Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH ANTARA CITA DAN FAKTA DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH I KOTA BENGKULU lety febriana
Al-Bahtsu : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 5, No 1 (2020): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/btu.v5i1.2923

Abstract

Penelitian ini dilatar balakangi adanya pendapat bahwa Pendidikan merupakan proses dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan melalui pengajaran. Pendidikan Muhammadiyah juga dilibatkan dalam mempersiapkan generasi baru untuk hidup dimasa yang akan datang yang sesuai menurut ajaran agama Islam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keselarasan antara fakta Pendidikan Muhammadiyah di Sekolah Dasar Muhammadiyah I Kota Bengkulu.Kemudian dari tinjauan pustaka dijelaskan juga tentang Pendidikan Muhammadiyah berlandaskan kepada Al-Qur’an surat Al-imran ayat 104 yang menjelaskan bahwa golongan yang mengajak pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. K.H.Ahmad Dahlan berpedoman kepada ayat diatas sehingga Muhammadiyah digerakkan dan berkembang sampai saat ini, sekarang ini Pendidikan Muhmmadiyah semakin terpuruk dan tertinggal dari Pendidikan swasta lainnya.Metode Penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menggambarkan suatu keadaan atau fenomena-fenomena tentang Pendidikan Muhammadiyah antara cita dan fakta di SD M I Kota Bengkulu. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Di SD M I sudah diterapkan masalah ibadah sebatas shalat lima waktu. Ini tentunya masih sangat dangkal sekali untuk mencapai cita-cita Muhammadiyah dan pemahaman siswa dalam hal ini masih jauh untuk dikerjakan tanpa paksaan, metodenya berupa meteri dan langsung praktek dalam shalat lima waktu.Sebagai subjek penelitian ini adalah kepala sekolah serta guru kemuhammadiyahan. Kesimpulan penelitian ini adalah fakta mengatakan bahwa keserasian antara fakta dan cita-cita Muhammadiyah belum ditemukan di SD M I dalam artian bahwa pendidikan Muhammadiyah di SD ini sangat tertinggal baik dari segi siswa, guru dan kepemimpinannya masih memerlukan bimbingan dan perhatian dari organisasi Muhammadiyah.
Al-Qur'an illiteracy eradication with animated video in Sukarami, Bengkulu City Lety Febriana; Desi Firmasari; Amnah Qurniati
Community Empowerment Vol 7 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.583 KB) | DOI: 10.31603/ce.5555

Abstract

The development of various methods for learning the Qur'an illustrates the importance of Qur'anic education and the public's awareness of the need for it. In reality, however, many people are still unable to read the Qur'an properly. One option is to use engaging learning media such as Macromedia Flash Player animated videos. The PKM-S program's goal is to eliminate illiteracy in the Qur'an while also increasing insight, knowledge, and understanding of the significance of reading it. Training and mentoring are used to carry out service activities. This training activity is expected to increase partners' empowerment by raising morale about God's love and truth, as well as increasing knowledge of how to read the Qur'an in a way that is good and correct according to the rules.
DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR MUHAMMADIYAH DI SD MUHAMMADIYAH 05 KEPAHIANG Lety Febriana; Tari Oktaviana; Surohim Surohim
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 12, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v12i1.2111

Abstract

Organisasi Muhammadiyah mulai masuk ke Kepahiang sejak tahun 1926. Organisasi Muhammadiyah di Kepahiang memiliki beberapa amal usaha bidang pendidikan, mulai dari Pendidikan Dasar Hingga Pendidikan Menengah. Salah satu diantaranya adalah Sekolah Dasar Muhammadiyah di kepahiang memiliki lima pendidikan sekolah dasar yang sudah ada saat belanda masih menjajah di Kepahiang lebih tepatnya pendidikan dasar Muhammadiyah sudah ada sebelum Kemerdekaan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Sejarah. Dalam hal ini digunakan untuk menjawab pertanyaan (5W + 1 H). Adapun Heuristik yang di pergunakan observasi dan wawancara, selanjutnya data yang di dapatkan diverifi kasi sehingga mendapatkan data yang valid.Berdasarkan atas data yang sudah diverifi kasi dari berbagai sumber baik lisan maupun tulisan. Didapati bahwa Sekolah-sekolah Dasar Muhammadiyah mulai didirikan sejak tahun 1926, Sekolah yang pertama kali didirkan adalah Sekolah Rakyat Muhammadiyah. Dalam pertumbuhannya pendidikan Muhammadiyah mulai mengalami penurunan eksitensinya pada masa Orde Baru, karena pada saat itu atas intruksi Presiden untuk menegerikan sekolah-sekolah swasta sehingga banyaklah bermunculan sekolah-sekolah Negeri yang baru. Melihat kondisi ini para pengurus Muhammadiyah kab. Kepahiang berpikir keras untuk menaikkan eksitensi Sekolah Muhammadiyah lagi, salah satunya dilakukan pada Sekolah Rakyat Muhammadiyah Kepahiang yang sudah beberapa kali berganti nama, dari SR Muhammadiyah menjadi SD Muhammadiyah 05 Kepahiang hingga yang terbaru sekarang menjadi SD IT Muhammadiyah Kepahiang.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS RELIGIUSITAS Lety Febriana; Amnah Qurniati
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v1i1.1450

