Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Inovasi Kandang Siang Malam untuk Budidaya Maggot Black Soldier Fly di Bank Sampah Eltari M-230 Lorine Tantalu; Nonok Supartini; Edyson Indawan; Kgs Ahmadi; Zain Fuadi
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 5 (2022): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bank sampah Eltari M-230 merupakan salah penggiat upaya pengolahan sampah organik dapur dengan memanfaatkan maggot. BapakmYusuf sebagai ketua Bank Sampah M-230 yang berlokasi di RW 6 Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang sebelumnya telah membangun kandang Black Soldier Fly (BSF) untuk menghasilkan telur dan maggot sebagai agen konversi sampah organik dapur. Serangan hama tikus yang melubangi kandang mengakibatkan beberapa hewan seperti cicak dan semut masuk ke dalam kandang, sehingga produktivitas telur maupun maggot menurun. Upaya pemindahan budidaya menjadi didalam kamar pribadi Pak Yusuf menjadi pilihan terakhir untuk melanjutkan kegiatan budidaya. Tujuan utama dalam kegiatan pengabdian bersama peneliti PKM Unitri, ini upaya untuk mengimpelemntasikan gagasan bersama untuk menyelesaikan permasalahan turunnya produktivitas telur BSF dengan inovasi terkait rekayasa keteknikan dengan membuat kandang siang malam untuk budidaya maggot BSF berhasil terselesaikan. Mulai dari pemahaman daur hidup BSf sebagai dasar desain inovasi kandang baru, pemilihan material yang tidak mudah rusak oleh adanya hama maupun perubahan cuaca dalam waktu yang lebih lama serta harga yang lebih ekonomis menjadi target sasaran perubahan desain kandang BSF yang diberi nama kandang siang malam. Telur maggot yang dihasilkan dalam kegiatan penelitian sekaligus pengabdian ini berupa pencapaian peningkatan 9 kali lipat dari berat awal yang hanya mencapai 5 gram menjadi 47,15 gram. Kata Kunci : Bank Sampah Eltari M-230; Black Soldier Fly; Kandang Maggot Abstract The Eltari M-230 waste bank is one of the activists in efforts to process kitchen organic waste by utilizing maggot. Mr. Yusuf as chairman of the M-230 Garbage Bank located in RW 6 Cemorokandang Village, Kedungkandang District, had previously built a Black Soldier Fly (BSF) cage to produce eggs and maggot as agents for converting kitchen organic waste. The attack of rat pests that made holes in the cage resulted in several animals such as lizards and ants entering the cage, so that egg and maggot productivity decreased. Efforts to transfer cultivation to Pak Yusuf's private room are the last resort to continue cultivation activities. The main objective in the joint service activity with PKM Unitri researchers, is an effort to implement a joint idea to solve the problem of decreasing BSF egg productivity with innovations related to engineering engineering by making cages day and night for BSF maggot cultivation successfully resolved. Starting from understanding the BSf life cycle as the basis for the design of new cage innovations, selecting materials that are not easily damaged by pests or weather changes for a longer time and a more economical price are the targets for changing the design of BSF cages, which are called day and night cages. The maggot eggs produced in this research and service activity are in the form of achieving a 9-fold increase from the initial weight which only reached 5 grams to 47.15 grams. Keyword : Eltari M-230 Waste Bank; Black Soldier Fly; Maggot Cage
Pelatihan Pembuatan Pakan Unggas Berbasis Maggot Dari Bank Sampah Eltari M-230 Kelurahan Cemoro Kandang Kota, Malang Nonok Supartini; Lorine Tantalu; Edyson Indawan; Kgs Ahmadi; Ach. Nur Wakid
Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Vol.3 No.2, April 2023
Publisher : Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37802/society.v3i2.288

Abstract

Meningkatnya harga pakan merupakan permasalahan yang selalu dihadapai oleh para peternak khususnya peternak unggas, sehingga menjadikan peternak mencari alternatif solusi dalam menekan kebutuhan biaya pakan. Penggunaan pakan yang ekonomis dan efisien sangat diperlukan dalam budidaya ayam petelur, karena akan mengurangi biaya produksi pakan. Diperlukan tambahan protein yang murah dan efektif ke dalam bahan pakan ternak. Salah satu upaya yang bisa membantu mengatasi masalah ini adalah melalui implementasi maggot sebagai pakan. Solusi ini tepat untuk mengatasi kebutuhan pakan protein tinggi yang disertai dengan pengadaan maggot yang mudah dengan cara budidaya maggot dari sampah organik dapur. Pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan maggot sebagai alternatif pakan ternak telah dilaksanakan di Bank Sampah Eltari M-230 Kedungkandang Kota Malang. Metode pelaksanaan pelatihan ini dilakukan melalui proses ceramah, diskusi sekaligus praktek pembuatan pakan layer dari maggot. Hasil dari pelatihan kepada masyarakat menunjukkan antusiasme masyarakat yang besar, yaitu ditunjukkan dengan keaktifan POKJA (Kelompok Kerja) Kelurahan Cemoro Kandang dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir serta menjawab pertanyaan survei dengan prosentase sangat paham tertinggi terdapat pada item penilaian bahan penting untuk dijadikan pelet unggas (71%), penilaian paham tertinggi terdapat pada penilaian praktek persiapan bahan baku pembuatan pakan unggas menggunakan maggot (54%), cukup paham tertinggi terdapat pada penilaian proses pembuatan pakan maggot (21%). Sementara penilaian kurang dan tidak paham terdapat pada kandungan nutrisi pada maggot (8% dan 4%). Kesimpulan dari adanya kegiatan pelatihan pembuatan pakan unggas petelur (layer) berbasis maggot di Bank Sampah Eltari untuk pakan unggas ini telah terselesaikan dengan sukses dengan dibuktikan adanya peningkatan tingkat pemahaman serta kompetensi skill peserta tentang penggunaan maggot sebagai bagian dari fase kehidupan Black Soldier Fly sebagai bahan alternatif pakan.