Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN EFEKTIF TERHADAP MINAT BACA SISWA-SISWI SEKOLAH MISI INTERDENOMINASI SURABAYA Evi Catur Sari; Santi Mali
Inculco Journal of Christian Education Vol 1, No 3 (2021): Vol 1, No. 3 (2021): September 2021
Publisher : STAK Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.241 KB)

Abstract

Abstrak: Dalam artikel ini ditulis berdasarkan kejadian alami yang terjadi di Sekolah Misi Interdenominasi surabaya. Pada dasarnya belajar dengan baik merupakan suatu tata alur untuk membina watak yang baik yaitu melalui minat baca siswa-siswi. Sebagai seorang pelajar pasti diharuskan untuk banyak belajar mengerjakan tugas-tugas sekolah dan untuk membantu hal tersebut pihak sekolah telah menyedikan fasilitas Perpustakaan yang bisa menunjang minat baca siswa maupun membantu dalam mencari bahan-bahan tugas. Dengan adanya fasilitas sekolah sebagai sarana pembelajaran yaitu Perpustakaan, Maka diharapkan siswa-siswi dapat menumbuhkan hal minat baca. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memberitahukan manfaat mengenai sarana sekolah, memahami pentingnya belajar mandiri di Perpustakaan, menumbuhkan dan meningkatkan minat baca. Peneliti melakukan penelitian ini di Sekolah Misi Interdenominasi Surabaya yang dirasa belum memahami keefektifan dalam pembelajaran melalui sarana yang ada.Abstract: This article is written based on natural events that occurred at the Misi Interdenominasi School Surabaya. Basically, learning well is a plot to build a good character, namely through students' reading interest. As a student, you are definitely required to learn a lot doing school assignments and to help with this the school has provided library facilities that can help students' reading interest and help in finding assignment materials. With the school facilities, it is hoped that as a learning facility, namely the library, students can foster interest in reading. This study aims to benefit the interests of school facilities, understand independent learning in the library, grow and increase interest in reading. Researchers conducted this research at the Misi Interdenominasi School Surabaya which they felt did not understand the effectiveness of learning through existing facilities.  
PEMAHAMAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB MISI DAN PENGEMBANGAN GEREJA LOKAL DI GEREJA BUKIT ZION SATELIT MENANGGAL Evi Catur Sari
Inculco Journal of Christian Education Vol 1, No 2 (2021): Vol 1, No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : STAK Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.072 KB)

Abstract

Abstrak: Misi merupakan tugas setiap gereja sesuai amanat agung yaitu Tuhan Yesus. Siapapun yang mengaku Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat bagi umat manusia wajib turut andil dalam pengabaran Injil Kerajaan Surga yaitu Amanat Agung ini. Sebagai orang percaya yang tahu akan penebusan Kristus harusnya menjadi ujung tombak dalam pemberitaan misi. Bukan hanya sebagai rutinitas belaka seperti hari minggu, dimana banyak orang yang melakukan kegiatan peribadatan. Gereja merupakan sumber informasi bagi jemaat untuk mengetahui makna dan misi gereja itu sendiri. Maka dari itu, Penulis melakukan penelitian ini untuk suatu tujuan  pertanggung jawaban pelayanan misi yang kurang berkembang secara efektif di Gereja Bukit Zion Satelit Menanggal dan merancangkan strategi misi bagi pengembangan pelayanan di Gereja Bukit Zion Satelit Menanggal yang berjumlah 60 (Enam puluh) jemaat dan 23 (Dua puluh tiga) siswa yang terlibat aktip dalam kegiatan gereja. Pemahaman terhadap tanggung jawab ini diyakini akan memberikan perubahan yang baik bagi Gereja setempat maupun Gereja lainnya.Abstract: Mission is the duty of every church according to the great commission, namely the Lord Jesus. Anyone who claims that Jesus is Lord and Savior for mankind must take part in preaching the Gospel of the Kingdom of Heaven, namely the Great Commission. As a believer who knows the redemption of Christ, we should be the spearhead in the preaching of the mission. Not just as a mere routine like Sunday, where many people do worship activities. The church is a source of information for the congregation to know the meaning and mission of the church itself. Therefore, the author conducted this research for the purpose of accountability for mission services that were less effective in the Bukit Zion Satellite Menanggal Church and designed a mission strategy for the development of services at the Bukit Zion Satellite Menanggal Church, which consisted of 60 (sixty) congregations and 23 (twenty three) students who are actively involved in church activities. It is believed that understanding this responsibility will bring about good changes for the local Church and other churches.
KURIKULUM DI INDONESIA: TINJAUAN PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN Evi Catur Sari
Inculco Journal of Christian Education Vol 2, No 2 (2022): Vol 2, No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : STAK Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.454 KB)

