Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STRATEGI BERCERITA CERITA SEJARAH Musfiroh, Tadkiroatun
Jurnal Agasthia Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Agasthia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah memiliki bahan dasar cerita. Cerita sejarah merupakan cerita faktual yang bernilai kebenaran tinggi. Sejarah yang disajikan dalam bentuk cerita memiliki efektivitas yang sulit ditandingi oleh metode lain. Bercerita sejarah memerlukan strategi. Strategi dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap persiapan, penyajian, dan evaluasi. Pengemasan sejarah dalam bentuk cerita dapat menjadi alternatif pembelajaran karena sejarah memiliki materi beragam yang mampu menyedot perhatian anak didik. Cerita sejarah juga mampu merangsang minat baca peserta didik.Kata kunci: Sejarah, Metode Bercerita
HUBUNGAN MINAT MEMBACA, FASILITAS ORANG TUA, DAN PEMBERIAN TUGAS MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Romafi, Romafi; Musfiroh, Tadkiroatun
LingTera Vol 2, No 2: October 2015
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.95 KB) | DOI: 10.21831/lt.v2i2.7377

Abstract

Penelitian ini  bertujuan  untuk mengungkapkan hubungan minat membaca, fasilitas orang tua, dan pemberian tugas membaca di sekolah dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP negeri di Kabupaten Brebes. Penelitian ini merupakan penelitian  ex post facto dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMPN Negeri di Kabupaten Brebes. Sampel ditentukan lewat teknik stratified random sampling berdasarkan nilai akreditasi sekolah A, B, dan C. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Uji prasyarat dilakukan dengan uji normalitas, linieritas, dan homogenitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi sederhana, korelasi parsial, dan korelasi ganda. Hasil penelitian ini adalah minat membaca (X1), fasilitas orang tua (X2), dan pemberian tugas membaca di sekolah (X3) berhubungan positif dan signifikan dengan kemampuan membaca pemahaman (Y) pada siswa kelas VIII SMP negeri di Kabupaten Brebes (ry1-23=0,294, ry2-13=0,302, ry3-12=0,255, Ry-123= 0,489). Kata kunci: minat membaca, fasilitas orang tua, pemberian tugas membaca, kemampuan membaca pemahaman   THE RELATIONSHIP AMONG INTEREST IN READING, PARENTS’ FACILITIES, AND GIVING TASKS IN SCHOOLS WITH THE READING COMPREHENSION Abstract This research was aimed to reveal the relationship among interest in reading (X1), parents’ facilities (X2) and giving task of reading in school (X3) jointly with the  reading comprehension (Y) in the students of the eighth grade of State Junior High School (SMP) in Brebes Regency. This was an ex post facto research with the population of all eighth grade students in Brebes Regency. The samples were determined by a stratified random sampling technique based on school accreditation strata of A, B and C. Data was analyzed using a descriptive analysis. The pre-condition test was conducted by normality, linearit, and homogeneity tests. The hypothesis examination was conducted by a simple correlation, partial correlation, and multiple correlations. This research result was  interest in reading (X1), parents’ facilities (X2) and giving task of reading in school (X3) jointly positively and significantly related to the reading comprehension (Y) in the students of the eighth grade of State Junior High School (SMP) in Brebes Regency (ry1-23=0,294, ry2-13=0,302, ry3-12=0,255, Ry-123= 0,489). Keywords: interest in reading, parents’ facilities, giving task in school, reading comprehension
PERILAKU VERBAL WANITA JAWA DALAM INTERAKSI SOSIAL DI PASAR TRADISIONAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Zamzani, .; Musfiroh, Tadkiroatun; Prihadi, .
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 17, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4710.889 KB) | DOI: 10.23917/kls.v17i1.4493

Abstract

Abstract
KEEFEKTIFAN MEDIA POWERPOINT TANPA ANIMASI DAN POWERPOINT BERANIMASI TIDAK KOHEREN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN Kurniawan, Puji; Musfiroh, Tadkiroatun
Diksi Vol. 24 No. 1: DIKSI MARET 2016
Publisher : Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diksi.v24i1.11502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) keefektifan media Powerpointtanpa animasi, (2) keefektifan media Powerpoint beranimasi tidak koheren, (3) perbedaankeefektifan antara media Powerpoint tanpa animasi dan media Powerpoint beranimasitidak koheren, (4) perbedaan hasil belajar antara peserta didik sekolah level rendah danpeserta didik sekolah level tinggi, dan (5) interaksi antara media dan level sekolah, dalampembelajaran menulis laporan di kelas VIII SMP. Penelitian ini merupakan eksperimensemu dengan desain faktorial sederhana. Populasi penelitian ini meliputi seluruh pesertadidik kelas VIII SMP Negeri 1 Kawunganten dan peserta didik kelas VIII SMP SultanAgung Kawunganten di Kabupaten Cilacap. Dua kelas dari tiap sekolah ditentukan sebagaisampel dengan teknik cluster sampling. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.(1) Media Powerpoint tanpa animasi efektif digunakan dalam pembelajaran menulis laporan(2) Media Powerpoint beranimasi tidak koheren efektif digunakan dalam pembelajaranmenulis laporan. (3) Ada perbedaan keefektifan yang signifikan antara media Powerpointtanpa animasi dan media Powerpoint beranimasi tidak koheren. (4) Ada perbedaan yangsignifikan antara hasil belajar peserta didik sekolah level tinggi dan peserta didik sekolahlevel rendah. (5) Dalam pembelajaran menulis laporan pada peserta didik kelas VIII SMP,tidak terdapat interaksi yang signifikan antara media dan level sekolah.Kata Kunci: keefektifan, media Powerpoint tanpa animasi, media Powerpoint beranimasitidak koheren, menulis laporan
Pemerolehan Bahasa Tulis Produktif Anak Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Tadkiroatun Musfiroh
Humaniora Vol 21, No 3 (2009)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3507.876 KB) | DOI: 10.22146/jh.1331

