Ustifina Hasanah
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Effectiveness of Chamomile and Ginger on Reducing Pain Intensity in Active Phase I Partus Joharmi Joharmi; Herviza Wulandary Pane; Ustifina Hasanah; Raudha Raudha
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 4, No 2 (2022): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v4i2.14864

Abstract

Aromatherapy is a method that uses essential compounds to improve physical, emotional, and spiritual health. Another effect is to reduce pain and anxiety. Several studies have demonstrated the effectiveness of aromatherapy for pain and stress in maternity patients. Chamomile is one of the herbal medicinal plants that has long been known in human life. Chamomile that has been processed is generally used to treat diseases experienced by humans, namely fever, inflammation, muscle spasms, menstrual disorders, insomnia, wounds, digestive disorders, rheumatic pain, and hemorrhoids. Chamomile oil is used extensively in cosmetics and aromatherapy. Many chamomile treatments can be developed; the most famous medicine is chamomile herbal aromatherapy. This study used a posttest-only control group design with 44 respondents, all pregnant women whose gestational age was between 38-41 weeks.The results of therapy in the form of a decrease in pain in the chamomile oil therapy group compared to the ginger group turned out to have a significant difference. The pain intensity of some respondents before ginger therapy was moderate pain, namely, 12 people (54%) and mild pain, 10 people (46%). After ginger therapy, the pain intensity of respondents experienced no pain, namely as many as 10 people (46%), mild pain in as many as 7 people (32%), and moderate pain in as many as 5 people (22%).Value < 0.05, whereas with ginger, the p-value was 0.049, also the p-value < 0.05, it can be interpreted that chamomile and ginger are both effective in reducing the intensity of labor pain during the active phase I stage, but chamomile is more effective compared to ginger, because the smaller the p-value, the greater the effectiveness, as shown in the table above. There is a significant difference between chamomile and ginger oil in reducing pain. 
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN FLOUR ALBUS (KEPUTIHAN) PADA REMAJA DI SMKN 2 TALAWI Mahyunidar; Ustifina Hasanah; Aryanti
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 3 | Edisi 3 | Desember 2022
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71283/ebj.v3i3.130

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yang berwarna putih encer atau kental tidak berupa darah.Salah satu penyebab keputihan adalah pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche dan ada peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat ovulasi ( Sibagariang.2010 ). Kasus PMS khususnya Khamidia terjadi sekitar 6,2% pada remaja usia 15-24 tahun ( Sri astute Hartitah ). Penyebab keputihan 70% karena jamur dan parasite seperti cacing kremi atau protozoa ( Trichomonas). Jadi defenisi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu peneliti Hubungan Prilaku Remaja Dengan Penatalaksanaan Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja di SMK N 2 talawi tahun 2021 dengan menggunakan metode kuesioner yang diisi responden. Kuesioner tersebut merupakan daftar yang berisi pertanyaan yang akan diamati setelah responden memberikan jawaban dengan memberikan tanda (X) sesuai dengan pilihan a,b dan c. Analisa Bivariat adalah Analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau kolerasi yang biasanya menggunakan uji statistik (Chi Square, Z test, T Ttest) yang mana jika nilai p>0.05 maka ada hubungannya antara variabel independent dan variabel devendent dan jika nilai p<0.05 maka tidak ada hubungan antara variabel indevendent dan variabel devendent. (Notoadmojo, 2018). Dari hasil uji squere sikap terhadap prilaku dimana nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Dan hasil uji squere tindakan terhadap prilaku nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Maka hasil dari uji squere adalah Ha diterima dan Ho ditolak, yang mana mamiliki arti bahwa ada hubungan prilaku reamaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan prilaku remaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi. Kata Kunci : Prilaku Remaja, Flour Albus (Keputihan)
Hubungan Perilaku Dengan Kejadian Flour Albus ( Keputihan ) Pada Remaja DiSMKN 2 Talawi Mahyunidar; Ustifina Hasanah; Aryanti
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 4 | Edisi 3 | Desember 2023
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71283/ebj.v4i3.151

