Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Seminar penyuluhan Napza bersama Karangtaruna Taruna Jaya Trotok, Wedi, Klaten Eko Wiratno; Muhammad Aga Sekamdo; Dwi Suci Lestariana
Dedikasi Sains dan Teknologi (DST) Vol. 1 No. 1 (2021): Dedikasi Sains dan Teknologi : Volume 1 Nomor 1, Mei 2021
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.915 KB) | DOI: 10.47709/dst.v1i1.1055

Abstract

Narkotika dan Obat-obatan Terlarang yang disingkat Narkoba menjadi permasalahan yang harus segera ditumpas dan diselesaikan di Indonesia secepat mungkin. Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif disingkat NAPZA merupakan barang terlarang dan berbahaya bagi para pemakainya, barang ini sudah menjadi trend dikalangan generasi muda. Berdasarkan hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) angka penyalahgunaan NAPZA di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 3.419.188 yang berumur 15-64 tahun dan sebuah angka yang fantastis. Hasil akhir dari pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada mitra yang digandeng dalam hal ini pemuda-pemudi yang tergabung dalam wadah Karang Taruna “Taruna Jaya” di Desa Trotok, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten untuk memiliki pengetahuan tentang NAPZA secara komprehensif dan dapat meningkatkan kesadaran pengurus dan anggota Karang Taruna untuk menjahui narkoba. Metode yang digunakan dalam pengabdian kali ini antara lain dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan evaluasi kegiatan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para peserta setelah mengikuti kegiatan ini. Terdapat peningkatan pengetahuan tantang NAPZA pada Karangtaruna Desa Trotok, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten sebagai upaya dalam pencegahan penyalahgunaan obat-obatan yang dapat merusak kesehatan fisik dan jiwa dan jelas melanggar norma agama dan norma susila
RESPON KEDELAI HITAM (Glycine max (L) MERRIL) DENGAN INOKULASI MIKORIZA PADA BERBAGAI TARAF PEMUPUKAN ANORGANIK DI TANAH REGOSOL BOYOLALI Dwi Suci Lestariana; Margaretha Praba Aulia
Jurnal Agriovet Vol. 2 No. 1 (2019): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kedelai hitam merupakan tanaman semusim sebagai bahan baku pangan fungsional seperti kecap, yang masih jarang dibudidayakan oleh masyarakat. Petani di Boyolali saat rotasi tanaman di musim kemarau lebih banyak yang menanam jagung dibandingkan kedelai sehingga produksi kedelai di Boyolali lebih rendah dibandingkan jagung. Tantangan budidaya kedelai di Boyolali adalah sebagian besar tanah termasuk jenis regosol yang mempunyai produktivitas rendah karena faktor pembatas dari sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, petani dapat melakukan perbaikan teknik budidaya dengan melakukan aplikasi pupuk hayati seperti mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kedelai hitam dilihat dari parameter pertumbuhan kedelai hitam, hasil kedelai hitam, dan infektivitas mikoriza pada tanah regosol dengan inokulasi mikoriza, pemberian pupuk anorganik NPK dengan berbagai variasi dosis, maupun kombinasi keduanya. Penelitian ini disusun secara faktorial dengan 2 faktor pelakuan, faktor pertama yaitu inokulasi mikoriza yang terdiri dari 2 taraf yaitu M0 (tanpa inokulasi) dan M1 (diinokulasi) dan faktor kedua yaitu aplikasi pupuk anorganik yang terdiri dari 4 taraf yaitu A0 (kontrol) A1 (100% dosis rekomendasi), A2 (75% dosis rekomendasi), A3 (50% dosis rekomendasi), A4 (25% dosis rekomendasi) sehingga didapatkan 10 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam pada taraf 5% jika hasilnya berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Rate Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M0A3 mempunyai kecenderungan memberikan hasil yang tinggi pada parameter pertumbuhan kedelai hitam, perlakuan M0A4 mempunyai kecenderungan memberikan hasil yang tinggi untuk parameter hasil kedelai hitam, dan terjadinya kompatibilitas antara rhizobium dan mikoriza sehingga mempengaruhi tingkat infektivitas mikoriza dan mampu meningkatkan serapan N dan P pada jaringan kedelai hitam. Kata Kunci : kedelai hitam, mikoriza, rhizobium, pupuk anorganik, regosol Abstract Black soybeans are seasonal crops as functional food such as soy sauce, which is still rarely cultivated by the farmer in Boyolali. Farmers in Boyolali during crop rotation in the dry season planted more corn than soybeans so that soybean production in Boyolali was lower than corn. The challenge of soybean cultivation in Boyolali is that most of the soils are regosols which have low productivity due to the limiting factors of soil physical, chemical and biological characteristics. To improve these conditions, farmers can improve their cultivation techniques by applying biological fertilizers such as mycorrhiza. This study aims to determine the response of black soybeans seen from the parameters of the growth of black soybeans, black soybean yields, and mycorrhizal infectivity in regosol soils with mycorrhizal inoculation, variouse dosage of NPK inorganic fertilizer application, and as well as a combination of both. This research was arranged in factorial with 2 treatment factors, the first factor was mycorrhizal inoculation consisting of 2 levels; M0 (without inoculation) and M1 (inoculated) and the second factor was the application of inorganic fertilizers consisting of 4 levels; A0 (control),A1 (100% recommended dose), A2 (75% recommended dose), A3 (50% recommended dose), A4 (25% recommended dose) so there were 10 treatment combinations and each treatment is repeated 3 times. The results analyzed by analysis of variance at the 5% level if the results were significantly different continued by the Duncan Multiple Rate Test (DMRT) at the 5% level. The results showed that the M0A3 treatment had a tendency to give high value on the growth parameters of black soybeans, the M0A4 treatment had a tendency to give high value for the black soybean yield parameters, and there was compatibility between rhizobium and mycorrhiza thus affecting the level of mycorrhizal infectivity and was able to increase N and P uptake in black soybean tissue. Key words: black soybean, mychorriza, rhizobium, inorganic fertilizer, regosols
STUDI PERTUMBUHAN DAN EVALUASI SISTEM TUMPANGSARI (INTERCROPPING) PADA MELON (Cucumis melo, L) dan CABAI (Capsicum anuum, L) Dwi Suci Lestariana; Shalahuddin Mukti Prabowo
MEDIAGRO Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.85 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v17i1.3863

