Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Sosialisasi Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi di Desa Pulo Bandring Ulfa Nur, Ayu; Mahyunidar; Nurhaliza, Siti; Suhada
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 2 No. 02 (2023): Jumas : Jurnal Masyarakat Indonesia
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v2i02.117

Abstract

Hypertension is a public health problem throughout the world. The Joint Nation Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High Blood Pressure VII (JNC VII) stated that almost one billion people suffer from hypertension in the world. Meanwhile, the prevalence of hypertension in Indonesia in 2011 was 31.7% of the population aged 18 years and over. Approximately 80% of hypertension sufferers are classified as essential hypertension. (Azizah, 2011). The elderly will experience various physiological changes due to the aging process, including a decrease in heart capacity which can trigger hypertension. Increasing age causes health to decline little by little. Total cholesterol levels will increase gradually with age. Based on JNC VII, elderly people are said to be hypertensive if systolic blood pressure is > 160 mmHg and diastolic > 100 mmHg. (Kowalski, 2007). Management of hypertension can be carried out using various methods, both pharmacological and non-pharmacological. Pharmacological management of elderly hypertension can be done using modern chemical medicines or herbal treatments. It is necessary to carry out various kinds of interventions in hypertension therapy, including non-pharmacological approaches. Herbal medicine, which is classified as complementary medicine, is a phenomenon that has emerged at this time among the many other non-conventional medicine phenomena, such as treatment with herbs or herbal therapy, acupuncture and cupping. The use of herbs is an alternative treatment that people choose apart from conventional (medical) treatment. (WHO, 2003).
Penyuluhan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Menggunakan Aromaterapi Essential Oil Bunga Kenanga Terhadap Kualitas Tidur Bayi 6-12 Bulan di Kelurahan Sei Renggas Mahyunidar; Anggriani, Ririn; Ratnasari, Fika; Wulandari, Hardini
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 1 No. 02 (2022): Jumas : Jurnal Masyarakat Indonesia
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v1i02.128

Abstract

In Indonesia, 44.2% of children have difficulty sleeping, but 72% of parents consider this a minor problem. On the other hand, sleep disorders can affect the baby's growth, make the immune system vulnerable, and disrupt the regulation of the endocrine system. To improve sleep quality and optimize children's growth and development, baby massage could be one solution. The increase in sleep quality or sleep duration in babies who receive baby massage is caused by increasing levels of serotonin which is the main neurotransmitter involved in establishing sleep and suppressing other brain functions. The Sukwati study showed that 73% of babies experienced improved sleep quality after massage. Therefore, experts recommend that baby massage be carried out by mothers and fathers, not massage therapists.
Effectiveness of Infant Massage Using Aromatherapy Essentialoil of Ylang-ylang Flower on Sleep Quality Sleep Quality of Infants 6-12 Months at Posyandu Arjuna Neighborhood IV Sei Renggas Village Mahyunidar; Sitorus, Ririn Anggriani; Yunita, Sukma
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 3 No. 1 (2023): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v3i1.650