Abstract

Abstrak: Kurikulum merupakan acuan pendidikan. Kurikulum tidak hanya sekedar instruksi pembelajaran yang disusun pemerintah untuk diterapkan di Sekolah. Namun kemajuan suatu negara tergantung pada mutu pendidikannya. Bagaimana Kurikulum yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bisa menjawab setiap problem yang ada dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, Perkembangan kurikulum di Indonesia menjadi sorotan penulis, dikarenakan perubahan-perubahan yang terus menerus dilakukan pemerintah baik perubahan yang signifikan maupun yang hanya disempurnakan dan mengenai kebijakan yang telah di ambil dalam perkembangannya sampai masa pandemi sekaran ini.  Tujuan menjawab persoalan yang timbul sebagai berikut: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum tersebut; Apakah guru dan siswa siap dengan kurikulum darurat dimasa pandemi sekarang ini; Jawabannya adalah (1) Faktor perkembangan zaman, Pergantian menteri, dan teknologi yang berkembang  (2) Adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengunakan kurikulum lama sampai guru dan peserta didik siap dengan kurikulum yang baru.Abstract: The curriculum is a reference for education. The curriculum is not just a learning instruction prepared by the government to be applied in schools. However, the progress of a country depends on the quality of its education. How the curriculum that has been set by the Minister of Education and Culture can answer every problem that exists in the world of education. Therefore, the development of the curriculum in Indonesia is in the author's spotlight, due to changes that are continuously made by the government, both significant changes and those that are only perfected and regarding the policies that have been taken in its development until the current pandemic period. The purpose of answering the problems that arise are as follows: What are the factors that influence the curriculum change; Are teachers and students ready for an emergency curriculum during the current pandemic; The answers are (1) the development of the times, the change of ministers, and developing technology (2) There is a policy from the government to use the old curriculum until teachers and students are ready with the new curriculum.
STRATEGI DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN ORANG DEWASA Urbanus Sukri; Evi Catur Sari
Jurnal Excelsior Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/jep.v5i1.60

Abstract

Pendidikan Orang Dewasa penting dilakukan era sekarang ini, sebab orang dewasa nantinya akan mengajar anak-anak. Jadi, sebelum mereka mengajar diperlukan pembelajaran orang dewasa. Seberapa banyak orang dewasa mengajar tanpa mengalami dahulu proses pembelajaran, sehingga didapati bahwa orang dewasa mengajar saja tanpa diimbuhi mendidik. Padahal mengajar dan mendidik seharusnya berjalan bersama-sama. Metode yang dipakai dalam penulisan ini menggunakan  kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan yang bersumber dari berbagai jurnal, buku dan media-media yang bersangkutan dengan konteks pendidikan orang dewasa. Tujuan dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa stategi-strategi serta implementasinya pendidikan agama dalam konteks orang dewasa. Hasil yang diperoleh bahwa penerapan pendidikan orang dewasa dimulai dari keluarga karena didalamnya ada Ibadah, menelaah, menjalin persaudaraan, dan melayani. Gereja: pelayanan sekolah minggu, mengikuti katekisasi, dan mendengarkan khotbah-khotbah serta mengikuti persekutuan, dan Sekolah: bisa dilakukan membaca ayat Alkitab yang menjadi tema pembelajaran.
PELATIHAN PERSONAL BRANDING AND COMMUNICATION UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MAHASISWA SEMESTER AKHIR DI STAK ANAK BANGSA Sukri, Urbanus; Sari, Evi Catur; Kailuhu, Christin Destalia
Jurnal PKM Setiadharma Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal PkM Setiadharma
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47457/jps.v4i3.431

