Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA SERUM DARI DARAH YANG LANGSUNG DISENTRIFUGE DAN DITUNGGU BEKU SEBELUM DISENTRIFUGE METODE GOD-PAP TAHUN 2021 Erwin Ed; Nadiya Lutfiah Halius; Abdul Mutholib; Asrori Asrori; Herry Hermansyah; Handayani Handayani; Hamril Dani; Iis Afriayani; Erisa Febriyani
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.076 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1385

Abstract

Background : Glucose examination, can use whole blood, serum, and urine samples. Serum was obtained from blood which was awaited to freezing first and then centrifuged at 3000 rpm for 15 minutes. However, the reality in the employment to shorten the time, blood is often centrifuged immediatelly without waiting for the blood to freezing. Purpose : To determine whether there is differences in serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuged and waited for freezing before centrifuge. Methods :This research is an analytical research using cross sectional approach. The research sample was taken from 30 students of Medical Laboratory Technology, Poltekkes Palembang. Result :The data obtained were analyzed statistically by using the test t dependet we got the average serum glucose level from blood that is immediately centrifuge was 83,80 mg/dL. The average serum glucose from blood waited for freezing before centrifuge was 76,50 mg/dL. Obtained result P value = 0,000012 means p<0,05. Conclusion : There is statistically meaningful differences beetwen serum glucose levels from the blood that is immediately centrifuge and waited for freezing before centrifuge. Suggestion :it is recommended for laboratory technology should be examined against blood that has waited for freezing before centrifuge, because blood that is immediately centrifuge can increase glucose levels so that the result examination increase falsely.
Pengaruh Perokok Sedang Dan Pasif Terhadap Kadar SGOT Dan SGPT Iis Afriayani; Nuri Anisa; Mardiansyah Bahar
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 9, No 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1303

Abstract

Batang rokok mengandung tar, nikotin, dan karbon monoksida yang memiliki dampak negatif bagi perokok sedang maupun pasif. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perokok sedang dan pasif terhadap kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase). Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan menggunakan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan perokok sedang dan pasif di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Jumlah sampel adalah 32 orang mulai umur 19 tahun sampai dengan 80 tahun. Hasil penelitian menggunakan uji Mann Whitney sampel sebanyak 32 responden perokok usia 19-30 tahun (75%), usia 31-50 tahun (22%) dan usia 51-80 tahun (3%). Perokok sedang dengan lama konsumsi rokok selama 5 tahun dengan jumlah rokok yang dikonsumsi perhari sebanyak 11-20 batang (50%), sedangkan perokok pasif berjumlah 16 responden (50%). hasil analisis menggunakan 32 responden untuk perokok sedang dengan kadar SGOT normal sebanyak 15 orang (47%) dan tinggi 1 orang (3%). sedangkan kadar SGPT normal sebanyak 13 orang (41%) dan tinggi 3 orang (9%). Perokok pasif dengan kadar SGOT normal sebanyak 11 orang (31%) dan tinggi 5 orang (16%), sedangkan parameter SGPT dengan kadar normal sebanyak 10 orang (31%) dan tinggi 6 orang (19%). Berdasarkan hasil pemeriksaan parameter SGOT dan SGPT diketahui nilai Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,473 0,005 dan hasil pemeriksaan SGPT sebesar 0,9850,05 tidak adanya perbedaan yang signifikan antara perokok sedang dan pasif. Kesimpulannya hasil kadar SGOT dan SGPT lebih banyak yang normal dibandingkan dengan tinggi dikarenakan responden memiliki sistem imun kuat dan menjaga pola hidup sehat.Kata Kunci : Kandungan rokok, usia, lama merokok, perokok sedang, perokok aktif
IDENTIFIKASI JAMUR Tinea unguium PADA KUKU KAKI PETERNAK IKAN DI KELURAHAN PLAJU DARAT KOTA PALEMBANG Iis Afriayani; Asrori Asrori; Abdul Mutholib; Erisa Febriyani
Journal of Nursing and Health Vol. 9 No. 3 (2024): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v9i3.385

Abstract

penyakit Dermatofitosis disebabkan oleh jamur Dermatofita dapat menginfeksi bagian tubuh yang mengandung keratin seperti bagian stratum korneum epidermis, rambut, dan kuku. Hal ini disebabkan karena kurang personal hygiene, pakaian ketat, status ekonomi, daerah padat penduduk beresiko kontak langsung, dan imunosupresi.Dermatofita seperti jamur Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes.Penyebab peternak ikan terinfeksi Tinea unguium yaitu tidak memperhatikan kebersihan kuku kaki, lingkungan lembab dan sistem imun menurun dapat beresiko terinfeksi penyakit Tinea unguium.Metode penelitian ini menggunakan deskripsi observasi untuk identifikasi keberadaan Tinea unguium pada kuku kaki peternak ikan di Plaju Kota Palembang, dan pengumpulan data menggunakan total sampling dilakukan observasi, wawancara dan pemeriksaan jamur kuku kaki peternak ikan. Hasil : Ditemukan jamur makroskopis dan mikroskopis 23 (65,7%) dan negatif 12 (34,3%) dengan spesiesn Trichophyton rubrum dan Tricophytopn mentagrophytes 2 orang (5,7%). Sedangkan positif Tinea unguium menggunakan APD sebanyak 4 orang (33,3%), dan tidak menggunakan APD sebanyak 19 orang (82,6). Sedangkan personal hygiene didapatkan 6 responden (40%) dengan personal hygiene baik dan tidak baik positif sebanyak 17 responden (85%) terkena penyakit Tinea unguium.Kesimpulan : Dapat teridentifikasi jamur penyebab Tinea unguium pada kuku kaki peternak ikan di Kelurahan Plaju Darat Kota Palembang. jenis spesies yang ditemukan pada kuku kaki peternak ikan yaitu Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagropites.