Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS RESIKO DAN KEBIJAKAN STUNTING DI KOTA BUKITTINGGI Lismomon Nata; Aldri Frinaldi; Frinsis Warmansyah; Dasman Lanin; Rembrandt Rembrandt; Genius Umar
HUMAN CARE JOURNAL Vol 8, No 1 (2023): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v8i1.2314

Abstract

 AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat profil resiko stunting, mengetahui penyebab stunting, dan upaya pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif pendekatan deskriptif, berupa FGD yang berlokasi di Kota Bukittinggi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) kasus stunting yang terjadi pada kalangan keluarga yang kurang mampu dan kelompok lainnya adalah keluarga yang mampu. Artinya, penyebab stunting bukan saja karena faktor ekonomi. (2) Penyebabbstunting dapat dilihat dari dua, yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung 53,4% anak 6-23 bulan tidak mengosumsi makanam beragam, terutama kurangnya protein. 11% balita mengalami diare. Penyebab tidak langsung adalah 17,1% kabupatren rentan rawan pangan. 54,5% balita tidak dipantau pertumbuhannya secara rutin. 42,1% bayi tidak mendapatkan imunisi lengkap. 22,39% keluarga tidak mendapatkan akses sanitasi layak. Penyebab dasarnya adalah 9,7% berada di bawah garis kemiskinan. Dampak stunting yang terjadi adalah adanya gangguan metabolic pada saat dewasa. Kemudian gagal tumbuh, dimana berat lahir rendah, kecil, pendek, dan kurus. (3) Upaya pencegahan dapat dilakukan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-2 tahunn (Baduta). Rekomndasi dari peneliti adalah adanya program posyandu mengenai stunting, adanya SDM dalam pengelolaan stunting, peran orang tua, dan sarana dan prasarana yang memadai untuk menekan angka stunting. Keyword: Stunting, Intervensi, Pertumbuhan.        
Entrepreneurship and Marketing Training for Women MSME (Micro, Small and Medium Enterprises) Actors in Gampong Suak Bilie, Suka Makmue District, Nagan Raya Regency Edi Wanda; Genius Umar; Rahmat Oriza; Firdaus
Jurnal Pengabdian Bangsa Vol 3 No 2 (2024): MARCH 2024 - AUGUST 2024
Publisher : CV. Naskah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61992/jpb.v3i2.191

Abstract

Women Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) play an important role in supporting the local economy, especially in rural areas such as Gampong Suak Bilie, Suka Makmue Sub-district, Nagan Raya District. However, challenges in business management, marketing strategies, and entrepreneurship development often become obstacles in optimizing their potential. This community service aims to provide effective entrepreneurship and marketing training to female MSME players in Gampong Suak Bilie. The training is designed to improve their skills in planning, managing, and marketing products more professionally, both online and offline. The training methods used include theory sessions, hands-on practice, and group discussions to encourage active participation. In addition, the training also provides assistance in implementing digital marketing strategies to expand market reach. It is expected that with this training, women MSME players will be able to increase the competitiveness of their businesses, develop a wider marketing network, and increase income in a sustainable manner. The results of this activity will be measured through increased understanding and entrepreneurial skills as well as increased product sales from the participants. Thus, this program is expected to make a real contribution to women's economic empowerment in Gampong Suak Bilie.
Kota Padang : Identifikasi Potensi Bencana Banjir Dan Upaya Mitigasi Eka Putri, Sri; Corp, Aldri Frinaldi; Rembrandt; Dasman Lanin; Genius Umar; Mulya Gusman
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU) Vol. 1 No. 3 (2023): JIMNU - NOVEMBER
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jimnu.v1i3.56

Abstract

Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa alam. Salah satu bencana yang sering kali terjadi di Indonesia khususnya wilayah Kota Padang adalah banjir. Bencana banjir adalah peristiwa atau rangkaian meluapnya air sungai yang disebabkan oleh faktor alamiah akibat rusaknya buffer zone pada kawasan upper DAS (daerah aliran sungai). Data curah hujan di Kota Padang mengalami peningkatan dari tahun 2019 hingga tahun 2021 yaitu 2.756,4 menjadi 4.124,2. Hal ini menunjukkan semakin tingginya potensi bencana banjir di wilayah Kota Padang akibat curah hujan yang tinggi. Kajian ini menggunakan metode studi literatur dari penelitian yang relevan mengenai bencana banjir. Berdasarkan potensi bahaya banjir kelas tinggi, Kecamatan Koto Tangah merupakan kecamatan yang terluas tingkat bahaya banjirnya yakni 4 546 ha, selanjutnya berdasarkan tingkat bahaya banjir sedang Kacamatan Kuranji merupakan kecamatan yang terluas masuk dalam kategori tingkat bahaya banjir sedang, sedangkan Kecamatan Padang Utara dan Kecamatan Padang Barat. Sedangkan wilayah dengan tingkat bahaya banjir rendah atau bebas banjir di Kota Padang paling luas juga terdapat pada Kecamatan Koto Tangah. Mitigasi bencana yang dilakukan pemerintah Kota Padang adalah identifikasi dan pemetaan zona rawan banjir, sosialisasi mitigasi dan edukasi bencana banjir, mengajak peran serta masyarakat untuk mencegah dan mengatasi banjir, menegakkan aturan tentang pembuangan sampah.
Pertambangan Emas Tanpa Izin (Peti): Dampak Lingkungan, Sosial Dan Ekonomi Serta Peranan Hukum Lingkungan Efendi, Nur; Aldri Frinaldi; Rembrandt; Dasman Lanin; Genius Umar; Mulya Gusman
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU) Vol. 1 No. 3 (2023): JIMNU - NOVEMBER
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jimnu.v1i3.57