Abstract

Melon dan cabai adalah komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sangat diminati oleh masyarakt Indonesia. Kabupaten Klaten khususnya di Kecamatan Wedi termasuk pemasok melon di Pasar Jawa Tengah karena mempunyai luasan panen yang besar dengan rata-rata produksi 72,86 KwHa-1 dengan luasan panen 7 Ha akan tetapi hal ini tidak diimbangi dengan produksi cabai yang tinggi (hanya 3,2 KwHa-1 dengan luasan panen 5 Ha). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan produk hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi yaitu melon dan cabai yang dibudidayakan secara tumpang sari . Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Klaten. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial. Faktor pertama yaitu varietas cabai terdiri dari B1(cabai rawit merah ) dan B2 (cabai merah keriting) dan faktor kedua yaitu varietas melon yang terdiri M1 (melon putih) M2 (melon merah). Tiap perlakuan diulang 3 kali ditambah 4 perlakuan monokultur masing-masing untuk melon dan cabai sebagai kontrol, Data yang didapatkan kemudian dilakukan analisis secara deskriptif. Berdasarkan data pertumbuhan 2 varietas melon dan 2 varietas cabai pada sistem tumpangsari maupun monokultur dapat disimpulkan bahwa melon merah mempunyai kecenderungan respon pertumbuhan yang baik pada sistem tumpangsari dilihat dari indikator tinggi tanaman (97,53 cm), luas daun (1772,67 cm2) serta bobot biomass (68,86 g), untuk tanaman cabai yang memberikan kecenderungan hasil pertumbuhan yang terbaik adalah cabai keriting dengan indikator luas daun (523,97 cm2) serta bobot biomass (10,87 g). Untuk potensi hasil melon terbaik pada sistem tumpangsari cenderung didapatkan pada pola tumpangsari melon merah dan cabai rawit dengan potensi hasil 31,33 kg/petak tanam, sedangkan potensi hasil cabai terbaik didapatkan pada sistem tumpangsari melon putih dan cabai rawit dengan potensi hasil 4,60/petak tanam. Evaluasi tumpangsari dilakukan dengan mengukur nilai LER, AI, CR, dan ESP dengan kesimpulan bahwa sistem tumpangsari melon putih dan cabai rawit merah mempunyai potensi hasil paling baik dibandingkan dengan 3 perlakuan tumpangsari lainnya, yang diindikasikan dari nilai LER sebesar 1,21, Nilai AI cabai rawit sebesar 0,26 (positif) dan nilai ESP sistem pertanaman melon merah dan cabai rawit sebesar 0,62.
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK MIKRO MAJEMUK PADA FERMENTASI URIN SAPI SEBAGAI NUTRISI HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI PAKCOY (BRASSICA RAPA L) Asnan adib; Sigit Muryanto; Dwi Suci Lestariana
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.446 KB)

