Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MINDFULNESS DALAM PENDIDIKAN: MENINGKATKAN FOKUS DAN MENGURANGI STRES PADA PESERTA DIDIK GENERASI Z Fauzan, Rifka; Uce, Loeziana; Oktarina, Risma; Otafiani, Rini
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 1 (2025): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i1.1046

Abstract

Developments in utilizing mindfulness practices as a potential strategy for exploring the human mind, reducing mental distress, promoting well-being and mental health, improving mental health education, and providing practice. Mindfulness influences adaptive psychology. Mindfulness is positively associated with mental health, significantly reducing stress and depression. Mindfulness training can have positive psychological effects. The research used in this research is qualitative descriptive research. There are four stages in using this method, namely type of research, data sources, data collection techniques, and data analysis techniques. The research results show that based on the results obtained overall, mindfulness is an effective tool for increasing students' focus and well-being. By practicing mindfulness, students are not only better able to concentrate but also better prepared to face academic and daily life challenges. Therefore, the integration of mindfulness in the education system can be a strategic step to support learning success as well as the welfare of students in the future. Mindfulness in education offers many benefits for students' social and emotional development and can help them manage stress and improve focus. However, it is essential to use a balanced approach so that the negative impacts that may arise can be minimized and the benefits of mindfulness can be felt optimally.ABSTRAKPerkembangan dalam memanfaatkan praktik mindfulness sebagai strategi potensial untuk mengeksplorasi pikiran manusia, mengurangi tekanan mental, mempromosikan kesejahteraan dan kesehatan mental, meningkatkan pendidikan kesehatan mental dan memberi praktik. Mindfulness mempengaruhi psikologi adaptif. Mindfulness berhubungan positif dengan kesehatan mental, secara signifikan mengurangi stres dan depresi. Pelatihan mindfulness dapat memiliki efek psikologis yang positif. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Ada empat tahap dalam menggunakan metode ini yaitu jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil yang diperoleh Secara keseluruhan, mindfulness adalah alat yang efektif untuk meningkatkan fokus dan kesejahteraan peserta didik. Dengan melatih kesadaran penuh, peserta didik tidak hanya lebih mampu berkonsentrasi, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan akademik dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, integrasi mindfulness dalam sistem pendidikan dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung keberhasilan belajar sekaligus kesejahteraan peserta didik di masa depan. mindfulness dalam pendidikan menawarkan banyak manfaat untuk perkembangan sosial dan emosional peserta didik, serta dapat membantu mereka mengelola stres dan meningkatkan fokus. Namun, penting untuk menggunakan pendekatan yang seimbang agar dampak negatif yang mungkin timbul dapat diminimalkan dan manfaat mindfulness dapat dirasakan secara optimal.
Pengelolaan Emosi Negatif dalam Konteks Pendidikan Remaja Mizan, Mizan; Uce, Loeziana
Educational Studies and Research Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Educational Studies and Research Journal
Publisher : MID Publisher International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60036/ah05w331

Abstract

Masa remaja adalah fase perkembangan yang penuh dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial yang seringkali menantang kesejahteraan emosional remaja. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, ekspektasi keluarga, perubahan hormon, dan hubungan sosial yang rumit dapat memicu emosi negatif seperti kecemasan, stres, marah, dan depresi. Pengelolaan emosi negatif bukan hanya penting untuk kesejahteraan emosional tetapi juga untuk keberhasilan akademik remaja. Dalam konteks pendidikan dan agama Islam, pengelolaan emosi negatif melibatkan teknik-teknik spiritual seperti zikir, doa, dan refleksi diri, yang membantu remaja mencapai keseimbangan hidup dan meningkatkan kualitas hubungan sosial. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur untuk menggali dan menganalisis berbagai publikasi ilmiah yang relevan, guna memahami pengelolaan emosi negatif dalam konteks pendidikan remaja. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional dari lingkungan sekolah, integrasi pendidikan emosional dalam kurikulum, serta pendekatan spiritual melalui ajaran Islam dapat membantu remaja mengelola emosi negatif mereka dengan lebih efektif, meningkatkan kesejahteraan emosional dan keberhasilan akademik mereka. Penelitian ini merekomendasikan dilakukan penelitian dengan metode kuantitatif yang didasarkan pada fakta di lapangan, sehingga dapat menjadi solusi yang nyata bagi kehidupan manusia pada umumnya.
RAHASIA ZIKIR ASMAUL HUSNA DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH Uce, Loeziana
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v4i2.4535

Abstract

Islam memberikan salah satu jalan kepada umatnya untuk meraih ketentraman hidup melalui pernikahan. Dengan pernikahan ini pasangan suami isteri diharapkan akan berada dalam susana damai, tentram dan bahagia. Terjalin keharmonisan di antara suami isteri yang saling mengasihi dan menyayangi sehingga masing-masing pihak merasa tertram, damai dan bahagia dengan kehadiran pasangan hidupnya.. Suasana keluarga yang tentram, damai dan bahagia ini diistilahkan dengan keluarga sakinah. Keluarga Sakinah , dalam kehidupan sehari-hari masyarakat muslim terutama di Indonesia, bukanlah sesuatu yang asing. Ungkapan ini terasa sangat akrab ditelinga masyarakat dan bahkan telah dijadikan slogan umum untuk mengungkap doa dan harapan ingin diraih oleh pasangan yang akan ataupun tengah membina rumah-tangga. Kendati demikian, ternyata ungkapan ini hanya akrab ditelinga. Realitanya banyak yang belum memahami baik secara definitif maupun makna, tentang gambaran, konon lagi wujud dan persyaratannya sehingga banyak pasangan yang menemukan banyak kesulitan dalam menggapai Keluarga sakinah sebagaimana yang dimaksudkan dalam al-Qur’an.Pada hakikatnya setiap permasalahan ada solusinya demikian juga dengan permasalahan ini. Sesungguhnya Islam telah memberikan pembelajaran-pembelajaran melalui Al-Quran dan Rasulnya tentang konsep sebuah keluarga agar keluarga menjadi sakinah yang tentram penuh kedamaian. Hal ini menjadi yang dilakukannya sebuah penelitian di International University of Asmaul Husna (IUAH). Dari hasil penelitian tersebut, ternyata keluarga Sakinah yang penuh ketentraman dan kedamaian salah satu caranya dapat diwujudkan dengan cara berzikir, menggunakan nama-nama Allah yang terdapat didalam ke 99 Asmaul Husna.
Peran Keluarga dalam Mencegah Stunting Uce, Loeziana
Seumike : Society Progress Journal Vol. 1 No. 2 (2025): SEUMIKE
Publisher : Bansigom Na Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak secara serius. Keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah stunting melalui berbagai cara. Penyediaan nutrisi yang baik, pemahaman tentang praktik gizi yang tepat, serta peran aktif dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi kunci dalam pencegahan stunting. Selain itu, dukungan emosional dan pendidikan dalam keluarga juga berperan dalam mengurangi faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting, seperti stres dan ketidakseimbangan dalam pola makan. Oleh karena itu, peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang sehat, mendukung, dan mendidik sangat penting untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak.