Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Tingkat Kelelahan pada Pengemudi Bus di Kota Bandung Febrianti, Asterina; Yassierli, Yassierli; Mahachandra, Manik
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.702 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v5i2.2213.118-127

Abstract

Kota Bandung saat ini mengalami pertumbuhan penduduk mencapai 3% setiap tahunnya, sehingga kebutuhan akan transportasi umum sangat tinggi serta tingkat kemacetan yang timbul semakin tinggi pula. Kemacetan yang panjang berdampak pada penurunan kewaspadaan dan timbulnya risiko kecelakaan karena waktu berkendara yang relatif lebih beragam. Menyadari akan risiko kecelakaan yang diakibatkan oleh kelelahan maka diperlukan pengukuran kelelahan pada pengemudi bus di kota Bandung yang belum pernah dikaji. Penggunaan alat ukur untuk mendeteksi kelelahan saat ini sangat beragam sehingga diperlukan alat ukur terbaik untuk mendeteksi kelelahan pengemudi bus di kota Bandung. Pengukuran kelelahan menggunakan indikator variabilitas denyut jantung dengan menggunakan alat Polar RS800CX (RMSSD dan LF/HF) dan skala tingkat kelelahan dengan kuesioner Visual Analog Scale (VAS). Kuesioner VAS menunjukkan sebanyak 29,9% pengemudi bus Damri mengalami peningkatan kondisi kelelahan dan Polar RS800CX menunjukkan 46% peningkatan kondisi kelelahan. Kriteria selang interval waktu berkendara menunjukkan hasil yang signifikan. Pada penelitian ini, kuesioner VAS mampu mendeteksi kelelahan dibanding alat ukur Polar RS800CX. Korelasi alat ukur antara kuesioner VAS dengan Polar RS800CX (parameter rasio LF/HF) sebesar 0.025 yang menunjukkan nilai signifikan dan kedua alat tersebut mempunyai kekuatan yang sama dalam mengukur kelelahan. Setengah set data pengemudi menunjukkan peningkatan kondisi kelelahan interval waktu berkendara 2 hingga 2,5 jam sehingga pemberlakuan jam istirahat pada waktu tertentu setelah mengemudi selama 1 ritase sangat dianjurkan. Jam kerja yang tidak berimbang antara waktu mengemudi pagi dan siang berpontensi timbulnya peningkatan kondisi kelelahan sehingga pihak Damri sebaiknya mengkaji ulang pembagian waktu mengemudi.
Evaluasi Performansi dan Tingkat Kelelahan dalam Upaya Optimisasi Capaian Pembelajaran Sistem Praktikum di Perguruan Tinggi X Febrianti, Asterina; Irianti, Lauditta; Hasanah, Aldila
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.582 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i1.2042