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mendapatkan Konsentrasi Pupuk Mikro Majemuk yang paling optimal untuk pengkayaan pada urin sapi yang difermentasi dengan MOL air kelapa sebagai nutrisi hidroponik. Percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu perlakuan yaitu Konsentrasi Pupuk Mikro Majemuk (K), dengan rincian KI (konsentrasi 1.25 gr/liter urin), K2 (konsentrasi 2,5 gr/liter urin), K3 (konsentrasi 3,75 gr/liter urin), K4 (konsentrasi 5 gr/liter urin), K5 (kontrol menggunakan nutrisi AB Mix). Larutan nutrisi perlakuan yaitu K1,K2,K3, dan K4 diatur dengan TDS 500 ppm dan pH 6,5-7 sedangkan K5 (kontrol menggunakan larutan nutrisi AB Mix) diatur TDS 800 dan pH 6,5-7. Analisis data menggunakan uji F taraf 5%, kemudian uji DMRT taraf 5% jika terdapat beda nyata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Dari semua parameter pengamatan, secara umum K5 (Kontrol AB Mix) lebih bagus daripada perlakuan yang lain. Parameter tinggi tanaman dan panjang akar menunjukkan berbeda nyata sedangkan pada parameter jumlah daun dan berat segar tanaman menunjukkan berbeda sangat nyata. yaitu K5 (Kontrol AB Mix) jauh lebih tinggi daripada perlakuan yang lain. 2) Parameter tinggi tanaman tertinggi pada K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 25,70cm sedangkan terendah pada K3 yaitu 23,52 cm ; 3) Parameter jumlah daun tertinggi pada K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 21,96 helai dan nilai jumlah daun terendah pada K3 yaitu 18,54 helai; 4) Parameter berat segar tanaman tertinggi K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 142,68 gram dan nilai berat segar terendah pada K3 yaitu 77 gram; 5) Parameter panjang akar tertinggi pada K5 (Kontrol AB Mix) yaitu 39,87cm dan nilai terendah pada K3 yaitu 29,65cm; 6) Pengaruh perlakuan konsentrasi pupuk mikro majemuk pada fermentasi urin sapi dan MOL air kelapa belum mampu mengimbangi / menyamai nutrisi AB mix terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy. Namun demikian, Selain K5 (Kontrol AB Mix) dari perlakuan kosentrasi K1, K2, K3, dan K4 pada semua parameter, secara umum K4 (Konsentrasi 5gr/liter urin) lebih bagus daripada perlakuan konsentrasi lainnya.
Industri Industri Rumah Tangga Olahan Makanan dan Minuman Berbahan Dasar Mawar di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Jujuk Juhariah; Dwi Suci Lestariana; Unna Ria Safitri
Darma Sabha Cendekia Vol 3 No 1 (2021): Darma Sabha Cendekia - April 2021
Publisher : Pasca Sarjana | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.962 KB) | DOI: 10.20884/1.dsc.2021.3.1.3592