Abstract

Achieving Competence in children's productive written language (PWL) in playgroup and kindergarten indicates the existence of language acquisition, based on the 8 principles (differentiation, symbolization, integration, imitation, variation, inventarization-collection, repetition, generating). This acquisition process is categorized into 8 stages (scribble, linear repetitive, like-letter, random letter, early spellings, phonetic, transitional, conventional). The majority of subjects make handwriting which covers the forms of leaning-corrupted-interpolated-like-letter form, mirrored, and shadowed form. Children's PWL acquisition is related to children engagement in written language activities, social interaction, and exposure.
UJI PRODUK MODEL BACA-TULIS AKUISISI LITERASI PADA PAUD - KB - TK DI DIY Tadkiroatun Musfiroh
Jurnal Kependidikan Vol. 39, No.1 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v39i1.3

Abstract

This study was aimed at testing the Literacy-Acquisition Reading-Writing model against the Traditional model, the Cantol Raudhoh model (CR), the Phonic model, and and the Rapid Reading model in the learning of reading for children of 3-6 years of age. The study was carried out using an experimental design (pretest-posttest control group design). Subjects were grouped into age-groups of 3-4 years, 4-5 years, and 5-6 years. The results of the study showed that (a) compared to the Traditional model, BTAL was better in all components of reading and writing for all levels of ages, except for the BTR component for children of 5-6 years; (b) compared to the Cantol Raudhoh (CR) model, BTAL was better in the components of BTP, reading interest, writing interest, symbol sensitivity, and writing foundation, but not of BTR and reading foundation; (c) compared to the Phonic model, BTAL was better in almost all components of reading and writing for all levels of ages except for the BTR component for children of 3-4 years; and (d) compared to the CCBM model, BTAL was better in all components for all levels of ages.Key words: literacy-acquisition reading-writing model, BTAL, traditional model, cantol roudhoh model, phonic model, and CCBM, reading interest, writing interest, symbol sensitivity
UJI PRODUK MODEL BACA-TULIS AKUISISI LITERASI Tadkiroatun Musfiroh
Jurnal Kependidikan Vol. 39, No.1 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v39i1.228

Abstract

This study was aimed at testing the Literacy-Acquisition Reading-Writing model against the Traditional model, the Cantol Raudhoh model (CR), the Phonic model, and and the Rapid Reading model in the learning of reading for children of 3-6 years of age. The study was carried out using an experimental design (pretest-posttest control group design). Subjects were grouped into age-groups of 3-4 years, 4-5 years, and 5-6 years. The results of the study showed that (a) compared to the Traditional model, BTAL was better in all components of reading and writing for all levels of ages, except for the BTR component for children of 5-6 years; (b) compared to the Cantol Raudhoh (CR) model, BTAL was better in the components of BTP, reading interest, writing interest, symbol sensitivity, and writing foundation, but not of BTR and reading foundation; (c) compared to the Phonic model, BTAL was better in almost all components of reading and writing for all levels of ages except for the BTR component for children of 3-4 years; and (d) compared to the CCBM model, BTAL was better in all components for all levels of ages
KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA DALAM PERSPEKTIF INOVASI PEMBELAJARAN Maman Suryaman; Tadkiroatun Musfiroh; Widyastuti Purbani
Jurnal Kependidikan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.199 KB) | DOI: 10.21831/jk.v4i1.31245

