p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal e-CliniC Jurnal MIPA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tindakan Trabekulektomi pada Pasien dengan Glaukoma Sudut Tertutup Primer Unilateral – Laporan Kasus Wenny Supit
e-CliniC Vol. 11 No. 2 (2023): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v11i2.44760

Abstract

Abstract: Primary angle closure glaucoma (PACG) is the leading cause of blindness in Asia. In PACG, degenerative changes in the trabecular meshwork resulting from iridiotrabecular contact (ITC) cause high intraocular pressure resulting in glaucomatous optic atrophy.  We reported a 58-year-old woman came with the chief complaint of pain in the right eye for three months, accompanied by red and watery eye, and glare when exposed to light. Patient also complained of headaches and sometimes nausea. There was a history of hypertension since one year ago, but not taking any drugs. In ophthalmological examination of the right eye, visual acuity was 6/20, intraocular pressure 39 mm Hg, conjunctival injection, corneal edema, Van Herick 1 shallow anterior chamber, iris atrophy, round shaped and centrally located pupil with a diameter of 5 mm and a NO3NC3 lens. In the posterior segment of the right eye, non-uniform fundal reflexes were found, papillae were round, vital, well-defined with a cup and disc ratio of 0.7-0.8. The patient was diagnosed with primary angle-closure glaucoma in the right eye and a trabeculectomy was performed on the right eye. After trabeculectomy, the intraocular pressure of the right eye was 17.7 mm Hg. In conclusion, trabeculectomy has a high success rate in terms of controlling intraocular pressure in primary angle closure glaucoma. Keywords: glaucoma; primary angle closure; tabeculectomy   Abstrak: Glaukoma penutupan sudut primer (PACG) merupakan penyebab utama kebutaan di Asia. Pada PACG, perubahan degeneratif dalam trabecular meshwork yang dihasilkan dari kontak iridiotrabecular (ITC) menyebabkan tekanan intraokular tinggi yang menghasilkan glaucomatous optic atrophy. Kami melaporkan kasus eorang perempuan berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri mata kanan sejak tiga bulan yang lalu, disertai dengan mata merah, berair dan silau saat terkena cahaya. Pasien juga mengeluh adanya nyeri kepala dan kadang disertai mual. Riwayat hipertensi sejak satu tahun sebelumnya, tidak mengonsumsi obat-obatan. Pada pemeriksaan oftalmologi mata kanan didapatkan visus 6/20, tekanan intraokuler 39 mmHg, konjungtiva injeksi, kornea edema, bilik mata depan dangkal Van Herick 1, iris atrofi, pupil berbentuk bulat letak sentral dengan diameter 5 mm serta lensa NO3NC3. Pada segmen posterior mata kanan ditemukan refleks fundus non uniform, papil bulat, vital, berbatas tegas dengan cup and disc ratio 0,7-0,8. Pasien didiagnosis dengan glaukoma sudut tertutup primer mata kanan dan dilakukan tindakan trabekulektomi pada mata kanan. Setelah tindakan trabekulektomi, tekanan intraokuler mata kanan menjadi 17,7 mmHg. Simpulan kasus ini ialah trabekulektomi terbukti memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam hal mengontrol tekanan intraokuler pada glaukoma penutupan sudut primer. Kata kunci: glaukoma; sudut tertutup primer; trabekulektomi
Membandingkan Pengaruh Visual Acuity with Correction (VOS) pada Kondisi Mata Lelah dan Mata Normal Ernawatil Gani; Wenny Supit; Hesky S. Kolibu; Verna Albert Suoth
Jurnal MIPA Vol. 13 No. 2 (2024): Cover
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v13i2.54834

Abstract

Penglihatan merupakan salah satu indera memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kemampuan mata dalam mengamati suatu objek dengan baik adalah kunci utama dalam menjalani berbagai aktivitas, termasuk membaca, mengemudi, dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas visual lainnya. Kemampuan penglihatan ini dapat diamati melalui nilai Visual Acuity with Correction (VOS) yang diperoleh dari penggunaan koreksi penglihatan. Studi ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh Visual Acuity with Correction (VOS) pada kondisi mata lelah dan mata normal. Peneliti mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan dalam tingkat penglihatan yang dapat dicapai dengan menggunakan koreksi penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak pada individu dengan mata yang lelah dan individu dengan mata dalam kondisi normal. Data dikumpulkan melalui pengujian mata terhadap 20 orang partisipan dengan mata lelah dan 25 orang partisipan dengan mata normal menggunakan metode VOS, dan partisipan diukur menggunakan lensa korektif. Selanjutnya, menggunakan autoref untuk mengetahui kondisi mata partisipan dalam memastikan gejala yang dialami oleh penglihatan. Hasil dari penelitian ini menunjukan nilai VOS rata-rata untuk mata normal adalah 6/6 sedangkan untuk mata lelah 6/48,5. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan mata dapat memengaruhi kemampuan penglihatan dengan koreksi dan dapat memberikan wawasan berharga untuk manajemen kesehatan mata.