Nur Halimatus
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analis Dakwah Menggunakan Nasyid Ning Umi Laila Perspektif Syaikh Jum’ah Amin M. Syukur Ifansyah; Ummi Aidah; Norfaidi Anwari; Nur Halimatus; Jumali Jumali; Muh Ali Aziz; Ainul Yaqin
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v5i2.115

Abstract

Perkembangan teknologi membuat manusia dapat mengakses informasi tentang fenomena di dunia menjadi lebih mudah. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi memiliki dampak negatif, antara lain remaja belum bisa menyaring konten-konten di media sosial yang bertentangan dengan syariat Islam. Oleh karena itu, pendakwah harus mengembangkan metode atau strategi dalam menyampaikan dakwah dengan memperhatikan mitra dakwah di era 5.0, agar dakwah tidak terkesan membosankan dan monoton. Peran pendakwah sangatlah penting dalam mengawal perubahan mitra dakwah dengan menginovasi metode dakwahnya, sehingga pendakwah memiliki daya tarik dalam berinterkatif dengan mitra dakwah. Salah satunya Ning Umi Laila yang terus mengembangkan metode dengan inovasi dalam menyampaikan pesan dakwahnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer dan sekunder didapat dengan wawancara, dokumentasi, dan analisis beberapa artikel dan konten di media sosial dengan perspektif prinsip dakwah Syaikh Jum’ah Amin. Adapun hasil dari analisis penelitian ini adalah metode dakwah Ning Umi Laila menjadi daya tarik untuk mitra dakwah dengan menyelipkan humor dan nasyid sebagai sarana dakwah dalam mempermudah mitra dakwah untuk menerima pesan dakwahnya. Penelitian ini juga menemukan enam prinsip yang sudah ada di dalam pribadi Ning Umi Laila dari sepuluh prinsip dakwah Syaikh Jum’ah amin, yaitu a) Bertahap dalam pembebanan, b) Memudahkan bukan menyulitkan, c) Masalah yang pokok bukan yang kecil, d) Membesarkan hati sebelum memberikan peringatan, e) Memberikan pemahaman bukan mendikte, f) Muridnya guru bukan muridnya buku.
Tahlil Kematian Sebagai Tradisi Dalam Ajaran Islam Perspektif M. Quraish Shihab Nur Halimatus; Ummi Aida; Febri Ana Nurfanisa
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 9 No. 3 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v9i3.551

Abstract

Tradition is one way to perpetuate Islamic teachings, in Indonesia with its many tribes, races and also cultures and even religions, of course it is clear that traditions are born in each region, such as the tahlil tradition of death, which almost all Muslims in Indonesia carry out this tradition, regardless of the affiliation with  death or not, recently it has been debated regarding the tradition of tahlil death is not an Islamic teaching by reflecting that it was not carried out by the prophet and the sequences that were burdensome to the executors, so it is important to disclose to the public regarding the design of the tradition carried out, as well as its conformity with Islamic teachings.  This study uses a descriptive qualitative method that guides research to explore broadly, using two data sources.  Primary and secondary, the primary data source is the leader of the implementation of the death tahlil tradition, the secondary data source comes from the executors and the participating community, while the method of data collection uses observation and interviews by reducing data as concentration, then presentation, and finally drawing conclusions.  With the result that the tahlil tradition of death has been carried out for a long time and is based on the request of the host, based on beliefs that are oriented towards the Al-Quran and Sunnah, with the corridors of Islamic teachings, because it has the scope of characteristics described by M Quraish Shihab;  Rabbaniyah, Insaniyah, Alamiyah, Wasathiyah, Waqi'iyah, Al-Wudhuh, 'Adam Al-Haraj.