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kurikulum bahasa dalam perspektif inovasi pembelajaran ditinjau dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Sumber data berupa naskah Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Instrumen berupa human instrument dilengkapi dengan lembar analisis untuk menelaah dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dibantu kuantitatif. Kredibilitas penelitian dicapai melalui reliabilitas interater. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, profil lulusan belum dirumuskan berdasarkan realitas profesi yang ada di lapangan sehingga belum secara optimal dapat memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang dirumuskan melalui capaian pembelajaran. Kedua, kompetensi belum dielaborasi secara lengkap dan relevan ke dalam capaian pembelajaran, profil lulusan, dan model pembelajaran. Ketiga, rumusan kompetensi sikap sudah menjadi bagian dari penyemaian dan pembentukan konsepsi dan perilaku individu tentang kesadaran identitas kebangsaan dan kenegaraan. Namun, kompetensi penguasaan pengetahuan, keterampilan khusus, dan keterampilan umum belum lengkap dan relevan dengan pembelajaran inovatif. LANGUAGE EDUCATION CURRICULUM IN LEARNING INNOVATION PERSPECTIVEThis study was aimed at describing the language education curriculum in the perspective of learning innovation at the Faculty of Languages and Arts, Yogyakarta State University in reference of Indonesian Qualifiation Framework (IQF) and National Higher Education Standards (NHES). The research design used descriptive qualitative and content analysis method. The data were obtained from the curriculum texts of English Language Education and French Language Education Study Programs. Human instrument equipped with an analysis sheet was used to review the data. The data then analyzed using the descriptive analysis method. The credibility of this study was achieved through an inter-rater reliability. The results show that: first, the profile of graduates has not been formulated based on the reality of the field profession so that it has not been able to optimally provide an understanding of learning experiences formulated through learning outcomes. Second, the competencies have not been elaborated completely and relevant into learning outcomes, graduate profiles, and learning models. Third, the formulation of attitude competencies has become part of the seeding and formation of individual conceptions and behaviors about national and state identity awareness, but the competence in mastering knowledge, special skills, and general skills is not yet complete and relevant to innovative learning.
SHOW AND TELL EDUKATIF UNTUK PENGEMBANGAN EMPATI, AFILIASI-RESOLUSI KONFLIK, DAN KEBIASAAN POSITIF Tadkiroatun Musfiroh
Jurnal Kependidikan Vol. 41, No.2 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.628 KB) | DOI: 10.21831/jk.v41i2.1927

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan show and tell edukatif untuk mengembangkan empati, afiliasi-resolusi konflik, dan kebiasaan positif AUD yang sudah divalidasi oleh ahli dan diuji coba di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam keseluruhan penelitian adalah Research and Development (RD). Subjek penelitian adalah 11 KB-TK, 22 orang pendidik, dan 247 anak usia dini di Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak di DIY yang dipilih melalui teknik purposive. Lokasi yang dipilih meliputi satu TK di Kabupaten Sleman, tiga KB-TK di Kabupaten Kulon Progo, tiga KB-TK di Kabupaten Bantul, dan empat KB-TK di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui metode angket, observasi, wawancara, dan focus group discussion. Data dianalisis  secara  deskriptif,  kuantitatif  dan  kualitatif.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa media show and tell anak didominasi oleh benda-benda pribadi anak; uji coba menunjukkan komponen kebiasaan positif naik 1,15 poin, empati naik 0,96, afiliasi dan resolusi konflik naik 0,87; pelaksanaan show and tell secara keseluruhan memiliki skor 8,17 (skor tertinggi 15), yang berarti anak cukup dalam kegiatan show and tell; anak-anak sudah mampu bercerita, bertanya, dan menjawab pertanyaan sederhana hingga relatif sulit meskipun harus terus-menerus difasilitasi guru; anak-anak juga memiliki kemauan untuk mengamati benda pribadi dan mengelaborasinya pada saat bercerita sehingga meningkatkan aspek isi show and tell, walaupun aspek bahasa dan refleksi belum optimal; dan perbaikan terjadi dalam beberapa kali pertemuan.
SHOW AND TELL EDUKATIF UNTUK PENGEMBANGAN EMPATI, AFILIASI-RESOLUSI KONFLIK, DAN KEBIASAAN POSITIF ANAK USIA DINI Tadkiroatun Musfiroh
Jurnal Kependidikan Vol. 41, No.2 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.654 KB) | DOI: 10.21831/jk.v41i2.2219

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan show and tell edukatif untuk mengembangkan empati, afiliasi-resolusi konflik, dan kebiasaan positif AUD yang sudah divalidasi oleh ahli dan diuji coba di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam keseluruhan penelitian adalah Research and Development (RD). Subjek penelitian adalah 11 KB-TK, 22 orang pendidik, dan 247 anak usia dini di Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak di DIY yang dipilih melalui teknik purposive. Lokasi yang dipilih meliputi satu TK di Kabupaten Sleman, tiga KB-TK di Kabupaten Kulon Progo, tiga KB-TK di Kabupaten Bantul, dan empat KB-TK di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui metode angket, observasi, wawancara, dan focus group discussion. Data dianalisis  secara  deskriptif,  kuantitatif  dan  kualitatif.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa media show and tell anak didominasi oleh benda-benda pribadi anak; uji coba menunjukkan komponen kebiasaan positif naik 1,15 poin, empati naik 0,96, afiliasi dan resolusi konflik naik 0,87; pelaksanaan show and tell secara keseluruhan memiliki skor 8,17 (skor tertinggi 15), yang berarti anak cukup dalam kegiatan show and tell; anak-anak sudah mampu bercerita, bertanya, dan menjawab pertanyaan sederhana hingga relatif sulit meskipun harus terus-menerus difasilitasi guru; anak-anak juga memiliki kemauan untuk mengamati benda pribadi dan mengelaborasinya pada saat bercerita sehingga meningkatkan aspek isi show and tell, walaupun aspek bahasa dan refleksi belum optimal; dan perbaikan terjadi dalam beberapa kali pertemuan