Abstract

ABSTRAKPraktikum merupakan sebuah proses pengamatan, percobaan, dan pengujian terhadap materi mata kuliah yang didapatkan. Praktikum diadakan sebagai salah bentuk pencapaian proses pembelajaran suatu mata kuliah. Satu sks terdiri dari 170 menit pembelajaran perminggu dalam satu semester untuk aktivitas praktikum. Aktivitas praktikum dilaksanakan selama 120 menit dan sisanya disebut tugas mandiri sebanyak 50 menit. Pada kenyataannya tugas mandiri yang dilaksanakan mahasiswa lebih dari 50 menit dalam 1 minggu. Mahasiswa sering terlihat mengalami penurunan performansi dalam aktivitas perkuliahan disertai dengan munculnya kondisi kelelahan. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi beban kerja mental mahasiswa dalam beraktivitas, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem praktikum berdasarkan beban kerja mental melalui pengukuran performansi dan kelelahan di perguruan Tinggi X. Pengukuran tingkat performansi (waktu reaksi) menggunakan psychomotor vigilance test (PVT) dengan parameter mean 1/RT, shortest 10% 1/RT, lapses, dan longest 10% 1/RT, serta kelelahan menggunakan kuesioner visual analog scale (VAS). Pengukuran dilakukan setelah praktikum, sebelum asistensi laporan, dan sebelum presentasi laporan. Uji statistik menunjukan untuk parameter performansi yaitu shortest 10% 1/RT signifikan medeteksi perubahan untuk ketiga kondisi, sementara untuk mean 1/RT, lapses, dan longest 1/RT tidak signifikan dalam mendeteksi perubahan waktu reaksi untuk ketiga kondisi tersebut. Parameter VAS juga menunjukan hasil tidak signifikan dalam perubahan kondisi kelelahan untuk ketiga kondisi tersebut. Hasil menunjukan bahwa mahasiswa tidak mengalami peningkatan beban kerja mental saat melewati rangkaian proses praktikum di jurusan teknik industri pada perguruan tinggi X, sehingga sistem praktikum yang diterapkan saat ini dalam pencapaian proses pembelajaran sudah optimal.Kata kunci: waktu reaksi, kelelahan, PVT, VAS.ABSTRACTPracticum are observation, experiment, and examination towards the obtained course material. Practicum held as a form of achievement learning process of a course. One course credit (sks) has 170 minutes learning once a week witihin a semester dedicated for practicum activity. Practicum activity consists of 120 minutes actual practice and 50 minutes independent task. In fact, independent task occurs over 50 minutes once a week. Many Students have seen their academics performances decline, along with fatigue because of the practice activity while also attending lectures in classes. These Conditions often affected students mental workload, which is why the aim of this study is to evaluate practicum activity system based on mental workload through measurement of perfomance and fatigue on college X. Measurement performance rate (reaction time) use psychomotor vigilance test (PVT) with parameter mean 1/RT, shortest 10% 1/RT, lapses, and longest 10% 1/RT, with questionnaire visual analog scale (VAS) for fatigue measurement. Each measurement was made after practicum, before assistance report, and before a report presentation. Statistics showed shortest 10% 1/RT significant detecting transformation for third condition, while mean 1/RT, lapses, and longest 10% were not significant. VAS parameter showed not significant result in term of detecting transformation for those 3 condition mentioned berofe. Result showed mental workload through series of practicum activity at Industrial Engineering Major on college X are not significant, which is showed that the current practicum system activity for achievement learning process are optimum.Keywords: reaction time, fatigue, PVT, VAS.
USULAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL (STUDI KASUS : LABORATORIUM TEKNIK PRODUKSI JURUSAN TEKNIK MESIN) Utomo, Anisa Meilanda; Wahyuning, Caecilia Sri; Febrianti, Asterina
REKA INTEGRA Vol 4, No 2 (2016): Edisi Keempatbelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.502 KB)

Abstract

Laboratorium Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin ITENAS belum menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga masih terdapat kecelakaan kerja saat praktikum, tidak terdapat pencatatan jenis, jumlah, dan tanggal kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah usulan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin ITENAS dan meningkatkan K3 di Laboratorium Teknik Produksi ITENAS guna mencegah kecelakaan kerja pada saat pelaksanaan praktikum maupun tugas akhir yang dilakukan di laboratorium. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dilakukan dengan menetapkan kebijkaan K3 (visi, misi, tinjauan awal kondisi K3, dan analisis) dan perancanaan K3 (analisis risiko, tujuan dan sasaran). Kata kunci: Analisis kebijakan K3, analisis perencanaan K3, manajemen K3Laboratorium Teknik Produksi.   ABSTRACT Production Engineering Laboratory Department of Mechanical Engineering ITENAS has not applied safety management system and occupational health. So, there is still work accident when practical moment, there is no accurate or appropriate data about types, numbers and dates of the accidents. The aim of this research is for giving the idea for safety management system and occupational health at the laboratory of Production Engineering Department Of Mechanical Engineering ITENAS work and increase safety and health on Production Engineering Laboratory Department of Mechanical Engineering ITENAS to prevent work accident which is doing in the laboratory. Safety management system and occupational health was done by setting regulation safety and occupational health (vision, mission, analysis and observe first condition of safety and occupational health) and planning safety and occupational health (risk, analysis and objectives). Keywords: policy analysis K3, plan analysis K3, safety management system and occupational health in the Production Engineering Laboratory K3