Cepi Wendiki Alamsyah
Institut Teknologi Garut

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Manajemen Risiko K3 Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Phase III Cepi Wendiki Alamsyah; Eko Walujodjati; Satrio Putra Rahadian
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.874

Abstract

Jalan bebas hambatan cisumdawu phase III yang sedang dibangun terbentang dari cileunyi hingga rancakalong, dalam proyek ini peneliti memfokuskan penelitian pada analisis pekerjaan bagaimana cara mengidentifikasi mencegah, mengevaluasi serta mengendalikan resiko resiko pada keselamatan dan kesehatan kerja. Pada analisis risiko dapat menggunakan cara menstukturkan terlebih dahulu factor yang berisiko untuk lebih memudahkan peneliti menggunakan metode SPSS (Statistical Program For Social Science) dimana nilai dari dampak frekuensi dari tingkat risiko tersebut. Hasil analisis dari SPSS kemudian dituangkan dalam bentuk analisis pada proses pelaksaannya hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah risiko serta tingkat kepentingan risiko berdasarkan risiko yang terjadi dilapangan. Rekapitulasi tanggapan responden mengenai analisis pekerjaan pembangunan jalan tol cisumdawu phase III yaitu Identifikasi bahaya 63,27% yang dikategorikan kuat, pencegahan risiko 62,00% yang dikategorikan kuat, evaluasi risiko 63,00% yang dikategorikan kuat, pengendalian risiko 68,10% yang dikategorikan kuat dan empati yang dikategorikan kuat.
Analisis Hambatan Samping dan Kebutuhan Ruang Parkir di Pasar Modern Wanaraja Kabupaten Garut Cepi Wendiki Alamsyah; Alpin Septian; Ida Parida
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.879

Abstract

Pasar Modern Wanaraja yaitu salah satu pasar di Kabupaten Garut dengan pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang telah berkembang serta pedagang yang berkontribusi pada pasar tersebut. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan fasilitas perparkiran yang aman dan nyaman sangat diperlukan. Penelitian bertujuan menganalisa kebutuhan parkir kendaraan roda dua dan empat. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis hasil penelitian ini dengan menggunakan metode Satuan Ruang Parkir dan analisis karakteristik parkir dari. yang diperlukan ialah meliputi data sekunder dan primer metode pengumpulan dengan data secara langsung dan pencatatan langsung kendaraan nomor polisi yang keluar lokasi dan masuk penelitian dengan 2 interval waktu per 15 menit, pukul 06;00 wib dan 12;00-14;00 wib dalam jangka waktu pengamata dua hari yaitu, hari minggu dan hari sabtu. Analisis nilai Headway rata-rata dipengaruhi oleh tingkat kegiatan atau aktivitas yang terjadi dikawasan tersebut, dimana dari hasil pengamatan menunjukan semakin kecil nilai Headway maka aktivitas yang terjadi sangat tinggi begitu pula sebaliknya. Kebutuhan Ruang Parkir di Pasar Modern Wanaraja dengan total luasan efektif sebesar 1.200 m² dan jumlah petak parkir sebanyak 266 SRP dapat dinyatakan tidak sanggup menampung kendaraan roda empat yang parkir di areal parkir tersebut, Sehingga perlu diadakannya penambahan lahan parkir baru untuk mengatasi over capacity. Dari hasil analisi hambatan samping di Pasar Modern Wanaraja Garut didapatkan jumlah hambatan sampingnya yaitu: 304, Dimana termasuk dalam kategori Sedang sesuai dengan MKJI.
Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Garut Cepi Wendiki Alamsyah; Jalu Hudha Pratama; Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.889

Abstract

Dampak negatif dari perkembangan zaman adalah meningkatnya polusi udara dan kurangnya daerah resapan air hujan. Dalam menghadapi dampak negatif ini diperlukan adanya kepedulian dengan menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk menganalisis ketersediaan ruang terbuka hijau yang ada di kawasan perkotaan Garut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey instansional, observasi lapangan, pengukuran, dan dokumentasi. Penilaian kondisi RTH didasari pada Pedoman RTH Di Kawasan Perkotaan. Dari hasil penelitian terdapat selisih perhitungan luas RTH sebesar 11,7%, dimana luas RTH menurut data sekunder sebesar ±1.895,15 Ha atau sekitar 24,69% sedangkan dari hasil identifikasi lapangan didapat luas RTH sebesar ±2793,45 Ha atau sekitar 36,39% dari luas wilayah perkotaan Garut terdapat perbedaan pada lokasi tinjauan yang mana dari data sekunder turut mengikut sertakan beberapa RTH yang lokasinya berada di luar kawasan perkotaan Garut. Fasilitas sarana prasarana RTH khususnya taman dan hutan kota masih dibutuhkan penataan serta pemeliharaan seperti tempat pembuangan sampah, sistem penerangan, dan bangku taman.
Evaluasi Penanganan Dampak Lingkungan Pembangunan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung Cepi Wendiki Alamsyah; Irvan Nurawaludin; Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.906

