Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH USI 3-5 Galuh Pradian Yanuaringsih., SST., S.Pd., M.Kes (ID Scopus 57221737125); siti aminah
Jurnal Bidan Pintar Vol 3, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jubitar.v3i2.4286

Abstract

Pada anak usia prasekolah mengalami perkembangan motorik yang pesat termasuk perkembangan motorik kasar. Pola asuh dan Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak. Perkembangan motorik kasar akan berlangsung baik pada anak prasekolah yang mendapat pola asuh dan status gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak pada usia tersebut. Untuk itu perlu Mengetahui Hubungan Antara Pola Asuh Dan Status Gizi Pada Anak Prasekolah Usia 3-5. Desain penelitian analitik dengan pendekatan expost fact. Variabel independen adalah pola asuh dan status gizi dan variabel dependen adalah perkembangan motorik kasar pada anak prasekolah usia 3-5 tahun. Populasi penelitian seluruh ibu yang mempunyai anak pra sekolah yang berusia 3-5 tahun . Teknik sampling yang digunakan adalah metode Simple Random Sampling dengan sampel sejumlah 53 orang. Instrumen penelitian menggunakan Antropometri berat badan / umur dengan timbangan dan  kuesioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistic correlation coefficient dan Spearman Rank (Rho). Hasil penelitian dengan uji koefisien kontingensi diperoleh hasil ρ value 0,009 dengan tingkat signifikan 0,05. Artinya 0,009 < 0,05 sehingga H0 ditolak H1 diterima Artinya ada hubungan antara pola asuh dengan perkembangan motorik kasar pada anak prasekolah usia 3-5 tahun dan uji statistik dengan menggunakan uji spearman’s Rank (Rho) di peroleh nilai ρ = 0,000 dengan (α=0,05) dapat dikatakan ρ < α HO di tolak dan H1 di terima. Artinya ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar pada anak prasekolah usia 3-5 tahun diposyandu desa sebalor kecamatan bandung kabupaten tulungagung tahun 2022. Diharapkan dapat meningkatkan asuhan dan perawatan terhadap anak prasekolah tentang pola asuh dan status gizi yang baik dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar, sehingga anak dapat mencapai perkembangan motorik kasar yang optimal sesuai usianya.    Kata Kunci: Pola Asuh, Status Gizi, Perkembangan Motorik Kasar Anak Prasekolah
Pencegahan Stunting melalui Edukasi pada Calon Pengantin di Wilayah Kerja Puskesmas Campurejo Kota Kediri Rahmat Kusuma Dewi; Lindha Sri Kusumawati; Meirna Eka Fitriasnani; dhita kris prasetyanti; Siti Aminah; Mayasari Putri Ardela; Nara Lintan Megapuspita; Gina Salsabila; Raras Sukma Ambar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9691

Abstract

ABSTRAK Pasangan calon pengantin (catin) haruslah memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Oleh karena itu, menentukan kapan akan punya anak, jumlah anak dan jarak kelahirannya adalah hak dan tanggung jawab dari setiap catin. Selain itu, catin wajib memahami soal pola asuh yang tepat untuk mencegah lahirnya anak stunting. Untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan calon pengantin untuk memahami soal pola asuh yang tepat untuk mencegah lahirnya anak stunting. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan kepada 10 responden dengan tetap jaga jarak. Penyuluhan disampaikan dengan tema pencegahan resiko kehamilan pada calon pengantin dengan pendidikan kesehatan melalui media booklet. Hasil penyuluhan menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan pemahaman masyarakat tentang masalah tersebut dari 12,5% menjadi 80,0%. Berdasarkan hasil ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan pengetahuan tersebut dengan benar demi mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk kegiatan pengabdian selanjutnya dapat melakukan pencegahan stunting terhadap sasaran yang lebih luas. Kata Kunci: Calon Pengantin, Stunting, Pola Asuh  ABSTRACT The bride tobe couple (catin) must have good physical and mental health. Therefore, determining when to have children, the number of children and the distance of their birth are the rights and responsibilities of each catin. In addition, catin must understand the right parenting style to prevent the birth of stunted children. To increase the knowledge, awareness, willingness and ability of the bride and groom to understand the right parenting to prevent the birth of stunted children. The method used was to provide counseling to 18 respondents while keeping their distance. The counseling was delivered with the theme of preventing pregnancy risks in brides-to-be with health education through booklet media. The results of the counseling showed that there was a significant increase in public understanding of the problem from 12,5% to 80,0%.   Based on these results, it is hoped that the public can apply this knowledge correctly in order to realize the highest degree of public health. Further service activities, stunting prevention can be carried out against wider targets. Keywords: Pre Marriage Couple, Stunting, Parenting
Pemberian Edukasi Kesehatan tentang Manfaat Asi Kolostrum pada Ibu Hamil Trimester III di Kelurahan Tamanan Kota Kediri Meirna Eka Fitriasnani; Rahma Kusuma Dewi; Dhita Kris Prasetyanti; Siti Aminah; Mayasari Putri Ardela; Nara Lintan Mega Puspita; Dewi Nur Afifi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9704