Abstract

Tujuan pelaksanaan program PKM ini antara lain: (1) Meningkatkan kapasitas dan sinergitas, pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam menerapkan teknologi penanganan pasca panen bunga mawar agar nilai jual bunga mawar stabil. (2) Memotivasi Kelompok Perempuan Putri Mawar agar tetap bersemangat dalam berwira usaha. (3) Mendorong Unit Produksi untuk tetap menjaga kualitas dan kontinuitas produksi. Target luaran dari program PKM ini adalah: 1) Unit Produksi Putri Mawar dapat meningkatkan produktifitasnya, mandiri, dan ramah lingkungan; 2) Unit Produksi Putri Mawar dapat dapat melakukan inovasi produk untuk menghasilkan produk unggulan yang unik, inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan; 3) Unit Produksi Putri Mawar dapat menghasilkan nilai tambah bunga mawar sehingga meningkatkan kesejahteraan anggota; 4)Terlaksananya publikasi ilmiah melalui jurnal ber ISSN; 5) Terlaksananya pemasaran secara online. Metode yang digunakan dalam pencapaian tujuan tersebut di atas adalah: peningkatan capacity building melalui pemberian pengetahuan, pembentukan sikap, dan keterampilan melalui pelatihan dan praktek lapangan. Pemberian bantuan alat produksi dan pendampingan pasca program untuk menjamin keberlangsungan usaha
PENTINGNYA E-COMMERCE BAGI UMKM PADA MASA PANDEMI DI RT. 03 KAMPUNG SURODADI, SISWODIPURAN, BOYOLALI eka waliyati; Dwi Suci Lestariana; Nanik Sutarni
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Abdikmas
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun ini terjadi hampir di seluruh negara di dunia tak terlepas juga di Indonesia memberikan pengaruh yang besar di dunia perekonomian, terutama dirasakan oleh para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menngah). Hal ini mendorong pemerintah dan berbagai para pemangku kepentingan di pemerintah daerah termasuk perguruan tinggi untuk turut serta memulihkan perekonomian yang dimulai dari skala mikro khususnya UMKM. Salah satu gerakan yang dapat digunakan yaitu dengan pemanfaatan e-commerce. Artikel ini merupakan hasil kajian tentang implementasi e-commerce di UMKM Kampung Surodadi, Siswodipuran, Boyolali melalui kegiatan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Metode pelaksanaan kegiatan adalah menggunakan metode penyuluhan. Berdasarkan hasil kajian dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi e-commerce terbukti mampu meningkatkan penjualan bagi UMKM dan mampu bersaing dengan UMKM lainnya. Kata kunci: e-commerce, pandemi covid-19, UMKM Abstract The Covid-19 pandemic, which has occurred in almost all countries in the world for the past two years, cannot be separated from Indonesia, which has a great influence on the world economy, especially felt by MSME actors (Micro, Small and Medium Enterprises). This encourages the government and various stakeholders in local governments including universities to participate in restoring the economy starting from the micro scale, especially MSMEs. One movement that can be used is the use of e-commerce. This article is the result of a study on the implementation of e-commerce in MSMEs in Surodadi Village, Siswodipuran, Boyolali through community service activities for lecturers and students in the form of Real Work Lecture (KKN) activities. The method of implementing the activity is using the extension method. Based on the results of the study, it can be concluded that e-commerce applications are proven to be able to increase sales for MSMEs and are able to compete with other MSMEs. Keyword: e-commerce, pandemi covid-19, UMKM
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MEKAR BERSEMI di MASA PANDEMI COVID 19 MELALUI PEMBUATAN SABUN ORGANIK Dwi Suci Lestariana; Eni Kusumawati
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Abdikmas
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/abdikmas.v1i2.500

Abstract

Abstrak Kelompok wanita tani (KWT) sebagai organisasi kemasyarakatan beranggotakan para wanita pegiat tani maupun ibu rumah tangga untuk melakukan kegiatan bersama khususnya di bidang pertanian. Untuk menciptakan kemandirian KWT dalam menjalankan organisasinya diperlukan adanya pendampingan dari perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas anggota KWT. Pelatihan pembuatan sabun organik diberikan kepada anggota KWT “Mekar Bersemi” dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota KWT akan pemanfaatan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah dan produk pertanian menjadi sabun organik, karena keberadaan sabun sangat bermanfaat bagi masyarakat di masa pandemi sebagai sarana untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Metode pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan 3 tahap yaitu wawancara, sosialisasi, dan pelatihan. Dari hasil pengabdian masyarakat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan ketrampilan dan pengetahuan anggota KWT “Mekar Bersemi” terkait cara pembuatan sabun organik dan dampak minyak jelantah pada kesehatan tubuh dan kelestarian lingkungan. Anggota KWT “Mekar Bersemi” merasa puas atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Universitas Boyolali dan Universitas Muhammadiyah Bandung. Kata kunci: kelompok wanita tani, minyak jelantah, pengabdian masyarakat, sabun, produk pertanian Abstract The women farmer group (KWT) as a community organization consists of women farmer activists and housewives to carry out joint activities, especially in the agricultural sector. To create the independence of KWTs in running their organizations, assistance from universities is needed to increase the capacity of KWT members. Organic soap making training was given to KWT members "Mekar Bersemi" with the aim of increasing the knowledge and skills of KWT members regarding the use of household waste in the form of used cooking oil and agricultural products into organic soap, because the presence of soap is very beneficial for the community during a pandemic period as a means of breaking the chain of spread of the virus. The community service method is carried out in 3 stages, namely interviews, socialization, and training. From the results of community service, it was concluded that there was an increase in the skills and knowledge of the KWT "Mekar Bersemi" members regarding how to make organic soap and the impact of used cooking oil on body health and environmental sustainability. KWT members "Mekar Bersemi" were satisfied with the activities carried out by Boyolali University and Muhammadiyah University of Bandung. Keyword : women farming groups, used cooking oil, community service, soap, agricultural products