Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan Guru Melalui Pembelajaran Pak Dalam Meningkatkan Karakter Kristiani Peserta Didik Di Sd Tunas Baru Fredik Melikias Boiliu; Rini Sumanti Sapalakkai; Go Heeng; Elisya Nita Anugrahni; Nia Lorena br Hutagalung; Matias Crishtuver; Sepril Oksar Saroro; Suset Pasaribu; Job Sinaga; Nella Resa Br Manjorang; Rini Gultom; Tirina Linda Sari; Viktor Deni Siregar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v5i1.217

Abstract

Pendidikan Karakter merupakan salah satu bagian untuk kehidupan yang sangat penting. Karakter ditanamkan pada usia muda, secara khusus untuk tingkatan anak sekolah dasar di SD Tunas Baru Batam, seperti masalah tanggung jawab, kejujuran, kepedulian dan religius. Oleh sebab itu penanaman karakter ini perlu diterapkan melalui pendampingan guru dalam PAK guna meningkatan karakter siswa/i. Pentingnya pelakasanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa/i prodi Pendidikan Agama Kristen (PAK) di SD Tunas Baru Kota Batam adalah (1) untuk meningkatkan karakter peserta didik (2) meningkatkan nilai, sikap dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur (3) dan meningkatkan karakter Kristiani sejati sesuai ajaran Alkitab. Kegiatan ini dilakukan oleh tim PKM Bersama mahasiswa/I di SD Tunas Baru Kota Batam. Adapun metode dalam pelaksanaaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terbagi atas tiga bagian yaitu: Metode Observasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam metode observasi Tim PKM mengunjungi tempat pelaksanaan kegiatan untuk survei lapangan terlebih dahulu, metode pelaksanaan pemaparan materi. Metode evaluasi di lakukan untuk menilai keberhasilan seluruh kegiatan yang di laksanakan. Hasil dari pengabdian ini memastikan bahwa mahasiswa/i SD Tunas Baru Kota Batam memiliki pengetahuan dan meningkatkan karakter.
Cultivating an Attitude of Religious Moderation for Students at SD Eppata II Batu Aji Batam Rita Evimalinda; Rikardo Dayanto Butar-Butar; Evans Dusep Dongoran; Hanyta Priscila Harahap; Viktor Deni Siregar; Yunira Nababan; Nia Lorena Hutagalung; Selvinus Yohame; Devina Romauli Nadapdap; Kristina Natalia Siregar; Rasmita Br. Sitepu; Ester Br. Simbolon; Suzaya Bitia Silsilia; Vera Angelyna Pakpahan
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/gandrung.v4i2.2922

Abstract

Abstract: Religious moderation is a manner of view, attitude, and behavior that always takes a position in the middle, is always fair, and is diligent in religion. Generalities also emphasize the importance of tolerance and respect for one another's religious differences and differing views. Religious moderation is a multicultural road that entices all religions in Indonesia by upholding the values, tolerance, and harmony between religions. This is to enable all believers to honor one another and understand sesame. Religious moderation also focuses on increased mutual compassion, equality, and understanding among religious people. The PKM team (devotion to society) conducted a study with the eppata ii stone aji batam elementary, with the program for the implanting of religious imposition for students. This PKM activity is done to help learners in the use of the Christian language and values and to improve the quality of the learning process. The result of this activity is that students can understand how to respect one another, tolerate one another, and understand how to act politely toward others. Keyword: Moderation, Religion, And Learne Abstrak Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan perilaku yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tekun dalam beragama. Moderasi beragma juga menekankan pentingnya toleransi dan saling menghargai perbedaan agama dan pandangan yang berbeda. Moderasi beragama merupakan jalan tengah multicultural Indonesia yang mengakomodir semua agama yang ada di Indonesia dengan cara menegakkan nilai-nilai luhur, toleransi, dan kerukunan antar umat beragama. Hal ini bertujuan agar semua umat beragama dapat saling menghormati dan memahami sesame. Moderasi beragama juga berfokus pada peningkatan rasa saling kasih sayang, kesetaraan, dan pemahaman antar umat beragama. Tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) melakukan suatu penelitian ke SD Eppata II Batu Aji Batam, dengan program penanaman sikap moderasi beragama bagi pelajar. Kegiatan PKM ini dilakukan untuk membantu peserta didik dalam penggunaan berbahasa dan nilai-nilai kekristenan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pelajara dapat memahami bagaimana caranya saling menghormati, saling bertoleransi satu dengan yang lain, dan memahami bagaimana cara bertata kerama yang sopan terhadap orang lain. Kata Kunci: Moderasi, Agama, dan Peserta didik
LITERASI PERGAULAN REMAJA DALAM MEMBINA KEROHANIAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SMP TEOLOGI KRISTEN YOBEL BATAM Haposan Simanjuntak; Imayanti Nainggolan; Viktor Deni Siregar; Elvi Putri Jelita; Asmanto; Mega Mustika Zega; Justine Handayani Waruwu; Febe Simatupang; Rifa Idola Siregar; Rini Wahyuni Panggabean; Winda Silaban; Desiana Br Sianipar; Indah Magdalena Sijabat
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i4.2249

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Tetapi pada masa perkembangan era digital yang semakin pesat saat ini telah banyak mempengaruhi kerohanian manusia terkhususnya remaja masa kini. Salah satu penyebabnya karena adanya pergaulan remaja yang membawa dampak kenakalan remaja. Adapun penyebab masalah kenakalan remaja diantaranya adalah orang tua yang terlampau sibuk dengan pekerjaannya serta dikarenakan tidak tepatnya saat memilih teman/lingkungan pergaulan hingga mengakibatkan terjerumusnya para remaja di dalam pergaulan yang salah ataupun akibat dari individunya sendiri. Oleh sebab itu kehidupan rohani pemuda tersebut harus diubahkan dengan suatu tindakan nyata yaitu dengan ibadah dan dari semua pihak, tidak hanya para pemuda saja. Serta upaya Bersama, baik itu dari orang tua, Guru, gereja dan seluruh pemimpin bangsa. Metode yang dilakukan adalah pembinaan. Implikasi pembinaan dilihat melalui observasi pelaksanaan PKM dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah Peserta didik dapat mengerti serta memahami betapa pentingnya menjauhi lingkungan-lingkungan yang merusak diri serta menghambat pertumbuhan iman dari seorang remaja