Sigit Muryanto
Fakultas Pertanian Universitas Boyolali

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH JENIS MOL pada FERMENTASI URIN SAPI SEBAGAI NUTRISI HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL KAILAN (Brassica oleraceae var achepala) Heti Tresnaningrum; Sigit Muryanto; Jujuk Juhariah
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1698.877 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Jenis MOL yang paling optimal pada fermentasi urin sapi sebagai subtrat hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) terhadap pertumbuhan dan hasil kailan. Penelitian ini telah dilaksanakan di Green House hidroponik Fakultas Pertanian Universitas Boyolali, Desa Winong, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, pada bulan Agustus sampai dengan September 2019. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan, empat ulangan dan setiap perlakuan dalam satu ulangan terdapat 5 tanaman, dengan faktor perlakuan : Jenis MOL (P), yang terdiri dari P1 : MOL Limbah Buah, P2 : MOL Limbah Air Kelapa dan P3 : MOL Limbah Sayur. Pengaya nutrisi yang dipakai adalah pengaya A dengan dosis 50 gr/liter urin, pengaya B 10 gr/lt urin, pengaya C 5 ml/liter urin, pengaya D 2gr/20lt air, pengaya E 10ml/20lt air, pengaya F 2,5 gr/20lt air. Kontrol yang digunakan adalah larutan nutrisi AB mix. Analisa data menggunakan uji F taraf 5 %, kemudian apabila terdapat beda nyata dilanjutkan uji DMRT taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : a) hasil analisa ragam terhadap jenis MOL dengan uji F taraf 5% pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun tidak berbeda nyata, sedangkan pada parameter panjang akar dan bobot segar berbeda nyata, b) diantara kombinasi nutrisi yang diberikan ternyata P1 (MB) mempunyai hasil yang paling tinggi yaitu 47,61 gr meskipun masih di bawah P4 (AB mix) sebesar 57,73 gr, c) kombinasi nutrisi dari P1 (MB) memiliki hasil lebih optimal dibandingkan dengan P2 (MAK) dan P3 (MS) meskipun belum bisa setara dengan AB mix, d) perlakuan P2 (MAK) terhadap pertumbuhan dan hasil kailan paling tidak optimal disemua parameter.
Pengaruh Jenis Hara Mikro pada Fermentasi Urin Sapi Sebagai Nutrisi Hidroponik pada Budidaya Selada Merah (Lactuca Sativa Var Red Rapids) susanto santo; Sigit Muryanto; Margaretha Praba Aulia
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.737 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Green House Hidroponik Fakultas Pertanian Universitas Boyolali, Desa Winong, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, pada Bulan Juli 2020 sampai dengan Agustus 2020. Penelitian dilaksanakan kedalam 3 tahap. Tahapan Pertama menyiapkan peralatan, bahan dan proses fermentasi urin sapi dengan MOL buah , 1 lt/10 lt urin ditambah larutan tetes 200 ml dan EM4 100 ml/liter urin. Tahapan kedua membuat nutrisi hidroponik NFT sesuai kebutuhan/perlakuan yang ada. Membuat Nutrisi induk dari urin sapi yang sudah difermentasi sesuai perlakuan sebagai nutrisi hidroponik, dengan memberi pengaya mikro NPK sesuai perlakuan, masing-masing 100 gr/liter urin dan beberapa pupuk mikro sesuai perlakuan 50 g/liter urin. Pembenihan selada merah. Tahapan ketiga menguji kualitas urin sapi hasil fermentasi dan pengkayaan unsur hara sebagai subtrat hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Selada Merah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk mikro sebagai nutrisi pengaya yang paling optimal pada fermentasi urin sapi untuk subtrat hidroponik terhadap pertumbuhan dan hasil selada merah. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor perlakuan jenis pupuk mikro (P) sebagai nutrisi pengaya urin sapi, terdiri atas P1-AB Mix sebagai Kontrol (PABM), P2: Pupuk Mikro M (PM), P3 : Pupuk Mikro MF (PMF), P4 : Mol limbah buah (PMB). Analisis data menggunakan uji F taraf 5% kemudian uji DMR taraf 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.) Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Pada semua parameter pengamatan secara umum AB Mix (PABM) lebih bagus dari pada perlakuan lainya. Dari parameter tinggi tanaman, jumplah daun, panjang akar dan berat segar menunjukkan perbedaan sangat nyata. 2.) Perlakuan parameter AB Mix (PABM) dari parameter tinggi tanaman 25.67 cm, jumplah daun 25.5 helai, bobot segar 106.08 gr/tanaman dan panajang akar 28.793 cm. 3.)Perlakuan Mol buah (PMB) bisa menjadi pengganti nutrisi AB mix pada tanaman hidroponik.
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK MIKRO MAJEMUK PADA FERMENTASI URIN SAPI SEBAGAI NUTRISI HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI PAKCOY (BRASSICA RAPA L) Asnan adib; Sigit Muryanto; Dwi Suci Lestariana
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.446 KB)

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mendapatkan Konsentrasi Pupuk Mikro Majemuk yang paling optimal untuk pengkayaan pada urin sapi yang difermentasi dengan MOL air kelapa sebagai nutrisi hidroponik. Percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu perlakuan yaitu Konsentrasi Pupuk Mikro Majemuk (K), dengan rincian KI (konsentrasi 1.25 gr/liter urin), K2 (konsentrasi 2,5 gr/liter urin), K3 (konsentrasi 3,75 gr/liter urin), K4 (konsentrasi 5 gr/liter urin), K5 (kontrol menggunakan nutrisi AB Mix). Larutan nutrisi perlakuan yaitu K1,K2,K3, dan K4 diatur dengan TDS 500 ppm dan pH 6,5-7 sedangkan K5 (kontrol menggunakan larutan nutrisi AB Mix) diatur TDS 800 dan pH 6,5-7. Analisis data menggunakan uji F taraf 5%, kemudian uji DMRT taraf 5% jika terdapat beda nyata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Dari semua parameter pengamatan, secara umum K5 (Kontrol AB Mix) lebih bagus daripada perlakuan yang lain. Parameter tinggi tanaman dan panjang akar menunjukkan berbeda nyata sedangkan pada parameter jumlah daun dan berat segar tanaman menunjukkan berbeda sangat nyata. yaitu K5 (Kontrol AB Mix) jauh lebih tinggi daripada perlakuan yang lain. 2) Parameter tinggi tanaman tertinggi pada K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 25,70cm sedangkan terendah pada K3 yaitu 23,52 cm ; 3) Parameter jumlah daun tertinggi pada K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 21,96 helai dan nilai jumlah daun terendah pada K3 yaitu 18,54 helai; 4) Parameter berat segar tanaman tertinggi K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 142,68 gram dan nilai berat segar terendah pada K3 yaitu 77 gram; 5) Parameter panjang akar tertinggi pada K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 39,87cm dan nilai terendah pada K3 yaitu 29,65cm; 6) Pengaruh perlakuan konsentrasi pupuk mikro majemuk pada fermentasi urin sapi dan MOL air kelapa belum mampu mengimbangi / menyamai nutrisi AB mix terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy. Namun demikian, Selain K5 (Kontrol AB Mix) dari perlakuan kosentrasi K1, K2, K3, dan K4 pada semua parameter, secara umum K4 (Konsentrasi 5gr/liter urin) lebih bagus daripada perlakuan konsentrasi lainnya.