Desi Firmasari
Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Al-Qur'an illiteracy eradication with animated video in Sukarami, Bengkulu City Lety Febriana; Desi Firmasari; Amnah Qurniati
Community Empowerment Vol 7 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.583 KB) | DOI: 10.31603/ce.5555

Abstract

The development of various methods for learning the Qur'an illustrates the importance of Qur'anic education and the public's awareness of the need for it. In reality, however, many people are still unable to read the Qur'an properly. One option is to use engaging learning media such as Macromedia Flash Player animated videos. The PKM-S program's goal is to eliminate illiteracy in the Qur'an while also increasing insight, knowledge, and understanding of the significance of reading it. Training and mentoring are used to carry out service activities. This training activity is expected to increase partners' empowerment by raising morale about God's love and truth, as well as increasing knowledge of how to read the Qur'an in a way that is good and correct according to the rules.
Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Materi Tajwid Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dedy Novriadi; Desi Firmasari
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 21, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v21i2.8417

Abstract

Abstract: Implementation of Multimedia-Based Learning Media on Tajwid Material in Improving Student Learning OutcomesThe development of technology brought about a change in the world of education. The change was followed by the development of learning media, previously using conventional methods developed with multimedia, one of which is Macromedia Flash Player 7, to improve student learning outcomes in the Reading and Writing Al-Qur'an Subject by making the learning process more interactive and interesting. The study employed classroom action research, with three cycles of implementing Macromedia Flash Player 7 multimedia attended by 35 students, with each cycle evaluated to determine the level of student understanding after using Flash Player 7. The findings revealed that after completing the learning process in three cycles, student learning outcomes improved because the learning process was more active and interesting.Abstrak: Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Materi Tajwid Dalam Meningkatkan Hasil Belajar SiswaPerkembangan teknologi membawa perubahan bagi dunia pendidikan. Perubahan itu diikuti dengan perkembangan media pembelajaran, yang sebelumnya menggunakan metode konvensional berkembang dengan multimedia salah satunya Macromedia Flash Player 7, agar proses pembelajaran lebih interaktif  dan menarik, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Baca Tulis al-Qur’an.   Penelitian dilakukan dengan classroom action research, menggunakan tiga siklus penerapan multimedia Macromedia Flash Player 7 yang diikuti oleh 35 siswa, masing-masing siklus dievalusi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah menggunakan Flash Player 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan tiga siklus hasil belajar siswa menjadi meningkat karena proses pembelajaran lebih aktif dan menarik.
DUALISME DAN DIKOTOMI PENDIDIKAN DI INDONESIA (Tinjauan Historis dan Telaah Kebijakan Pemerintah) Lety Febriana; Desi Firmasari
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 2 (2021): september
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v1i2.3148

Abstract

The dichotomy of education is the separation of the education system between Islamic religious education and general education which separates religious awareness and science or general knowledge. the dichotomization of the curriculum, namely the general curriculum and the religious curriculum. As a result, there is also a dichotomization of graduation between the two institutions. Worse yet, in terms of expertise, the dichotomization seems to have created an Islamic label and a non-Islamic label for graduation. In addition, because madrasa graduates often receive discriminatory treatment because they are considered to have general abilities that are not equivalent to public schools. Law Number 2 of 1989 concerning the National Education System, Government Regulations Number 28 and 29 of 1990 concerning Primary and Secondary Education, and the enactment of the 1994 Curriculum, where madrasas changed their status to schools with Islamic characteristics. The Indonesian national education system was initially recognized as a form of system formed from a dualistic education system between general education and religious education (Islam). Dualism itself was originally a product of Dutch colonialism, but to some extent it is also a reflection of the struggle of two political bases, Islam and Nationalism. This form of dualism and education dichotomy can be seen from government policies, both from policies in the national education law, government regulations. Thus the struggle between the national education system and the Islamic education system continues, through a long process of the birth of Law no. 2 of 1989 concerning the National Education System, which is expected to be able to lay strong foundations that can be used as benchmarks to bring the various poles of dualistic and dichotomous education closer together in Indonesia. However, this fact cannot eliminate the paradigm of dualism and management dichotomy that has so far surrounded national education. The Ministry of Religion as the authority for managing religious education is dealing with the Ministry of Education and Culture as the manager of general education so that the issue of curriculum dichotomization arises, discrimination of graduates, unbalanced monetary policies and others. Keywords: Educational Dualism, Educational Dichotomy
PERANAN PENGURUS PKK DALAM PENDAMPINGAN BACA AL-QURAN IBU-IBU DI DESA GUNUNG TIGA II KECAMATAN SEMIDANG GUMAY Surohim Surohim; Gita Palisa Anggreani; Desi Firmasari; Fredi Supriyadi; Nurul Kharimah
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v2i1.3695