Abstract

Pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian menurut ukuran-ukuran Islam.  Dari pengertian ini nampaknya ada dua dimensi yang akan diwujudkannya, yaitu dimensi transendental dan dimensi duniawi. Dimensi transendental (lebih dari hanya sekedar ukhrawi) yang berupa ketaqwaan, keimanan dan keikhlasan. Sedangkan dimensi duniawi melalui nilai-nilai material sebagai sarananya, seperti pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan dan sebagainya. Dengan demikian, pendidikan agama adalah upaya religiusisasi perilaku dalam proses bimbingan melalui dimensi transendental dan duniawi menuju terbentuknya kesalehan (religiusitas).Secara normatif pendidikan agama menciptakan sistem makna untuk mengarahkan perilaku kesalehan dalam kehidupan manusia.  Pendidikan agama harus mampu memenuhi kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan memenuhi tujuan agama yaitu memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kehidupan religiusitas.Maka dari itu, urgensi religiusitas pendidikan Agama Islam merupakan suatu hal yang harus benar-benar diperhatikan dalam upaya mempersiapkan agar peserta didik dapat berkembang secara maksimal
DUALISME DAN DIKOTOMI PENDIDIKAN DI INDONESIA (Tinjauan Historis dan Telaah Kebijakan Pemerintah) Lety Febriana; Desi Firmasari
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 2 (2021): september
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v1i2.3148

Abstract

The dichotomy of education is the separation of the education system between Islamic religious education and general education which separates religious awareness and science or general knowledge. the dichotomization of the curriculum, namely the general curriculum and the religious curriculum. As a result, there is also a dichotomization of graduation between the two institutions. Worse yet, in terms of expertise, the dichotomization seems to have created an Islamic label and a non-Islamic label for graduation. In addition, because madrasa graduates often receive discriminatory treatment because they are considered to have general abilities that are not equivalent to public schools. Law Number 2 of 1989 concerning the National Education System, Government Regulations Number 28 and 29 of 1990 concerning Primary and Secondary Education, and the enactment of the 1994 Curriculum, where madrasas changed their status to schools with Islamic characteristics. The Indonesian national education system was initially recognized as a form of system formed from a dualistic education system between general education and religious education (Islam). Dualism itself was originally a product of Dutch colonialism, but to some extent it is also a reflection of the struggle of two political bases, Islam and Nationalism. This form of dualism and education dichotomy can be seen from government policies, both from policies in the national education law, government regulations. Thus the struggle between the national education system and the Islamic education system continues, through a long process of the birth of Law no. 2 of 1989 concerning the National Education System, which is expected to be able to lay strong foundations that can be used as benchmarks to bring the various poles of dualistic and dichotomous education closer together in Indonesia. However, this fact cannot eliminate the paradigm of dualism and management dichotomy that has so far surrounded national education. The Ministry of Religion as the authority for managing religious education is dealing with the Ministry of Education and Culture as the manager of general education so that the issue of curriculum dichotomization arises, discrimination of graduates, unbalanced monetary policies and others. Keywords: Educational Dualism, Educational Dichotomy
PRESTASI BELAJAR SISWA HAFIDZUL QUR’AN DI KELAS VIII SMP IHYA’UL QUR’AN BENGKULU TENGAH Imam Ahmad Amin; Muslikh Suyuthie; Lety Febriana; Erina Erina
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 2 (2021): september
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v1i2.3149

Abstract

Learning achievement is the teacher's assessment of the learning process and learning outcomes by producing change. These changes include knowledge, understanding, attitudes, applications, and abilities which include cognitive, affective, and psychomotor aspects of students. A student in a religious school, including a boarding school is not only being required to master general knowledge but also knowledge about religion. The purpose of this research was to determine The Students’ Achievement of Hafidzul Qur'an in Class VIII SMP Ihya'ul Qur'an Central Bengkulu. This research used a descriptive qualitative method. The results of the research show that students in class VIII SMP Ihya'ul Qur'an Central Bengkulu have learning achievement that can be seen from students' learning outcomes in the form of report card assessments. The students are not only smart in terms of memorizing Al- Qur'an but also achievement in class. The inhibiting factors for memorizing Al-Qur'an are laziness, different backgrounds of students, little time, and often easily forget. Meanwhile, the supporting factors for memorizing Al-Qur'an are the supporting from family, motivating from Ustadzah, supporting from Ustad / ustadzah, and rewards from school. Keywords: Learning Achievement, Hafidzul Qur'an.
PERAN MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM ASISTENSI MENGAJAR MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU Imam Ahmad Amin; Lety Febriana; Syubli; Clara Dimitri
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v3i1.5687