Abstract

Pembangunan Terowongan Nanjung merupakan salah satu upaya pengendalian permasalahan banjir di Sungai Citarum. Upaya untuk melaksanakan pembangunan Terowongan Nanjung yang berkelanjutan salah satunya yaitu dengan mengevaluasi serta menentukan dampak terhadap komponen lingkungan serta mengetahui penanggulangan yang tepat akibat dampak pada proyek pembangunan Terowongan Nanjung yang berlokasi di Desa Lagader Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Dalam melaksanakan penelitian evaluasi dampak lingkungan pembangunan Terowongan Nanjung, metode untuk mengevaluasi dampak serta upaya penanggulangan akibat pembangunan Terowongan Nanjung yaitu dengan metode deskriptip kualitatip. Untuk menentukan dampak besar dan penting pada tahapan prakonstruksi, konstruksi serta operasional digunakan metode matrik. Pembangunan Terowongan Nanjung menimbulkan 9 dampak terhadap komponen fisik lingkungan, yaitu alih fungsi lahan, gangguan lalu lintas, kualitas udara, kebisingan, getaran, gangguan stabilitas lereng, kualitas air tanah, run off, peningkatan laju erosi, dan peningkatan laju sedimentasi. Dalam upaya penanggulangan terdapat 3 komponen yang perlu dievaluasi dalam pelaksanaan penanggulangannya, komponen tersebut diantaranya komponen kebisingan yaitu perlunya pemeliharaan terhadap semua jalur mobilisasi pengangkutan material konstruksi galian untuk meminimalkan dampak kebisingan, komponen gangguan stabilitas lereng diantaranya menghindari penambahan gaya pada bagian atas lereng dan komponen peningkatan laju sedimentasi diantaranya peningkatan fungsi (filter) daerah aliran Sungai terutama di sepanjang bantaran Sungai dengan penanaman rumput rumputan dan tanaman lain yang dapat menutup rapat permukaan tanah.
Analisis Manajemen Risiko K3 Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Phase III Cepi Wendiki Alamsyah; Eko Walujodjati; Satrio Putra Rahadian
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.068 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.874

Abstract

Jalan bebas hambatan cisumdawu phase III yang sedang dibangun terbentang dari cileunyi hingga rancakalong, dalam proyek ini peneliti memfokuskan penelitian pada analisis pekerjaan bagaimana cara mengidentifikasi mencegah, mengevaluasi serta mengendalikan resiko resiko pada keselamatan dan kesehatan kerja. Pada analisis risiko dapat menggunakan cara menstukturkan terlebih dahulu factor yang berisiko untuk lebih memudahkan peneliti menggunakan metode SPSS (Statistical Program For Social Science) dimana nilai dari dampak frekuensi dari tingkat risiko tersebut. Hasil analisis dari SPSS kemudian dituangkan dalam bentuk analisis pada proses pelaksaannya hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah risiko serta tingkat kepentingan risiko berdasarkan risiko yang terjadi dilapangan. Rekapitulasi tanggapan responden mengenai analisis pekerjaan pembangunan jalan tol cisumdawu phase III yaitu Identifikasi bahaya 63,27% yang dikategorikan kuat, pencegahan risiko 62,00% yang dikategorikan kuat, evaluasi risiko 63,00% yang dikategorikan kuat, pengendalian risiko 68,10% yang dikategorikan kuat dan empati yang dikategorikan kuat.
Analisis Hambatan Samping dan Kebutuhan Ruang Parkir di Pasar Modern Wanaraja Kabupaten Garut Cepi Wendiki Alamsyah; Alpin Septian; Ida Parida
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.341 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.879

