p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Junior Medical Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI ANGKATAN 2018 Andi Oktasiva Ferinada Andian Putri; Lilian Batubara; Arsyad Arsyad
Junior Medical Journal Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.882 KB) | DOI: 10.33476/jmj.v1i1.2693

Abstract

Latar Belakang: Kopi merupakan minuman yang paling banyak disukai di Indonesia akhir-akhir ini. Konsumsi kopi di Indonesia telah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang termasuk pada mahasiswa saat ini. Akses untuk menemukan minuman kopi pun sudah mudah biasanya tersedia di kantin kampus. Bila sering mengonsumsi kopi secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular salah satu gejalanya adalah Hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara konsumsi kopi terhadap tekanan darah. Penelitian ini unik, pelaksanaannya dalam kondisi pandemik COVID-19 secara online, sehingga menarik untuk dibaca.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan  cross sectional. Variabel independen dan dependennya yaitu konsumsi kopi dan tekanan darah. Pengambilan sampel dilakukan secara online pada November-Desember 2020. Populasinya adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2018 sejumlah 240 orang. Besar sampel sejumlah 150 responden yang diambil dengan teknik quota sampling. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan google form online. Klasifikasi skala pengumpulan data nominal dengan uji statistik ini adalah korelasi Chi-Square.Hasil: Karakteristik responden dari 150 responden yang kebanyakan berusia 20 tahun sebanyak 86  (57,3%) orang, berjenis kelamin perempuan sebanyak 108 (72%) orang, tidak memiliki riwayat hipertensi sebanyak 147 (98%) orang, dan tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi sebanyak 106 (70,7%) orang. Persentase peminum kopi sebanyak  107 (71,3%) dari 150 responden. Terdapat seringnya responden mengonsumsi kopi dengan kategori kadang-kadang sebesar 91 (60,7%) orang. Frekuensi konsumsi kopi terbanyak pada responden, yaitu 1-2 x/hari sebesar 108 (72,0%) orang. Jumlah kopi yang diminum terbanyak pada responden, yaitu sebesar 77 (51,3%) orang. Lamanya mengonsumsi kopi pada responden terbanyak, yaitu lebih dari 2 tahun sebesar 67 (44,7%) orang. Seringnya responden mengonsumsi makanan dan minuman berkafein selain kopi dengan kategori kadang-kadang sebesar 150 (62,5%) orang. Persentase tekanan darah tinggi dari 150 responden didapatkan 10 orang (6,7%) hipertensi stadium 1 dan 3 orang (2,0%) hipertensi stadium 2. Pada kategori prehipertensi terdapat 24 orang (16%). Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai Continuity Correction = 0,964 dimana p 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan tekanan darah.Kesimpulan: Didapatkan tidak adanya hubungan antara konsumsi kopi dengan tekanan darah dikarenakan tekanan darah stabil yang disebabkan oleh efek habituasi dan kardioprotektif tubuh. Pandangan islam mengenai kopi yaitu, halal dikonsumsi dan darah berfungsi sebagai alat transportasi minuman, sehingga pada kedokteran dan islam memiliki pandangan yang sama.
Association Between Clinical Manifestations of Covid-19 Patients Post Immunization Follow-Up (Aefi) With Cardiovascular Commorbidities and It’s Islamic Perspective Review Hasyajogi Tiara Harahap; Lilian Batubara; Endy Muhammad Istiwara
Junior Medical Journal Vol 1, No 5 (2023)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v1i5.3184

Abstract

Introduction : the use of the COVID-19 vaccine can occur AEFIs which are adverse medical events and occur after immunization, but these events are not always related to the use of the vaccine. Adverse Post-Immunization Events (AEFIs) can be in the form of vaccine reactions, coincidental events, anxiety reactions, and causal relationships that cannot be determined. Post-Immunization Follow-Up Events (KIPI) COVID-19 has a different reaction, duration, symptoms and severity for everyone and not everyone experiences Post-Immunization Adjunct Events (KIPI). This study aims to determine the relationship between clinical manifestations of Post-Immunization Adverse Events (AEFI) in COVID-19 patients with cardiovascular comorbidities.Method : This research was a descriptive observational study using a cross-sectional method. The sample in this study were 54 respondents who were COVID-19 patients at the Palmerah District Health Center who had been vaccinated 3 months after recovering from COVID-19. Data was collected by conducting direct interviews with respondents. Bivariate analysis was performed using the Chi-Square statistical test with Fisher Exact Test analysis.Result : From the results of the analysis conducted, there were 49 respondents (90.7%) who had cardiovascular comorbidities with 45 respondents (93.8%) of whom had Post-Immunization Adjunct Events (KIPI) and 4 respondents (8.2%) who did not experience Post-Immunization Adjunct Events (KIPI). The results of the Chi-Square test with the Fisher Exact Test Analysis obtained a significance value of 0.089. Therefore, the value of Sig. (2-sided) is 0.089 (0.05), which means that there is no association between cardiovascular comorbidities and Post-Immunization Adverse Events (AEFI).Conclusion : There is no significant association between cardiovascular comorbidities and Post Immunization Adverse Events (AEFI).
Hubungan antara Pengetahuan dan Personal Hygine dengan Scabies pada Santri Pesantren Baitul Qur’an, Depok dan Tinjauanya menurut Pandangan Islam Anita Rahmawati; Lilian Batubara; Firman Arifandi
Junior Medical Journal Vol 1, No 6 (2023)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v1i6.3185