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) berupa bahan galian yang melimpah, diantaranya emas, perak, tembaga, minyak, gas bumi, batu bara dan lain-lainya . Belakangan ini banyak kegiatan pemanfaatan SDA yang bertentangan dengan asas lingkungan seperti kegiatan pertambangan illegal dengan melakukan usaha pertambangan tanpa didasari dengan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice). Sehingga menimbulkan dampak yang merusak dan dapat mengancam kelestarian lingkungan. Pertambangan emas ilegal atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) juga dikenal dengan istilah “artisanal gold mining” beresiko memberikan acaman terhadap masyarakat. Sehingga hukum sangat berperan dalam mengendalikan pertambangan emas tanpa izin agar terjaganya keseimbangan lingkungan di alam. Kajian ini menggunakan metode pengumpulan pustaka dari penelitian yang relevan mengenai pertambangan emas tanpa izin. Hasil penelaahan ditemukan kegiatan penambangan emas ilegal berdampak signifikan tidak hanya pada kelestarian ekosistem lingkungan, tetapi juga pada mata pencaharian masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan, termasuk risiko kecelakaan, penambangan, dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh pencemaran tanah dan air dengan bahan kimia berbahaya. Untuk mengoptimalkan upaya pemberantasan kegiatan penambangan emas illegal dan menciptakan keadilan bagi masyarakat, maka dapat dilakukan upaya hukum, antara lain dengan memberikan sanksi pidana kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penambangan emas ilegal, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam peraturan perundang-undangan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kuranji : Potensi Banjir Bandang Dan Upaya Mitigasi Cressendo, Hedsing; Aldri Frinaldi; Rembrandt; Dasman Lanin; Genius Umar; Mulya Gusman
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU) Vol. 1 No. 3 (2023): JIMNU - NOVEMBER
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jimnu.v1i3.86

Abstract

Banjir bandang adalah aliran massa sedimen (pasir, kerikil, batu dan air ) dalam satu unit dengan kecepatan tinggi. Terjadi karena keseimbangan statik antara gaya geser yang ditimbulkan oleh aliran lebih besar dari gaya geser massa sedimen yang menahan. Karena massa yang mengalir ini mempunyai percepatan maka ketinggian dan kecepatannya akan selalu bertambah, dan pada tingkat batas tertentu keadaan menjadi tidak stabil sehingga massa sedimen terangkat dengan cepat yang menimbulkan banjir bandang. Data curah hujan di Kota Padang mengalami peningkatan dari tahun 2019 hingga tahun 2021 yaitu 2.756,4 menjadi 4.124,2. Hal ini menunjukkan semakin tingginya potensi bencana banjir di wilayah Kota Padang akibat curah hujan yang tinggi. Distribusi spasial inundasi banjir bandang terdapat pada daerah zonasi bahaya tinggi di kawasan sepanjang Batang Kuranji yakni di Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Padang Utara, dan Kecamatan Pauh. Langkah mitigasi yang dilakukan untuk menanggulangi bencana banjir bandang ini telah dilakukan melalui pembangunan checkdam batu busuk dan melalui normalisasi sungai.
Kajian Model Struktur Kegiatan untuk Menetapkan Prioritas Pengalokasian Dana Bersama Penanggulangan Bencana Danhas, Mardayeli; Revanche Jefrizal; Yudhi Widiastomo; Aldi Frinaldi; Dasman Lamin; Rembrant; Genius Umar
Jurnal ILMAN (Jurnal Ilmu Manajemen) Vol. 12 No. 3 (2024): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35126/ilman.v12i3.771

Abstract

Adanya kebijakan Dana Bersama Penanggulangan Bencana, untuk menjamin ketersediaan dana penanggulangan bencana yang memadai, tepat waktu, tepat sasaran, terencana, berkelanjutan, melindungi keuangan negara, dan memperkuat kapasitas baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam pendanaan penanggulangan bencana, memerlukan pengaturan pengelolaan dana yang dapat memberikan nilai manfaat yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan model struktur dalam menetapkan prioritas pengalokasian dana bersama penanggulangan bencana. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Interpretative Structural Modelling (ISM). Dari hasil analisis terhadap 10 sub elemen dan masing-masing komponennya, diperoleh bahwa sub elemen perencanaan dan penyusunan kebijakan mempunyai daya dorong yang lebih besar dan tidak memiliki ketegantungan kepada komponen lainnya. Diikuti berikutnya oleh Sub Elemen Peringatan dini. Berikutnya, terdiri dari 5 sub elemen, yaitu : Kesiapsiagaan, Mitigasi Bencana, Pelatihan, Profesi dan Latihan. Terakhir diikuti secara berurutan oleh sub elemen Logistik dan Peralatan serta sub elemen Bimbingan Teknis.