Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Pelatihan Jenis Dan Fungsi Lamun Di Pesisir Dalam Upaya Konservasi Lamun Di Pesisir Kecamatan Bunaken Daratan Kepada Siswa Sekolah Dasar GMIM Molas dan SD GMIM 88 Meras 
                    
                    Maabuat, Pience Vera; 
Suoth, Verna A.                    
                     VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 1, No 2 (2019): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/vivabio.1.2.2019.24935                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem penyangga yang bisa ditemukan di pesisir laut, dapat ditemui seperti padang rumput yang luas di pesisir, terdiri dari beberapa jenis ataupun tunggal yang disebut padang lamun.  Keberadaannya saat ini masih memperihatinkan dengan kurangnya perhatian dalam pelestarian, dikarenakan pengetahuan akan lamun itu sendiri masih sangat minim. Hasil survey sebelumnya telah menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat menyangkut lamun masih kurang, baik itu anak-anak maupun sampai orang dewasa, baik itu jenis bahkan fungsi dan manfaatnya. Kegiatan pembangunan cottage, hotel bahkan aktivitas masyarakat lainnya di daerah pesisir tentu saja ikut mengambil bagian dalam mempengaruhi lingkungan pertumbuhan lamun. Untuk itu perlu adanya upaya lewat penyadaran masyarakat melalui pendidikan sejak dini pada anak sekolah dasar dalam melestararikan lamun. Mitra yang dipilih yaitu SD GMIM Molas dan SD GMIM 88 Meras di Kecamatan Bunaken Kota Manado. Sekolah merupakan sarana penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang kehidupan yang benar dan sehat untuk menunjang kelangsungan generasi dari waktu ke waktu, seperti halnya pengetahuan akan keanekaragaman hayati laut seperti lamun. Program PKM ini bertujuan untuk 1. Meningkatkan pengetahuan guru dan siswa tentang ekosistem lamun laut (Seagrass) yang penting keberadaannya di pesisir, sebagai salah satu ekosistem penyangga yang sangat penting secara ekologis, 2. Meningkatkan kesadaran untuk melestarikan lingkungan pesisir. Metode untuk mencapai tujuan tersebut yaitu metode workshop dengan teknik ceramah/pelatihan dan pendampingan. Metode ini dilakukan secara langsung dengan tatap muka, melalui beberapa tahapan yaitu : pemberian penjelasan dengan materi ceramah dikemas secara menarik dalam bentuk power point sehingga bisa menarik perhatian peserta dan mendiskusikannya bersama dalam tanya jawab, selain itu diberikan permainan untuk melihat respon penyerapan materi kepada siswa. Guru khususnya dilatih secara bersama untuk bisa memotivasi siswa dan anggota masyarakat tentang pengetahuan yang diberikan. Hasil yang diperoleh, ada respon positif dan peningkatan pengetahuan dengan diskusi interaktif bersama siswa dan guru yang menunjukkan bahwa materi yang diberikan telah diserap dengan baik. Diharapkan kegiatan ini memberikan pengaruh yang positif sehingga kedepannya bisa lebih meningkatkan peran serta dan perhatian dalam konservasi sumberdaya pesisir laut seperti ekosistem lamun.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Rancang Bangun Alat Ukur Konsentrasi Gas Sulfur Dioksida (SO2) Berbasis Mikrokontroller Dan Sensor MQ136 
                    
                    Kasenda, Dewi I.A; 
Suoth, Verna Albert; 
Mosey, Handy I.R                    
                     Jurnal MIPA Vol 8, No 1 (2019) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jm.8.1.2019.22905                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Telah dilakukan penelitian untuk merancang-bangun alat ukur konsentrasi gas Sulfur dioksida ( ) berbasis mikrokontroller dan menggunakan Sensor MQ136. Tujuan mengapa Sulfur dioksida sangat penting diukur karena sulfur dioksida  memiliki sensitivitas individu yang berdampak pada kesehatan manusia seperti mengiritasi mata, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Hasil penelitian menghasilkan alat pengukur sensor dengan pengujian menunjukan bahwa sensor dapat bekerja dengan baik ketika membaca konsentrasi gas pada ruang tertutup dengan nilai   sebesar 0,985. Pengujian pada ruang terbuka akan menyebabkan fluktuasi pembacaan sensor karena dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan seperti angin, suhu dan kelembaban. Untuk menghindari fluktuasi ini dapat dilakukan dengan cara meletakan sensor pada ruang tertutup sedemikian rupa sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh faktor lingkungan. Dari hasil pengukuran tersebut disimpulkan bahwa prototipe alat pengukurThe research has been carried out to design-build a concentration gauge of sulfur dioxide ( ) based on a microcontroller and use MQ136 sensors. The purpose of sulfur dioxide is very important to measure because sulfur dioxide has individual sensitivity that has an impact on human health such as irritating the eyes, throat and respiratory tract. The results of the study produced a sensor measuring device with testing showing that the sensor can work well when reading the concentration of gas in a closed space with a value of of 0.985. Testing on open spaces will cause fluctuations in sensor readings because they are influenced by several environmental factors such as wind, temperature and humidity. To avoid these fluctuations, it can be done by placing sensors in closed spaces in such a way that they are not too affected by environmental factors. From the results of these measurements it was concluded that the gas concentration meter prototype had worked well when operated
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Identifikasi Akuifer Di Lahan Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Di Desa Ilo-Ilo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara 
                    
