I Gde Agus Shuarsedana Putra
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan dalam Deteksi Dini Serangan Sindrom Koroner Akut (Ska) pada Lansia di Panti Sosisal Tresna Werda Wana Seraya Denpasar, Bali Yustina Ni Putu Yusniawati; Emanuel Ileatan Lewar; I Gde Agus Shuarsedana Putra; I Komang Ardidhana Nugraha Putra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8559

Abstract

ABSTRAK Penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian di dunia. Diperkirakan 17,9 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular pada 2019, angka ini mewakili 32% dari semua kematian secara global. Dari kematian tersebut, 85% disebabkan oleh stroke dan serangan jantung/sindrom koroner akut (SKA). Kasus SKA di Indonesia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dibutuhkan suatu penanganan yang cepat dan tepat (<2jam) untuk mencegah morbiditas dan mortalitas saat SKA terjadi. Namun dengan kurangnya pengetahuan dan adanya faktor resiko penyakit SKA pada lansia harus segera ditangani, sehingga perlu untuk dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit SKA. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan lansia dalam mendeteksi penyakit Sindrom koroner akut dan terlaksananya kegiatan deteksi dini terhadap faktor resiko penyakit Sindrom koroner akut sehingga lansia dapat mengontrol faktor resiko yang dimilikinya. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu Tahap 1: Memberikan penyuluhan tentang prokes covid 19 yaitu cara mencuci tangan yang baik dan benar menurut WHO dan cara menggunakan masker dengan baik dan benar serta diskusi. Tahap 2: Melakukan penyuluhan tentang SKA dan diskusi. Tahap 3: Review prokes covid 19 dengan mencuci tangan 6 langkah dan menggunakan masker dengan baik dan benar serta pengetahuan tentang SKA dan Post test secara lisan. Evaluasi post test secara lisan diperoleh hasil bahwa lansia dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh presenter tentang pengertian dari SKA, penyebab SKA, tanda dan gejala SKA, serta penanggulangan SKA. penyuluhan yang diberikan pada lansia tentang mencuci tangan dengan baik dan benar, cara menggunakan masker dengan benar dan penyuluhan tentang SKA dapat meningkatkan pengetahuan lansia. Maka perlu dilakukan pemberian informasi secara berkelanjutan dengan materi kedaruratan yang lainnya. Kata Kunci: Pengetahuan, Kemampuan, Deteksi Dini, Sindrom Koroner Akut  ABSTRACT Cardiovascular disease is still the leading cause of death in the world. An estimated 17.9 million people died from cardiovascular disease in 2019, this figure represents 32% of all deaths globally. Of these deaths, 85% are caused by strokes and heart attacks/acute coronary syndrome (ACS). Cases of ACS in Indonesia continue to increase every year. It requires a fast and appropriate treatment (<2 hours) to prevent morbidity and mortality when ACS occurs. However, with a lack of knowledge and the presence of risk factors for ACS in the elderly, it must be addressed immediately, so it is necessary to carry out health education about the prevention of ACS. coronary heart disease so that the elderly can control their risk factors. This community service method is carried out in 3 stages, namely Stage 1: Providing counseling about the COVID-19 health program, namely how to wash hands properly and correctly according to WHO and how to use masks properly and correctly and discuss. Stage 2: Conduct counseling about SKA. Stage 3: Review of the covid 19 health program by washing hands 6 steps and using masks properly and correctly as well as knowledge about SKA and Post test orally. understanding of ACS, causes of ACS, signs and symptoms of ACS, and prevention of ACS. counseling on hand washing programs properly and correctly, how to use masks properly and counseling about SKA can increase the knowledge of the elderly at the Wana Seraya Nursing Home, Denpasar. Keywords: Knowledge, Ability, Early Detection, Acute Coronary Syndrome
Blok Pleksus Servikal Superfisialis sebagai Analgetik Adjuvan pada Operasi Tiroidektomi: Sebuah Laporan Kasus Walujo, Albertus Medianto; I Gde Agus Shuarsedana Putra; Nova Juwita
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 40 No 2 (2022): Juni
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.444 KB) | DOI: 10.55497/majanestcricar.v40i2.234

Abstract

Pendahuluan: Berbagai macam teknik anestesi regional sudah banyak dikembangkan guna memfasilitasi pengendalian nyeri selama operasi maupun paska operasi, blok pleksus servikalis superfisialis (BPSS) merupakan salah satunya. Penulis mempresentasikan kasus, pasien laki-laki berusia 53 tahun yang menjalankan operasi tiroidektomi. Dilakukan anestesi umum pada pasien dengan adjuvan BPSS guna mengendalikan nyeri intra maupun paska operasi. Dari laporan kasus ini dapat disimpulkan bahwa BPSS adalah teknik anestesi regional yang mudah aplikasikan dan secara efektif dapat menjadi adjuvant pada pembedahan tiroidektomi serta dapat mengurangi penggunaan opioid selama operasi.Ilustrasi Kasus: Pada laporan kasus ini, dilakukan pengamatan pada pasien laki-laki berusia 53 Ilustrasingan keluhan benjolan pada leher sejak 1 bulan yang lalu, yang menjalani pembedahan tiroidektomi. Pasien mendapatkan premedikasi dan setelah prosedur intubasi, dilakukan blok pleksus servikalis superfisialis dengan menggunakan ropivakain 0.75% sebanyak 10 cc dengan teknik mengipas dan anestesi lokal diberikan sepanjang batas posterior muskulus sternokleidomastoideus. Selama operasi berlangung, tanda-tanda vital dalam batas normal. Simpulan: Blok pleksus servikalis superfisialis adalah teknik anestesi regional yang mudah aplikasikan dan secara efektif dapat menjadi adjuvant pada pembedahan tiroidektomi serta dapat mengurangi penggunaan opioid selama operasi.
Students' Knowledge of Applied Anesthesiology Nursing level 3 ITEKES Bali on ECG Interpretation I Nyoman Tripayana; Emanuel Ileatan Lewar; Yustina, yusniawati; I Gde Agus Shuarsedana Putra
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 10 No 1 (2025): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v10i1.1903

Abstract

Background: Electrocardiography (ECG) records the electrical activity of the atria and ventricles and forms characteristic ECG waves. It is essential for diagnosing cardiovascular diseases. Bali Province has a high prevalence of cardiovascular diseases (1.3% or approximately 16,481 people), which requires all health workers, especially anesthetists, to not only perform ECG installation but also interpret the results accurately. This study aimed to determine the knowledge of level 3 Anesthesiology Nursing students at ITEKES Bali regarding ECG interpretation. Methods: This research uses quantitative research with this was a descriptive quantitative study with a cross-sectional design. The output of this research can be used as a source of information or evaluation material for teachers and students regarding the importance of interpreting ECGs. Results: The results of this study show that most students (90.0%) had good knowledge of ECG interpretation, while 10.0% had sufficient knowledge. Conclusion: The knowledge possessed by ITEKES Bali level 3 Anesthesiology Nursing students regarding ECG interpretation was good and sufficient.