Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONJUNGSI PADA TEKS BACAAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN WULANDARI, DEFI
BAPALA Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak KONJUNGSI PADA TEKS BACAAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Nama :Defi Wulandari NIM : 15020074040 Prodi :S1/ Pendidikan bahasa dan Indonesia Fakultas :Bahasa dan Seni Universitas :Universitas Negeri Surabaya Pembimbing :Prof. Dr. Kisyani Laksono, M. Hum. Tahun : 2019 Buku siswa seharusnya memiliki keterkaitan antar unsur-unsur kalimat yang beragam. Unsur-unsur kalimat itu dihubungkan melalui penggunaan sebuah konjungsi. Menurut beberapa ahli, konjungsi memiliki berbagai jenis dan fungsi. Keberadaan konjungsi tersebut berguna untuk memperjelas pemahaman pembaca mengenai isi buku, dalam hal ini buku teks pelajaran. Menurut Alwi dkk (1998:440), konjungsi merupakan hubungan perkaitan proposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana. Sebagai upaya tercapainya ketentuan umum Permendiknas tahun 2008 nomor 2 pada pasal 1 ayat (3) maka disusunlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan jenis, fungsi, dan frekuensi konjungsi yang ada dalam teks bacaan buku siswa kelas X revisi 2016, kelas XI revisi 2017, dan kelas XII revisi 2018 sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan penulis dalam meningkatkan penggunaan konjungsi dalam bukunya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bantuan kuantitatif berjenis deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan mendeskripsikan seta memaparkan data-data yang ada, kemudian data yang ada dianalisis tidak menggunakan prosedur statistik maupun bentuk hitungan lainnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh (Chaer, 2008:98) yang berbunyi konjungsi atau kata penghubung adalah kata-kata yang menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, antara frase dengan frase, antara klausa dengan klausa, atau antara kalimat dengan kalimat. Konjungsi dikelompokkan menjadi 3 bentuk yaitu Koordinatif, Subkoordinatif, dan Antarkalimat. Dari penelitian ini ditemukan bentuk konjungsi 1) koordinatif, 2) subkoordinatif, 3) antarkalimat dalam ketig buku. Jenis konjungsi Koordinatif terbanyak ditemukan didalam buku kelas X1 yaitu sebanyak 19 jenis sedangkan buku kelas XII ditemukan 18 jenis dan yang paling sedikit jenisnya yaitu pada teks bacaan buku kelas X yaitu 8 jenis. Kemudian jenis Subkoordinatif terbanyak terdapat dalam buku kelas X yaitu 25 jenis sedangkan buku kelas XI yaitu 24 jenis dan buku kelas XII yaitu 14 jenis. Konjungsi antarkalimat jenis terbanyak ditemukan didalam teks bacaan dalam buku kelas X yaitu 6 jenis, buku kelas XII terdapat 4 jenis, buku kelas XI terdapat 3 jenis. Fungsi konjungsi koordinatif yang muncul pada buku kelas X terdapat 5 fungsi yaitu meliputi (F1,f2,f3,f4,f8) pada buku kelas XI terdapat 8 fungsi yaitu (F1,f2,f3,f4,f5,f6,f7,f8) pada buku kelas XII terdapat 8 fungsi yaitu (F1,f2,f3,f4,f5,f6,f7,f8). Frekuensi konjungsi Koordinatif dalam teks bacaan buku siswa kelas (X terdapat 259 kali kemunculan konjungsi KO), (XI terdapat 523 kali kemunulan konjungsi KO), (XII terdapat 701 kali kemunculan konjungsi KO). Frekuensi konjungsi Subkoordinatif yang terdapat dalam buku siswa kelas (X terdapat 267kali kemunculan konjungsi SK), (XI terdapat 308 kali kemunulan konjungsi SK), (XII terdapat 163 kali kemunculan konjungsi SK). Frekuensi konjungsi Antarkalimat yang terdapat dalam buku siswa kelas (X terdapat 37 kali kemunculan konjungsi AK), (XI terdapat 9 kali kemunulan konjungsi AK), (XII terdapat 20 kali kemunculan konjungsi AK). Berdasarkan ketiga hal tersebut tampak bahwa pemakaian konjungsi dalam buku siswa kelas X revisi 2016, XI revisi 2017, XII revisi 2018 masih perlu dicermati karena perkembangannya kurang baik. Kata Kunci : Konjungsi, buku siswa Abstract CONJUNGCTION ON INDONESIAN STUDENTS BOOKING READING TEXT OF HIGH SCHOOL LEVELS (HIGH SCHOOL) PUBLISHED MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE. Name : Defi Wulandari NIM : 15020074040 Study Program : S1/ Language Education and Indonsia Faculty of Language and art University : Surabaya State University Advisor : Prof. Dr.Kisyani Lasono, M. Hum Year : 2019 Keyword : Conjungction, Student book Student books should have links between various sentence elements. The sentence elements are connected through the use of a conjunction. According to some experts, conjunctions have various types and functions. The existence of these conjunctions is useful to clarify the readers understanding of the contents of the book, in this case the textbook. According to Alwi et al (1998: 440), conjunction is a linking relationship of propositions that are expressed explicitly by grammatical and semantic elements in the sentences that make up the discourse. In an effort to achieve the general provisions of the 2008 Permendiknas number 2 in article 1 paragraph (3), this study was prepared to identify the forms and types, functions, and frequency of conjunctions in the reading text of students of class X revision 2016, revised XI class 2017 , and revised XII class 2018 so that the results of the study can be used as a consideration for the author in increasing the use of conjunctions in his book. This study used a qualitative approach with descriptive quantitative assistance. Qualitative descriptive research is a research that is conducted by describing the existing data, then the existing data analyzed does not use statistical procedures or other forms of calculation. The theory used in this study is the theory put forward by (Chaer, 2008: 98) which reads conjunctions or conjunctions are words that connect syntactic units, both between words and words, between phrases with phrases, between clauses and clauses , or between sentences with sentences. Conjunctions are grouped into 3 forms: Coordinative, Sub-coordinative, and Inter-Talent. From this study found the form of conjunctions 1) coordinative, 2) sub-coordinative, 3) interfaith in the three books. The most coordinated conjunction types found in the book class X1 are as many as 19 types while the class XII books are found in 18 types and the least types are those in the text reading book class X which is 8 types. Then the most sub-coordinate types are found in class X books, which are 25 types while books in class XI are 24 types and class XII books are 14 types. The most types of interfaith conjunctions found in the reading text in class X books are 6 types, class XII books have 4 types, class XI books have 3 types. The coordinative conjunction functions that appear in class X books have 5 functions, which include (F1, f2, f3, f4, f8) in class XI books, there are 8 functions, namely (F1, f2, f3, f4, f5, f6, f7, f8) in class XII there are 8 functions, namely (F1, f2, f3, f4, f5, f6, f7, f8). Coordinative conjunction frequency in class student text reading text (X there are 259 times the occurrence of KO conjunctions), (XI there are 523 times KO conjunctions), (XII there are 701 occurrences of KO conjunctions). Sub-coordinate conjunction frequency contained in class student books (X is 267 times the emergence of SK conjunctions), (XI there are 308 occurrences of SK SKJ conjunctions), (XII there are 163 occurrences of SK conjunctions). The frequency of intercalms conjunctions contained in class student books (X there are 37 times the appearance of AK conjunctions), (XI there are 9 times the occurrence of AK conjunctions), (XII there are 20 times the appearance of AK conjunctions). Based on these three things, it appears that the use of conjunctions in the 2016 revised class X student book, 2017 revised XI, 2018 revision XII still needs to be examined because the development is not good enough. Keywords: Conjunction, student book
Adakah Hubungan Resiliensi dengan Kualitas Hidup Pasien di Ruang Hemodialisis Selama Pandemi Covid 19? Rahmawan, Fajri Andi; Wulandari, Defi; Ariyani, Anita Dwi
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.3.2021.719-728

