Hipertensi menjadi ancaman kesehatan masyarakat karena potensinya yang mampu mengakibatkan kondisi komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal. Hipertensi ditandai dengan hasil pengukuran tekanan darah yang menunjukkan tekanan sistolik sebesar > 140 mmhg atau dan tekanan diastolik sebesar > 90 mmHg. Prevalensi hipertensi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 34,77% dimana lebih tinggi dari prevalensi tingkat nasional yaitu sebesar 34,11%. Prevalensi tertinggi berada di kabupaten Mamasa yaitu sebesar 43,67% dan terendah yaitu Kabupaten Mamuju Utara yaitu sebesar 26,51%. Sementara itu prevalensi hipertensi di Kabupaten Mamuju sebesar 32,82%. Jumlah penderita hipertensi pada lansia di kelurahan binanga cukup banyak yaitu sekitar 362 orang. sehingga dibutuhkan perhatian dari semua pihak untuk menurunkan angka kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Binanga. Pengetahuan yang baik akan memudahkan seseorang dalam menerima informasi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya pada pasien hipertensi, pengetahuan penderita hipertensi berpengaruh terhadap sikap untuk patuh berobat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakt ini dilakukan dengan cara penyuluhan, simulasi pemeriksaan tekanan darah dan monitoring ke rumah penderita. Terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan, hasil pemeriksaan tekanan darah yaitu sekitar 50% memiliki tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg sedangkan pada saat dilakukan kunjungan rumah diperoleh hasil penderita aktif melakukan aktifitas fisik namun tidak didukung oleh diet yang sehat serta masih kurangnya dukungan keluarga. Untuk itu butuh pendampingan lebih lanjut kepada penderita dan keluarga yang merawat penderita di rumah.