Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN HEALTH BELIEF MODEL TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA SMA Siti Rahmah; Masnaeni Ahmad
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 9, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.477 KB) | DOI: 10.33846/sf.v9i1.202

Abstract

Global Youth Tobbaco Survey (GYTS) menyatakan Indonesia sebagai negara dengan angka perokok remaja tertinggi di dunia dimana sebagian besar laki-laki pertama kali merokok pada umur 12 – 13 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konformitas teman sebaya dan health belief model terhadap perilaku merokok siswa SMA, dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah 208 siswa laki-laki kelas XI dan XII di SMA 1 & 2 Mamuju yang dipilih dengan random sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner lalu dianalisis dengan uji korelasi. Penelitian ini menemukan korelasi antara konformitas teman sebaya dengan perilaku merokok pada siswa SMA laki-laki. Semakin seseorang konformistis dengan kelompok teman sebayanya maka semakin tinggi pula kecenderungannya untuk menunjukkan perilaku merokok. Konformistis terjadi karena adanya norma kelompok yang ditaati oleh individu sebagai bagian dari dirinya dan menjadi bentuk identitasnya baik di dalam kelompoknya maupun di dunia luar. Perilaku merokok dalam kelompok teman sebaya menjadi norma yang disepakati bersama dan ditunjukkan sebagai identitas baik di dalam kelompok maupun dunia luar.
Psycheducation Affecting Family Psychomotor in Treatment of the Scizofrenia Client Hardiyati Hardiyati; Zulhaini Sartika A. Pulungan; Masnaeni Ahmad
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.4.2020.521-528

Abstract

Psychosis, including schizophrenia, is the most common serious mental illness affecting 1% of the population worldwide. Family support is the most important part of the schizophrenia patient care process. Family support and motivation is very useful in care and treatment. Psychoeducation is a way of providing information and education through therapeutic communication. The purpose of this study was to determine the effect of psychoeducation on improving family psychomotor and schizophrenic clients in Mamuju district. This research is a pre-experimental study with a pre-post test design without a control group design, where one-group pretest-posttest design is designed. The population in this study were caregivers who have family members with mental disorders in the working area of Puskesmas Tampa Padang, West Sulawesi. The sample was obtained by purposive sampling totaling 23 families. The data were collected in two periods where pre-test and post-test were carried out before the intervention after the implementation of family psychoeducation, five sessions of 45 minutes each. The data were analyzed using paired t-test to determine the cognitive abilities of the family before and after psychoeducation. The results showed that there was an increase in family psychomotor abilities after being given psychoeducation with a value of p = 0.000. The conclusion is that psychoeducation in families improves family psychomotor in caring for schizophrenic clients.
UPAYA MENGOPTIMALKAN PELAYANAN KESEHATAN JIWA REMAJA MELALUI POS RESILIENSI Hardiyati Hardiyati; Masnaeni Ahmad
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2499

Abstract

Perubahan yang terjadi karena pandemi COVID-19 dan bencana menjadikan semua aktivitas sehari-hari dapat menimbulkan stres pada seseorang. Adanya bencana menyebabkan SMP 2 hampir rata dengan tanah, tingginya angka pelaku kejahatan usia remaja serta pernikahan dini di Mamuju menjadi alasan kami memilih topik ini. Remaja merupakan populasi yang berisiko. Permasalahan remaja jika tidak ditangani akan menghambat kemajuan karena remaja yang sehat secara holistik akan melahirkan calon generasi yang sehat. Dengan demikian, diperlukan sebuah kegiatan upaya mengoptimalkan layananan kesehatan remaja melalui pos resiliensi. Kemampuan atau kompetensi dalam menyikapi masalah dan tantangan hidup. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Mamuju. Kegiatan ini dilaksanakan untuk siswa/wi smp berjumlah 21 orang dengan kriteria siswa yang kami kader adalah siswa aktif dalam organisasi sekolah. Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 tahun sesuai sk pengabdian tahun 2022. Kegiatannya terdiri dari tiga tahap antara lain, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan evaluasi dilanjutkan dengan pos resiliensi melalui grup whats up. Hasilnya, terbentuk kader yaitu siswa yang ikut dalam kegiatan ini serta siswa termotivasi, semangat dan antusias dalam setiap sesi kegiatan ini yang berlangsung lama, Pengetahuan tentang resiliensi  siswa berubah, dan semua sesi dilaksanakan dan dikerjakan dengan tertib dan sabar. Berkat adanya upaya dalam mengoptimalkan kesehatan jiwa remaja ini bermanfaat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, membangun affirmasi positif serta sportif dalam mengakui kesalahan dan siap untuk berubah. Luaran kegiatan ini berupa jurnal dan liflet akan tercatat sebagai Hak Kekayaan Intelektual yang terlindungi melalui terbitnya sertifikat Hak Cipta
Pengaruh Terapi Aktivitas Perawatan Diri dengan Memakai Sabun Beluntas Magassing terhadap Bau Badan Pasien Gangguan Jiwa Hardiyati Hardiyati; Masnaeni Ahmad; Nur Hikmah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.1.2023.89-96