Abstract

Hemodialisis di era pandemi covid19 menimbulkan masalah diantaranya rasa takut, merasa putus asa, merasa tidak berguna pada pasien sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. Reseliensi menjadi penting dalam menentukan kualitas hidup setiap pasien. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pada pasien di ruang hemodialisis. Desain penelitian ini menggunakan studi korelasi melalui pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria inklusi sampel yang digunakan 56 dari total populasi 128 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner resiliensi CD-RISC (Connor & Davidson Resilience Scale) dan kualitas hidup dengan angket WHOQoL -BREF (World Health Organization Quality of Life-BREF). Hasil penelitian diperoleh pasien di ruang hemodialisis memiliki resiliensi rendah 29 responden (51,8%) dan kualitas hidup sedang 34 responden (60,7%). Analisis statistik menggunakan uji Rank Spearman didapatkan nilai p hitung 0,003 dimana p < 0.05 yang artinya terdapat hubungan resiliensi dengan kualitas hidup.
The Impact of Revenue From Contracts With Customers on Financial Performance Wulandari, Defi; Aziza, Nurna
SIMAK Vol. 22 No. 01 (2024): Jurnal Sistem Informasi, Manajemen, dan Akuntansi (SIMAK)
Publisher : Faculty of Economics dan Business, Atma Jaya Makassar University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35129/simak.v22i01.497

Abstract

This research aims to disseminate the impact of implementing IFRS 15 on company financial performance, with a focus on property and real estate companies in Indonesia listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) and similar companies on the Stock Exchange of Thailand (SET) during the period 2018-2021 observations for companies in Indonesia and 2017-2020 for Thai companies. The research sample was 46 companies selected using the purposive sampling method. This research uses a comparative method to compare financial performance before and after the implementation of IFRS 15. Data analysis was carried out using the paired sample t-test or Wilcoxon test. The research results show that after the implementation of IFRS 15, profitability ratios (NPM, ROA and ROE) show a decline compared to before. On the other hand, the solvency ratio (DAR and DER) showed an increase, and the liquidity ratio (CR) decreased compared to the period before the implementation of IFRS 15.
PENYAMPAIAN IDENTITAS DIRI PADA PENGGEMAR BTS ARMY GENERASI MILENIAL DI INSTAGRAM Wulandari, Defi; Amalia, Diana
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 10 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i10.2023.4781-4790

Abstract

Bangtan Boys atau lebih dikenal dengan nama BTS merupakan grup musik asal Korea Selatan yang telah berkembang menjadi salah satu bentuk budaya populer yang saat ini berkembang pesat dan digemari oleh kalangan lintas generasi. BTS memiliki basis penggemar atau fandom bernama Army. Army merupakan sebutan bagi penggemar BTS yang berasal dari kalangan lintas generasi. Menjadi seorang Army tidak hanya sebatas sebagai penggemar, tetapi juga menjadi suatu identitas kelompok yang kuat. Hal ini dipengaruhi oleh cara penggemar dalam menyampaikan identitas diri dalam konteks sosial. Penelitian ini berfokus pada penggemar BTS generasi milenial yang melakukan penyampaian identitas diri melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif, bahwa penelitian kualitatif bersifat umum dan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan situasi pada saat penelitian ini dilakukan. Penyampaian identitas diri yang dilakukan oleh penggemar BTS generasi milenial merupakan salah satu bentuk pemahaman terhadap konsep diri. Alasan melakukan penyampaian identitas diri karena dipengaruhi dengan perasaan yang terwakilkan, merasa termotivasi, berinteraksi sesama Army, menggunggah postingan tentang BTS di media sosial, menciptakan sebuah karya yang berkaitan dengan BTS, mengoleksi merchandise dan menonton konser BTS. Tujuan dalam penyampaian identitas diri untuk menciptakan dan menunjukkan value atau nilai positif dari identitas diri penggemar BTS Army. Motivasi mereka menjadi seorang penggemar adalah untuk penghibur stress, bersenang-senang mencari hiburan, mengisi waktu luang, dan mencari teman yang memiliki minat sama. Selain itu, media Instagram lebih banyak digunakan sebagai media penyampaian identitas diri oleh Army generasi milenial karena Instagram sebagai sumber informasi dan komunikasi.
Pemetaan Desain Bordir Di Surabaya Utara (Studi Deskriptif Desain Bordir Pada Pusat Perbelanjaan Di Surabaya Utara) WULANDARI, DEFI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v2i3.4195