Abstract

ABSTRAK Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan kepada kehidupan pertama bayi karena Kolostrum mempunyai khasiat untuk membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Pengetahuan dan pengalaman tentang pemberian ASI yang baik dan benar akan menunjang keberhasilan laktasi. Berdasarkan data survey pendahuluan yang diambil di lokasi pengabdian masyarakat terdapat jumlah ibu hamil keseluruhannya berjumlah 42 ibu hamil dan 16 orang diantaranya yaitu ibu hamil TM III yang masih rendah pengetahuannya mengenai pemberian ASI Kolostrum adapun beberapa dari mereka yang masih memiliki kepercayaan bahwa Kolostrum merupakan ASI yang basi dan tidak untuk diberikan kepada bayinya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kesehatan pada ibu hamil tentang manfaat pemberian ASI kolostrum pada bayi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan mampu memberikan ASI kolostrum pada bayinya. Peserta kegiatan dalam pengabdian ini adalah ibu hamil trimester tiga dan kader yang berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam pemberian edukasi ini melalui penyuluhan kepada ibu hamil trimester III tentang manfaat pemberian kolostrum pada bayi. Dari hasil pengabdian masyarakat ini diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang ASI kolostrum setelah diberikan edukasi kesehatan. Media yang digunakan dalam pengabdian ini adalah menggunakan leaflet. Leaflet merupakan media yang praktis dan mudah dibaca dan dipahami oleh peserta. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI kolostrum setelah diberikan edukasi kesehatan dengan menggunakan media leaflet.  Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, ASI Kolostrum, Ibu Hamil Trimester Tiga  ABSTRACT Colostrum is a part of breast milk which is important to be given to the baby's first life because colostrum has the property to clean meconium so that the intestinal mucosa of the newborn is immediately clean and ready to receive breast milk. Knowledge and experience about good and correct breastfeeding will support the success of lactation. Based on the preliminary survey data taken at the community service location, the total number of pregnant women was 42 pregnant women and 16 of them were TM III pregnant women who still had low knowledge about colostrum breastfeeding while some of them still had the belief that colostrum was stale breast milk. and not to be given to the baby. The purpose of this community service is to provide health education to pregnant women about the benefits of giving colostrum to their babies so that they can increase their knowledge and be able to give colostrum to their babies. Participants in this activity are pregnant women in their third trimester and 15 cadres. The method used in providing this education is through counseling to third trimester pregnant women about the benefits of giving colostrum to babies. From the results of this community service it is known that there is an increase in third trimester pregnant women's knowledge about colostrum breastfeeding after being given health education. The media used in this service is using leaflets. Leaflets are media that are practical and easy for participants to read and understand. The conclusion of this service is that it is hoped that with a good understanding of colostrum breastfeeding, it can increase the coverage of exclusive breastfeeding. Keywords : Health Education, Colostrum Breastfeeding, Third Trimester Pregnant Women
EDUKASI PENCEGAHAN RESIKO KEHAMILAN PADA CALON PENGANTIN DENGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA BOOKLET Rahma Kusuma Dewi; Dhita Kris Prasetyanti; Anis Nikmatul Nikmah; Meirna Eka Fitriasnani; Mayasari Putri Ardela; Nara Lintan Mega Puspita; Siti Aminah; Huda Rohmawati; Fauzia laili; Lindha Sri Kusumawati; Pria Sabila Putri; Siti Khotimah
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v5i2.2577

Abstract

Brides-to-be are the right targets in an effort to improve the health of the period before pregnancy. Brides-to-be need to prepare reproductive health both in the bride and in the bride-to-be, so that after marriage can have a good health status in order to produce a quality generation. This service aims to increase knowledge, awareness, willingness and ability of the bride and groom to prevent the risk of pregnancy. The method used is to provide counseling to 10 respondents while  keeping their distance. Counseling is delivered with the theme of preventing the risk of pregnancy in brides-to-be with health education through booklet media. The results of the counseling showed a significant increase in public understanding of the problem from 48.15% to 87.35%. Based on these results, it is hoped that the public can apply this knowledge correctly in order to realize the highest degree of public health