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan guna menjawab permasalahan tentang apa saja peranan pengurus PKK dalam pendampingan baca Al-Qur’an ibu-ibu di desa Gunung Tiga II Kecamatan Semidang Gumay. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi karena dengan metode ini peneliti dapat berinteraksi secara langsung dengan subjek dan informasi sehingga diperoleh data yang jelas, lengkap dan terpercaya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, dalam proses menganalisis data reduksi,data penyajian data, dan menarik kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan pengurus PKK dalam Pendampingan baca Al-Qur’an Ibu-Ibu di Desa Gunung Tiga II Kecamatan Semidang Gumay, Banyaknya pihak yang ikut andil dalam melaksanakan kegiatan pendampingan baca Al-Qur’an, tersediaanya dukungan anggaran APBDes dan menguatnya Lembaga Pemerintahan Desa serta munculnya kesadaran bersama untuk membentuk desa religius. Kata Kunci : PKK Desa, Baca Al-Qur’an
INTERNALISASI NILAI RELIGIUS PADA REMAJA DI DESA BAJAK 1 BENGKULU TENGAH Surohim; Dedy Novriady; Desi Firmasari; Lilian Guntari
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v3i1.5685

Abstract

Internalisasi Nilai Religius Pada Remaja yang dimana saat ini banyaknya remaja yang kurang akan peminat dalam meramaikan masjid terutama dalam beribadah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Internalisasi Nilai Religius Pada Remaja di Desa Bajak 1 Bengkulu Tengah, Tokoh Masyarakat memliki peranan penting dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yakni melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dari penelitian adalah Tokoh Masyarakat dan remaja. Berdasarkan hasil penelitian bahwa proses internalisasi nilai religius pada remaja Di Desa Bajak 1 Bengkulu Tengah adalah melalui pemahaman ilmu, melalui penerapan pembiasaan, melalui nasihat, memberikan pendidikan ibadah. Sedangkan bentuk dari internalisasi nilai religius pada remaja di Desa Bajak 1 Bengkulu Tengah adalah kegiatan TPQ, Pencerahan, Pengajian, Remaja Masjid dan hasil internalisasi nilai religius pada remaja yang dilakukan oleh tokoh masyarakat sudah dapat dikategorikan sudah maksimal. Namun tetap harus ada usaha-usaha lebih dari tokoh masyarakat dalam menginternalisasi nilai religius pada remaja. Kata Kunci : Religius, Internalisasi Nilai, Remaja
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING MATA PELAJARAN PAI PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KOTA BENGKULU Desi Firmasari; Aissyah Sulistyoningrum
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v3i2.6207

Abstract

Kurikulum Merdeka Belajar yaitu untuk mengasah kemampuan terbesar para seorang guru dan juga siswa agar dapat bervariasi lagi dalam mengembangkan kualitas pembelajaran, Project Based Learning (PjBL) ialah pendekatan inovatif yang didalamnya menegaskan tentang belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks, pembelajaran ini adalah sistem yang menggabungkan guru dan siswa dalam hal mentransfer pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki guru melalui proses penemuan dengan rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun dalam sebuah proyek yang dikerjakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan study kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan sudah sesuai dengan capaian kreativitas dan kurikulum merdeka, karena peserta didik dapat menerima Project Based Learning sebagai model pembelajaran yang membantu mereka dalam mengembangkan kreativitas mereka dalam pembelajaran sesuai kurikulum merdeka. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai model Pembelajaran PAI Berbasis Proyek pada kurikulum Merdeka Belajar dalam aktivitas belajar siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu dapat ditarik kesimpulan yakni: Proses model pembelajaran di SMA Muhammadiyah 4 Kelas X adalah dengan mengunakan Project Based Learning (PJBL) yang menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif dan ada terdapat 3 proyek yang diberikan, untuk setiap semester pasti diberikan proyek, semester ganjil terdapat 2 proyek dan semester genap 1 proyek. Kata Kunci : Merdeka Belajar, Project Based Learning
METODE PEER TEACHING DALAM PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR FATMA KENANGA KOTA BENGKULU Husnul khotimah; Desi Firmasari
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v4i1.6970

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode Peer Teaching dalam pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Fatma Kenanga Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dan sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 27 orang yang dimana terdiri dari 24 siswa dan 3 guru. Hasil penelitian dan pembahasan tentang metode peer teaching dalam pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dasar fatma kenanga kota Bengkulu menghasilkan kesimpulan bahwa metode peer teaching pada pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah tersebut membuat para siswa lebih aktif dan lebih cepat memahami materi dikarenakan pada proses tersebut siswa yang ditunjuk sebagai tutor menggunakan bahasa sehari – hari mereka dalam menjelaskan materi kepada peserta didik yang belum paham sehingga lebih mudah dicerna peserta didik yang lain. Kata Kunci: peer teaching, Pendidikan agama Islam,peserta didik