan sebanyak 4 (8,33%). Evaluasi rasionalitas pada penelitian ini tepat diagnosis 96,16% , tepat obat 100%, tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat dosis 100%, dan tepat lama waktu dan cara pemberian 100%. Penggunaan obat antidiabetes pada pasien DM tipe-2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah sakit pertamina Bintang Amin Bandar Lampung sebagian besar sudah rasional dengan persentase 99,45%.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN POLI PENYAKIT DALAM TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Sherin Malinda; Martianus Perangin Angin; Annisa Primadiamanti
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 1 (2023): Volume 7 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i1.9464

Abstract

Abstract: Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Poli Penyakit Dalam Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung, Skripsi, Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati, Bandar Lampung. Kepuasan adalah tanggapan pelanggan atau pengguna jasa untuk setiap pelayanan yang diberikan. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang mampu memuaskan setiap pengguna jasa kesehatan kepada pengguna layanan kesehatan sebagai customer sesuai kode etik dan standar pelayanan profesi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien poli penyakit dalam terhadap pelayanan farmasi yang diukur menggunakan lima dimensi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian pada tingkat kepuasan pasien poli penyakit dalam terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin kategori puas paling tinggi pada dimensi empati (Empaty) dengan nilai 79,8%. Selanjutnya pada bukti langsung (Tangible) 79,5%, dimensi keandalan (Reliability) 78,3%, dan dimensi jaminan (Assurance) 77%. Sedangkan tingkat kepuasan paling rendah pada dimensi ketanggapan (Responsiveness) dengan nilai 73,1%. Terdapat hubungan usia dan golongan dengan kepuasan pasien, tidak ada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan kepuasan pasien poli penyakit dalam di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.
POLA PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN KLINIK ALHAFA MEDIKA KOTA AGUNG Gusti Ayu Rai Saputri; Annisa Primadiamanti; Fira Marisa
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 2 (2023): Volume 7 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i2.10608

Abstract

Abstrak. Pola Peresepan Obat Antihipertensi Pada Pasien Klinik Alhafa Medika Kota Agung. Hipertensi ialah kondisi dimana terdapat gangguan pada sistem peredaran darah tubuh yang ditandai oleh adanya naiknya tekanan darah yang jauh tinggi dari nilai normal dengan angka lebih dari 140 / 90 mm/Hg. Penggunaan obat dalam terapi hipertensi bertujuan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas dengan cara yang nyaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui obat hipertensi apa sajakah yang diresepkan oleh dokter di Klinik Alhafa Medika dan Untuk mengetahui pola peresepan obat hipertensi rawat jalan di Klinik Alhafa Medika Kota Agung pada periode Januari – Maret 2021. Metode Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien penderita hipertensi banyak didominasi oleh pasien dengan rentang usia 41-50 dan 51-60 sebanyak 31% (25 pasien) dan banyak terjadi pada perempuan sebesar 60% (48 pasien). Obat yang banyak digunakan adalah amlodipin yang termasuk golongan CCB sebanyak 81% (65 item obat). Pola peresepan yang paling banyak digunakan adalah pola peresepan tunggal sebanyak 91% (73 resep).
POLA PERESEPAN OBAT PADA PASIEN GASTRITIS DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT IMANUEL BANDAR LAMPUNG Annisa Primadiamanti; Gusti Ayu Rai Saputri; Surya Mega Utami; Dwi Susanti
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 2 (2023): Volume 7 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i2.9404

Abstract

Abstrak: Pola Peresepan Obat Pada Pasien Gatritis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung. Gastritis merupakan penyakit akibat proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola peresepan obat gastritis pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung. Penelitian ini bersifat non-analitik menggunakan teknik pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien penderita gastritis banyak didominasi oleh pasien dengan rentang usia 36-45 tahun yaitu 33% (27 pasien) dan banyak terjadi pada perempuan yaitu 54% (44 pasien), dilanjutkan dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 33% (27 pasien) dan dialami oleh pasien yang bekerja sebanyak 65% (53 pasien). Item obat dan golongan obat yang banyak digunakan adalah ppi yaitu 35% (29 item obat). Pada peresepan tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan antasida yaitu 17% (21 resep) dan kombinasi yang paling banyak digunakan adalah Antasida+PPI yaitu 19% (16 resep) dengan dosis yang disarankan dokter sesuai keluhan dan penyakit pasien serta aturan pakai untuk penderita gastritis paling dominan yaitu sebelum makan. Dan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah tablet yaitu 53% (43 obat) dengan obat penyerta yang paling banyak digunakan adalah clindamycin yaitu 17% (14 obat).