p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Manfish Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Hidroksiapatit Dari tulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yang Diisolasi Dengan Metode Kalsinasi termal dan Hidrolisis Alkali Kristina Novalina Nainggolan; Yudha Perdana Putra; Vivin Primadini
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.516 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.173

Abstract

Hidroksiapatit adalah komponen mineral utama penyusun tulang dan gigi. Dalam dunia medis, hidroksiapatit banyak digunakan sebagai bahan pelapis implan tulang dan bahan pengisi untuk menggantikan tulang yang diamputasi. Tulang ikan nila merupakan salah satu bahan baku yang berpotensi sebagai sumber hidroksiapatit alami. Penelitian ini difokuskan pada isolasi hidroksiapatit dari tulang ikan nila dengan metode kalsinasi termal dan hidrolisis alkali. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan yaitu : (1) isolasi hidroksiapatit dari tulang ikan nila dengan metode kalsinasi termal dan hidrolisis alkali; (2) mengukur kandungan proksimat (kadar protein, lemak, air, dan abu) berdasarkan SNI 01-2354.4-2006, SNI 01-2354.3-2006, SNI 01-2354.2-2006 dan SNI 01-2354.1-2006; (3) mengukur kandungan fosfor dalam hidroksiapatit dari tulang ikan dengan metode kompleks biru-molibdem; dan (4) mengukur kandungan kalsium dalam hidroksiapatit dari tulang ikan nila menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Rendemen hidroksiapatit tulang ikan nila yang diperoleh melalui metode kalsinasi termal dan hidrolisis basa berturut-turut adalah 6,15 ± 0,80 dan 4,81 ± 0,56. Kandungan proksimat (air, abu, protein, dan lemak) hidroksiapatit tulang ikan nila yang diperoleh melalui metode kalsinasi termal berturut-turut adalah : 1,43 ± 1,11; 94,31 ± 3,34; 0,39 ± 0,38; dan 0,08 ± 0,04. Sedangkan yang diperoleh melalui metode hidrolisis basa berturut-turut adalah : 3,12 ± 0,88; 86,09 ± 4,19; 1,04 ± 0,37; 0,75 ± 0,69. Kandungan kalsium dan fosfor hidroksiapatit tulang ikan nila yang diperoleh melalui metode kalsinasi termal dan hidrolisis basa relatif sama, yaitu kalsium berkisar 10,48 – 10,65 % dan fosfor berkisar 6,06 – 6,28 %; dengan molar rasio berkisar pada 1,29 – 1,36
Pemanfaatan Limbah Kulit Udang Sebagai Edible Coating Chitosan Dalam Menghambat Kemunduran Mutu Fillet Ikan Kakap Skinless Belvi Vatria; Vivin Primadini; Kristina Novalina
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 2 No 1 (2021): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.872 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i03.307

Abstract

In general, the purpose of this study was to utilize shrimp shell waste as an edible coating of chitosan in inhibiting the deterioration of the quality of skinless snapper fillets. This research is an experimental research using factorial completely randomized design with two treatment factors, namely the concentration factor of the chitosan coating solution with 3 levels, namely 1%, 2%, and 3%, and the immersion time factor with 2 levels, namely 1 minute and 3 minutes. The data were processed statistically with analysis of variance and Duncan's continued test if the results were significantly different. The results of the study found that the characteristics of chitosan made from waste vanamie shrimp shells met the predetermined quality standards. Skinless snapper fillets continued to decline in quality as storage time increased. However, skinless snapper fillets that were treated with chitosan edible coating experienced a slower decline in quality compared to untreated skinless snapper fillets. The treatment chosen as an ingredient for chitosan edible coating was a concentration of 3% with a soaking time of 3 minutes. Soaking time, chitosan concentration, and the interaction between soaking time and chitosan concentration affected the deterioration of the quality of the skinless snapper fillets.
Pengembangan Produk Olahan Ikan Smoked Catfish Kabayaki Berbahan Baku Ikan Lokal dengan Metode Pengasapan Cair Yudha Perdana Putra; Untung Trimo Laksono; Vivin Primadini
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 3 No 2 (2022): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.023 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v2i3.490

Abstract

Kabayaki merupakan teknik memasak khas Jepang yang diterapkan pada fillet ikan dengan potongan memanjang yang dipanggang dengan olesan saus tare. Inovasi berupa substitusi bahan baku yang lebih ekonomis perlu dilakukan untuk lebih memanfaatkan peluang pasar yang ada dimana bahan baku potensial yang tersedia secara lokal untuk produk berbasis kabayaki yaitu ikan dari kelompok catfish, antara lain ikan lele, patin, dan manyung yang dioleh dengan metode pengasapan cair. Tahapan penelitian terdiri dari 2 tahap yaitu optimasi suhu dan waktu pemasakan untuk masingmasing jenis produk smoked catfish kabayaki serta mengujia tingkat kesukaan pada masing-masing jenis produk. Suhu dan waktu pemasakan optimum yang direkomendasikan adalah pada suhu 150 0 C dengan waktu pemasakan selama 30 menit yang memberikan kenampakan dan tekstur produk terbaik. Hasil pengujian tingkat kesukaan konsumen menunjukkan bahwa varian produk smoked catfish kabayaki yang paling disukai adalah produk dengan bahan baku ikan patin dengan nilai tingkat kesukaan konsumen 7 pada parameter Kenampakan dan Rasa, serta 6 pada parameter Aroma, Tekstur, dan Flavor Asap.