Abstract

Pasar Modern Wanaraja yaitu salah satu pasar di Kabupaten Garut dengan pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang telah berkembang serta pedagang yang berkontribusi pada pasar tersebut. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan fasilitas perparkiran yang aman dan nyaman sangat diperlukan. Penelitian bertujuan menganalisa kebutuhan parkir kendaraan roda dua dan empat. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis hasil penelitian ini dengan menggunakan metode Satuan Ruang Parkir dan analisis karakteristik parkir dari. yang diperlukan ialah meliputi data sekunder dan primer metode pengumpulan dengan data secara langsung dan pencatatan langsung kendaraan nomor polisi yang keluar lokasi dan masuk penelitian dengan 2 interval waktu per 15 menit, pukul 06;00 wib dan 12;00-14;00 wib dalam jangka waktu pengamata dua hari yaitu, hari minggu dan hari sabtu. Analisis nilai Headway rata-rata dipengaruhi oleh tingkat kegiatan atau aktivitas yang terjadi dikawasan tersebut, dimana dari hasil pengamatan menunjukan semakin kecil nilai Headway maka aktivitas yang terjadi sangat tinggi begitu pula sebaliknya. Kebutuhan Ruang Parkir di Pasar Modern Wanaraja dengan total luasan efektif sebesar 1.200 m² dan jumlah petak parkir sebanyak 266 SRP dapat dinyatakan tidak sanggup menampung kendaraan roda empat yang parkir di areal parkir tersebut, Sehingga perlu diadakannya penambahan lahan parkir baru untuk mengatasi over capacity. Dari hasil analisi hambatan samping di Pasar Modern Wanaraja Garut didapatkan jumlah hambatan sampingnya yaitu: 304, Dimana termasuk dalam kategori Sedang sesuai dengan MKJI.
Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Garut Cepi Wendiki Alamsyah; Jalu Hudha Pratama; Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.078 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.889

Abstract

Dampak negatif dari perkembangan zaman adalah meningkatnya polusi udara dan kurangnya daerah resapan air hujan. Dalam menghadapi dampak negatif ini diperlukan adanya kepedulian dengan menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk menganalisis ketersediaan ruang terbuka hijau yang ada di kawasan perkotaan Garut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey instansional, observasi lapangan, pengukuran, dan dokumentasi. Penilaian kondisi RTH didasari pada Pedoman RTH Di Kawasan Perkotaan. Dari hasil penelitian terdapat selisih perhitungan luas RTH sebesar 11,7%, dimana luas RTH menurut data sekunder sebesar ±1.895,15 Ha atau sekitar 24,69% sedangkan dari hasil identifikasi lapangan didapat luas RTH sebesar ±2793,45 Ha atau sekitar 36,39% dari luas wilayah perkotaan Garut terdapat perbedaan pada lokasi tinjauan yang mana dari data sekunder turut mengikut sertakan beberapa RTH yang lokasinya berada di luar kawasan perkotaan Garut. Fasilitas sarana prasarana RTH khususnya taman dan hutan kota masih dibutuhkan penataan serta pemeliharaan seperti tempat pembuangan sampah, sistem penerangan, dan bangku taman.
Evaluasi Penanganan Dampak Lingkungan Pembangunan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung Cepi Wendiki Alamsyah; Irvan Nurawaludin; Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.119 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-2.906

Abstract

Pembangunan Terowongan Nanjung merupakan salah satu upaya pengendalian permasalahan banjir di Sungai Citarum. Upaya untuk melaksanakan pembangunan Terowongan Nanjung yang berkelanjutan salah satunya yaitu dengan mengevaluasi serta menentukan dampak terhadap komponen lingkungan serta mengetahui penanggulangan yang tepat akibat dampak pada proyek pembangunan Terowongan Nanjung yang berlokasi di Desa Lagader Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Dalam melaksanakan penelitian evaluasi dampak lingkungan pembangunan Terowongan Nanjung, metode untuk mengevaluasi dampak serta upaya penanggulangan akibat pembangunan Terowongan Nanjung yaitu dengan metode deskriptip kualitatip. Untuk menentukan dampak besar dan penting pada tahapan prakonstruksi, konstruksi serta operasional digunakan metode matrik. Pembangunan Terowongan Nanjung menimbulkan 9 dampak terhadap komponen fisik lingkungan, yaitu alih fungsi lahan, gangguan lalu lintas, kualitas udara, kebisingan, getaran, gangguan stabilitas lereng, kualitas air tanah, run off, peningkatan laju erosi, dan peningkatan laju sedimentasi. Dalam upaya penanggulangan terdapat 3 komponen yang perlu dievaluasi dalam pelaksanaan penanggulangannya, komponen tersebut diantaranya komponen kebisingan yaitu perlunya pemeliharaan terhadap semua jalur mobilisasi pengangkutan material konstruksi galian untuk meminimalkan dampak kebisingan, komponen gangguan stabilitas lereng diantaranya menghindari penambahan gaya pada bagian atas lereng dan komponen peningkatan laju sedimentasi diantaranya peningkatan fungsi (filter) daerah aliran Sungai terutama di sepanjang bantaran Sungai dengan penanaman rumput rumputan dan tanaman lain yang dapat menutup rapat permukaan tanah.