Abstract

Salah satu penyakit kronis adalah gangguan jiwa yang tentunya membutuhkan proses yang cukup panjang dalam pemulihan atau penyembuhannya. Status perawatan diri kurang yang sangat berdampak pada kasus pasien gangguan jiwa. Adapun sabun yang digunakan ketika pasien mandi adalah sabun beluntas magassing. Daun beluntas memiliki potensi antibakteri mengandung tannin, steroid, alkaloid, fenol, dan flavonoid. Berdasarkan manfaat  beluntas pada manusia khususnya dapat mengurangi bau badan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen desain pre - post test without control group design, dilakukan pada 26 orang pasien gangguan jiwa di wilayah Puskesmas Tampa Padang dengan nomor EC 83/III/2022 dari Komisi Bioetik Fakultas Kedokteran UNISSULA. Intervensi selama 14 hari dan dilakukan pre test dan post test. Hasilnya menyatakan bahwa Ada pengaruh intervensi terapi aktivitas kebersihan diri dengan sabun beluntas magassing terhadap pengurangan bau badan. Pengaruh pemberian sabun beluntas magassing terlihat lebih efektif pada pengurangan bau badan pada hari ke 14.
Analisis Aspek Efikasi Diri Remaja dalam Menghadapi Fenomena Pernikahan Dini di Wilayah Kabupaten Mamuju Hardiyati Hardiyati; Masnaeni Ahmad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.945-952

Abstract

Fenomena praktek pernikahan dini perhatian global. Pernikahan yang terjadi pada anak perempuan di bawah 16 tahun. Early mariage adalah pernikahan yang dilakukan baik secara formal maupun tidak formal pada usia dibawah usia 18 tahun. Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia (SUSENAS) tahun 2017, terdapat 20 provinsi dengan prevalensi pernikahan anak lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (22,8%), salahsatunya yaitu Sulawesi Barat (34,22%). Konsekuensi menikah dini dikaitkan risiko kesehatan, kehamilan remaja, bahkan putus sekolah. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui Aspek Efikasi Diri Remaja Dalam Menghadapi Fenomena Pernikahan Dini Di Wilayah Kabupaten Mamuju. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif, dilakukan pada 20 remaja, Penghulu KUA, dan Orang tua. Analisa data merupakan proses mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan menjabarkan dalam unit, sintesa, serta membuat kesimpulan. Hasilnya menyatakan bahwa aspek efikasi diri remaja menghadapi fenomena pernikahan cukup tangguh dengan berbagai faktor pendukung yaitu resiliensi remaja, tangguh tidak pacaran, tidak bebas dalam bergaul, support orang tua agar anak remaja ada batasan dalam bergaul dengan lawan jenis, remaja ada dukungan agar tidak pacaran, edukasi tentang pernikahan dini sangat membantu remaja dalam meningkatkan efikasi diri remaja serta prioritas orang tua dan remaja adalah pendidikan.
Terapi Psikoedukasi Keluarga Meningkatkan Kemandirian Klien Gangguan Jiwa Zulhaini Sartika A. Pulungan; Masnaeni Ahmad; Hardiyati; Edi Purnomo
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 5 No 3 (Juli 2022 )
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.32 KB) | DOI: 10.33096/woh.vi.45

Abstract

Peran keluarga sangat dibutuhkan dalam perawatan klien gangguan jiwa di rumah. Keluarga perlu mengetahui dan memahami cara merawat sehingga mereka dapat membantu anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa mengelola penyakitnya. Psikoedukasi keluarga adalah salah satu bentuk terapi keperawatan kesehatan jiwa dengan cara memberikan edukasi pada keluarga sehingga meningkatkan dukungan sosial pada anggota keluarganya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap peningkatan kemandirian klien gangguan jiwa. Penelitian pra eksperimen dengan desain pre - post test without control group design. Populasi adalah caregiver yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Tampa Padang. Sampel diperoleh dengan purposive sampling sejumlah 23 keluarga. Analisis data menggunakan uji paired t-test untuk membandingkan kemandirian klien sebelum dan sesudah terapi psikoedukasi keluarga. Hasilnya menunjukkan setelah pemberian terapi psikoedukasi keluarga terdapat peningkatan kemandirian klien nilai p=0,000. Kesimpulannya terapi psikoedukasi keluarga meningkatkan kemandirian klien gangguan jiwa yang dirawat di rumah.
Optimalisasi Kesejahteraan Psikologis Relawan Bencana Melalui Pelatihan Mindfulness Ahmad, Masnaeni; Hardiyati Hardiyati; Ali Salaka, Syafruddin
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2023): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v3i3.2644

Abstract

Due to their dual roles as disaster survivors and disaster volunteers who aid communities devastated by disasters, disaster volunteers are susceptible to experiencing a decline in the quality of their psychological well-being. The ultimate objective of mindfulness is to make it easier to stay engaged in the present without overestimating it. This program intends to provide mindfulness training in an effort to improve the volunteers' psychological well-being throughout disasters. Focused Group Discussions, education, and training are all used as community empowerment techniques in this work. The 20 BPBD disaster volunteers from the West Sulawesi Province are the target. Activities to enhance the psychological well-being of disaster volunteers can increase knowledge by 53% while also improving the psychological well-being of volunteers by giving education and mindfulness training. For both disaster volunteers and society, mindfulness training could be an important supplement to the disaster training curriculum.
Peran resiliensi keluarga dalam perkembangan konsep diri remaja Ahmad, Masnaeni; Pulungan, Zulhaini Sartika A.; Hardiyati
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 8 No 1 (2023): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v8i1.994