                    Tongkukut, Seni Herlina J.; 
As’ari, As’ari; 
Bobanto, Maria D.; 
Suoth, Verna; 
Viola, Thevita                    
                     Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.26192                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Air tanah adalah air alami yang berada di bawah permukaan tanah yang terkandung di dalam akuifer dan merupakan sumber air bersih. Salah satu syarat hidrogeologi  pembangunan TPA sampah adalah tidak terdapat air tanah pada kedalaman yang kurang dari 3 m dari permukaan tanah.  Keberadaan akuifer dapat diketahui melalui eksplorasi bawah permukaan dengan metode geolistrik. Identifikasi akuifer telah dilakukan di lahan  pembangunan  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di desa Ilo-Ilo Kecamatan Wori Minahasa Utara menggunakan resistivity meter dengan konfigurasi dipol-dipol dan spasi elektroda 10 m dalam 4 lintasan pengukuran.  Akuifer diidentifikasi dengan nilai resistivitas Ï < 60 Ωm, berada di lintasan 1 pada meter ke 215 sampai meter ke 265 dengan kedalaman 30 m sampai 72 m dari permukaan tanah. Pada lintasan 2 akuifer teridentifikasi pada meter ke 230 sampai meter ke 265 pada kedalaman yang lebih dari 30 m. Akuifer juga teridentifikasi di lintasan 3 pada meter ke 80 menerus sampai meter ke 465 dari permukaan sampai kedalaman lebih dari 90 m namun dengan pola penyebaran yang tidak merata. Pada lintasan 4 akuifer teridentifikasi pada meter ke 215 sampai 250 pada kedalaman lebih dari 26 mGround water is that natural water below the soil surface contained in aquifers and a source of clean water. One of the hydrogeological requirements for the construction of landfill waste is the absence of ground water at a depth of less than 3 m from the surface. The existence of aquifers can be known through subsurface exploration by geoelectric method. Aquifer identification has been carried out at the landfill construction site in the village of Ilo-Ilo, Wori, Minahasa Utara District using a resistivity meter with a dipole-dipole configuration with space of electrodes is 10 m in the 4 measurement trajectories. Aquifers is identified with resistivity values Ï <60 Ωm provides in the line 1 at meters of 215 to meters of 265 with a depth of 30 m to 72 m from the ground surface. In the line 2 aquifer is identified at meters of 230 to meters 265 at depth more than 30 m. Aquifers were also identified at line 3 on the meter of 80 continuously up to meter of 465, from the surface to a depth  more than 90 m but with unadequate distribution patterns. In the line 4, aquifer is identified at the meter of 215 to meter of 250  in the depths of more than 26 m
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Diesel Generator-PV Menggunakan Software HOMER (Studi Kasus: KM Barcelona 1 di Pelabuhan Manado) 
                    