Abstract

Peran mahasiswa dalam mengikuti Program Asistensi Mengajar MBKM (Merdeka Belajar Kampus Mengajar), Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran mahasiswa dalam Program Asistensi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Mengajar). Program Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar di berbagai Desa dengan akreditasi C. Pada program ini, mahasiswa yang terlibat memiliki tanggung jawab dalam membantu pihak sekolah pada proses Mengajar. Selain itu, mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam memperbaiki karakter siswa mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, mengembangkan wawasan, karakter dan Soft Skills mahasiswa, mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan metode penelitian fenomenologi, pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu membantu literasi dan numerasi, dapat membantu adaptasi teknologi serta membantu administrasi di sekolah. Kata kunci : Merdeka Belajar, Asistensi Mengajar, Mahasiswa
PERANAN PIMPINAN PONDOK PESANTREN AR – RAUDHAH DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PROFESI GURU PADA ERA DIGITAL 4.0 Lety Febriana; Imam Ahmad Amin; Muhammad Dicky Khoirullah
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v3i2.6208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tantangan guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi perubahan era globalisasi industri teknologi 4.0 di Pondok Pesantren Ar-Raudhah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan mengacu pada studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan, Trianggulasi teknik dan sumber. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tantangan yang dihapi guru PAI dalam perubahan era globalisasi industri teknologi 4.0 di Pondok Pesantrern Ar-Raudhah, terdapat beberapa tantangan yaitu salah satunya guru harus dituntut untuk melek digital dimana guru harus meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya dalam teknologi agar bisa mengimplementasikan pengetahuan tersebut dalam proses mengajar, tantangan yang lain yang dihadapi guru PAI ialah guru harus mampu berinovasi dalam metode mengajarnya sesuai dengan perkembangan yang ada. Selain dari guru tantang lainnya datang dari murid, dimana terkikisnya moral siswa akibat adanya perubahan globalisasi teknologi tersebut, dan terkikis pula aksi sosial murid terhadap lingkungannya, tidak hanya pada antar murid namun juga muncul sikap cuek pada tanggung jawabnya sebagai pelajar. Kata Kunci : Pondok Pesantren, Profesi guru, Era Digital 4.0.
MENGINTERNALISASI KARAKTER KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN SMP NEGERI 21 KOTA BENGKULU Rifa’i, Rifa’i; Nugroho, Tegar; Firmasari, Desi; Amin, Syukri; Febriana, Lety
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (JIMAKUKERTA) Vol. 4 No. 3 (2024): JIMAKUKERTA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter kewirausahaan adalah elemen penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia yang terus berubah dan kompetitif. Namun, pendidikan di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu dan sebagian besar sekolah seringkali terfokus pada aspek akademik, mengabaikan pengembangan karakter kewirausahaan ke dalam kurikulum. Penelitian ini mengidentifikasi permasalahan dan mengusulkan metode pemecahan dengan merancang program pembelajaran yang terfokus pada aspek karakter kewirausahaan, seperti inisiatif, kreativitas, kerja sama, dan pengambilan risiko. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan berbasis pendidikan yang mendorong siswa untuk mengembangkan solusi kreatif terhadap masalah nyata dalam tim. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan siswa untuk mengembangkan karakter kewirausahaan, serta peningkatan pemahaman mereka tentang risiko dan peluang dalam konteks berwirausaha. Integrasi karakter kewirausahaan dalam pendidikan di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu melalui pendekatan berbasis pendidikan adalah cara efektif untuk mempersiapkan siswa menjadi individu yang lebih kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan dalam dunia yang kompetitif. Pendekatan ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan kurikulum yang lebih inklusif yang memasukkan aspek kewirausahaan dalam pendidikan di seluruh tingkat sekolah.
PEMANFAATAN YOUTUBE DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BOARDING SCHOOL Juliyansa; Syubli; Lety Febriana; Desi Firmasari; Imam Ahmad Amin
EL-TA’DIB: Journal of Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2025): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/eltadib.v4i2.8907

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Youtube dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 1 Boarding School. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, khususnya platform YouTube, yang berpotensi menjadi media pembelajaran yang efektif dan menarik. YouTube sebagai platform berbagi video kini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga dimanfaatkan dalam konteks pembelajaran oleh berbagai kalangan, mulai dari guru hingga siswa. Namun, di sekolah ini, penggunaan YouTube dalam pembelajaran belum manfaatkan dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pemanfaatan YouTube dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah ini belum dimanfaatkan, Namun seluruh pihak di sekolah menunjukkan respon yang positif. Kepala sekolah mendukung penggunaan media digital Youtube selama tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam dan kurikulum. Guru Pendidikan Agama Islam mengakui bahwa video dari YouTube dapat membantu menjelaskan materi secara visual dan lebih menarik bagi siswa. Siswa sendiri menyatakan antusiasme dan kesiapan untuk belajar menggunakan video dari YouTube. Kesimpulannya, YouTube memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 1 Boarding School. Kata Kunci: YouTube, Pendidikan Agama Islam, Media Pembelajaran, Teknologi Digital, SMA Muhammadiyah 1 Boarding School