Abstract

In the development of this increasingly fast and sophisticated world, many people compete to equip themselves with various skills, one of which is branding themselves and improving how to communicate effectively and efficiently or on target. Good communication can improve skills, influence the interlocutor and even increase self-confidence. The Community Service (PkM) method is descriptive qualitative with a literature study approach to strengthen this writing. The results obtained from personal branding and communication training for students at Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa are: Students respond as a whole that the importance of building personal branding and training communication from now on, in addition to increasing self-confidence the training is a provision for students to face community conditions/sites that later they become stakeholders so that student knowledge increases, which needs to be done 1) Students need to find out what abilities they have, 2) Ensure students want to be widely known as what, 3) Do it with everything consistently, which means keep training him.
SIKAP MENDENGARKAN DAN KEPATUHAN DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI: KAJIAN AMSAL 23:12-14 Sari, Evi Catur; GP, Harianto; Sukri, Urbanus
Inculco Journal of Christian Education Vol 5, No 2 (2025): Vol 5, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v5i2.243

Abstract

Penelitian ini mengkaji Amsal 23:12-14 dalam konteks pendidikan anak, menyoroti hubungan antara mendengarkan, disiplin, dan moral anak usia dini. Ayat-ayat ini menegaskan pentingnya mendisiplinkan anak melalui pengajaran berbasis kasih, yang bertujuan mengarahkan mereka pada kehidupan yang benar. Pendekatan disiplin berdasarkan kitab Amsal menunjukkan bahwa kasih dan pengajaran yang tegas dapat menjadi landasan untuk membentuk karakter yang kuat dan moralitas yang tinggi pada anak. Metode yang dipakai menggunakan kualitatif dengan pendekatan literature review. Hasil yang di dapat yaitu Amsal 23:12-14 mengajarkan bahwa disiplin merupakan tindakan kasih yang bertujuan menyelamatkan anak dari kehancuran moral. Mendengarkan dan memahami didikan adalah langkah awal dalam membangun karakter yang kuat. Ayat-ayat ini menekankan tanggung jawab orang tua dan pendidik dalam mendisiplinkan anak, dengan mengedepankan pendekatan yang bijaksana dan penuh kasih.This study examines Proverbs 23:12-14 in the context of children's education, highlighting the relationship between listening, discipline, and moral safety. These verses emphasize the importance of disciplining children through love-based teaching, which aims to lead them to the right life. A disciplined approach based on the book of Proverbs shows that love and firm teaching can be the foundation for forming a strong character and high morality in children. The method used uses a qualitative approach with a literature review approach. The result obtained is Proverbs 23:12-14 teaches that discipline is an act of love that aims to save children from moral destruction. Listening and understanding upbringing is the first step in building a strong character. These verses emphasize the responsibility of parents and educators in disciplining children, by prioritizing a wise and loving approach.
Typology of Christian Religious Education in a Pluralistic Indonesian Society in the Era of Globalization Farida, Muharoma Chomsatul; Sari, Evi Catur
Jurnal Teologi Trinity Vol. 1 No. 2 (2024): Regular Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Trinity Parapat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62494/jtt.v1i2.14

Abstract

Globalization has a significant impact on Indonesia's diverse society. Based on these issues, it is necessary to provide relevant Christian religious education considering Indonesia's diverse society. Society tends to become more individualistic and focused on personal needs. Typologies of Christian Religious Education include: first, Bible and Church-centered, second, Theology-centric, third, Ecumenical-Reformative, fourth, Multicultural Christian Religious Education. Multicultural Christian Religious Education is an approach in Christian religious education that emphasizes tolerance, respect, and understanding of cultural diversity, beliefs, and traditions within and outside the Christian community. This research utilizes qualitative methods, through a literature review approach encompassing relevant theories related to the discussed issues. A literature review approach is a type of research conducted by collecting data or scientific literature as the focus of the research, or collecting data in the form of literature, and conducting in-depth analysis of relevant literature to solve a problem.