                    Jaya, Olive Ang; 
Kolibu, Hesky Stevy; 
Suoth, Verna Albert                    
                     Jurnal MIPA Vol 8, No 2 (2019) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jmuo.8.2.2019.24249                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Telah dilakukan penelitian untuk merancang sistem pembangkit listrik hybrid menggunakan software HOMER. Data beban listrik yang digunakan pada penelitian ini diambil dari kapal motor Barcelona 1 dengan rute perjalanan Manado-Tahuna dan data radiasi matahari diambil dari website NASA yang diakses melalui software HOMER. Data-data itu dimasukkan pada software HOMER untuk disimulasikan. Skenario 1 dibuat sesuai dengan kondisi sebenarnya di kapal dan skenario 2 merupakan desain sistem pembangkit listrik hybrid yang menggunakan photovoltaic. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, desain pembangkit listrik pada skenario 2 lebih optimal  dengan nilai NPC (Net Present Cost) yaitu US$833.174 dan nilai Cost of Energy (COE) yaitu US$0,406. Skenario tersebut terdiri dari generator berkapasitas 10 kW dan panel surya 58,6 kWResearch has been conducted to design a hybrid power generation system using HOMER software. The electrical load data used in this study was taken from the Barcelona 1 motorship with the Manado-Tahuna travel route and solar radiation data taken from the NASA website accessed via the HOMER software. The data was entered into the HOMER software to be simulated. Scenario 1 is made according to the actual conditions on the ship and scenario 2 is a design of a hybrid power generation system that uses photovoltaic. Based on the simulation that has been done, the design of the power plant in scenario 2 is more optimal with the value of NPC (Net Present Cost) which is US$833,174 and the Cost of Energy (COE) value is US$0.406. The scenario consists of generators with a capacity of 10 kW and solar panels 58.6 kW
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Optimasi Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) di Pulau Bunaken Menggunakan Software HOMER 
                    
                    Soba, Andreas; 
Suoth, Verna Albert; 
Kolibu, Hesky Stevy                    
                     Jurnal MIPA Vol 8, No 1 (2019) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jm.8.1.2019.22370                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Telah dilakukan penelitian tentang sistem pembangkit listrik tenaga hybrid menggunakan Software  HOMER (Hybrid Optimization Model For Electric Renewables). Tujuan dari penelitian ini untuk optimasi pembangkit listrik tenaga hybriddi Pulau Bunaken yang efisien dengan metode simulasi menggunakan software HOMER. Hasil penelitian menghasilkan rancangan sistem PLTH yang optimal adalah skenario 2 dengan kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 1.374.514 kWh pertahun (61%),Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 879.024 kWh pertahun (39%) dan kelebihan energi listrik pada skenario2  sebesar 1.018.247 kWh pertahun (45,2 %). Nilai Net Present Cost (NPC) terendah sebesar US$ 3.981.811. Nilai Cost Of Energy (COE) terendah sebesar 0,334 $/kWh. Sistem ini dapat mengurangi emisi gas buang sebesar 805.750 kg/tahun jika dibayarkan untuk penalti emisi gas buang sebesar US$ 178.965 per tahunResearch about hybrid power plant using HOMER (Hybrid Optimization Model For Electric Renewables) software has been done. The purpose of this research is to optimaze an efficiency hybrid power plant at Bunaken Island with simulation method using HOMER software. The simulation showed that an optimal design for hybrid power plant system isat the second scenario.The solar power plant contribute to 1.374.514 kWh per year (61%), the diesel power plant contribute to 879.094 kWh per year (39%) and electricity exceed in scenario 2 is 1.018.247 kWh per year (45,2%). The lowest NPC value is US$ 3.981.811. The lowest COE value is 0,334 $/kWh.The system can reduce the exhaust gas emission is about 805.750 kg/year.It was equal pay for exhaust gas emission penalty the amount is US$178.965 per year 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Rancang Bangun Sistem Pengukuran Kadar Alkohol Dan Suhu Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO Untuk Destilasi Minuman Beralkohol 
                    
                    Suoth, Verna Albert; 
Mosey, Handy Indra Regain                    
                     Jurnal MIPA Vol 5, No 2 (2016) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jm.5.2.2016.13446                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dalam proses destilasi minuman tradisional beralkohol terdapat parameter fisis yang penting untuk diukur yakni suhu dan kadar alkohor. Pengukuran ini bertujuan untuk mengukur besaran fisis menjadi besaran yang terukur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat alat ukur suhu dan kadar alkohol untuk digunakan pada saat proses penyulingan berlangsung. Kegiatan ini dimulai dengan rancang bangun alat ukur dengan menggunakan dua buah sensor yakni LM35 sebagai sensor suhu dan MQ-3 sebagai sensor alcohol. Kemudian pembacaan sensor ini dihubungkan ke sistem akusisi data menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO dan ditampilkan pada LCD. Alat ini kemudian di uji dengan membandingkan hasil pengukuran dengan alat ukur yang lain, dari hasil diperoleh pada pengukuran suhu terdapat selisi pengukuran rata-rata 0.1oC sedangkan untuk pengukuran kadar alcohol di peroleh selisih pengukuran rata-rata 1% - 3%, sedangkan kesalahan relatif alat yang dibuat adalah 3,25%.In the process of distillation of traditional alcoholic beverages there are important physical parameters to measure i.e the temperature and the concentration alcohol. This measurement is intended to measure physical quantities into measurable quantities. This research is to develop an instrument to measure the temperature and the alcohol concentration during the distillation process. This research are began with designing  the instrument employing two sensors i.e LM35 as temperature sensor and MQ-3 as alcohol sensor. Then the sensor readings is connected to a data acquisition system using the Arduino UNO Microcontroller and displayed on the LCD. The instrument then tested by comparing the measurement results with standard measurement tools, from the results obtained by the instrument there are a slight difference of 0.10 C while the alcohol concentration has a difference of 1% - 3%, while the relative error are 3.25%.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Sistem Kontrol Atap Otomatis Tempat Penjemuran Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO dan Node Sensor 
                    