Abstract

Latar Belakang. Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. S. scabiei dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit. Penularan secara tidak langsung dapat melalui pakaian, selimut, handuk, dll. Penularan scabies dipengaruhi oleh  beberapa faktor antara lain; sanitasi yang buruk, dan kepadatan penduduk. Oleh karena itu scabies umumnya ditemukan di lingkungan dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal yang tinggi seperti asrama, pondok pesantren, dan panti asuhan. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui antara hubungan pengetahuan dan personal hygiene dengan kejadian scabies pada santri Pesantren Baitul Quran, Depok. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Baitul Qur’an, Depok pada Agustus tahun 2022. Metode. Metode Analisa yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini ialah seluruh santri di Pondok Pesantren Baitul Qur’an, Depok yang berjumlah 231. Data ini diambil menggunakan data primer yaitu dengan menggunakan kuisioner dari responden. Hasil. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan personal hygiene terhadap kejadian scabies. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijalankan, terdapat beberapa kesimpulan, yaitu: Angka kejadian scabies di Pesantren Baitul Qur’an, Depok sebanyak 61,5%. Tidak terdapat adanya hubungan antara pengetahuan dan personal hygiene terhadap kejadian scabies di Pondok Pesantren Baitul Qur’an, Depok. Dan secara khusus dalam Islam belum ada pembahasan mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan  scabies, tetapi jika dikaitkan dengan ikhtiar saat terkena penyakit scabies, maka ada baiknya apabila pasien dianjurkan berobat dan tetap menjaga kebersihan serta meningkatkan pengetahuan mengenai scabies. Selain itu, pasien juga harus selalu semangat ketika menghadapi musibah seperti penyakit dan yakin akan kesembuhan dari penyakit yang ia derita.
Association between Respiratory Commorbidity and Covid-19 Mortality in Pasir Jaya Village, Cikupa District hafizhah zaihan zulkarnain; Lilian Batubara
Junior Medical Journal Vol 1, No 8 (2023)
Publisher : Junior Medical Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v1i8.3186

Abstract

Introduction : The COVID-19 pandemic in Indonesia started in March 2020 and there continues to be a constant increase in the number of cases and deaths due to COVID-19. Comorbid comorbidities (illnesses) experienced by patients at the start of treatment can increase the risk of death due to COVID-19 infection. Various foreign studies have shown that an elderly population with comorbidities has a higher risk of mortality compared to a population without comorbid diseases. Based on a study conducted on the link between lower respiratory tract comorbidities and mortality, the authors wanted to know the relationship between lower respiratory tract comorbidities and mortality in Pasir Jaya village, Cikupa district, Tangerang district.Method : This type of research is a descriptive observational study using a cross-sectional method. The sample in this study were 36 respondents who were COVID-19 patients in Pasir Jaya Village who had experienced COVID-19. Data was collected by conducting direct interviews with respondents. Bivariate analysis was performed using the Chi-Square statistical test.Result : : From the results of the analysis conducted, there were 88.9% of respondents who had comorbid respiratory tract died, 11.1% of respondents who had comorbid respiratory tract improved without symptoms, 11.1% of respondents who did not have comorbid lower respiratory tract improved with symptoms and 88.9% of respondents who did not have comorbidities improved without symptoms. on the chi-square test there is a value of 0.00. The results of the Chi-Square test obtained a p-value of 0.00 (0.05), thus it can be interpreted that there is a relationship between respiratory comorbidities and COVID-19 mortality.Conclusion : There is significant association between respiratory comorbidities and COVID-19 mortality.