Ratna Dewi Handayani, Ratna Dewi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pemakaian Kondom Konsisten Saat Melakukan Hubungan Seksual Pada Laki-Laki Pengguna Napza Stimulan Di Kota Semarang Handayani, Ratna Dewi; Shaluhiyah, Zahroh; Cahyo, Kusyogo
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 12, No. 1, Januari 2017
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.028 KB) | DOI: 10.14710/jpki.12.1.134-137

Abstract

ABSTRAKPenelitian pencegahan penularan IMS dan HIV/AIDS melalui hubungan seksual pada pengguna napza suntik yang dilakukan oleh Pusat penelitan Unika Atmajaya menjelaskan bahwa penasun menyadari bahwa menggunakan kondom saat berhubungan seksual merupakan pencegahan terbaik, tetapi penggunaan kondom secara konsisten baru mencapai 19-40% dan dilakukan hanya pada pasangan komersial, sedangkan pada pasangan tetap tidak dilakukan. Pada penelitian ini subyek penelitian dikhususkan pada pengguna napza stimulan mengingat efek yang ditimbulkan salah satunya adalah peningkatan gairah seksual dan perilaku seksual bebas, tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemakaian kondom konsisten saat melakukan hubungan seksual pada laki-laki pengguna napza stimulan  di kota Semarang.   Penelitian dilaksanakan dengan metode kuantitatif-explanatory research pendekatan cross sectional kepada seluruh pengguna napza stimulan yang ada dikota Semarang- dibawah binaan HR LSM Graha Mitra.Hasil penelitian menunjukkan 43 orang responden pengguna shabu-sabu dan extacy dimana 36 diantaranya hanya menggunakan extacy saja.  Mereka menggunakan kondom secara konsisten 55.8%, dan tidak menggunakan kondom secara konsisten sebanyak 44.2%. Analisis bivariat penelitian bermakna pada sikap, persepsi manfaat, persepsi kemampuan diri, dan dukungan pasangan seksual. Sedangkan penelitian tidak bermakna pada karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, tempat tinggal, status HIV, pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, keterjangkauan akses kondom dan ketrampilan pemakaian kondom.  Analisis multivariat memperlihatkan adannya pengaruh variabel independen kepada variabel dependen yaitu sikap dan dukungan pasangan seksual dengan probabilitas penggunaan kondom secara konsisten pada pengguna napza stimulan 13.9%. Kata Kunci: Perilaku, Kondom Konsisten, Napza stimulant. Factors That Affect The Behavior Of Consistent Condom Use During Sexual Intercourse On A Male Stimulant Drugs Users In The City Of Semarang: Research on the prevention of the transmission of STI and HIV/AIDS through sexual intercourse on people who use drugs by injection the study centre Unika Atmajaya explained that IDU’s realized that using condoms during sexual intercourse is the best prevention, but condom use is consistently achieving new 19-40% and is done only on the commercial, while couples on couples still isn't done. On the research subject of research is devoted to users who use drugs stimulants given effect posed one is an increase in sexual arousal and sexual behaviour, the research objectives knowing the factors that affect the behavior of consistent condom use during sexual intercourse on a male stimulant drugs users in the city of Semarang. Research carried out by quantitative methods-explanatory research approach of cross sectional to all users who use drugs stimulants that exists in the city of Semarang-under the patronage of HR NGOS Graha Mitra.The results showed 43 people respondents shabu shabu users sabu and extacy where 36 of them only use the extacy only. They use condoms consistently 55.8%, and not using condoms consistently as much of 44.2%. Analysis of meaningful research on bivariat attitude, perception, perception of the ability of self benefit, and support sexual partners. While the research does not mean on the characteristics (age, education, occupation, marital status, place of residence, HIV status), knowledge, perception, perception of the severity of the vulnerability, the affordability of access condoms and condom use skills. Multivariate analysis shows that influence the dependent variable to the independent variable i.e. attitude and sexual partner support with a probability of use condoms consistently on people who use drugs stimulants 13.9%.Key Words; behavior, Condom Consistently, stimulant Drugs
Upaya Cegah Stunting Melalui Pelatihan Pembuatan Olahan Nuget Kelor Dan Ikan Lele Handayani, Sa'adah; Handayani, Ratna Dewi; Desi, Nina Maria; Muliani, Resty Himma; Rakhimah, Fitriana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i4.7639

Abstract

Kekurangan gizi adalah salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat saat ini. Indonesia menargetkan penurunan angka stunting sebesar 3,8% poin pada akhir tahun 2023 yaitu menjadi 17,8%. Stunting di Desa Sungapan masih cukup tinggi yaitu 21%, hasil ini masih dibawah target penurunan stunting. Berbagai program sudah diupayakan oleh pemerintah Indonesia dalam penanganan stunting, salah satunya adalah bagaimana balita mendapatkan asupan makanan yang bergizi tinggi dan disukai anak. Olahan makanan yang sedang disukai anak saat ini adalah makanan siap saji nuget. Ketersediaan pangan lokal yang bernilai gizi tinggi dan ekonomis banyak dijumpai diberbagai daerah karena Indonesia beriklim tropis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sungapan Kabupaten Pemalang. Demonstrasi pembuatan nuget kelor dan ikan lele ini diberikan pada 16 kader posyandu dengan 4 tahapan proses yaitu: pemberian materi tentang kelor dan ikan lele sebagai pencegahan gizi buruk, demonstrasi pembuatan nuget kelor kombinasi ikan lele, diskusi bersama dan tanya jawab serta evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan pembuatan olahan nuget kelor kombinasi ikan lele pada 2x pelaksanaan yang terlihat dari hasil dan rasa dari olahan nuget. Kesimpulan dari kegiatan ini peserta terampil membuat olahan nuget setelah 2x praktek.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Stunting Sebagai Upaya Penurunan Stunting Desi, Nina Maria; Handayani, Ratna Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v6i3.5489

Abstract

Stunting merupakan status gizi yang kurang dan kronik saat masa tumbuh kembang dari awal kehidupan yaitu 1000 hari awal pertama kehidupan atau HPK. Perhatian oleh ibu terkait panjang dan tinggi badan balita perlu dilaksanakan sejak dini sehingga akan segera diketahui jika terdapat ketidaknormalan pada pertumbuhannya. Dalam menyelesaikan masalah dimasyarakat khususnya dalam mengatasi masalah stunting yang masih tinggi tim pengabdian pada masyarakat memberikan pendidikan kesehatan gizi balita pada ibu balita serta besama-sama dengan kader dan desa membagikan makan berupa protein hewani dan nabati sebagai upaya pengurangan kejadian stunting. Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa peningkatan pengetahuan ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi balita di Desa Sisalam Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 1 bulan yaitu dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juni 2023. dalam 2 hari yaitu pada tanggal 21 dan 22 Juni 2023 dilaksanakan pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi bagi ibu balita sekaligus pemberian makanan untuk balita berupa protein hewani dan nabati. Hasil pengabdian masyarakat yaitu ada peningkatan pengetahuan bagi ibu balita yang mengikuti kegiatan yaitu dari sebelumnya ada responden yang berpengetahuan kurang menjadi tidak ada yang berpengetahuan kurang, terdapat peningkatan reponden yang berpengetahuan baik dari 10% menjadi 40% dan pemberian makanan dapat didistribusikan dengan baik.