                    Kobandaha, Tesal; 
Mosey, Handy I.R; 
Suoth, Verna A.                    
                     Jurnal MIPA Vol 7, No 2 (2018) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jm.7.2.2018.21524                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Telah dilakukan penelitian untuk simulasi dan realisasi node sensor system control atap otomatis tempat penjemuran berbasis mikrokontroler. Node sensor yang dibangun terdiri atas mikrokontroler ArduinoUNO yang dirangkai denganbeberapa sensor seperti sensor suhu dan kelembaban, sensor hujan, sensor cahaya, dan motor servo. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yakni dengan merancang perangkat lunak dan membangun perangkat keras. Pembacaan sensor hujan dan sensor cahaya dijadikan penentu untuk menutup dan membuka atap otomatis. Kinerja node sensor telah dianalisis dan dibandingkan dengan alat ukur terstandar. Hasil pengujian menunjukan node sensor sistemkontrol bekerja sesuai yang diharapkan. Node sensor mampu menutup dan membuka atap secara otomatis pada kondisi hujan dan/atau gelap dan kipas dinyalakan saat kondisi kelembaban melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan.Research had been conducted to simulate and realize an automatic roof control system for drying warehouse based on microcontroller and sensor node. The sensor node is consisted of Arduino UNO microcontroller that is strung together with sensors for temperature and humidity, rain sensor, light sensor and motor servo. The research method was experimental with designing the software and  constructing the hardware. The rain sensor and the light sensors reading were fed to the microcontroller as an input to close and open the roof automatically. Sensor node performance then was analyzed and compared with the standardized instrument. The test result showed that sensor node was working as expected in which the sensor node can opened and closed  the roof automatically when it was raining in the dark condition. Moreover,  the fan was turned on when the humidity condition exceed the threshold value.Telah dilakukan penelitian untuk simulasi dan realisasi node sensor system control atap otomatis tempat penjemuran berbasis mikrokontroler. Node sensor yang dibangun terdiri atas mikrokontroler ArduinoUNO yang dirangkai denganbeberapa sensor seperti sensor suhu dan kelembaban, sensor hujan, sensor cahaya, dan motor servo. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yakni dengan merancang perangkat lunak dan membangun perangkat keras. Pembacaan sensor hujan dan sensor cahaya dijadikan penentu untuk menutup dan membuka atap otomatis. Kinerja node sensor telah dianalisis dan dibandingkan dengan alat ukur terstandar. Hasil pengujian menunjukan node sensor sistemkontrol bekerja sesuai yang diharapkan. Node sensor mampu menutup dan membuka atap secara otomatis pada kondisi hujan dan/atau gelap dan kipas dinyalakan saat kondisi kelembaban melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Prekursor Erupsi Gunung Lokon Tanggal 12 September 2014 
                    
                    Pandara, Dolfie Paulus; 
Ferdy, Ferdy; 
Pasau, Guntur; 
Suoth, Verna Albert                    
                     Jurnal MIPA Vol 9, No 2 (2020) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jmuo.9.2.2020.28348                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dinamika erupsi Gunung Lokon pada tanggal 12 September 2014 sangat menarik untuk dipelajari karena berbeda dengan erupsi-erupsi sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi prekusor seismik yang memicu erupsi tersebut. Perangkat lunak Seismovolcanalysis digunakan untuk mengklasifikasi tipe dan jumlah, frekuensi dominan, durasi gempa dan energi dari gempa-gempa selang waktu 1-12 September 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa-gempa Hibrid dan LP memainkan peran penting sebagai prekursor erupsi. Peningkatan kejadian Hibrid dan LP diduga terkait dengan peningkatan proses degassing di dalam saluran vulkanik. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki mekanisme sumber gempa LP dan gempa HibridIt is interesting to study of the dynamics of Lokon volcano eruption on September 12, 2014 because they were different from previous eruptions. This research was conducted to investigate the seismic precursors triggered the eruption. Seismovolcanalysis software was used to classify type and number, dominant frequency, duration and energy of earthquakes between September 1-12, 2014. Result showed the Hybrid and LP events play an important role as a precursor eruption. Increasing Hybrid and LP events allegedly associated with increased degassing process in the conduit. A further study is needed to investigate source mechanism of the LP and Hybrid events.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Kajian Eksperimen Perbandingan Nilai Konduktivitas Bahan Kuningan, Baja Tahan Karat, dan Aluminium Menggunakan PASCO Heat Conduction Apparatus TD-8513 
                    