Abstract

In Indonesia, 44.2% of children experience difficulties with sleep onset, yet 72% of parents perceive this to be a minor issue. Conversely, sleep disorders have been linked to adverse effects on infant growth, immune system function, and the regulation of the endocrine system. To enhance the quality of sleep and facilitate optimal child growth and development, infant massage may be a viable solution. The objective of this research is to investigate the potential benefits of infant massage using aromatherapy essential oils, specifically ylang-ylang flower, on the sleep quality of infants aged 6-12 months. The objective of this study is to determine the effectiveness of infant massage using aromatherapy essential oil of ylang-ylang flower on the quality of sleep of infants aged 6-12 months at Posyandu Arjuna Lingkungan IV Sei Renggas Village. Methodology In this study, the researchers employed a quantitative research methodology. The results of the study are as follows: The results of the Wilcoxon test indicate a p-value of 0.000 (p < 0.05), which rejects the null hypothesis (Ho). This suggests that there is a statistically significant difference in the quality of sleep of infants aged 6-12 months before and after receiving a massage using aromatherapy essential oil ylang ylang flowers. In conclusion, the results of this study indicate that infant massage using aromatherapy essential oil of ylang-ylang flower is an effective method for improving the quality of sleep in infants aged 6-12 months. A significant difference was observed in the quality of sleep of infants aged 6-12 months before and after baby massage using ylang ylang essential oil aromatherapy, with a p-value of 0.000 (p < 0.05). The use of baby massage with ylang ylang essential oil aromatherapy effectively improves sleep quality in infants aged 6-12 months at Posyandu Arjuna.
HUBUNGAN KONSUMSI IKAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN DI DESA PETATAL KECAMATAN DATUK TANAH DATAR KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2024 Ika Lestari Sitorus; Ririn Anggriani Sitorus; Mahyunidar
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 1 (2024): Vol.9 No. 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi adalah keadaan pada tubuh yang merupakan dampak dari makanan dan penggunaan zat gizi yang dikonsumsi seseorang. Kebiasaan konsumsi ikan yang kurang akan berdampak kepada kejadian kurang energi protein (KEP) pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi ikan dengan kejadian Kurang Energi Protein (KEP) pada balita usia 1-3 tahun di Desa Petatal Datuk Tanah Datar Kabupaten Batu Bara Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita umur 1-3 tahun berjumlah 26 Orang. Teknik pengambilan sampel ini adalah purpossive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 balita usia 1-3 tahun yang diteliti didapatkan mayoritas memiliki kebiasaan konsumsi ikan yang kurang sebanyak 16 responden (61,5%) dan minoritas memiliki kebiasaan konsumsi ikan yang cukup sebanyak 10 responden (38,5%). Kejadian Kurang Energi Protein (KEP) pada balita usia 1-3 tahun mayoritas mengalami KEP berat sebanyak 13 responden (50,0%) dan minoritas mengalami KEP ringan sebanyak 2 responden (7,7%). Hasil analisis uji Chi-Square diketahui bahwa nilai p value 0,026 (p < α 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan kebiasaan konsumsi ikan dengan Kejadian Kurang Energi Protein (KEP) pada balita usia 1-3 tahun di Desa Petatal Datuk Tanah Datar Kabupaten Batu Bara Tahun 2024.Diharapkan petugas kesehatan perlunya memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan dan menerapkan kebiasaan makan ikan yang baik dalam upaya memberikan dukungan bagi pencapaian status gizi balita yang lebih baik.
Hubungan Perilaku Dengan Kejadian Flour Albus ( Keputihan ) Pada Remaja DiSMKN 2 Talawi Mahyunidar; Ustifina Hasanah; Aryanti
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 4 | Edisi 3 | Desember 2023
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71283/ebj.v4i3.151

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yangberwarna putih encer atau kental tidak berupa darah.Salah satu penyebabkeputihan adalah pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche danada peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat ovulasi (Sibagariang.2010 ). Kasus PMS khususnya Khamidia terjadi sekitar 6,2% padaremaja usia 15-24 tahun ( Sri astute Hartitah ). Penyebab keputihan 70% karenajamur dan parasite seperti cacing kremi atau protozoa ( Trichomonas). Jadidefenisi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu peneliti Hubungan PrilakuRemaja Dengan Penatalaksanaan Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja di SMKN 2 talawi tahun 2021 dengan menggunakan metode kuesioner yang diisiresponden. Kuesioner tersebut merupakan daftar yang berisi pertanyaan yangakan diamati setelah responden memberikan jawaban dengan memberikantanda (X) sesuai dengan pilihan a,b dan c. Analisa Bivariat adalah Analisa yangdilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau kolerasi yangbiasanya menggunakan uji statistik (Chi Square, Z test, T Ttest) yang mana jikanilai p>0.05 maka ada hubungannya antara variabel independent dan variabeldevendent dan jika nilai p<0.05 maka tidak ada hubungan antara variabelindevendent dan variabel devendent. (Notoadmojo, 2018). Dari hasil uji squeresikap terhadap prilaku dimana nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Dan hasil ujisquere tindakan terhadap prilaku nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Maka hasildari uji squere adalah Ha diterima dan Ho ditolak, yang mana mamiliki arti bahwaada hubungan prilaku reamaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan)di SMK N 2 talawi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan prilakuremaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi.Kata Kunci : Prilaku Remaja, Flour Albus (Keputihan)
Pengaruh Rebusan Bawang Putih Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Bulangan Dukun Gresik Pamungkas, Putri; Mahyunidar; Ariska Putri Hidayathillah; Nur Mashita
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 5 No 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v5i3.974

