Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Yusriadi Yusriadi; Amsal Amri; Tarmizi Tarmizi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.267 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa dalam dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor pada pembelajaran geografi melalui implementasi pendekatan SAVI. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 245 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X-IS 1 yang berjumlah 28 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian pre experimental design, dan dengan desain one-shot case study. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis, angket, dan lembar observasi. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif persentase dan uji normal gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan SAVI dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor pada pembelajaran geografi. Rerata dari dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor mengalami peningkatan dari tahap I ke tahap II dan dari tahap II ke tahap III. Dimensi kognitif pada tahap I memperoleh nilai rata-rata sebesar 52%, tahap II 65%, dan tahap III 82%. Dimensi afektif pada tahap I memperoleh nilai rata-rata sebesar 70%, tahap II 73%, dan tahap III 76%. Uji normal gain dimensi afektif tahap I ke tahap II sebesar 0,100 dengan klasifikasi gain rendah, sedangkan tahap II ke tahap III sebesar 0,111 dengan klasifikasi gain rendah. Dimensi psikomotor pada tahap I memperoleh nilai rata-rata sebesar 53%, tahap II 57%, dan tahap III 83%. Uji normal gain dimensi psikomotor tahap I ke tahap II sebesar 0,085 dengan klasifikasi gain rendah, sedangkan tahap II ke tahap III sebesar 0,605 dengan klasifikasi gain sedang.
PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT UNTUK PERKEBUNAN KARET YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN TANAMAN NENAS Yusriadi Yusriadi; A.M Ikramullah
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.28 KB)

Abstract

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan lahan gambut untuk perkebunan karet yang ditumpangsarikan dengan tanaman nenas. Metode penelitian ini menggunakan data sekunder berupa literatur dari berbagai sumber seperti buku dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan gambut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan potensial untuk budidaya pertanian. Akan tetapi, lahan gambut harus dimanfaatkan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan, seperti memperuntukkan kawasan budidaya, non budidaya, dan kawasan preservasi. Kendala dalam pengelolaan di lahan gambut antara lain pH tanah yang sangat asam, adanya lapisan pirit dan pasir, rendahnya daya tumpu, penurunan permukaan gambut, kematangan dan ketebalan yang berbeda-beda, tingkat kesuburan yang rendah, kondisi lahan gambut yang jenuh air bahkan tergenang ketika musim hujan dan kering saat kemarau, serta ancaman kebakaran yang sangat tinggi. Penanaman karet di lahan gambut dapat memberikan manfaat bagi petani, pertama sebagai investasi untuk hari tua, kedua karena risiko kegagalan yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan mengusahakan tanaman semusim, apalagi yang dikelola di lahan gambut. Pemaksimalan potensi lahan gambut untuk perkebunan harus ditumpangsarikan dengan tanaman lain, karena pengelolaan lahan gambut dengan tanaman tahunan, akan memberikan nilai ekonomis yang lebih apabila ditumpangsarikan dengan tanaman pangan dan hortikultura musiman. Tumpangsari karet dengan tanaman nenas merupakan sistem tumpangsari yang banyak diterapkan petani. Keuntungan dari sistem tumpangsari antara lain pemanfaatan lahan kosong disela-sela tanaman pokok, peningkatan produksi total persatuan luas karena lebih efektif dalam penggunaan cahaya, air serta unsur hara, di samping dapat mengurangi risiko kegagalan panen, dan menekan pertumbuhan gulma.