                    Suoth, Verna Albert; 
Kolibu, Hesky Stevy; 
Mosey, Handy I.R; 
Kulon, Tiffany M.J.                    
                     Jurnal MIPA Vol 8, No 2 (2019) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jm.8.2.2019.23515                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Konduktivitas panas adalah salah satu karakteristik suatu bahan yang menunjukkan nilai aliran panas yang mengalir dalam satu luasan. Dalam studi eksperimental ini, nilai konduktivitas diuji dan di bandingkan dengan menggunakan Peralatan Konduksi Panas PASCO TD-8573.  Peralatan ini memiliki 4 bar metal : satu Almunium, satu Baja tahan karat, dan dua Kuningan dengan potongan lintas yang berbeda. Salah satu bagian ujung dari tiap bar di panaskan atau didinginkan dengan alat peltier. Tiap bar memiliki 10 kilo ohm termistor yang tertancap 3 cm satu sama lain. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengukur konduktivitas panas dari Kuningan, Baja tahan karat, dan Almunium. Hasilnya, konduktivitas Almunium adalah yang terbesar diikuti oleh Kuningan, dan yang terakhir Baja tahan karatHeat conductivity is one of the characteristics of a material which shows the amount of heat flowing across one unit of area. In this experimental study, the conductivity values are tested and compared using PASCO Heat Conduction Apparatus TD-8513. The apparatus has four metal bars: one aluminum, one stainless steel, and two brass with different cross-sections. One end of each bar is heated or cooled by a Peltier device. Each bar has two 10 kΩ thermistors embedded about 3 cm from each other. The purpose of this study was to measure the heat conductivity of  Brass, Stainless steel, and Aluminum. The results, the conductivity of Aluminum was biggest were followed with Brass were and finally the Stainless steel
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pembuatan dan Pemurnian Etanol Dari Nira Aren dengan Menggunakan Teknik Destilasi Refluks 
                    
                    Manialup, Beni H.; 
Sangian, Hanny F.; 
Suoth, Verna A.                    
                     Jurnal MIPA Vol 7, No 1 (2018) 
                    
                    Publisher : Sam Ratulangi University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35799/jm.7.1.2018.18809                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Telah dilakukan pembuatan dan pemurnian etanol dari nira aren dengan menggunakan teknik destilasi refluks. Etanol didapatkan dari air nira pohon aren yang telah terfermentasi secara alamiah dan didestilasi menggunakan teknik refluks untuk memperoleh kemurnian 70-96% (v/v). Konsentrasi etanol dalam kaldu yang digunakan dalam pemanasan adalah 30% dengan volume total 7 L dalam ketel (boiler). Sebelum separasi dimulai dilakukan pengeringan (drying) pada kolom dan kondensor dengan tujuan untuk memisahkan sisa air yang terdapat didalamnya. Hasil menunjukan bahwa etanol kemurnian 70%, 85%, 90%, 95% dan 96% diperoleh pada proses pemanasan dengan suhu kolom atas 82, 81, 79.3, 78.3, dan 78.5 ºC.Ethanol was been prepared and purified by using a reflux distillation method. Ethanol was obtained from a sap water tapped of the palm tree (arenga pinnata) and then was distilled by a reflux separation technique. The ethanol concentration obtained a range of 70-90% (v/v), the concentration of yeasted liquor filled inside boiler was of 30% with a volume 7 L. Prior to a separation conducted the reflux colomn was dried by flowing a warm air aiming remove a remnant water from the packing materials. The result showed that the ethanol with the concentration of 70%, 85%, 90%, 95% and 96% were obtained by setting the column temperature at 82, 81, 79.3, 78.3, 78.5ºC.