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Bawang putih dapat menjadi pilihan tumbuhan dengan bahan yang alami yang mampu menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi, karena penggunaan obat dengan bahan alami mempunyai efek samping yang lebih minimal apabila dikonsumsi setiap hari, terdapat beberapa efek yang terkandung dalam bawang putih seperti antihipertensi karena terdapat kandungan zat alicin dan hydrogen sulfide. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan bawang putih terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Bulangan, Dukun Gresik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi eksperimental dan desain penelitian yang digunakan adalah pre test - post test with control design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non porbality sampling dengan pendekatan purposive sampling dengan jumlah sampel 18 responden kelompok intervensi dan 18 responden kelompok kontrol. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil : Hasil dari uji statistik selisih Pre-Post Test pada kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol menggunakan uji Wilcoxon signed rang test diperoleh nilai p- value sebesar <,001, dimana jika p- value <0,05 maka terdapat pengaruh. Kesimpulan: kesimpulan pada penelitian ini bahwa terdapat pengaruh pemberian rebusan bawang putih terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Bulangan, Dukun Gresik.
Penguatan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif untuk Mencegah Stunting pada Balita di Puskesmas Rawang Panca Arga Sartika, Cut Dewi; Pohan, Meilisya; Mahyunidar
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v4i02.278

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to chronic malnutrition, resulting in children being shorter than their age. Malnutrition occurs while the baby is in the womb and in early life after birth, but appears in children aged 2 years or the first 1000 days of life (HPK). 1000 HPK is a phase of life that begins from the formation of the fetus in the womb (270 days) until the child is 2 years old (730 days) (Hidayah, et al., 2021). Research Objective: To determine the relationship between exclusive breastfeeding in toddlers and the incidence of stunting at the Rawang Panca Arga Community Health Center in 2024. The observational counseling method with a retrospective cohort study counseling design is analytical. The retrospective cohort study follows subjects/patients who first entered the Community Health Center until they recover or not. This counseling uses patient medical records for one year at the Rawang Panca Arga Community Health Center. Data analysis was carried out using univariate and bivariate with the chi-square test. Results: The results of the Chi-Square test analysis showed a p value of 0.026 (p < α 0.05).which means that there is a significant relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting at the Rawang Panca Arga Community Health Center in 2024. Conclusion: There is a significant relationship between giving Exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in toddlers at the Rawang Panca Arga Community Health Center in 2024, with a p value = 0.026 (p<0.05).
Effectiveness of Infant Massage Using Aromatherapy Essentialoil of Ylang-ylang Flower on Sleep Quality Sleep Quality of Infants 6-12 Months at Posyandu Arjuna Neighborhood IV Sei Renggas Village Mahyunidar; Sitorus, Ririn Anggriani; Yunita, Sukma
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 3 No. 1 (2023): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v3i1.650

Abstract

In Indonesia, 44.2% of children experience difficulties with sleep onset, yet 72% of parents perceive this to be a minor issue. Conversely, sleep disorders have been linked to adverse effects on infant growth, immune system function, and the regulation of the endocrine system. To enhance the quality of sleep and facilitate optimal child growth and development, infant massage may be a viable solution. The objective of this research is to investigate the potential benefits of infant massage using aromatherapy essential oils, specifically ylang-ylang flower, on the sleep quality of infants aged 6-12 months. The objective of this study is to determine the effectiveness of infant massage using aromatherapy essential oil of ylang-ylang flower on the quality of sleep of infants aged 6-12 months at Posyandu Arjuna Lingkungan IV Sei Renggas Village. Methodology In this study, the researchers employed a quantitative research methodology. The results of the study are as follows: The results of the Wilcoxon test indicate a p-value of 0.000 (p < 0.05), which rejects the null hypothesis (Ho). This suggests that there is a statistically significant difference in the quality of sleep of infants aged 6-12 months before and after receiving a massage using aromatherapy essential oil ylang ylang flowers. In conclusion, the results of this study indicate that infant massage using aromatherapy essential oil of ylang-ylang flower is an effective method for improving the quality of sleep in infants aged 6-12 months. A significant difference was observed in the quality of sleep of infants aged 6-12 months before and after baby massage using ylang ylang essential oil aromatherapy, with a p-value of 0.000 (p < 0.05). The use of baby massage with ylang ylang essential oil aromatherapy effectively improves sleep quality in infants aged 6-12 months at Posyandu Arjuna.
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN FLOUR ALBUS (KEPUTIHAN) PADA REMAJA DI SMKN 2 TALAWI Mahyunidar; Ustifina Hasanah; Aryanti
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 3 | Edisi 3 | Desember 2022
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71283/ebj.v3i3.130

