Dewi Junita Koesoemawati
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Daya Tarik Wisata Megalitikum Melalui Konservasi dan Preservasi Situs Duplang Berbasis Masyarakat di Kabupaten Jember Galuh Ajeng Hamindhani; Dewi Junita Koesoemawati; Dano Quinta Revana
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.793 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v3i2.36636

Abstract

Situs Duplang di Desa Kamal merupakan situs utama di Kabupaten Jember dan sebagai wisata budaya di Kecamatan Arjasa, yang memiliki potensi sebagai tempat wisata, sumber pendidikan, dan sebagai tempat penelitian. Situs Duplang sebagai bukti peradaban manusia harus terlestarikan agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, sehingga keterlibatan masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam upaya tersebut karena masih belum ada pengelolaan secara profesional sebagai kawasan wisata sejarah dan edukasi. Oleh karena itu perlunya melakukan upaya konservasi dan preservasi berbasis masyarakat, dimana terdapat keterlibatan masyarakat dalam melindungi dan meningkatkan daya tarik wisata Situs Duplang dengan dorongan dan bantuan dari pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, skoring objek cagar budaya, dan analisa SWOT. Arahan atau strategi pelestarian yang harus dilakukan ada lima yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait situs dan upaya konservasi-preservasi, melestarikan sosio kultur atau budaya masyarakat lokal, meningkatkan perlindungan Situs Duplang, mengembangkan kawasan wisata megalitikum dengan museum terbuka, serta meningkatkan promosi pada Situs Duplang.
Arah Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Unggul Ras Madura Di Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan Emelia Zain; Luh Putu Suciati; Dewi Junita Koesoemawati
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.844 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v4i1.34536

Abstract

Pengembangan kawasan peternakan dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh kesesuaian lingkungan fisik dan ketersediaan hijauan pakan yang memadai sebagai sumber makanan ternak. Analisis dilakukan dengan metode overlay pada berbagai jenis peta (Peta penggunaan lahan, peta tanah, peta administrasi, peta suhu, kerengan, dan curah hujan) menggunakan GIS pada analisis kesesuaian lahan, data tabular pada analisis ketersediaan hijauan pakan, serta analisis FFA (Force Field Analysis). Luas kesesuaian fisik lingkungan untuk peternakan sapi yang dikandangkan 5.875,794 Ha (83,6%) dari luas wilayah, lahan yang tidak sesuai 19,1 Ha (0,27%), dan tidak dinilai seluas 1.133,212 Ha (16,1%). Sedangkan lahan yang sesuai untuk berbagai hijauan pakan ternak seluas 5.852,83 Ha (83,2%) dari luas wilayah, lahan yang tidak sesuai seluas 34,60 Ha (0,5%), dan tidak dinilai 1.140,74 Ha (16,3%). Daya dukung hijauan di Kecamatan Waru berada pada kriteria aman di 4 desa (Bajur, Sumberwaru, Sana Laok, Tampojung Tengah), 6 desa dengan kriteria rawan, dan 2 desa (Waru Barat, Tagangser Laok) dengan kriteria kritis. Hasil analisis FFA diketahui faktor kunci pendorong adalah memiliki ketersediaan lahan yang luas, serta peningkatan harga sapi, sedangkan faktor penghambat kunci adalah konversi lahan menjadi kawasan terbangun, dan minimnya dukungan infrastruktur dasar. Arahan pengembangan kawasan peternakan sapi di Kecamatan Waru dilakukan dengan mengoptimalkan potensi ketersediaan lahan.