Abstract

Introduction:  Self-concept is formed from social contacts and experiences with other people from time to time so the family plays a very important role in shaping the adolescent's self-concept. This study aims to determine the role of family resilience on adolescent self-concept. Methods: This research is a cross-sectional correlational descriptive study. The population in this study consisted of 3084 Mamuju City junior high school students. A total of 354 students and their families were selected using stratified random sampling. The Family Resilience Assessment Scale (FRAS) is utilized to assess family resilience, while the Tennessee Self Concept Scale (TSCS) is used to assess adolescent self-concept. Results:  The findings of testing hypotheses by the Spearman Rank correlation technique showed a significant connection between family resilience and teenage self-concept (p=0.000). Family resilience carries a 44.5% effect on teenage self-concept. Family resilience has a vital role in shaping the formation of teenage self-concept. Conclusion:  Adolescent self-concept is likely to be developed within families that function ideally. It happens due to the adolescent's self-concept forming in sync with their family experience.
Pengembangan Metode Permainan Puzzle Edukasi “MACOA” (Anti Bullying untuk Remaja Putri)” Destia, Lidya; Sultan, Lutfiah Nirwana; Kusoema, Wervia Aulia; Khasanah, Fitri; Hardiyati, Hardiyati; Ahmad, Masnaeni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.537-542

Abstract

Remaja mengalami perubahan dalam interaksi di lingkungan sosial  berdampak pada perilaku remaja. Berbagai tekanan yang didapatkan remaja. Bullying merupakan salah satu bentuk perilaku kekerasan di mana ada paksaan psikologis atau tindakan fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih "lemah" oleh individu maupun kelompok. Penelitian ini penting karena fenomena ini telah menjadi masalah serius. Pendekatan untuk mengubah perilaku kekerasan dengan meningkatkan pengetahuan melalui edukasi sehingga menimbulkan kesadaran mengubah perilaku menggunakan media puzzle. Siswa bersemangat, tidak bosan untuk memahami informasi tentang perilaku bullying. Tujuan untuk mengetahui pengaruh metode permainan puzzle edukasi terhadap pemahaman bullying melalui pengembangan permainan puzzle edukasi “MACOA”. Penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif dengan menggunakan rancangan pretest – posttest group desain. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Mamuju dengan melibatkan 30 sampel. Cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling atau pengambilan acak sederhana. Penelitian ini dilaksanakan 6 tahapan, yaitu identifikasi fenomena bullying pada remaja putri, desain puzzle, uji coba puzzle, refleksi perasaan dan persepsi peserta permainan puzzle, post test dan skoring, dan penyelesaian media puzzle edukasi “MACOA”. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada perbedaan pemahaman tentang bullying antara sebelum permainan puzzle edukasi dan setelah permainan puzzle edukasi pada kelompok intervensi.
Factors Affecting Treatment Adherence Among Patients with Tuberculosis in Indonesia: Literature Review Islam, Fahrul; Ahmad, Haeranah; Nurbaya; Ahmad , Masnaeni; Ansar; Ramadhan, Kadar; Syukri, Muhammad; Arrazy, Syafran; Aji Perdana, Agung; Siregar, Deborah; Ade Ningsih, Nining; Dwi Astuti, Ikes; Kadijah Hamid, St.; Hamonangan Pasaribu, Asrul
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 4 No. 1: MARCH 2024
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v4i1.5022

Abstract

Introduction: Tuberculosis (TB) is the leading cause of death from infectious diseases in the world and Indonesia is the second largest contributor to TB cases after India. Treatment adherence problems are a major obstacle to TB elimination. The purpose of this Literature Review is to determine the factors that affect treatment adherence among TB patients in Indonesia. Methods: Literature obtained from Science Direct, PubMed, and Google Scholar; published from 2018 – 2023, research from reputable international journals and from national journals at least with SINTA 3, located in Indonesia. Indonesian and English with full text of all types of research designs. Article selection was carried out using the method "Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA) and analyzed using descriptive analysis techniques. Results: A total of 225 articels were deemed appropriate for the topic, but only 15 articles were included based on inclusion criteria. It was found that there are several factors that affect treatment adherence in tuberculosis patients in Indonesia, namely: predisposing factors as many as 11 articles (age, education, occupation, knowledge, self-efficacy, concordance, health behavior, motivation, marital status, income level, drug side effects, already feeling cured, and duration of treatment). Reinforcing factors as many as 2 articles (family support). Enabling factors as many as 5 articles (the role of officers, reminder SMS messages from officers, health counseling, and distance of residence to health services). Conclusion: The most dominant factor affecting treatment adherence among tuberculosis patients in Indonesia is the Predesposising factors, namely education and sefl-efficacy.