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yang berwarna putih encer atau kental tidak berupa darah.Salah satu penyebab keputihan adalah pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche dan ada peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat ovulasi ( Sibagariang.2010 ). Kasus PMS khususnya Khamidia terjadi sekitar 6,2% pada remaja usia 15-24 tahun ( Sri astute Hartitah ). Penyebab keputihan 70% karena jamur dan parasite seperti cacing kremi atau protozoa ( Trichomonas). Jadi defenisi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu peneliti Hubungan Prilaku Remaja Dengan Penatalaksanaan Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja di SMK N 2 talawi tahun 2021 dengan menggunakan metode kuesioner yang diisi responden. Kuesioner tersebut merupakan daftar yang berisi pertanyaan yang akan diamati setelah responden memberikan jawaban dengan memberikan tanda (X) sesuai dengan pilihan a,b dan c. Analisa Bivariat adalah Analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau kolerasi yang biasanya menggunakan uji statistik (Chi Square, Z test, T Ttest) yang mana jika nilai p>0.05 maka ada hubungannya antara variabel independent dan variabel devendent dan jika nilai p<0.05 maka tidak ada hubungan antara variabel indevendent dan variabel devendent. (Notoadmojo, 2018). Dari hasil uji squere sikap terhadap prilaku dimana nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Dan hasil uji squere tindakan terhadap prilaku nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Maka hasil dari uji squere adalah Ha diterima dan Ho ditolak, yang mana mamiliki arti bahwa ada hubungan prilaku reamaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan prilaku remaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi. Kata Kunci : Prilaku Remaja, Flour Albus (Keputihan)
Hubungan Perilaku Dengan Kejadian Flour Albus ( Keputihan ) Pada Remaja DiSMKN 2 Talawi Mahyunidar; Ustifina Hasanah; Aryanti
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 4 | Edisi 3 | Desember 2023
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71283/ebj.v4i3.151

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina yangberwarna putih encer atau kental tidak berupa darah.Salah satu penyebabkeputihan adalah pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche danada peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat ovulasi (Sibagariang.2010 ). Kasus PMS khususnya Khamidia terjadi sekitar 6,2% padaremaja usia 15-24 tahun ( Sri astute Hartitah ). Penyebab keputihan 70% karenajamur dan parasite seperti cacing kremi atau protozoa ( Trichomonas). Jadidefenisi penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu peneliti Hubungan PrilakuRemaja Dengan Penatalaksanaan Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja di SMKN 2 talawi tahun 2021 dengan menggunakan metode kuesioner yang diisiresponden. Kuesioner tersebut merupakan daftar yang berisi pertanyaan yangakan diamati setelah responden memberikan jawaban dengan memberikantanda (X) sesuai dengan pilihan a,b dan c. Analisa Bivariat adalah Analisa yangdilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau kolerasi yangbiasanya menggunakan uji statistik (Chi Square, Z test, T Ttest) yang mana jikanilai p>0.05 maka ada hubungannya antara variabel independent dan variabeldevendent dan jika nilai p<0.05 maka tidak ada hubungan antara variabelindevendent dan variabel devendent. (Notoadmojo, 2018). Dari hasil uji squeresikap terhadap prilaku dimana nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Dan hasil ujisquere tindakan terhadap prilaku nilai P value adalah 0,047 < 0,05. Maka hasildari uji squere adalah Ha diterima dan Ho ditolak, yang mana mamiliki arti bahwaada hubungan prilaku reamaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan)di SMK N 2 talawi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan prilakuremaja dengan penatalaksanaan flour albus (Keputihan) di SMK N 2 talawi.Kata Kunci : Prilaku Remaja, Flour Albus (Keputihan)