Ilfat Isroi Nirwani
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pandangan Hidup Masyarakat Sasak dalam Leksikon Nama Sѐsѐkan: Sebuah Tinjauan Linguistik Antropologi Ilfat Isroi Nirwani
Deskripsi Bahasa Vol 1 No 2 (2018): 2018 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.619 KB) | DOI: 10.22146/db.v1i2.331

Abstract

Penelitian ini berisi leksikon sèsèkan dengan teori linguistik antropologi Duranti dan Wierzbecka. Penamaan leksikon sèsèkan tidak tanpa sengaja, tetapi ada makna dan faktor-faktor tertentu yang terkandung di dalamnya. Makna dan faktor budaya tertentu itulah yang ingin diketahui oleh penulis. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan, bagaimana pandangan masyarakat Sasak terhadap sèsèkan berdasarkan leksikon-leksikon sèsèkan tersebut. Penggunaan teori linguistik antropologi untuk mengkaji leksikon sesekan diasumsikan sebagai pilihan yang tepat karena dapat mengungkapkan budaya masyarakat Sasak. Metode dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. Data penelitian diperoleh dari studi lapangan dan studi pustaka. Analisis data dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis data disajikan secara informal. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sèsèkan memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan masyarakat Sasak. Hal ini terbukti dari penyebutan leksikon-leksikon nama sèsèkan dengan sangat mendetail sesuai fungsi dan makna yang terkandung di dalamnya. Leksikon-leksikon sèsèkan memberi gambaran tentang kehidupan sosial, agama, dan budaya masyarakat Sasak. Leksikon sèsèkan dalam pandangan masyarakat memiliki fungsi budaya, keagamaan, dan sosial yang terklasifikasi sebagai benda pakai sehari-hari, perlengkapan upacara, dan benda magis.
Analisis jumlah kata dan frekuensi jenis kata dalam buku elektronik jenjang PAUD terbitan Badan Bahasa 2019 Pangesti Wiedarti; Siti Maslakhah; Ilfat Isroi Nirwani; Tadkiroatun Musfiroh
LITERA Vol 21, No 3: LITERA (NOVEMBER 2022)
Publisher : Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i3.53350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan merumuskan  jumlah kata dan frekuensi penggunaan jenis kata pada buku siswa jenjang PAUD. Penelitian dilakukan pada tahun 2021 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif-kuantitatif dan menggunakan alat bantu korpus linguistik Antconc. Data diambil dari 34 judul buku elektronik cerita anak jenjang PAUD terbitan Badan Bahasa tahun 2019.  Pada aspek perjenjangan, buku elektronik yang dilabeli PAUD ternyata hanya ada sebesar 20,58%, sedangkan sejumlah 79,42% buku lainnya lebih tinggi jenjangnya bagi peruntukan buku PAUD, yaitu bagi sekolah dasar kelas 1 hingga kelas 3. Dalam aspek jenis kata, pada buku elektronik jenjang PAUD ditemukan jenis kata yang paling dominan, yaitu nomina (35,2%), verba (21,2%), adverbia (11,2%), ajektiva (6,48%), preposisi (4,84%), konjungsi (4,38%), pronomina (4,35%), sedangkan jenis kata lainnya (demonstrativa , interjeksi, kategori fatis, interogativa, numeralia, artikula) ditemukan dalam rentangan (2,56% - 0,72%). Kesimpulan: a) jika memungkinkan, hasil penelitian dapat digunakan untuk perbaikan panduan perjenjangan buku yang sudah ada; b) ihwal perjenjangan buku sebagai panduan perlu dimantapkan dengan ujicoba beberapa panduan, apakah merujuk panduan Puskurbuk Kemendikbud, Fountas Pinnele, Lexile, atau lainnya; c) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembuka bagi penelitian buku berjenjang untuk implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada tingkat Pendidikan PAUD, dasar, dan menengah.Kata Kunci: perjenjangan buku, PAUD, materi baca pengayaan, gerakan literasi sekolahAbstractThis study aims to explore, identify, and formulate the number of words and the frequency of use of word types in early childhood education (PAUD) students' books. The research was conducted in 2021 using a descriptive-quantitative research design and using the Antconc linguistic corpus as a tool. The data is taken from 34 titles of electronic books for PAUD level children's stories published by the Language Agency in 2019. In the aspect of grading, there are only 20.58% of electronic books labeled PAUD, while 79.42% of other books have a higher level for PAUD book allocation, namely for elementary school grades 1 to grade 3. In terms of word types, in PAUD level electronic books found the most dominant types of words, namely nouns (35.2%), verbs (21.2%), adverbs (11.2 %), adjectives (6.48%), prepositions (4.84%), conjunctions (4.38%), pronouns (4.35%), while other types of words (demonstrative, interjection, phatic category, interrogative, numeral) , articular) were found in the range (2.56% - 0.72%). Conclusions: a) if possible, research results can be used to improve existing book tiering guidelines; b) the issue of the hierarchy of books as a guide needs to be strengthened by testing several guidelines, whether referring to the Puskurbuk guidelines of the Ministry of Education and Culture, Fountas Pinnele, Lexile, or others; c) This research is expected to be an opening for tiered book research for the implementation of the School Literacy Movement at the PAUD, primary, and secondary education levels.Keywords: book leveling, PAUD (early childhood education program), enrichment reading materials, school literacy movement