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yangberwarna putih encer atau kental tidak berupa darah.Salah satu penyebabkeputihan adalah pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche danada peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat ovulasi (Sibagariang.2010 ). Kasus PMS khususnya Khamidia terjadi sekitar 6,2% padaremaja usia 15-24 tahun ( Sri astute Hartitah ). Penyebab keputihan 70% karenajamur dan parasite seperti cacing kremi atau protozoa ( Trichomonas). Jadidefenisi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu peneliti Hubungan PrilakuRemaja Dengan Penatalaksanaan Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja di SMKN 2 talawi tahun 2021 dengan menggunakan metode kuesioner yang diisiresponden. Kuesioner tersebut merupakan daftar yang berisi pertanyaan yangakan diamati setelah responden memberikan jawaban dengan memberikantanda (X) sesuai dengan pilihan a,b dan c. Analisa Bivariat adalah Analisa yangdilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau kolerasi yangbiasanya menggunakan uji statistik (Chi Square, Z test, T Ttest) yang mana jikanilai p>0.05 maka ada hubungannya antara variabel independent dan variabeldevendent dan jika nilai p<0.05 maka tidak ada hubungan antara variabelindevendent dan variabel devendent. (Notoadmojo, 2018). Dari hasil uji squeresikap terhadap prilaku dimana nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Dan hasil ujisquere tindakan terhadap prilaku nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Maka hasildari uji squere adalah Ha diterima dan Ho ditolak, yang mana mamiliki arti bahwaada hubungan prilaku reamaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan)di SMK N 2 talawi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan prilakuremaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi.Kata Kunci : Prilaku Remaja, Flour Albus (Keputihan)
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN FLOUR ALBUS (KEPUTIHAN) PADA REMAJA DI SMKN 2 TALAWI Mahyunidar; Ustifina Hasanah; Aryanti
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 3 | Edisi 3 | Desember 2022
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71283/ebj.v3i3.130

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yang berwarna putih encer atau kental tidak berupa darah.Salah satu penyebab keputihan adalah pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche dan ada peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat ovulasi ( Sibagariang.2010 ). Kasus PMS khususnya Khamidia terjadi sekitar 6,2% pada remaja usia 15-24 tahun ( Sri astute Hartitah ). Penyebab keputihan 70% karena jamur dan parasite seperti cacing kremi atau protozoa ( Trichomonas). Jadi defenisi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu peneliti Hubungan Prilaku Remaja Dengan Penatalaksanaan Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja di SMK N 2 talawi tahun 2021 dengan menggunakan metode kuesioner yang diisi responden. Kuesioner tersebut merupakan daftar yang berisi pertanyaan yang akan diamati setelah responden memberikan jawaban dengan memberikan tanda (X) sesuai dengan pilihan a,b dan c. Analisa Bivariat adalah Analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau kolerasi yang biasanya menggunakan uji statistik (Chi Square, Z test, T Ttest) yang mana jika nilai p>0.05 maka ada hubungannya antara variabel independent dan variabel devendent dan jika nilai p<0.05 maka tidak ada hubungan antara variabel indevendent dan variabel devendent. (Notoadmojo, 2018). Dari hasil uji squere sikap terhadap prilaku dimana nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Dan hasil uji squere tindakan terhadap prilaku nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Maka hasil dari uji squere adalah Ha diterima dan Ho ditolak, yang mana mamiliki arti bahwa ada hubungan prilaku reamaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan prilaku remaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi. Kata Kunci : Prilaku Remaja, Flour Albus (Keputihan)
Hubungan Perilaku Dengan Kejadian Flour Albus ( Keputihan ) Pada Remaja DiSMKN 2 Talawi Mahyunidar; Ustifina Hasanah; Aryanti
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 4 | Edisi 3 | Desember 2023
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71283/ebj.v4i3.151

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yangberwarna putih encer atau kental tidak berupa darah.Salah satu penyebabkeputihan adalah pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche danada peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat ovulasi (Sibagariang.2010 ). Kasus PMS khususnya Khamidia terjadi sekitar 6,2% padaremaja usia 15-24 tahun ( Sri astute Hartitah ). Penyebab keputihan 70% karenajamur dan parasite seperti cacing kremi atau protozoa ( Trichomonas). Jadidefenisi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu peneliti Hubungan PrilakuRemaja Dengan Penatalaksanaan Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja di SMKN 2 talawi tahun 2021 dengan menggunakan metode kuesioner yang diisiresponden. Kuesioner tersebut merupakan daftar yang berisi pertanyaan yangakan diamati setelah responden memberikan jawaban dengan memberikantanda (X) sesuai dengan pilihan a,b dan c. Analisa Bivariat adalah Analisa yangdilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau kolerasi yangbiasanya menggunakan uji statistik (Chi Square, Z test, T Ttest) yang mana jikanilai p>0.05 maka ada hubungannya antara variabel independent dan variabeldevendent dan jika nilai p<0.05 maka tidak ada hubungan antara variabelindevendent dan variabel devendent. (Notoadmojo, 2018). Dari hasil uji squeresikap terhadap prilaku dimana nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Dan hasil ujisquere tindakan terhadap prilaku nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Maka hasildari uji squere adalah Ha diterima dan Ho ditolak, yang mana mamiliki arti bahwaada hubungan prilaku reamaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan)di SMK N 2 talawi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan prilakuremaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi.Kata Kunci : Prilaku Remaja, Flour Albus (Keputihan)