Firdhan Aria Wijaya
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pattimura, Ambon, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Amerta Nutrition

Kontribusi Supermarket Lokal “Ada Baru” terhadap Akses Pangan Ibu Rumah Tangga di Kota Salatiga Octapian Rolan Saragih; Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari; Firdhan Aria Wijaya
Amerta Nutrition Vol. 6 No. 1 (2022): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v6i1.2022.21-31

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan supermarket di Indonesia dipengaruhi oleh peningkatan populasi, antusiasme daya beli masyarakat dan permintaan kebutuhan produk yang dikonsumsi serta pertambahan pendapatan. Namun, pertambahan pendapatan tidak sepenuhnya mendukung pertumbuhan ritel di perkotaan karena terdapat perbedaan kelas sosial ekonomi. Disisi lain, perbedaan kelas sosial ekonomi membantu bertumbuhnya supermarket lokal, yang dapat membantu menjembatani masyarakat kelas menengah bawah untuk menikmati modernisasi, dalam sektor makanan dan pengadaan makanan. Kondisi tersebut juga berpengaruh pada peran perempuan dalam ketahanan pangan. Perempuan berperan penting dalam upaya untuk merencanakan, mengelola, dan menyiapkan pangan untuk keluarga. Konsumsi skala rumah tangga berkontrIbusi tinggi terhadap supermarket lokal.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi supermarket lokal dalam memberikan  akses pangan Ibu rumah tangga di Kota Salatiga.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik photovoice dan akan dianalisis menggunakan analisis tematik.Hasil: Hasil eksplorasi dari penelitian ini memunculkan 4 tema besar yaitu memori bersama Ada Baru, akses dan fasilitas supermarket lokal Ada Baru, daya tarik Ada Baru: produk, cara membayar, dan persaingan harga, dan pelayanan yang diberikan terhadap konsumen.Kesimpulan: Supermarket Ada Baru memiliki kontrIbusi terhadap konsumsi pangan rumah tangga, hal itu juga didukung oleh era globalisasi. Era globalisasi meningkatkan kebiasaan berbelanja dan makan yang berkembang. Sehingga menyebabkan transformasi yang cepat ke makanan olahan.
Akses Pangan Rumah Tangga Petani pada Kelompok Tani Qaryah Thayyibah di Kota Salatiga Yunita Vera Lestari; Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari; Firdhan Aria Wijaya
Amerta Nutrition Vol. 6 No. 1 (2022): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v6i1.2022.72-81

Abstract

Latar Belakang: Akses pangan merupakan cara yang dilakukan untuk menjangkau pangan oleh setiap rumah tangga terhadap pangan yang tersedia. Apabila rumah tangga kurang maksimal dalam mengakses pangan maka rumah tangga tersebut rentan akan pangan termasuk rumah tangga petani. Petani bukan hanya berperan penting dalam memproduksi pangan untuk masyarakat tetapi juga petani juga memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya secara beragam. Keikutsertaan rumah tangga petani dalam organisasi kelompok tani menjadi salah satu alternatif.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aksesibilitas rumah tangga petani di Kota Salatiga yang tergabung dalam suatu organisasi untuk memenuhi kebutuhan pangannya.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan pangan di tempat tinggal partisipan yang bergabung dalam SPPQT (Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah) berada pada kondisi pangan cukup dan tidak rawan serta akses pangan yang dilakukan partisipan bermacam-macam dalam pemenuhan pangan rumah tangga. Selama pandemi COVID-19, hadir organisasi lainnya bernama KPI (Koalisi Perempuan Indonesia). Kedua organisasi yang diikuti oleh partisipan tidak berpengaruh dalam akses untuk pemenuhan pangan rumah tangga.Kesimpulan: bahwa partisipan memiliki akses yang mudah dalam pemenuhan pangan agar dapat tercukupi dan organisasi yang diikuti oleh partisipan tidak memberikan pengaruh pada pemenuhan pangan hanya saja membantu dalam pemberdayaan yang meningkatkan pengalaman serta kreativitas anggotanya dalam mengolah pangan lokal. 
Penerapan Sustainable Food System pada Kelompok Tani di Desa Batur Skolastika Olivia Puspita; Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari; Firdhan Aria Wijaya
Amerta Nutrition Vol. 6 No. 4 (2022): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i4.2022.362-368

Abstract

Background: Recently, the increase in population and the shift in food consumption patterns has affected the whole food production system. In addition, it encourages the government to implement imports, which causes a fluctuation of food prices and can affect food vulnerability for the poor. Most of the population in Indonesia live as farmers in the countryside. Some of them tend to struggle because of the uncertainty of food production which is caused by the limitations of natural resources, climate change, and natural disasters. Consequently, it makes them food insecure. Some of the farmers have already employed organic horticultural agriculture. It means indirectly they have already applied a sustainable food system that has a positive impact on three-dimensional aspects: economic values, social benefits, and environmental sustainability. Objectives: The purpose of this study is to determine the extent to which farmers have implemented a sustainable food system. Methods: With the qualitative method, this research uses Focus Group Discussion (FGD) and in-depth interviews approach to find out the opinions of participants on implementing a sustainable food system. Results: It can be confirmed from this research that all of the participants have applied the sustainable food system (SFS) theory from their own perspectives. They consider using less chemical fertilizer and pesticides, sharing information about how to manage pests, fungus, and diseases among the farmers; and using the intercropping method. Based on those activities, they construct their own sustainability. Conclusions: The conclusion from this study found that participants have implemented SFS in different ways, although the SFS theory carried out by research participants has the same goal, namely for sustainability for future generations.
Akses Pangan Lansia Perempuan Kepala Keluarga di Kelurahan Kumpulrejo Salatiga, Indonesia: Food Access Elderly Women Head Household in Kumpulrejo Salatiga, Indonesia Eza Media Arlan; Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari; Firdhan Aria Wijaya
Amerta Nutrition Vol. 7 No. 1 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i1.2023.131-138

Abstract

Background: Food security exists when everyone has access to sufficient, safe, nutritious food to maintain a healthy and active life. There are still food-insecure groups at the global and national levels, even though almost every country has already regulated food security. Older women's household headship with physical limitations, the stigma in society, and mainly the patriarchal culture surrounding them create boundaries for them to do various jobs in the domestic and public sphere to fulfill their daily needs. Objectives: By exploring women's intersectionality, this research aimed to seek the narration of the older woman as the head of the household in Kumpulrejo, Salatiga, and how they access their food. Methods: Qualitative method with participatory observation was used to understand more about their activities. Meanwhile, this research also conducted an in-depth interview to gather participants' information. Five elderly female household headship in Kumpulrejo were randomly recruited. Results: Elderly women household headship in Kumpulrejo in their old age still had problems accessing food. However, participants had various strategies for fulfilling daily food, so they were still in good condition. In the social environment, participants still mingle with the community, regardless of age and social status. Participants' ownership of kitchens and clean water still needed to be in better condition, thus increasing the risk of experiencing infections or other diseases. Conclusions: Elderly female households had easy access to food because of their various strategies, such as borrowing from local vegetable vendors to meet their daily food needs.