Abstract

Abstrak Surabaya memiliki banyak pusat perbelanjaan yang menjual aneka busana pria dan wanita dewasa dengan hiasan bordir. Desain bordir mencakup sumber ide yaitu Bentuk alami, bentuk dekoratif, bentuk stilasi, bentuk geometris,dan bentuk abstrak. Sedangkan untuk teknik bordir sendiri terdapat dua macam yaitu teknik dasar dan teknik terapan. Dari desain dan teknik bordir tersebut penerapannya yaitu pada busana pria dewasa dan busana wanita dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati busana pria dan busana wanita dewasa dari segi desain bordir. Dengan tujuan untuk mengetahui pemetaan desain bordir di wilayah Surabaya utara. Penelitian ini dilakukan di pusat perbelanjaan meliputi JMP (Jembatan Merah Plaza), PGS (Pusat Grosir Surabaya), pasar Kapasan, Atom mall, ITC Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah desain bordir yang ada di wilayah Surabaya utara, ditinjau dari sumber ide, Teknik bordir, Apllied/terapan, Unsur desain, dan Prinsip desain. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan persentase. Berdasarkan dari hasil keseluruhan aspek sumber ide yang telah diamati, ternyata hiasan bordir yang paling tinggi di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara yaitu hiasan bordir dengan bentuk alami diperoleh hasil pemetaan yaitu 33,6 % karena bentuk alami sangat trend,untuk teknik bordir dasar yaitu setik loncat 30 %, Applied/ penerapan yaitu busana wanita berupa blus 24,4 %. unsur desain yaitu pada unsur warna 29,6 % dan dari prinsip desain yaitu irama 34 %. Kata Kunci : Bordir,Desain bordir dan teknik bordir Abstract Surabaya has many malls that sells vary of men wear and women wear with embroidery decoration. The embroidery designs included inspiration resource are natural shape, decorative, stylized, geometric, and abstract, whereas for embroidery technique, there are two types, basic technique and application technique. From that design and application technique, the applications are on men wear and women wear. This research purposed to observe the embroidery design of men wear and women wear in order to determine the embroidery design mapping in north Surabaya. This research was conducted in 5 malls including JMP (Jembatan Merah Plaza), PGS (Pusat Grosir Surabaya), market of Kapasan, Atom mall, ITC Surabaya. This research was descriptive research. Type of research used was Survey Research. Variables in this research were embroidery designs in north Surabaya, viewed from inspiration resource, embroidery technique, application, design elements and design principles. Data collecting method in this research was observation. Instrument in this research was observation manual that consists of observation sheets. The data analysis technique used to determine the embroidery motif in north Surabaya was descriptive analysis technique with percentages. Based on results of the overall aspects of inspiration resource have been observed reveals that the most widely embroidery decoration sold in 5 malls in North Surabaya was embroidery with the natural shape by mapping results obtained was 33.6%, because natural shape was very trend, embroidery technique that was skipped stitch 30% used to made embroidery decoration. The application was on women blouse 24.4%, because blouse is not season wear. Design elements was on colors 29.6% and design principles was on rhythm 34%. Keywords: Embroidery, embroidery designs and embroidery techniques